Anda di halaman 1dari 35

Pembimbing:

dr. Catur Prangga W, Sp A


Dr. Rizka Oktavia

Disusun Oleh:
Rossa Indah Rahmawati (2013 2040 1011 091)

RSU WONOLANGAN
KABUPATEN PROBOLINGGO
JAWA TIMUR
 Nama: An. FN  Nama ayah : Tn M
 Umur: 2 th  Alamat :
 Alamat :  Usia : 39 thn
 Agama : Islam  Pendidikan : SMK
 Pendidikan : tidak sekolah  Suku : Jawa
 Suku : Jawa  Pekerjaan : Pegawai pabrik
 BB : 10kg
 No. RM : 021613  Nama ibu: Ny P
 Tanggal datang : 15-12-2016  Usia : 35 thn
 Pendidikan : SMP
 Suku : madura
 Pekerjaan : Ibu rumah
tangga
Keluhan Utama
• setelah kejang

Riwayat Penyakit Sekarang


• Kejang berlangsung 1 kali di rumah setelah bangun
tidur. Kejang kelonjotan kurang dari 5 menit setelah
itu menangis. Sebelumnya pasien panas badan sejak
pagi hari. Panas terus menerus sudah di tem 39 dan
di beri obat penurun panas dan turun sedikit dan
anak tertidur ketika terbangun kejang. Sebelumnya
ayah mengatakan anak pilek +, batuk - , nyeri telan
disangkal, anak tidak mau makan , hanya minum ,
mual - , muntah -, diare -
Riwayat Penyakit Dahulu
• - Ayah mengatakan pasien sering kejang
bila panas badan tinggi, ini merupakan
kejang ke 4 bagi pasien , kejang 1 usia 8bulan,
9 bulan, 11 bulan dan sekarang usia 2 thn.
• - Riwayat Alergi (-)

Riwayat Penyakit Sekarang


• - keluarga tidak ada riwayat kejang
• - Riwayat Alergi (-)
Riwayat Sosial
• Pasien tinggal dengan orang tua, 2 kakak dan nenek dirumah.
• Tinggal di lingkungan yang cukup bersih
• Pasien sering bermain dengan tetangga sebaya di rumah
Riwayat sosial ekonomi
• Pasien berasal dari keluarga menengah ke bawah. Ayah pasien
seorang buruh pabrik. Ibu pasien adalah seorang ibu rumah
tangga. Pasien tinggal bersama ayah ibu dan 2 kakak laki - laki
yang masih duduk di bangku SD. Penghasilan keluarga tidak
menentu rata-rata Rp 1.500.000,00 tiap bulan.
Riwayat Kehamilan
• Menurut sang ayah, Ibu melakukan ANC ke bidan setiap
bulan.
• Riwayat penyakit selama kehamilan : demam (-), keputihan
(-),anyang-anyangan (-), jamu-jamuan (-), pijat oyok (-) ,
hipertensi (-), diabetes mellitus (-), trauma (-).
Riwayat Kelahiran
• Spontan/2800/48cm/bidan/RS/ langsung menangis

Riwayat Imunisasi
• pasien mengatakan bahwa imunisasi pasien lengkap : BCG
1x , Hepatitis B 3x, Polio 4x, DPT 3x, campak 1x.
Didapatkan BCG scar pada lengan kanan anak.
Morotik kasar :
• Menggangkat kepala 3 bln
• Tengkurap berbalik 4 bulan
• Duduk 6 bulan
• Berjalan sambil dipegangi 6 bulan
• Berjalan tanpa dibantu 10bulan
Motorik Halus:
• Menggenggam usia 2 bulan

Perkembangan bahasa:
• Mengucap beberapa kata yang dimengerti dan merespon saat ditanya
15bln
Perkembngan sosial
• Mengenal orang usia 2 bulan
- 0-6 bln : hanya Asi
- 6 – 10 bln : Asi + bubur + susu formula
- 11 bln – sekarang : Susu formula, Nasi
- BB 10kg TB: 69cm
Hitung Kasar
2n(usia) +8 = 2.2 +8 =12kg (gizi Baik)
BB/U TB/BB
• Composmentis/ 456
Kesadaran Kesan Gizi : Kesan gizi cukup

