Anda di halaman 1dari 67

Laporan Case

Hematokezia

Margarita Terfina Massneno


11.2017.171
Anamnesis

• Identitas Pasien

▫ Nama : Ny. ET
▫ Umur : 29 tahun
▫ Jenis kelamin : Perempuan
▫ Alamat : Bogor
Riwayat Penyakit Sekarang

• Pasien datang ke poliklinik Bedah Digestive RSUD Ciawi dengan keluhan


BAB disertai darah dan lendir sejak 2 bulan SMRS. Tinja yang keluar
bercampur darah segar dan lendir. Pasien merasa panas di bagian anusnya
saat BAB dan mulas pada perutnya. Pasien harus mengedan dan
membutuhkan waktu yang lama untuk mengeluarkan tinja tetapi tinja yang
keluar sedikit dan sering merasa tidak puas saat BAB. Selain itu pasien
mengaku masih bisa kentut.

• Namun setelah BAB pasien merasa lemas, dan nyeri perut sebelah kiri
disertai muntah dan demam. Berat badan pasien terus berkurang (4kg)
dalam 2 bulan terakhir. Napsu makan menurun, keluhan BAK disangkal.
• Riwayat Penyakit Dahulu
▫ Tidak ada

• Riayat Keluarga
▫ Tidak ada keluarga yang memiliki keluhan yang sama
Pemeriksaan Fisik

• Keadaan Umum : Tampak sakit ringan


• Kesadaran : Compos Mentis
• Tekanan Darah : 120/70 mmHg
• HR : 90 x/menit
• RR : 20x/menit
• Suhu : 36’7oC
 Kepala : Bentuk dan ukuran Thoraks :
normocephali, rambut hitam, dan tidak • Inspeksi : tampak simetris dalam keadaan
mudah dicabut. statis dan dinamis, tidak ada retraksi sela
 Mata : Bentuk simetris, kedudukan bola iga.
mata dan alis mata simetris, sklera ikterik -/- • Palpasi : tidak ada pelebaran sela iga,
, kornea kanan dan kiri jernih, pupil kiri dan tidak teraba masa/ benjolan
kanan simetris, refleks cahaya +/+ • Perkusi :
Paru : sonor
 Telinga : bentuk normotia, meatus akustikus
eksternus kiri dan kanan lapang, kedua Jantung
membran timpani utuh, hiperemis -/-, - Batas kanan : terletak pada sela
bulging -/-, refleks cahaya +/+, serumen -/- iga 3 garis
sternalis dextra
 Hidung : bentuk normal, septum deviasi (-)
- Batas kiri: terletak pada sela iga 4
 Mulut : bentuk normal , bibir dan mukosa garis
mulut kering (-) midclavicula sinistra
 Lidah : bentuk dan ukuran normal - Batas atas : terletak pada sela iga
2 garis parasternalis sinistra
 Tonsil : T1-T1 , hiperemis (-)
• Auskultasi :
 Faring : uvula ditengah Paru : SPV +/+, Rh -/-, Wh -/-
 Leher : bentuk tidak ada kelainan, KGB Jantung : BJ I-II murni reguler,
tidak teraba membesar, tiroid tidak murmur (-),
membesar gallop (-)
• Abdomen
▫ Inspeksi : mendatar
▫ Auskultasi : BU (+)
▫ Perkusi : timpani
▫ Palpasi : nyeri tekan abdomen quadran kiri bawah (+)

• Extremitas : Akral hangat, edema -/-, kekuatan motorik


normal

• Anus :
▫ Rectal Touche
 Tonus sfingter ani : Normotoni
 Mukosa rectum : Licin, tidak teraba massa, nyeri tekan (-)
 Sarung tangan : Feses (+), lendir (-), darah (-)
Pemeriksaan Penunjang
• Laboratorium • Foto Rontgen

