( PERSYARAFAN )
Riwayat Kesehatan
Tingkat Ksesadaran
Mentasi
Pergerakan
Sensasi
Regulasi Integrasi
Pemeriksaan refleks
Pemeriksaan penunjang
M. SHOLEHUDDIN TUFFA
14201.09.17038
MUHAMMAD GHOZY ARIFIN
14201.09.17039
MUHAMMAD EDI WARIS
14201.09.17040
MUSTOFA
14201.09.17041
MUTI’ATUN NAFISAH
14201.09.17042
Data demografi.
Keluhan utama.
Riwayat Penyakit sekarang
Riwayat penyakit terdahulu
Riwayat penyakit keluarga.
Pengobatan yang saat ini sedang dijalani.
Riwayat alergi.
Genogram
Nutrisi atau diet harinya dan sesudah sakit.
Keyakinan pola ibadah yang dimiliki sebelum dan
sesudah sakit.
Pola aktivitas seksual yang dilakukan sebelum
dan sesudah sakit.
yang dilakukan sebelum dan sesudah sakit.
Eliminasi BAK – eliminasi urine dan BAB -
eliminasi alvi yang dialami sebelum dan sesudah
sakit.
Pola istirahat dan tidur sebelum dan sesudah
sakit.
Aktivitas dan rutinitas yang dilakukan tiap
Compos mentis ( 15 -14)
yaitu sadar sepenuhnya kesadaran normal
Apatis (13 -12)
sikapnya acuh dan tidak acuh
Delerium (11-10)
gelisah disoreintasi
Somnolen( 9 -7 )
ResponPsikomotor Yang lambat
Stupor (6 -4 )
sperti tertidur lelap
Coma ( 3 )
Tidak ada respon
Dalam melakukan pengkajian kesadaran ,
harus dibedakan dengan kondisi Klien sedang
tidur. Bila tidur dapat terbangun pada
perangsangan ringan atau sedang, sementara
kalian koma tidak ada reaksi terhadap
berbagai bentuk rangsangan. Bila kalian
menunjukkan gangguan tingkat kesadaran
( pada umumnya dijumpai pada penderita
gawat darurat )
dengan menggunakan pemeriksaan dengan
Alertrespondtovoice, response to pain dan
unresponsive ( AVPU ) Dan GCS ( Gasglow
Coma Skala )
Mentasi merupakan segala aktivitas yang
memerlukan penyatuan atau integrasi
perhatian memori dan proses berpikir yang
tergantung pada kondisi korteks serebri yang
diaktivasi oleh sistem activity retikuler
pengujian meliputi : perhatian , perasaan,
efektif, bahasa, berpikir dan persepsi spasial
Perhatian diuji dengan cara klien diminta
untuk mengulang beberapa kalimat
sederhana seperti 'ambil gelas itu dan
letakkan di atas meja, buka sepatumu dan
letakkan di luar, orang yang normal biasanya
dapat mengundang hal-hal besi tersebut
kemampuan mengingat diuji dengan dua cara
yaitu mengingat jangka pendek dan jangka
panjang
Pergerakan merupakan fungsi kesehatan yang
mengacu pada koordinasi aktivitas
muskuloskeletal secara volunter dan otomatis
pengkajian pergerakan erat hubungannya
saraf saraf kranial yang terlibat dalam
pergerakan tersebut untuk lebih Pemeriksaan
system Saraf Kranial.
Saraf Kranial III,IV,VI
Saraf Kranial V. VII.IX.X dan XII
Prinsip dasar sensasi :
Pemeriksaan sensori terdiri dari:
Sentuhan ringan
Sensasi nyeri
Sensasi getaran
Propiosepsi (sensasi posisi)
Lokalisasi taktil
PEMERIKSAAN INTEGRITAS AKTIVITAS
MOTORIK
Praksis adalah kemampuan untuk melakukan
suatu aktivitas motorik.
Apraksia adalah ketidakmampuan pasien
untuk melakukan gerakan volunter tanpa
adanya gangguan dalam kekuatan, sensasi,
atau kordinasi motorik.
Dispraksia adalah berkurangnya kemampuan
untuk melakukan aktivitas.
Pemeriksaan reflek dilakukan pada
ekstremitas atas dan bawah. reflek diuji
dengan cara memberikan stimulus dan
mengamati Respon yang timbul. respon
terjadi pada tulang dan otot lunak. diuji
dengan suatu pukulan cepat dan dengan
refleks Hammer pada tendo-tendo suatu
kelompok otot.
Refleks tendo dalam yang diperiksa secara
rutin adalah :
Refleks Bisep
Refleks Brakioradialis
Refleks Trisep
Refleks Patela
Refleks Achiles
Namun perlu dipahami agar dampak yang
mungkin terjadi dapar dikurangi atau
dihilangka.
