KELOMPOK 2 :
Nabila Putri 1617204001
Chandra Anggana 1617204005
Mochamad Zakaria 1617204007
Lingkungan
• Pengendalian • Faktor
Manajemen • Faktor Internal
Eksternal
Teori Strategi
Kontigensi Manajemen
Dasar Hubungan Pengendalian untuk Strategi
Sistem Pengendalian
Positioning Goals of
Benefit
Strategy Strategy
Factor -
factor
THE CONCEPT OF STRATEGY
Boston Consulting Group Porter
• Low Cost
• Build • Differentiation
• Hold
• Harvest
Business Unit
mansion
Ketergantungan
Perbedaan
pada Budget
lainnya dalam
dalam Sebuah
Proses Budget
Evaluasi Kinerja
Incentive Compensation
System
•pengupahan yang memberikan
imbalan yang berbeda karena
prestasi yang berbeda
Bonus
Pay For
Recognition
Performance
Program
Link
Rencana Kompensasi
System
Large Group
Variable and
Incentive
At Risk Pay
Plans
Small Group
Individual
Incentive
Incentive Plan
plans
Business Unit Competitive Advantage
Pilihan pendekatan diferensiasi daripada pendekatan low-cost
meningkatkan ketidakpastian dalam tugas lingkungan unit bisnis untuk
tiga alasan:
1. Inovasi produk mungkin akan lebih kritis untuk unit bisnis
diferensiasi dari unit bisnis low-cost.
2. Unit bisnis low-cost biasanya cenderung memiliki lini produk yang
sempit untuk meminimalkan biaya-biaya pada persediaan serta
untuk mendapatkan keuntungan dari skala ekonomi.
3. Unit bisnis low cost biasanya tidak memiliki “embel-embel”,
berupa produk komoditas, dan produk-produk ini berhasil
terutama karena mereka memiliki harga yang lebih rendah dari
produk yang bersaing.
Perubahan
Lingkungan
Additional
Considerations
Masalah Pertimbangan
Administrasi dan simultan Misi dan
Efek Disfungsional KeunggulanKompetitif
Positioning
Menurut Kotler (2002 : 262): “Positioning is the
act of designing the company’s offer so that it occupies
a distinct and value placed in the target customer
mind”. Maknanya, mencari ‘posisi’ di dalam pasar,
langkah ini dilakukan setelah menentukan strategi
segmentasi yang dipakai.
Menurut Fandy Tjiptono (2008:201)
memosisikan
produk
menempatkan
mencapai hasil
atau
Yang
memosisikan
Diharapkan
produk di pasar
Tujuan
Positioning
Menurut Kotler dan Amstrong
(2008:265)
Atribut
Harga Manfaat
Penentuan
Positioning
Kategori
Pemakai
Produk
Pesaing
Menurut Kotler, Keller, Kevin Lane 2009
Customer
Kriteria
Dalam
Positioning
Competitor Company
Menurut Fandy Tjiptono (2008:205), efektif tidaknya strategi positioning itu akan sangat
dipengaruhi oleh empat faktor, yaitu:
Target Pasar : Strategi positioning akan diawali dari target pasar
(mengestimasi respon pasar, merumuskan alternatif strategi),
memperhitungkan persaingan, kinerja (penjualan, pangsa
pasar, profit) serta tersedianya sumber daya.
Daur Hidup Produk : Masing-masing tahapan memiliki kondisi
berbeda, memerlukan strategi positioning pemasaran yang
Empat berbeda. Harga akan turun pada mature, pesan iklan saat
Faktor perkenalan akan berbeda saat mature.
Strategi Unit Bisnis : Strategi positioning akan terikat dengan
strategi SBU. Penjabaran pengembangan strategi akan berbeda
dengan harvest.
Program Pemasaran : Persepsi dibentuk melalui program
marketing mix, terutama program komunikasi pemasaran
program dan perbedaan produk
Menurut Philip Kottler (2002:410) yang dialih bahasakan oleh Jaka Wasana untuk
menyusun strategi penempatan produk yang dapat dilakukan pemasar dalam
memasarkan produk kepada konsumen yang dituju, antara lain:
1. Penempatan 2. Penempatan
berdasarkan berdasarkan 3. Penempatan berdasarkan
atribut. manfaat. penggunaan / penerapan
• Aksoylu dan Aykan (2013) meneliti tentang kecocokan penerapan SMAT dalam
perusahan skala menengah dan besar di Turki serta untuk mengetahui efek dari SMAT
terhadap organizational performance. Kesimpulan yang didapat dari penelitian itu
adalah penerapan SMAT memiliki efek positif bagi organizational performance dan ada
hubungan positif antara 2 variabel tersebut.