▫ Hb : 13,5 g/dL
▫ Ht : 37,3 %
▫ Leukosit : 8.800
▫ Trombosit : 246.000
▫ GDS : 102 mg/dL
▫ SGOT : 16 U/L
▫ SGPT : 37 U/L
▫ Kreatinin : 0.67 mg/dL
▫ Ureum : 10.7 mg/dL

• Kesan : Cor dan Pulmo tidak tampak


Pemeriksaan Anjuran kelainan

• USG Abdomen
• BNO
• CT-Scan Abdomen
Resume

• Pasien datang dengan keluhan BAB disertai darah dan lendir sejak 2
bulan SMRS. Tinja yang keluar bercampur darah segar dan lendir.
Pasien merasa panas di bagian anusnya saat BAB dan mulas pada
perutnya. Pasien harus mengedan dan membutuhkan waktu yang
lama untuk mengeluarkan tinja tetapi tinja yang keluar sedikit dan
sering merasa tidak puas saat BAB.

• Namun setelah BAB pasien merasa lemas, dan nyeri perut sebelah
kiri disertai muntah dan demam. Berat badan pasien terus
berkurang (4kg) dalam 2 bulan terakhir.
Diagnosa Banding
Terapi
• Tumor Kolon • Rencana Colonoscopy

• Tumor Rectum

• Diventikulosis

• Hemmoroid Prognosis
• Quo ad vitam : dubia ad bonam
• Quo ad functionam : dubia ad bonam
• Quo ad sanationam : dubia ad bonam
ANATOMI COLON

• Usus Besar/Colon
▫ Dari caecum sampai dengan anus
▫ Memiliki panjang 1,5 m
▫ Bagian terlebar dari colon ada di
daerah caecum dan daerah
tersempit ada di daerah sigmoid

• Colon terdiri dari:


▫ Colon asendens (kanan)
▫ Colon transversum
▫ Colon desendens (kiri
▫ Colon sigmoid
• Suplai pembuluh darah
FISIOLOGI

• Menyimpan dan eliminasi sisa makanan (feses)


• Menjaga keseimbangan cairan dan elektrolit
• Pemeliharaan ekologi flora usus (bakteri)
• Menyerap air dan vitamin
• Ekskresi mukus
DEFINISI
• Neoplasma atau tumor adalah suatu massa abnormal dari
sebuah jaringan akibat dari pertumbuhan atau
pembelahan yang abnormal dari suatu sel. Tumor dapat
memiliki sifat jinak (benign), potensi ganas (malignan)
atau ganas.
• Tumor kolon berarti terdapatnya suatu massa abnormal di
dalam kolon atau usus besar, berarti tidak hanya kolon saja
namun juga appendix dan rektum. Massa tersebut dapat
bersifat jinak atau ganas, dan dapat menyebabkan gejala
atau tidak menyebabkan gejala.
EPIDEMIOLOGI

• Prevalensi kasus > 50 tahun ↑


• Amerika Serikat ± 67 tahun
> 55 tahun, mortalitas 50%
• Di Indonesia, menurut laporan registrasi kanker
nasional: Umur lebih muda.
< 40 tahun, 35,36%.
EPIDEMIOLOGI
ETIOLOGI [Faktor Resiko Kanker Kolon]
Identifikasi skrining dan surveilans
• Usia
50 tahun ↑ 90%
Gejala klinis tumor kolon→ skrining
• Herediter
20% Ca colon → konseling genetik
• Diet dan Lingkungan
(Poly)unsaturated fatty acid VS serat, vitamin A-C-E,
karotenoid, fenol
ETIOLOGI [Faktor Resiko Kanker Kolon]
• Inflammatory Bowel Disease (IBD)
Inflamasi kronis → struktur maligna
2% setelah 10 tahun
8% setelah 20 tahun
18% setelah 30 tahun
→ biopsi acak kolon sinistra
• Lain-lain
Merokok, riwayat pembedahan kolon, akromegali
JENIS-JENIS TUMOR KOLON