Pada bagian ini akan dibahas Tiga prosedur
diagnostik yang lazim dilakukan yaitu:
Elektro Encephalografi (EEG)
Computerized Axila Tomografi Scan (CT Scan)
Otak
Lumbal fungsi
Elektro Encephalografi (EEG)
suatu cara untuk merekam aktifitas listrik
otak melalui tengkorak yang utuh.
Dasar-dasar / prinsip kerja
Dengan elektroda yang ditempelkan pada
berbagai daerah tengkorak, potensial
permukaan otak direkam. Perekaman ini
berlangsung terus-menerus untuk beberapa
menit. Tegangan yang tercatat pada kertas
yang bergerak berupa gelombang-
gelombang
Macam-macam EEG
Fluktuasi nilah yang tercatat pada kertas
EEG. Dari sekian banyak fluaksi, maka dapat
dibedakan menurut frukuensinya dan
menurut pola gelombangnya.
a. Empat gelombang menutrut frukuensinya :
1) Glb Alfa, bersiklus 8 -13 perdetik
2) Glb Beta, bersiklus lebih dari 13 perdetik
3) Glb Teta, bersiklus 4-7 perdetik
4) Glb Delta, bersiklus kurang dari 4 perdetik
b. Fluktuasi potensial otak menurut pola
gelombang
Glb lama, mucul sebagai gelombang positif
dekat lobus oksipitalis terutama jika mata
menatap sesuatu dengan penuh perhatian.
Glb tidur, sekelompok gelombang dengan
frekuensi 10-15 siklus perdetik yang hilang
pada waktu tidur dangkal, berbentuk
“spindel”
Kompleks K, pola gabungan yang terdiri dari
satu
Indikasi Pemasangan :
a) Penderita dicurigai atau dengan epilepsi
b) Membedakan kelainan otak organik
c) Mengidentifikasi infark pembuluh darah
atau adanya lesi (Tumor, hematom, abses)
d) Diagnosa retardasi mental atau over dosis
obat
e) Menentukan kematian jaringan otak
Penatalaksanaan :
a. Persiapan pasien
I. Penyuluhan Kesehatan
Penderita diberitahu hal-hal yang akan dilakukan.
EEG akan dikerjakan di ruangan yana aman
(Laboratory diagnostic) oleh tekhnisian EEG. Di dalam
ruang penderita akan dipasang elektroda sebanyak
16-24 denagn pasta. Elektroda yang kecil tersebut
akan dihubungkan dengan mesin EEG. Tunjukan
melalui gambar atau video casste bila
memungkinkan.
Menganjurkan kepada pasien untuk membebaskan
rasa gelisa selam 45-60 menit, pemasangan alat
bukan merupakan alat yang berbahaya.
Anjurkan pasien untuk mengikuti perintah
petugas selama prosedur, antara lain :
Hyperventilasi selama 3-5 menit.
Usahakan untuk tetap dapat menutup mata.
Computerized Axila Tomografi (CT Scan)
CT Scan adalah suatu prosedur yang digunakan
untuk mendapatkan gambaran dari berbagai
sudut kecil dari tulang tengkorak dan otak.
Pemeriksaan ini dimaksudkan utuk memperjelas
adanya dugaan yang kuat antara suatu kelainan,
yaitu:
Gambaran lesi dari tumor, hematoma dan abses.
Perubaan vaskuler : malformasi, naik turunnya
vaskularisasi dan infark.
Brain atrofi.
Hydrocephalus
Inflamasi
Sebelum klien dilakukan pemeriksaan CT San
klien harus dilakukan tes apakah klien
mempunyai kesanggupan untuk tingggal
diam tanpa mengadakan perubahan selama
20-45 menit, karena hali ini berhubungan
dengan lama pemeriksaan yang dibutuhkan.
Lumbal fungsi
1. Pengetrtian
Adalah suatu cara pengambilan cairan cerebrospinal
melalui fungsi pada daerah lumbal.
2. Tujuan
Bertujuan mengambil cairan cerebrospinal untuk
kepentingan pemeriksaan/ diagnostik maupun
kepentingan therapi.
3. Indikasi
Untuk Diagnostik
Kecurigaan meningitis
Kecurigaan perdarahan sub arachnoid
Pemberian media kontras pada pemeriksaan myelografi
Evaluasi hasil pengobatan
Tidak ada Pelaut Handal Yang
Lahir Dari ombak yang Tenang
Begitu pula Sebaliknya dengan
Perawat yang santri
Terimkasih atas perhatiannya
wassalamualikum wr wb