REDOKS

Oleh :
Diah nur sinta
Julina wati
Rifvia adelina
 REDOKS BERDASARKAN PENGIKATAN
DAN PELEPASAN OKSIGEN

OKSIDASI REDUKSI
1. Oksidasi suatu unsur akan menghasilkan suatu 1. Pemanasan raksa oksida (HgO)
oksida. 2HgO 2Hg + O2
4Fe +O2 2Fe2O3
2Mn + O2 2MnO
2. Pemanasan kalium klorat (KClO3)
C + O2  CO2
S + O2  SO2 2KClO3 2KCl + 3O2
N2 + O2  2NO

2. Oksidasi senyawa sulfida menghasilkan oksida

logam penyusunnya. OKSIDASI = PENGIKATAN
4FeS2 +11O2 2Fe2O3 + 8SO2 OKSIGEN

3. Oksidasi atau pembakaran senyawa karbon REDUKSI = PELEPASAN

menghasilkan gas karbondioksida dan air.
OKSIGEN
C3H8 + 5O2 3CO2 + 4H2O
C12H22O11 + 12O2 12CO2 + 11H2O
 REDOKS BERDASARKAN
PERPINDAHAN ELEKTRON

1. 2Cu + O 2CuO 2. Cu + Cl2 CuCl2

Cu Cu2+ + 2e
2Cu 2Cu2+ + 4e (Oksidasi)
(Oksidasi)
Cl2 + 2e 2Cl-
O2 + 4e 2O2- (Reduksi)
(Reduksi)
Cu + Cl2 CuCl2
2Cu + O2 2CuO (Redoks)
(Redoks)

OKSIDASI = PELEPASAN ELEKTRON REDUKSI = PENGIKATAN ELEKTRON

REDOKS BERDASARKAN PERUBAHAN
BILANGAN OKSIDASI

OKSIDASI
REDUKSI

OKSIDASI = NAIKNYA BIL.OKSIDASI

REDUKSI = TURUNNYA BIL.OKSIDASI

 Aturan penentuan BilOks
1.Bilangan oksidasi unsur bebas 5.Bilangan oksidasi unsur-unsur
logam golongan utama
adalah nol. (IA,IIA,IIIA) sesuai dengan
nomor golongannya.
2.Bilangan oksidasi monoatom
sama dengan muatan ionnya. 6.Bilangan oksidasi unsur-unsur
logam golangan transisi lebih
dari satu.
3.Jumlah bilangan oksidasi
atom-atom pembentuk ion
poliatom sama dengan
muatan ion poliatom 7.Biloks.hidrogen dalam
tersebut. senyawanya adalah +1,
kecuali dalam hidrida, atom
hidrogen mempunyai biloks. -
1.
4.Jumlah bilangan oksidasi
untuk semua atom dalam 8. senyawanya
Biloks.oksigen dalam
adalah -2,
senyawa adalah nol. kecuali dalam peroksida (-1)
dan dalam senyawa biner
dengan fluor (+2)
Suatu reaksi:

+2(-1)2 0 +1 -1 +4(-1)4 +1-1

SnCl2 + I2 +2HCl SnCl4 + 2HI

reduksi
oksidasi

Reduktor (pereduksi) = SnCl2

Oksidator (pengoksidasi) = I2
Hasil reduksi = HI
Hasil oksidasi = SnCl4
 Penyetaraan biloks (tahap setengah
reaksi
Reaksi : Cr2O72- + Cu+ → Cr3+ + Cu2+
Langkah-langkah penyetaraan reaksi:
Tahap 1 : Cr2O7 2- → Cr3+
Cu+ → Cu2+
Tahap 2 : Cr2O72- → 2 Cr3+
Cu+ → Cu2+
Tahap 3 : Cr2O7 2- → 2 Cr3+ + 7 H2O
Cu+ → Cu2+
Tahap 4 : 14 H+ + Cr2O7 2- → 2 Cr3+ + 7 H2O
Cu+ → Cu2+
Tahap 5 : 6e + 14 H+ + Cr2O72- → 2 Cr3+ + 7 H2O(I)
Cu+ → Cu2+ + e (II)
Tahap 6: 6e + 14 H+ + Cr2O7 2- → 2 Cr3+ + 7 H2O(I) x 1
6 Cu+ → 6 Cu2+ + 6 e (II) x 6