• Polip non-neoplastik
• Polip neoplastik
• Lesi mesenkimal
JENIS-JENIS TUMOR KOLON

Polip Non-neoplastik
• Polip Hiperplasia
• Hamartoma
▫ Juvenile Polyp
▫ Peutz-Jegher’s Polyp
• Polip Inflamatorik
• Polip limfoid
Polip Hiperplasia

• Polip kolon yang paling umum


• Diameter < 5 mm
• Rektum dan sigmoid
• Multipel → Kolonoskopi → Biopsi
Hamartoma
• Polip Juvenile
▫ < 10 tahun
▫ Diameter > 1 cm
▫ 80% di rektum
• Sindroma Poliposis Juvenile
▫ Seluruh traktus intestinal
▫ Familial 20-50%
▫ Gejala ekstrakolon
Hamartoma
• Polip Peutz-Jegher
▫ Autosomal dominan
▫ Soliter atau multipel
▫ Usus halus 100%, kolon 30%, gaster 25%
▫ Pigmentasi kutaneus
Polip Inflamatorik
• Pseudo polip
• Inflamasi usus kronik
(colitis ulseratif atau penyakit Crohn).
• Regeneratif, ulserasi, erosi, hiperemis
• Tergantung lama dan keparahan → premaligna
Polip Limfoid
• Lesi polipoid kecil
• Seragam terlokalisasi
atau generalisata.
JENIS-JENIS TUMOR KOLON

Polip Neoplastik
• Adenoma
▫ Tubular adenoma
▫ Villous adenoma
▫ Tubulo-villous adenoma
Adenoma
• Tubular adenoma
• Tubulo-villous adenoma
• Villous adenoma
JENIS-JENIS TUMOR KOLON

Lesi Mesenkimal
• Lipoma
• Leiomyoma
• Neuroma
• Angioma
▫ Hemangioma
▫ Lymphangioma
Lesi Mesenkimal
PATOFISIOLOGI
STADIUM
STADIUM
STADIUM
STADIUM
GEJALA Tumor Kolon

• Perubahan pola BAB


• Hematochezia
• Obstruksi (parsial – total)
• Anemia
• Nyeri Abdomen
• Gejala invasif
GEJALA Tumor Kolon
DIAGNOSIS

• Anamnesis
▫ Hematochezia, nyeri perut, penurunan berat badan,
perubahan pola defekasi
• Pemeriksaan Fisik
▫ Nyeri tekan abdomen
• Laboratorium
▫ Umumnya normal
▫ Mencari darah samar pada feses
• Radiologi
▫ Barium enema → 50% polip kolon, spesifitas 85%
▫ Rektosigmoidoskopi → mencurigakan → barium
enema
• Radiologi Barium enema
• Kolonoskopi
Paling akurat, sensitifitas 95%, spesifitas 99%
• Histologis
mencari gambaran adenoma atau keganasan dari
ambilan spesimen atas kecurigaan keganasan.
TATALAKSANA

• Kemoprevensi
▫ OAINS : sulindac, celecoxib
• Endoskopi – Kolonoskopi
▫ < 5 mm : biopsi, bipolar elektrokoagulasi
TATALAKSANA [Operasi]
TATALAKSANA

• Terapi adjuvan
▫ Menurunkan rekurensi post operasi reseksi
▫ 5 FU dan levamisol
▫ Tergantung stadium keganasan
PENCEGAHAN

• Gaya hidup
• Konseling genetik
• Skrining
KOMPLIKASI

• Metastasis
▫ Hati
▫ Paru
▫ Peritoneum
PROGNOSIS
Tumor Rectum

• Anatomi
Epidemiologi

• Insiden karsinoma kolon dan rektum di Indonesia cukup tinggi demikian


juga angka kematiannya.
• Insiden pada pria sebanding dengan wanita dan sering terjadi pada usia 40-
49 tahun dan 50-69 tahun
• Sekitar 75 % ditemukan di rektosigmoid
• 96% kasus ca recti berupa adenokarsinoma
Klasifikasi
Stadium:

• 0 = Carsinoma in situ

• 1 = Dukes A ca rectum

• 2 = Dukes B ca rectum

• 3 = Dukes C ca rectum

• 4 = Dukes D ca rectum
Faktor Presdiposisi
• Diet tinggi lemak, rendah serat

• Usia >50 tahun

• Riwayat adenoma/adenokarsinoma kolorektal

• Riwayat keluarga

• IBD

• Gaya hidup
Patofiologi
Gejala Klinis

• BAB bercampur darah pada feses, baik itu darah segar maupun yang berwarna
hitam.
• Diare
• Konstipasi
• Kembung, rasa penuh pada perut atau nyeri.
• Penurunan berat badan
• Mual dan muntah.
• Rasa letih dan lesu.
• Pada tahap lanjut dapat muncul gejala pada traktus urinarius dan nyeri pada daerah
gluteus.
Diagnosa
• Anamnesa
▫ BAB berlendir
▫ BAB bercampur darah segar
▫ Feses berbentuk seperti kotoran kambing
▫ Penurunan berat badan

• Pemeriksaan Fisik
▫ Rectal Touche
▫ Digital rectal examination (DRE) akan mengenali tumor yang terletak sekitar 10cm dari
rektum

• Pemeriksaan Penunjang
▫ Laboratorium
▫ Tumor mrker (CEA)
▫ CT-Scan Abdomen
▫ Endoskopi
Tatalaksana

• Pembedahan

• Radiasi

• Kemoterapi
Prognosis

Secara keseluruhan 5-year survival rates untuk kanker rektal adalah sebagai
berikut :
• Stadium I - 72%
• Stadium II - 54%
• Stadium III - 39%
• Stadium IV - 7%
Hemorroid
• Pelebaran vena di dalam pleksus
Hemorroid ?? venoss hemorroid

• Sekitar setengah dari populasi


Epidemiologi penderita. Juga diderita diantara ibu
hamil

• Kehamilan, konstipasi, diare kronik,


Faktor Resiko duduk yang lama, aktivitas kurang, diet
rendah serat, makanan pedas.
Hemorroid Interna

• Pelebaran pleksus vena bawah lapisan mukosa


rektum sehingga terlihat sebagai tonjolan masa
yang mobile

Hemorroid Eksterna

• Pelebaran pleksus vena bawah epitel sehingga


sangat rapuh.
• Sering keluar sebagian darah merah segar setelah
feses keluar.
Stadium
• Gambaran Klinis
▫ Nyeri sekitar anus saat atau tidak sedang defekasi
▫ Perdarahan
▫ Prolaps
▫ Keluarnya mukus atau lendir
▫ Rasa tidak nyaman di anus
• RT
Pemeriksaan Penunjang • Anoskop hemorroid interna
• Proktosigmoidoskopi

• Gambaran klinis ditambah gambaran


Diagnosa
khas pada anoskopi dan retroskopi

• Skleroterapi
• Ligasi
Terapi
• Bedah baku
• Hemoroidektomi
Divertikel Kolon
• Divertikulosis merupakan suatu
keadaan pada kolon yang dicirikan
dengan adanya hernasi mukosa melalui
muskularis yang membentuk kantong
seperti botol.

• Kolon sigmoid adalah tempat yang


paling sering terjadinya divertikulosis
Gejala klinis

• Rasa kram atau nyeri pada perut bawah,


• Kembung
• Konstipasi
• Nyeri tekan kuadran kiri bawah
diagnosis
• Anamnesa
▫ dispesia,
▫ hematokezia,
▫ benjolan dan obstruksi

• Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan Penunjang
▫ X-ray Abdomen
▫ USG abdomen
▫ CT-scan
▫ Endoskopi
Penatalaksanaan

• Konservatif

• Pebedahan
Prognosis

• Penyakit divertikular merupakan keadan yang jinak, tetapi memiliki mortalitas dan
morbiditas yang signifikan apabila terjadi komplikasi