• Tekanan darah : -
• Nadi : 110x/menit
Vital sign • RR: 22x/menit
• tem axila: 38 derajat

• TB: 69 cm
Antoprometri • BB: 10kg
• Status Gizi: Gizi Baik
Kepala Bentuk : Normocephal, massa (-)
Rambut : Hitam, tipis
Wajah : Simetris, dismorfik (-)
Mata : anemis (-), ikterik (-), edema (-), sianosis (-), mata cowong (-),
pupil bulat isokor (3mm/3mm), reflex cahaya (+/+)
Telinga : bentuk dan ukuran normal, sekret (-)
Hidung : sekret (-), mimisan (-)
Mulut : mukosa kering (-), gigi normal, lidah normal

Leher Inspeksi : simetris, edema (-), massa (-)


Palpasi : pembesaran kelenjar limfe (-), trakea di tengah,
Faring : hiperemi (+) T2/T2
Inspeksi : Bentuk dada kesan normal dan simetris, Gerakan dinding dada
Thorax kiri-kanan simetris, retraksi (-), deformitas (-), jaringan parut (-)
Jantung :
Inspeksi : ictus cordis tidak terlihat
Palpasi : ictus cordis teraba di ICS V MCL sinistra
Auskultasi : Denyut jantung 100x/menit, S1S2 tunggal reguler,murmur (-),
gallop (-)
Paru-paru :
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris, retraksi (-)
Palpasi : Gerakan dinding dada kanan-kiri saat bernafas simetris
Perkusi : Sonor Sonor
Sonor Sonor
Sonor Sonor
Auskulasi : Laju pernafasan 20x/menit, regular
vesikular vesikular Rhonki - - Wheezing - -
vesikular vesikular - - - -
vesikular vesikular - - - -
Abdomen Inspeksi : Jaringan parut (-), dilatasi vena (-), massa (-),
herniasi (-)
Auskultasi : Bising usus (+) normal
Perkusi : Meteorismus (-), Shifting dullness (–)
Palpasi : Soefl, nyeri tekan (-) epigastrium, Hepar tidak teraba
, lien tidak teraba besar

Ekstremitas
Pemeriksaan Atas Bawah
Ekstremitas Kanan Kiri Kanan Kiri

Akral Hangat Hangat Hangat Hangat

Anemis – – – –

Ikterik – – – –

Edema – – – –

Sianosis – – – –

Petekie - - - -
Capillary Refill < 2 detik < 2 detik < 2 detik < 2 detik
Time
Tanggal Tempat Perkembangan Pasien Terapi

31-1-2016 R. Anak S:  IVFD Ringer asetat


(21.30) Demam (-), muntah (-), produksi urin (+), badan 3cc/kgBB/jam
lemas, mimisan (+), nyeri perut (+)  Inj ranitidin 2 x
O: 25mg
KU : compos mentis  Inj asam
TD : 90/60 N : 90x/m, regular,kuat tranexamat 250mg
RR : 20x/m Tax : 36,6oC (k/p)
Tho : Rh -/-  ORS 2x1 sacc (p.o)
Abd : shifting dullness (-), hepatomegali (+)  Diet nasi lunak
Eks : petekie (+) 1500 kkal/hari
LAB DL: Planning monitoring :
Hb / leukosit / Eri / PCV / Trombosit: Cek DL ulang besok
14,5 / 4.600 / 5,55 / 43,5 % / 65.000 TTV/8jam
Widal : Urin tampung
S. Typhus O : 1/80
S. Typhus H : negatif
S. Para Typhus A : negatif
S. Para Typhus B : negatif
KEJANG DEMAM
Kejang yang berhubungan dengan
demam (suhu di atas 38,4°C per
rektal) tanpa adanya infeksi
susunan saraf pusat atau
gangguan elektrolit akut,terjadi
pada anak berusia di atas 1 bulan,
dan tidak ada riwayat kejang
tanpa demam sebelumnya.
 Terjadi pada 2-5 % populasi anak  usia 6 bulan – 5
tahun
 Jarang sekali terjadi untuk pertama kalinya pada usia <
6 bulan atau > 3 tahun.
 Tidak ada nilai ambang suhu untuk dapat terjadinya
kejang demam.
 Selama kejang demam  dapat kehilangan
kesadaran disertai gerakan lengan dan kaki, atau
justru disertai dengan kekakuan tubuhnya.
Simple febrile seizures
• kejang menyeluruh
• berlangsung < 15 menit
• tidak berulang dalam 24 jam.
Complex febrile seizures / complex partial
seizures
• kejang fokal (hanya melibatkan salah satu
bagian tubuh)
• berlangsung > 15 menit
• berulang dalam 24 jam.
Usia < 18 bulan saat kejang demam
pertama
Riwayat kejang demam dalam
keluarga
Suhu tubuh saat kejang

Lamanya demam saat awitan kejang


Kejang pertama adalah complex
febrile seizure
Gangguan neurodevelopmental
Kejang demam kompleks
Riwayat epilepsi dalam keluarga
Lamanya demam saat awitan
kejang
Lebih dari satu kali KDK
Sangat dianjurkan : < 12
bulan
Dianjurkan : 12-18 bulan
Dipertimbangkan : > 18
bulan
Jika kejang
Sebagian terus
besar kejang berlanjut
berlangsung selama 10
Jangan menit 
singkat dan
memegangi tidak anak harus
anak untuk memerlukan segera
Jangan melawan dibawa ke
meletakkan penanganan
kejang khusus. fasilitas
benda kesehatan
apapun terdekat
Anak dalam
dibaringkan mulut si
di tempat
yang datar 
anak
posisi
menyamping
Pemberian
diazepam per
Memastikan Pemberian rektal (melalui
jalan napas oksigen anus) atau jika
anak tidak melalui face telah
tersumbat mask terpasang
selang infus
secara iv

Bila perlu 
Pengawasan
pemeriksaan kadar gula
tanda-tanda
darah untuk meneliti
depresi
kemungkinan
pernapasan
hipoglikemia.
Tata laksana kejang demam -
Kejang ☻ diazepam rektal 0,5 mg/kgbb atau status konvulsivus :
5 menit’ BB< 10 kg : 5 mg
BB > 10 kg : 10 mg
Kejang (+)
Diazepam rektal

( 5 menit )
Di rumah sakit : pencarian akses vena
Lab : darah tepi, gula darah, natrium, kalsium, magnesium, ureum,kreatinin.

Kejang (+)
Diazepam IV 0,3 – 0,5 mg/kgBB
Kecepatan 0,5 – 1 mg/menit (3-5 menit)
( Hati-hati depresi pernafapasan )

Kejang (+) Kejang ( - )


Fenitoin bolus IV 10-20 mg/kg bila disebabkan ensefalitis atau meningitis, terapi rumatan
Kecepatan 0,5 – 1 mg/kg/menit perlu dilanjutkan dengan phenobarbital 8-10 mg/kg/hr
selama 2 hari kemudian dilanjutkan dengan 4-5 mg/kg/hr
sampai resiko kejang berulang tidak ada
Kejang ( - )
Rumatan Fenitoin IV 5 - 7 mg/kg/hari, 12 jam kemudian

Kejang (+) STATUS KONVULSIVUS

Transfer ke ruang perawatan intensif


Phenobarbital 5-15 mg/ kgBB/hari bolus iv dilanjutkan dosis 1-6 mg/kg /menit drip atau
midazolam 0,2 mg/kg dilanjutkan 0,1-0,4 mg/kg/jam.
Pemberian diazepam secara
berkala pada saat onset
demam, dengan dibekali
edukasi yang cukup pada
orang tua
Terimakasih.......

Anda mungkin juga menyukai