Anda di halaman 1dari 23

PS SEBAGAI PARADIGMA

PEMBANGUNAN, KEHIDUPAN
BERMASYARAKAT, BERBANGSA
DAN BERNEGARA
PARADIGMA

 CARA PANDANG, POLA PIKIR, ATAU MODEL.

PARADIGMA KESEHATAN 
CARA PANDANG, POLA PIKIR ATAU MODEL
PEMBANGUNAN KESEHATAN YG MELIHAT
MASALAH KESEHATAN SALING BERKAIT,
MEMPENGARUHI DG BANAK FAKTOR.
PEMBANGUNAN SOSIAL

 Kaelan (2000: 90-91),


Pancasila secara formal di dalam Pembukaan UUD
yang mengandung pengertian bahwa tata
kehidupan bernegara tidak hanya bertopang pada
asas sosial, ekonomi, politik, akan tetapi
dalam perpaduannya dengan keseluruhan asas
yang melekat padanya, yaitu perpaduan asas-
asas kultural,religius dan asas-asas
kenegaraan yang unsur-unsurnya
terdapat dalam Pancasila.
KEWAJIBAN NEGARA

 Negara mengembangkan sistem


jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat
yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat
kemanusiaan.
lanjutan

 Dari dasar pasal 34 ayat (2)


tersebut dapat diperoleh
pengertian bahwa sistem jaminan
sosial merupakan bagian upaya
mewujudkan Indonesia sebagai
negara kesejahteraan (welfare
state) sehingga rakyat dapat
hidup sesuai dengan harkat dan
martabat kemanusiaan.
lanjutan

 Negara mengembangkan sistem


jaminan sosial bagi seluruh rakyat
dan memberdayakan masyarakat
yang lemah dan tidak mampu
sesuai dengan martabat
kemanusiaan. Ketentuan dalam
ayat (2) ini menegaskan adanya
hak asasi manusia atas jaminan
sosial.
lanjutan
 Pasal 33 ayat (1) menyatakan perekonomian
disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas
kekeluargaan,sedangkan pada ayat (2) ditetapkan
bahwa cabang-cabang produksi yang penting bagi
negara dan yang menguasai hajat hidup orang
banyak dikuasai oleh negara, dan pada ayat (3)
ditegaskan bahwa bumi dan air dan kekayaan alam
yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara
dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya
kemakmuran rakyat.
lanjutan
Ayat (1) pada pasal ini
menunjukkan adanya hak
asasi manusia atas usaha
perekonomian.

ayat(2) menetapkan adanya


hak asasi manusia atas
kesejahteraan sosial.
lanjutan
 Selanjutnya pasal 33 ayat (4)
ditetapkan bahwa perekonomian
nasional diselenggarakan berdasar atas
demokrasi ekonomi dengan prinsip
kebersamaan, efisiensi berkeadilan,
berkelanjutan, berwawasan
lingkungan,Ke- mandirian, serta
dengan menjaga keseimbangan
kemajuan dan kesatuan ekonomi
nasional.
lanjutan
 Perekonomian disusun sebagai usaha bersama
berdasar atas asas kekeluargaan.
 prinsip perekonomian nasional dimaksudkan
sebagai rambu-rambu yang sangat penting dalam
upaya mewujudkan demokrasi ekonomi di
Indonesia.
 Dasar pertimbangan kepentingannya tiada lain
adalah seluruh sumber daya ekonomi nasional
digunakan sebaik-baiknya sesuai dengan paham
demokrasi ekonomi yang mendatangkan manfaat
optimal bagi seluruh warga negara dan penduduk
Indonesia.
lanjutan
 Kaelan (2000: 239),
yaitu pengembangan ekonomi bukan hanya
mengejar pertumbuhan, melainkan demi
kemanusiaan, demi kesejahteraan seluruh bangsa.
 Dengan kata lain, pengembangan ekonomi tidak
bisa dipisahkan dengan nilai-nilai moral
kemanusiaan.
lanjutan
 Dengan demikian, sistem perekonomian yang
berdasar pada Pancasila dan yang hendak
dikembangkan dalam pembuatan kebijakan negara
bidang ekonomi di Indonesia harus terhindar dari
sistem persaingan bebas,
monopoli dan lainnya yang berpotensi
menimbulkan penderitaan rakyat dan penindasan
terhadap sesama manusia.
lanjutan
 Sebaliknya, sistem perekonomian
yang dapat dianggap paling sesuai
dengan upaya mengimplementasikan
Pancasila dalam bidang ekonomi
adalah sistem ekonomi kerakyatan,
yaitu sistem ekonomi yang bertujuan
untuk mencapai kesejahteraan rakyat
secara luas.
lanjutan