Anda mungkin juga menyukai

  • Penyuluhan Katarak PKM Camplong
    Penyuluhan Katarak PKM Camplong
    Dokumen2 halaman
    Penyuluhan Katarak PKM Camplong
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Katarak Sekunder Fix
    Katarak Sekunder Fix
    Dokumen36 halaman
    Katarak Sekunder Fix
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Itha Holl
    Itha Holl
    Dokumen36 halaman
    Itha Holl
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Case Digestive
    Case Digestive
    Dokumen56 halaman
    Case Digestive
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Glaukoma Absolute
    Glaukoma Absolute
    Dokumen19 halaman
    Glaukoma Absolute
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Katarak Sekunder (PCO) FIX
    Katarak Sekunder (PCO) FIX
    Dokumen25 halaman
    Katarak Sekunder (PCO) FIX
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Cae IPD 'Grave Disease'
    Cae IPD 'Grave Disease'
    Dokumen40 halaman
    Cae IPD 'Grave Disease'
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Osteoporosis
    Osteoporosis
    Dokumen10 halaman
    Osteoporosis
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Osteoporosis
    Leaflet Osteoporosis
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Osteoporosis
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Glaukoma Absolute
    Glaukoma Absolute
    Dokumen8 halaman
    Glaukoma Absolute
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Glaukoma Absolute
    Glaukoma Absolute
    Dokumen11 halaman
    Glaukoma Absolute
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Case Paru TB Paru Baru
    Case Paru TB Paru Baru
    Dokumen39 halaman
    Case Paru TB Paru Baru
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Glaukoma Sudut Tertutup
    Glaukoma Sudut Tertutup
    Dokumen15 halaman
    Glaukoma Sudut Tertutup
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Case Keratitis Mata
    Case Keratitis Mata
    Dokumen7 halaman
    Case Keratitis Mata
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Osteoporosis
    Osteoporosis
    Dokumen10 halaman
    Osteoporosis
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Otot Mata
    Otot Mata
    Dokumen1 halaman
    Otot Mata
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Glaukoma Absolute
    Glaukoma Absolute
    Dokumen11 halaman
    Glaukoma Absolute
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Katarak Sekunder Fix
    Katarak Sekunder Fix
    Dokumen36 halaman
    Katarak Sekunder Fix
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Leaflet Osteoporosis
    Leaflet Osteoporosis
    Dokumen2 halaman
    Leaflet Osteoporosis
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Glaukoma Absolute
    Glaukoma Absolute
    Dokumen11 halaman
    Glaukoma Absolute
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Efusi Pleura Referat
    Efusi Pleura Referat
    Dokumen25 halaman
    Efusi Pleura Referat
    Wendy Ardiansyah
    100% (10)
  • Mata DR Vanesa
    Mata DR Vanesa
    Dokumen12 halaman
    Mata DR Vanesa
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Katarak
    Katarak
    Dokumen25 halaman
    Katarak
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Efusi Pleura Referat
    Efusi Pleura Referat
    Dokumen25 halaman
    Efusi Pleura Referat
    Wendy Ardiansyah
    100% (10)
  • Katarak
    Katarak
    Dokumen25 halaman
    Katarak
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Katarak
    Katarak
    Dokumen25 halaman
    Katarak
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Pnemonia Komuniti Pdpi
    Pnemonia Komuniti Pdpi
    Dokumen25 halaman
    Pnemonia Komuniti Pdpi
    Ratna Pusvita Effendy's
    100% (1)
  • Vaksinasi Hepatitis B
    Vaksinasi Hepatitis B
    Dokumen2 halaman
    Vaksinasi Hepatitis B
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat
  • Klinefelter 02
    Klinefelter 02
    Dokumen12 halaman
    Klinefelter 02
    ItHa Sagiitariius BLue Loverz
    Belum ada peringkat