Reaksi akhir: Cr2O7 2- + 6 Cu+ + 14 H+ → 2 Cr3+ + 6 Cu2+ + 7 H2O

 Tahap PBO
Reaksi : MnO4 - + 2Br- → Mn2+ + Br2
Tahap 1 : MnO4 - + 2Br- → Mn2+ + Br2
Tahap 2 : MnO4 - + 2Br- → Mn2+ + Br2 ↑ ↑ ↑ ↑ +7 -2 +2 0 -5 +2
Tahap 3 : MnO4 - x 2 dan Brx 5, sehingga persamaan menjadi:
2 MnO4 - + 10 Br- → 2 Mn2+ + 5 Br2
Tahap 4 : 2 MnO4 - + 10 Br- → 2 Mn2+ + 5 Br2 -12 +4
Tahap 5 : di sebelah kiri lebih bermuatan negatif (-1) maka ditambahkan ion
H+ sebanyak 16 buah, supaya muatannya sama dengan disebelah kanan
+4.
16 H+ + 2 MnO4 - + 10 Br- → 2 Mn2+ + 5 Br2
Tahap 6 : 16 H+ + 2 MnO4 - + 10 Br- → 2 Mn2+ + 5 Br2 + 8 H2O
Periksa jumlah atom di ruas kiri dan kanan, jika sudah setara berarti reaksinya
betul. Karena jumlah atom di sebelah kiri dan kanan sudah sama, serta
muatannya juga sama maka persamaan akhirnya adalah: 16 H+ + 2 MnO4
- + 10 Br- → 2 Mn2+ + 5 Br2 + 8 H2O
SEL ELEKTROKIMIA
SEL VOLTA : RX. Kimia yg mengubah energi kimia menjadi
energi listrik (spontan)
Deret volta :
Li K Ba Ca Na Mg Al Mn [H2O] Zn Cr Fe Cd Co Ni Sn Pb
[H] Cu Hg Ag Pt Au
= logam dikiri H2O dapat dilarutkan didlam air
=logam dikir H dapat larut dalam asam
Logam disebelah kiri mereduksi logam kanan
Makin kekanan : E sel kecil, oksidasi, reduktor
Makin kekiri : E Sel besar, reduksi oksidator
Sel volta
KAPAN ( KAtoda Positif Aboda Negatif)
Contoh :
Ag+ + e Ag E sel : + 0,799
Mn2+ + 2e Mn E sel : - 1,062

E sel : Ered – Eoks

Notasi sel : A|| K, atom|ion||ion|atom
 Sel elektrolisis
KARMIN ELEK ( KAtoda Reduksi MINus ELEKtrolisis)
Contoh soal :
Lelehan MgSO4

Kegunaan sel elektrolisis, diantaranya :

1. Penyepuhan atau pelapisan Logam ( Elektroplating )
2. Pemurnian logam
3. Pembuatan unsur dan senyawanya. Misalnya pembuatan F2 dengan
elektrolisis HF dalam KF cair dan Mg dari elekrolisis leburan MgCl2
4. Pembuatan senyawa – senyawa. Misalnya pembuatan NaOH dari
elektrolisis larutan NaCl dan KClO3 dari elektrolisis larutan KCl.
 Hukum Faraday

Dalam sel elektrolisis juga dapat ditentukan banyaknya logam yang akan direduksi di
katode. Penghitungan tersebut dapat dilakukan dengan menggunakan hukum Faraday.
Faraday mengatakan “bahwa jumlah perubahan kimia yang dihasilkan dalam suatu proses
elektrolisis tergantung pada jumlah listrik yang digunakan”.
Sehingga perumusan tersebut dapat ditulis sebagai berikut :

W  F atau W = e . F

Keterangan : 1 F ( Faraday ) = 1 mol elektron = 96.500 coulomb ( C )

1 coulomb = 1 Ampere ( A ) x 1 detik ( det )

Jika dalam elektrolisis digunakan arus sebesar i ampere dan waktu selama t detik, maka
berat zat yang dihasilkan menurut hukum Faraday I adalah

e.i . t
W gram  e . F gram e
Ar

Mr
96.500 valensi Valensi (total)
 Elektroplating

Copper Cathode is reduced Nickel Anode is oxidized

(accepts electrons) (gives us electrons)

Nick Raymond

Ni2+ ions within solution become attracted to Copper cathode