Anda di halaman 1dari 32

PENDAPATAN

DISUSUN OLEH :

ZAKHWAN KURNIA S C1C016037


RAHMAT RIALDI C1C016043
NICO AFRIZELA C1C016067
Pengertian Pendapatan

Pendapatan adalah aliran masuk aset atau


kenaikan aset lainnya pada suatu entitas atau
penyelesaian/pelunasan kewajiban entitas
tersebut dari penyerahan atau produksi barang,
pemberian/penyerahan jasa, atau kegiatan lain
yang membentuk operasi sentral atau utama
dan berlanjut dari entitas tersebut.
Karakteristik yang membentuk pengertian
pendapatan dalam berbagai definisi:

Kegiatan yang
Pelunasan,
merepresentasi
Aliran masuk atau penurunan, atau
Operasi utama atau
kenaikan aset pengurangan
sentral yang
kewajiban
menerus

Suatu Entitas Produk perusahaan Pertukaran produk

Menyandang
beberapa nama atau Mengakibatkan
mengambil Kenaikan ekuitas
beberapa bentuk
Aliran masuk atau kenaikan aset

Untuk dapat mengatakan bahwa pendapatan


ada atau timbul, harus terjadi transaksi atau
kejadian yang menaikkan aset atau
menimbulkan aliran masuk aset. Tidak ada
batasan bahwa aset harus berupa kas atau
alat likuid yang lain. Akan tetapi, tidak
semua kenaikan aset dapat menimbulkan
pendapatan.
Operasi utama atau sentral Berlanjut,
karakteristik yang membatasi kenaikkan yang dapat
disebut pendapatan. Kenaikan aset harus berasal dari
kegiatan operasi dan bukan kegiatan investasi dan
pendanaan. Akan tetapi, pendapatan atau untung yang
tidak berasal dari operasi utama dengan sendirinya lalu
dapat disebut sebagai pos nonoperasi.

Operasi dan Nonoperasi – pemisahan hanya dapat


dibenarkan kalau laba atau rugi tersebut benar-benar
luar biasa dan berkaitan dengan tujuan perusahaan
utama hanya secara sangat kebetulan saja. Bila tidak
bersifat luar biasa, pos-pos tersebut lebih tepat
dilaporkan sebagai pendapatan lain-lain dan untung.
Pelunasan, penurunan,
atau pengurangan Suatu Entitas Produk perusahaan
kewajiban
• pendapatan tidak • maksud dalam • pendapatan akhirnya
hanya di definisi tujuan definisi harus direpresentasi
dari sudut kenaikan mengisyaratkan oleh aliran masuk
aset tetapi terjadi bahwa konsep dana dari pelanggan,
juga penurunan atau kesatuan usaha hal tersebut
pelunasan kewajiban dianut dalam dimaksudkan untuk
pendefinisian. menunjukkan
bagaimana
pendapatan diukur
dan bukan
menunjukkan
bagaimana atau
syarat pendapatan
terjadi.
Menyandang beberapa
Mengakibatkan
Pertukaran produk nama atau mengambil
Kenaikan ekuitas
beberapa bentuk
• pendapatan akhirnya • pendapatan adalah • Untung Ialah
harus dinyatakan konsep yang bersifat kenaikan dalam
dalam satuan generic dan ekuitas (aset bersih)
moneter untuk mencakupi semua yang berasal dari
dicatat dalam sistem pos dengan berbagai transaksi peripheral
pembukuan. bentuk dan nama (ikutan) atau
apapun. incidental (kala-
kala).
Pendapatan Dan Untung
 IAI/IASC tidak secara formal membedakan pendapatan
(revenues) dan untung (gains).
 Pendapatan dan untung dicakupi dalam satu definisi
penghasilan (income).
 FASB memisahkan pendapatan dan untung sebagai
elemen yang berdiri sendiri karena sumber untung
berbeda dengan operasi utama.

Makna yang terkandung dalam definisi Untung:


1. Kenaikan ekuitas bersih
2. Periferal atau insidental
3. Selain yang dicakupi pendapatan
4. Selain investasi oleh pemilik atau transaksi yang
berkaitan dengan pemilik
Pengakuan Pendapatan

Pencatatan jumlah rupiah pendapatan secara formal


ke dalam sistem pembukuan sehingga jumlah tersebut
terefleksi dalam statemen keuangan.

Dua konsep penting:


1. Pembentukan pendapatan (earning of revenue)
2. Realisasi pendapatan (realization of revenue)
Pembentukan pendapatan
(earning of revenue)

Konsep pembentukan pendapatan menyatakan bahwa pendapatan


terbentuk, terhimpun, atau terhak (to be earned) bersamaan dengan
dan melekatkan pada seluruh atau totalitas proses berlangsungnya
operasi perusahaan dan bukan sebagai hasil transaksi tertentu.