Jenis data yang digunakan di dalam penelitian ini merupakan data kuantitatif. Data
yang digunakan dalam penelitian ini ialah data primer yang akan diperoleh dengan
penyebaran kuesioner pada perusahaan industry manufaktur di Surabaya dan
Sidoarjo.
Pada penelitian ini, sampel yang diambil peneliti dalam penelitian ini adalah 50
perusahaan manufaktur di Surabaya dan Sidoarjo. Penelitian ini menggunakan teknik
purposive sampling. Kriteria sampel yang dapat dijadikan obyek penelitian ini adalah
perusahaan yang ada di Surabaya dan Sidoarjo, diutamakan perusahaan manufaktur,
dan responden sejumlah 1-4 orang karyawan bagian akuntansi.
Unit analisis dalam penelitian ini adalah 50 perusahaan manufaktur di Surabaya dan
Sidoarjo.
Kuesioner yang ada dibagimenjadi tiga bagian, yaitu:
1) Variabelindependen: Strategic costing yang diadopsidariAlnawayseh (2013).
2) Variabel intervening: Competitive advantage diadopsi dari Voola&O’Cass (2010).
3) Variabel dependen : Organizational performance diadopsidariHernaus, Skerlavaj,
&Dimovski (2008).
Berikut disajikan deskripsi profil responden dari 420 mahasiswa yang menjadi sampel
penelitian:
Hasil Penelitian dan Pembahasan
• Hasil penelitian terhadap nilai koefisien path pengaruh Strategic Costing terhadap
Competitive Advantage adalah sebesar 0,723 dengan t hitung sebesar 9,570 yang
lebih besar dari nilai t tabel 1,96, hal ini menunjukkan terdapat pengaruh positif
dan signifikan antara Strategic Costing terhadap Competitive Advantage. Semakin
bagus Strategic Costing yang diterapkan perusahaan, maka semakin tinggi
Competitive Advantage perusahaan dari kompetitornya. Berdasarkan hasil ini
hipotesis penelitian yang menduga adanya pengaruh positif dan signifikan antara
Strategic Costing terhadap Competitive Advantage, dapat diterima
• Hasil penelitian terhadap nilai koefisien path pengaruh Strategic Costing terhadap
Hasil penelitian terhadap nilai koefisien path pengaruh Strategic Costing terhadap
Organizational Performance adalah sebesar 0,369 dengan t hitung sebesar 4,437
yang lebih besar dari nilai t tabel 1,96, hal ini menunjukkan terdapat pengaruh
positif dan signifikan antara Strategic Costing terhadap Organizational
Performance. Semakin baik Strategic Costing yang diterapkan, maka semakin
meningkat Organizational Performance. Berdasarkan hasil ini hipotesis penelitian
yang menduga adanya pengaruh positif dan signifikan antara Strategic Costing
terhadap Organizational Performance, juga dapat diterima.
• Hasil penelitian terhadap nilai koefisien path pengaruh Competitive Advantage
terhadap Organizational Performance adalah sebesar 0,586 dengan t hitung
sebesar 6,891 yang lebih besar dari nilai t tabel 1,96, hal ini menunjukkan terdapat
pengaruh positif dan signifikan antara Competitive Advantage terhadap
Organizational Performance. Semakin tinggi Competitive Advantage perusahaan
dari kompetitornya, maka akan meningkatkan Organizational Performance.
Berdasarkan hasil ini hipotesis penelitian yang menduga adanya pengaruh positif
dan signifikan antara Competitive Advantage terhadap Organizational Performance,
juga dapat diterima.
Penelitian yang dilakukan Peneliti tentang pengaruh antara Strategic Costing terhadap
Organizational Performance secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan
Competitive advantage sebagai variabel intervening (perantara). Dari penelitian yang
dilakukan, didapatkan kesimpulan sebagaiberikut :
1. Terdapat pengaruh positif dan signifikan antara Strategic
Costing terhadap Competitive Advantage. Hal ini terlihat
dari hasil uji hipotesis yang menunjukkan nilai t hitung
sebesar 9,570.