Anda di halaman 1dari 21

Kardiovaskular

Urutan I sebagai
penyebab kematian di
banyak negara

Senyawa untuk
Di AS 51% kematian
mencegah/mengobati
disebabkan oleh
penyakit
penyakit KV
kardiovaskuler

Pengantar
kardiavaskuler
Pembagian
berdasarkan efek
farmakologi

Vasodilator Kardiotonik

Antiangina Antiaritmia

Antihipertensi
Kardiotonik

Obat atau senyawa yang dapat meningkatkan


kekuatan kontraksi jantung dan menunjukan efek
penting pada eksitabilitas, automatisitas dan
kecepatan konduksi jantung

Aplikasi klinis: pengobatan payah jantung


kongestif, fibrilasi, dan takikardia atrial
paroksimal
Mekanisme kerja

Mempengaruhi
pergerakan ion
Na dan K dalam
Bekerja secara
melewati
langsung pada aktin
membran dan miosin dari
miokardial miokardial

sehingga sel
kehilangan ion K

Meningkatkan kadar ion Ca dalam sel


dengan melepaskan kation tersebut dari
tempat ikatannya dan meningkatkan
pemasukan ion melalui membran sel
Glikosida kardiotonik Na+
‘’’’’’ K+ -ATP-ase

Bertanggungjawab memelihara
ketidakseimbangan distribusi ion Na dan
K dalam melewati membran sel

Na lebih besar K lebih besar


Ion Ca
di luar sel di dalam sel meningkat

Pergerakan
cepat ion Na
Pompa sodium
kedalam sel
melalui dfusi
pasif
Contoh
obat
Antiaritmia
Senyawa untuk
Disebabkan oleh kelainan
memperbaiki atau pembentukan rangsangan
memodifikasi irama elektrik dan gangguan
jantung sehingga menjadi konduksi rangsangan melalui
normal miokardium

Kerja obat … dengan modifikasi


makromolekul yang mengontrol
aliran ion secara

Tidak
Langsung
Langsung
Berdasarkan kegunaannya….

• Glikosida digitalis, kuinidin,


lidokain, verapamil,
Takiaritmia penghambat kolimesterase
dan vasokontstriktor

• Atropin, isoproterenol

Bradiaritmia
Berdasarkan tipe kerjannya….

Berstruktur Berstruktur
khas tidak khas Berkumpul pada daerah tertentu
membran sel miokardial,
Obat yang bekerja dengan
menyebabkan kenaikan tekanan
membentuk kompleks dengan
permukaan dalam membran dan
reseptor
menghambat fungsi biologis
komponen membran normal

Ex : β-bloker Ex : kuinidin dan prokainamid


1 Obat yang menstabilkan
membran

Senyawa berstruktur tidak khas, bekerja dengan cara


berkumpul pada daerah tertentu membran sel
miokardial, menyebabkan peningkatan tekanan
permukaan dalam membran dan menghambat fungsi
biologis komponen membran normal

Glikosida digitalis, disopiramid


fosfat, prokainamid HCl, kuinidin
sulfat, prajmalium bitartrat,
lidokain HCl dan tokainid HCl
Anestetika setempat, yang
dapat menurunkan kecepatan
maksimal depolarisasi
membran dan menurunkan
masa kerja potensial. Lidokain
digunakan untuk menekan
aritmia ventikular karena
mempunyai awal kerja yang
cepat. Biasanya lidokain
diberikan secara intravena,
sedikit terikat oleh plasma
protein dan cepat
dimetabolisis. Waktu paruhnya
pendek antara 15 – 30 menit.
Senyawa Pemblok β-Adrenergik 2

Β-bloker menimbulkan efek antiaritmia dengan jalan


memblok β-adrenoreseptor jantung sehingga menghambat
respons katekolamin pada miokardial. Pada dosis besar
menimbulkan efek stabilisasi membran. Efek pertama
menekan automatisitas, mengurangi kecepatan jantung dan
kontraksi miokardial, dan memperpanjang waktu konduksi
atriovaskular. Pada umumnya sebagain antiangina dan
hipetensi

Asebutolol, alpernolol, atenolol,


karteolol, propranolol, metoprolol
tartrat, nadolol dan pindolol
3 Obat yang mempengaruhi potensial
kerja

Menekan sinus atrial dan


fungsi atrioventrikular nodal
Meningkatkan periode
dengan meningkatkan waktu
refraktori atrial
konduksi sinoatrial, dan waktu
rekoveri sinus nodal

Memperlambat konduksi Ex : amiodaron dan bretilium


atrioventrikular tosilat
Senyawa pemblok saraf adrenergik yang
mula-mula digunakan sebagai
Antagonis kalsium selektif 4

Memblok pengankutan atau aliran


ion kalsium melalui membran sel
Menimbulkan efek antiaritmia
miokardial sehingga kadar kalsium
dengan cara
dalam sel otot polos vaskular
koroner dan perifer berkurang.

Selain itu menunjukkan efek


langsung dengan memperlambat
transmisi rangsangan melalui Ex : diltiazem, felodipin, nifedipin,
atriovaskular nodal dan menekan nikardipin
sinus nodal. Pada umumnya
digunakan untuk antiangina
Hipertensi terdapat
dua tipe: esensial
(primer) dan
hipertensi sekunder

Antihipertensi
Suatu kondisi
Senyawa yang dimana tekanan
digunakan untuk sistol lebih dari 160
pengobatan mmHg atau tekanan
hipertensi diastol lebih besar
dari 95 mmHg
Mekanisme
kerja

Humoral
Vaskular

Saraf
Efek sentral dan perifer
Efek Sentral
Lebih dominan bekerja pada perifer.
Menstimulasi reseptor alfa 2 pada medula
dan menurunkan kerja simpatis Mempercepat pengosongan katekolamin
dari tempat penyimpanannya
Contoh : klonidin, metildopa
Contoh: reserpin

Memblok transmisi saraf efektor Menghambat monoamin oksidase

Mempercepat pengosongan norepineprin Penghambatan enzim monoamin oksidase


dari tempat penyimpanan perifer sehingga akan menurunkan metabolisme katekolamin
terjadi pemblokan aktivitas adrenergik di dalam saraf dan hati, menurunkan tekanan
pembuluh darah terjadi penekanan TD diastolik dan sistolik

Contoh: debrisokuin, guanitedin Contoh: pargilin

Mekanisme kerja pada saraf


Antagonis kalsium selektif
Mekanisme kerja pada
vaskular Contoh: diltiazem, nifedipin,
verapamil

Senyawa pemblok β
adrenergik Vasodilator vena dan arteriola

Contoh : asebutolol, atenolol, Contoh: natrium nitroprusid


metoprolol, nandolol

Senyawa pemblok α
adrenergik Vasodilator arteri

Contoh: doksazosin, prazosin, Contoh: hidralazin, minoksidil


terazosin

Anda mungkin juga menyukai