Pendekatan ini juga dilandasi oleh konsep HOMOGENITAS


KOS yaitu Seluruh pos biaya yang direpresentasi dengan kos
menghasilkan pendapatan sebagai satu kesatuan.
Konsep Pembentukan Pendapatan
Rupiah

C* S W C
D

E* R V
F E

G* Q U
H G

A B* P T B Waktu

Slide16
Realisasi pendapatan
(realization of revenue)

pendapatan baru dapat dikatakan terjadi atau


terbentuk pada saat terjadi kesepakatan atau kontrak
dengan pihak independen (pembeli) untuk membayar
produk baik produk telah selesai dan diserahkan
ataupun belum dibuat sama sekali. Berdasarkan
konsep realisasi, pendapatan sebenarnya terjadi akibat
transaksi tertentu yaitu transaksi penjualan dan
kontrak.
Konsep Realisasi Pendapatan

Kesatuan Usaha

Biaya

Kos

Pendapatan baru terbentuk


setelah terjadi kesepakatan
Pendapatan
atau kontrak dengan pihak
independen.
Kos baru
Kriteria Pengakuan Pendapatan

1. Telah terrealisasi atau cukup pasti terrealisasi


(realized atau realizable)
2. Telah cukup terbentuk/terhak (earned)

Kedua kriteria harus dipenuhi walaupun bobot


atau kekritisan untuk keduanya berbeda untuk
situasi yang berbeda.
Telah terrealisasi atau cukup pasti
Telah terbentuk/terhak (earned)
terrealisasi (realized atau realizable)

• Telah terealisasi bilamana produk • Telah terbentuk bilamana


(barang atau jasa), barang perusahaan telah melakukan
dagangan, atau aset lain telah secara substansial kegiatan yang
terjual atau ditukarkan dengan kas harus dilakukan untuk dapat
atau klaim atas kas. Cukup pasti menghaki manfaat atau nilai yang
terealisasi bilamana aset berkaitan melekat pada pendapatan.
yang berterima atau ditahan • Cukup terbentuk dapat dikaitkan
mudah dikonversi menjadi kas dengan produk akhir atau dengan
atau klaim atas kas yang cukup perioda. Pendapatan baru dapat
pasti jumlahnya. Mudah diakui kalau dipenuhi syarat-
dikonversi bila mempunyai (a) syarat berikut:
harga satuan yang tetap tidak • Keterukuran nilai aset
bergantung bentuk dan penyajian
• Adanya suatu transaksi
barang dan (b) daftar harga barang
tersedia di suatu pasar aktif • Proses penghimpunan secara
tersedia. substansial telah selesai
Saat Pengakuan Pendapatan

Kalau kriteria terealiasasi dan terbentuk keduanya


harus dipenuhi, kapan keduanya dipenuhi sehingga Slide 11
pendapatan dapat diakui?

1. Pada saat kontrak penjualan


2. Selama proses produksi secara bertahap
3. Pada Saat produksi selesai
4. Pada Saat penjualan
5. padaSaat kas terkumpul
1. Saat kontrak penjualan disepakati

• setelah menandatangani kontrak penjualan dan


bahkan sudah menerima kas untuk seluruh nilai
kontrak tetapi perusahaan belum mulai
memproduksi barang, contoh barang konsumsi
dengan jarak penandatangan kontrak dan
penyerahan barang cukup pendek.
2. Selama proses produksi secara bertahap

• pengakuan pendapatan dapat dilakukan secara


bertahap (per perioda akuntansi) sejalan dengan
kemajuan proses produksi atau sekaligus pada
saat projek selesai dan diserahkan.
Masalah Pengakuan Selama Proses
Produksi
Akresi

Apresiasi

Penghematan kos

 Apakah ketiganya memenuhi definisi pendapatan?


 Apakah ketiganya dapat diakui sebagai pendapatan?
1 Akresi 2 Apresiasi 3 Penghematan
kos
Dua pos yang
bersangkutan dengan
Akresi yaitu Apresiasi yaitu selisih proses pembelian yang
pertambahan nilai akibat “nilai pasar wajar” aset sering sebagai
pertumbuhan fisis atau perusahaan dengan kos pendapatan yaitu
proses alamiah lainnya (atau nilai buku aset potongan pembelian
terdepresiasi). dan pembelian dengan
harga murah atau
pembelian beruntung
3. Pada Saat produksi selesai

• Kalau sudah ada kontrak penjualan sebelumnya,


tidak ada masalah dengan pengakuan pada saat
produk selesai karena pendapatan sudah
terealisasi dan pada saat produk selesai
pendapatan secara substansial sudah terbentuk.
4. Pada Saat penjualan

• Pengakuan ini merupakan dasar yang


paling umum karena pada saat penjualan
kriteria penghimpunan dan realisasi sudah
terpenuhi
Masalah Pengakuan Saat Penjualan

Apakah hal-hal di bawah harus menghalangi


pengakuan pendapatan pada saat penjualan?
Bagaimana cara mengatasinya?