 Pasal 32 ;
ayat (1) menyatakan negara
memajukan kebudayaan nasional
Indonesia di tengah peradaban
dunia dengan menjamin
kebebasan masyarakat dalam
memelihara dan mengembangkan
nilai-nilai budayanya.
lanjutan

ayat (2)
Pasal 32 menyatakan negara
menghormati dan memelihara
bahasa daerah sebagai
kekayaan budaya nasional.
lanjutan
 Pancasila dalam pembuatan kebijakan
negara dalam bidang sosial budaya
mengandung pengertian bahwa nilai-
nilai yang tumbuh dan berkembang
dalam masyarakat Indonesia harus
diwujudkan dalam proses
pembangunan masyarakat dan
kebudayaan di Indonesia.
lanjutan
 pengembangan sosial budaya harus
dilakukan dengan mengangkat nilai-nilai
yang dimiliki bangsa Indonesia, yaitu
nilai-nilai Pancasila. Hal ini tidak dapat
dilepaskan dari fungsi Pancasila sebagai
sebuah sistem etika yang keseluruhan
nilainya bersumber dari harkat dan
martabat manusia sebagai makhluk yang
beradab.
lanjutan
 Dalam pasal 31 ayat(5) ditetapkan
pula bahwa pemerintah
memajukan ilmu pengetahuan
dan teknologi dengan menjunjung
tinggi nilainilai agama dan
persatuan bangsa untuk kemajuan
peradaban serta kesejahteraan
umat manusia.
Etika Pancasila

 Etika Pancasila adalah etika yang


mendasarkan penilaian baik dan
buruk pada nilai-nila Pancasila,
yaitu nila ketuhanan,kemanusiaan,
persatuan, kerakyatan dan
keadilan.
lanjutan
 Suatu perbuatan dikatakan baik bukan hanya
apabila
tidak bertentangan dengan nilai-nilai tersebut,
namun juga sesuai dan mempertinggi nilai-nilai
Pancasila tersebut.
Nilai-nilai Pancasila meskipun merupakan
kristalisasi nilai yang hidup dalam realitas sosial,
keagamaan, maupun adat kebudayaan
bangsa Indonesia, namun sebenarnya nilai-nilai
Pancasila juga bersifat universal dapat diterima
oleh siapapun dan kapanpun.
lanjutan
 Nilai-nilai tsb dalam istilah
Notonagoro :
merupakan nilai yang bersifat abstrak
umum dan universal, yaitu nilai yang
melingkupi realitas kemanusiaan di
manapun,kapanpun dan merupakan
dasar bagi setiap tindakan dan
munculnya nilai-nilai yang lain.
lanjutan
 Nilai ketuhanan
akan menghasilkan nilai spiritualitas, ketaatan, dan
toleransi.
 Nilai kemanusiaan,
menghasilkan nilai kesusilaan, tolong menolong,
penghargaan, penghormatan, kerjasama, dan lain-lain.
 Nilai persatuan ,
menghasilkan nilai cinta tanah air, pengorbanan
 Nilai kerakyatan ,
menghasilkan nilai menghargai perbedaan,kesetaraan.
 Nilai keadilan
 menghasilkan nilai kepedulian,kesejajaran ekonomi,
kemajuan bersama.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai