FARINGITIS
Tujuan Pembelajaran
1. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Definisi dan Klasifikasi Faringitis
2. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Epidemiologi Faringitis
3. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Etiologi Faringitis
4. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Faktor resiko Faringitis
5. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Patofisiologi Faringitis
6. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Manifestasi klinis Faringitis
7. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Pemeriksaan fisik dan
penunjang Faringitis
8. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Kriteria diagnosis Faringitis
9. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Diagnosis banding Faringitis
10. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Tata laksana Faringitis
11. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Prognosis Faringitis
12. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Komplikasi Faringitis
13. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Pencegahan Faringitis
14. Mahasiswa mampu memahami dan menjelaskan Integrasi Islam
Definisi dan Klasifikasi
DEFINISI
• Faringitis akut:
Faringitis viral
Faringitis bacterial
Faringitis fungal
• Faringitis kronik:
Faringitis kronik hiperplastik
Faringitis kronik atrofi
• Faringitis spesifik:
Faringitis tuberculosis
faringitisleutika
Epidemiologi
• Anak rata-rata terdapat 5 kali infeksi saluran pernafasan bagian atas dan pada
orang dewasa hampir separuhnya. Faringitis ini jarang terjadi pada anak usia <3
tahun.
• Kasus Faringitis akut di Rumah Sakit Panti Rapih tahun 2010 sebesar 5.305 kasus.
• Di USA, faringitis terjadi lebih sering terjadi pada anak-anak daripada pada dewasa
:
• FARINGITIS BAKTERIAL
Grup A Beta Hemolitikus Streptokokkus
• FARINGITIS FUNGAL
Candida Sp.
• FARINGITIS KRONIK
Pajanan iritan dalam waktu lama
Faktor resiko
• Usia 3-14 tahun
• Menurunnya Imunitas
• Konsumsi makanan yang dapat menyebabkan
iritasi faring
• Gizi kurang
• Iritasi kronik karena rokok dan konsumsi alkohol
• Paparan udara dingin
• Refluks asam lambung
Patofisiologi
Manifestasi Klinis
Baik pada infeksi virus maupun bakteri, gejalanya sama yaitu nyeri
tenggorokan dan nyeri menelan. Selaput lendir yang melapisi farig mengalami
peradangan berat atau ringan dan tertutup oleh selaput yang berwarna
keputihan atau mengeluarkan nanah. Gejala yang sering muncul pada faring
adalah:
• Anak
• Dewasa
NON-FARMAKOLOGI
Prognosis
1. Ad Vitam : Ad Bonam
2. Ad Fungsionam : Ad Bonam
3. Ad Sanationam : Ad Bonam
• Demam Rematik
Ditandai dengan lima gejala yaitu polyarthritis, nodul subkutan, karditis,
korea, dan erythema marginatum. Komplikasi ini adalah komplikasi bakteri
Streptococcus grup A (GAS) yang termasuk jarang dan biasanya ditemui pada
usia 3 – 21 tahun. Tata laksana simptomatis dapat mempersingkat fase
inflamasi akut, seperti polyarthritis, yang dapat sangat menyakitkan. Penisilin
menjadi pilihan utama pada profilaksis sekunder.
• Glomerulonephritis
Glomerulonefritis akut dikaitkan dengan infeksi Streptococcus grup A (GAS)
pada faring atau kulit 1 hingga 3 minggu setelah infeksi. Mengobati gangguan
yang mendasarinya dan mengelola HTN, hiperlipidemia, dan proteinuria
adalah terapi andalan. Sebagian besar orang sembuh tanpa gangguan ginjal
jangka panjang. Namun beberapa pasien mungkin memerlukan dialisis atau
transplantasi.
Pencegahan
Beberapa upaya yang dapat kita dilakukan untuk mencegah
faringitis adalah:
• Oleh karena itu ketika kita diberi Allah nikmat tubuh yang sehat
maka haruslah kita menjaganya dengan makan makanan yang
bergizi, beristirahat ketika lelah, menjaga kebersihan, dan tentunya
berolahraga supaya kita memiliki imunitas yang kuat dan tidak
mudah tertular atau terserang penyakit.