1. Kembalian dan potongan tunai


2. Kos purna-jual
3. Kerugian piutang
4. Transaksi penjualan
1. Kembalian dan potongan
2. Kos purna-jual
tunai

• Kembalian atau return untuk • Masalah yang bersangkutan


suatu periode yang timbul dengan penyesuaian yang
akibat barang cacat atau diperlukan untuk mengakui
rusak dicatat dengan pengaruh kegiatan (di ukur
membalik jurnal yang telah dengan kos) yang mungkin
di buat pada saat penjualan akan terjadi setelah
dengan jumlah rupiah penjualan dan harus
pengembalian. dibebankan terhadap
penjualan tersebut.
• Adanya potongan tunai
penjualan sama sekali tidak
menghalangi pengakuan
pendapatan pada saat
penjualan
3. Kerugian piutang 4. Transaksi penjualan

• Piutang bukanlah • Transaksi pertukaran aset


merupakan bukti yang secara aktual bukan kontrak
efektif terhadap realisasi itu sendiri.
pendapatan.
5. Pada Saat kas terkumpul

• Sebenarnya merupakan pengakuan pendapatan


berdasarkan asas kas (Cash Basis). Pengakuan
dasar kas digunakan untuk transaksi penjualan
yang Pada umumnya barang atau jasa telah
diserahkan/dilaksanakan.
Saat Pengakuan Penjualan Jasa

Pengakuan pendapatan dari penjualan jasa secara


umum mengikuti pemikiran yang melandasi
pengakuan pendapatan untuk penjualan barang.

Masalah teoritis yang dihadapi lebih banyak


menyangkut kriteria realisasi daripada
pembentukan pendapatan. Yang sulit ditentukan
adalah mengenali kejadian atau kegiatan yang
menandai bahwa penyerahan jasa telah terjadi
dan selesai.
AICPA memberikan kaidah pengakuan
umum untuk penjualan jasa

Kalau pemberian jasa terdiri


Kalau pemberian jasa, terdiri
atas pelaksanaan serangkaian
atas pelaksanaan satu
pekerjaan atau tindakan secara
pekerjaan atau tindakan,
bertahap, pendapatan harus
pendapatan harus diakui pada
diakui selama periode
saat pekerjaan tersebut telah
pelaksanaan pekerjaan secara
dilakukan.
proporsional.

Kalau pemberian jasa terdiri


Kalau terdapat tingkat
atas pelaksanaan serangkaian
ketidakpastian yang tinggi
pekerjaan atau tindakan
berkenaan dengan ketertagihan
bertahap, pendapatan dapat
atau kolektibilitas pendapatan
diakui pada saat seluruh
jasa, pendapatan baru diakui
pekerjan telah selesai
setelah kas terkumpul.
dilaksanakan.
Pedoman Umum Pengakuan
Pendapatan
Dari uraian tentang karakteristik, pengukuran,
penghimpunan, dan realisasi pendapatan beserta
konsekuensinya terhadap saat pengakuan, dapat
disusun suatu pedoman umum pengakuan
pendapatan termasuk untung dan rugi.

FASB meringkas pedoman umum ini dalam SFAC


No. 5 paragraf 84 (Halaman 390)
Prosedur Pengakuan Pendapatan

Kaidah tersebut harus dijabarkan secara teknis dan


prosedural dalam bentuk kebijakan akuntansi
perusahaan.

Kebijakan akuntansi perusahaan yang menetapkan


kapan suatu penjualan dianggap secara teknis telah
terjadi sehingga memicu pencatatan jumlah rupiah
penjualan tersebut.

Dapat dilihat pada gambar 8.4 (halaman 392)


Dimana kegiatan internal sebagai pemicu dan bukti
pengakuan pendapatan
Penyajian

Masalah yang berkaitan dengan penyajian pendapatan


adalah pemisahan antara pendapatan dan untung dan
pemisahan berbagai sifat untung menjadi pos biasa dan
luar biasa dan cara menuangkannya dalam statemen laba-
rugi.
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai