Anda di halaman 1dari 35

Pendidikan

Lingkungan,
dan lain-lain
Keamanan

Penerapan
Standar
Sosial Kesehatan

Politik Ekonomi
1
Voluntary

2
Mandatory
Penerapan Standar
Contoh ISO
Quality Management System

the International Food Safety


Management Standard
Voluntary

standar sebagai acuan (spesifikasi teknis,


aturan, pedoman) untuk suatu kegiatan
atau hasilnya, yang pada dasarnya
bersifat voluntari (voluntary).
Mandatory

Terkait dengan kesehatan, keamanan, keselamatan,


kepentingan perkembangan ekonomi nasional dan
kelestarian fungsi lingkungan hidup maka standar dapat
diacu dalam suatu regulasi teknis yang selanjutnya
pemenuhannya bersifat wajib (mandatory)

Satu-satunya cara untuk memenuhi regulasi teknis yang


mewajibkan standar adalah pemenuhan keseluruhan
persyaratan standar wajib.
Voluntary Mandatory

Berubah
persyaratan
standar

penilaian
kesesuaian
PENERAPAN STANDAR
Tanda
kesesuaian SNI
dan beberapa
tanda
kesesuaian
negara lain
• Standar merupakan landasan bagi pertumbuhan;
• Standar memberikan akses ke pasar yang lebih baik dan
memfasilitasi perdagangan;
Manfaat • Memberikan keuntungan bagi industri yang menerapkannya
dengan meningkatkan level mutu, keamanan, kehandalan
penerapan dan efisiensi produksi;
standar bagi • Meningkatkan daya saing dengan membantu industri untuk
menguasai pengetahuan, teknologi, pengertian bersama dan
mengurangi risiko;
para pelaku • Standar dapat membentuk cara kerja di berbagai sektor dan
usaha/industri menciptakan sinergi yang mempercepat laju pemasaran bagi
produk, proses dan jasa;
• Standar yang memspesifikasi karakteristik kinerja standar
akan dapat memicu inovasi dan merupakan pendukung
mulai dari konsep perencanaan hingga pasar.
• Telah menerapkan sistem manajemen mutu (a.l ISO 9000,
TQM, quality control);
• Memiliki struktur organisasi, pembagian kewenangan dan
uraian tugas yang jelas dan terperinci;
• Memiliki manajemen puncak yang fokus pada mutu dan
Kesiapan pelaku kepuasan konsumen;
• Ketersediaan sarana produksi yang memadai;
usaha/produsen • Ketersediaan sarana uji kualitas produk;
• Ketersediaan SDM [a.l mencakup pekerja trampil, pekerja ahli,
penyelia, manajer, tenaga administrasi, personil litbang (level
inovasi), personel QA, personel penguji/laboratorium, PPC]
yang terlatih, trampil dalam jumlah memadai;
• Ketersediaan sistem informasi mencakup data base,
manajemen informasi perusahaan dan lain-lain;
• Memiliki jaringan kerja yang baik dengan pelaku usaha lain,
jaringan pemasaran, pihak terkait kegiatan standardisasi
termasuk BSN, instansi teknis dan LPK serta fihak lain.
produk telah sesuai
dengan persyaratan
SNI

sertifikasi produk
(oleh LPK)
• Memenuhi persyaratan perundang-
undangan yang berlaku sebagai produsen
legal;
• Memiliki SPPT (Sertifikat Produk Penggunaan
Kewajiban Tanda) SNI yang dikeluarkan oleh LSPro;
produsen (produk • Memproduksi dan/atau memperdagangkan
hasil produksinya sesuai dengan persyaratan
berlogo SNI) SNI yang ditetapkan;
• Mengikuti pedoman dan ketentuan yang
ditetapkan oleh LSPro termasuk skim
sertifikasi;
• Produk telah memenuhi persyaratan SNI setelah diuji;
• Ada kesepakatan tertulis antara pihak manufaktur
produk dengan LPK yang telah memiliki akreditasi
nasional (KAN);
• Pihak manufaktur secara teratur di audit oleh LPK
sesuai dengan tata cara yang berlaku;
Pemberian tanda • LPK meyakini bahwa produk yang beredar telah
memenuhi semua persyaratan SNI melalui pengujian
SNI pada produk di laboratorium penguji terakreditasi;
• Pihak Otoritas pengawasan secara perodik dapat
melalukan pengawasan di unit produksi pelaku usaha
dan pasar;
• Pihak otoritas pembinaan/pengawasan dapat
melakukan pembinaan yang diperlukan atau
memberlakukan sangsi apabila pelaku usaha tidak
memenuhi standar terkait.
• Material (bahan baku, bahan setengah jadi dll);
• Upah dan gaji;
• Energi (listrik, gas, bahan bakar dll.);
• Mesin dan peralatan;
Manfaat standar • Resiko produksi (mengurangi produk yang gagal),
penanganan;
dalam proses • Biaya umum (administrasi), komunikasi (telphon,
faks, internet dll);
produksi • Transportasi;
• Penyimpanan dan pergudangan;
• Pemeliharaan dan perawatan;
• Depresiasi dan lain-lain.
• Pengurangan instruksi pembelian
Manfaat (Purchase Order);
penerapan • Pengurangan ukuran stok material
atau jumlah peralatan cadangan
Standardisasi di (spares) yang diperlukan;
bagian • Pengurangan waktu pelatihan yang
pembelian. diperlukan;
• Pengurangan besar modal
• Pengurangan waktu disain;
Manfaat • Efisiensi persiapan gambar;
penerapan • Mengurangi pengujian;
standardisasi di • Pengurangan biaya mencari material
yang cocok;
bagian Teknik
• Meningkatkan keandalan produk;
• Memudahkan penetapan biaya
secara lebih pasti dan ekonomis;
• Dalam ISO/IEC 17000:2004 penilaian
kesesuaian didefinisikan sebagai pernyataan
bahwa produk, proses, sistem, personel atau
PENILAIAN lembaga telah memenuhi persyaratan
tertentu, yang dapat mencakup kegiatan
KESESUAIAN pengujian, inspeksi, sertifikasi serta
akreditasi lembaga penilaian kesesuaian.
Praktek penilaian kesesuaian

1 pihak pertama (produsen),

2 pihak kedua (konsumen, pelanggan) Kompeten

3 pihak ketiga (pihak independen selain


produsen dan konsumen)
• kompeten, tidak memihak,
terbuka bagi semua pihak,
transparan, efektif karena
Norma memperhatikan kebutuhan
Penilaian pasar dan peraturan
Kesesuaian perundang-undangan yang
berlaku dan konvergen
dengan pengembangan
penilaian kesesuaian
internasiona
Tahapan
pelaksanaan
penilaian
kesesuaian
Badan Akreditasi di Suatu Negara
APLAC-MRA
Nama Badan
No Negara APLAC MRA
Akreditasi
1 Australia NATA Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi dan RMP
2 Canada SCC Pengujian, Kalibrasi dan ISO 15189
3 Canada CALA Pengujian,
4 Canada QMP-LS ISO 15189

5 Tiongkok CNAS Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi, ISO 15189 dan RMP

6 Hong Kong China HKAS Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi, ISO 15189 dan RMP,
PTP
7 India NABL Pengujian, Kalibrasi dan ISO 15189
8 India NABCB Inspeksi
9 Indonesia KAN Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi dan, ISO 15189

10 Jepang JAB Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi, ISO 15189 dan RMP,


PTP
Lanjutan
11 Jepang IAJapan Pengujian, Kalibrasi dan RMP
12 Jepang VLAC Pengujian
13 Korea KOLAS Pengujian dan Kalibrasi

14 Malaysia Standards Malaysia Pengujian, Kalibrasi dan ISO 15189

15 Meksiko Ema Pengujian, Kalibrasi ISO 15189 dan PTP


16 Mongolia MNAS Pengujian dan Kalibrasi
17 Selandia Baru IANZ Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi dan, ISO 15189
18 Pakistan PNAC Pengujian dan Kalibrasi

19 Papua New Guinea PNGLAS Pengujian

20 Filipina PAO Pengujian dan Kalibrasi


Lanjutan
21 Federasi Rusia AAC Analitica Pengujian dan RMP
22 Singapura SAC Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi, ISO 15189 dan PTP
23 Sri Lanka SLAB Pengujian, Kalibrasi, ISO 15189
24 Taiwan TAF Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi, ISO 15189, RMP dan
PTP
25 Thailand DMSc Pengujian dan ISO 15189
26 Thailand DSS Pengujian
27 Thailand NSC-ONSC Pengujian, Kalibras dan Inspeksi
28 Amerika Serikat A2LA Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi, ISO 15189, RMP dan
PTP

ANSI-ASQ National
29 Amerika Serikat Accreditation Board Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi, RMP dan PTP
doing business as
ACLASS & FQS

30 Amerika Serikat IAS Pengujian, Kalibras dan Inspeksi


Lanjutan
31 Amerika Serikat A-S-B doing Pengujian dan Kalibrasi
business as L-A-B

32 Amerika Serikat NVLAP Pengujian dan Kalibrasi


33 Amerika Serikat PJLA Inc. Pengujian, Kalibrasi dan RMP
34 AIHA-LAP, LLC Pengujian
35 Vietnam BOA Pengujian, Kalibrasi, Inspeksi dan, ISO 15189

36 Australia dan JAS-ANZ Inspeksi


Selandia Baru

Sumber (https://www.aplac.org/aplac_mra.html)
http://sisni.bsn.go.id/index.php?/lembinsp/inspeksi/publik

Anda mungkin juga menyukai