Anda di halaman 1dari 16

KELOMPOK 4

OBAT PERANGSANG SISTEM SARAF


PUSAT
Anggota :
1) Rianti Putri P. 6) Siti Rahma Hafsari
2) Rifqi Naufal 7) Siti Fatimah L.
3) Rini Aridha 8) Sri Yulianti
4) Riqah Mahadika putri 9) Siti Hadijah
5) Siti Rabiatul Adawiyah 10) Triana Sulfitri S.
SISTEM SARAF PUSAT ?
sistem saraf manusia
yang merupakan
suatu jaringan saraf
yang kompleks,
sangat khusus dan
saling berhubungan
satu dengan yang
lain.
Definisi SSP
Fungsi sistem saraf antara lain: mengkoordinasi,
menafsirkan dan mengontrol interaksi antara individu
dengan lingkungan sekitarnya.
Stimulasi sistem saraf pusat (SSP) adalah obat obat
yang dapat merangsang serebrum medula dan sumsum
tulang belakang.
Sistem saraf dibagi menjadi sistem saraf pusat atau
sentral dan sistem saraf tepi (SST). Pada sistem saraf
pusat, rangsang seperti sakit, panas, rasa, cahaya, dan
suara mula-mula diterima oleh reseptor, kemudian
dilanjutkan ke otak dan sumsum tulang belakang.
Klasifikasi SSP
• Obat yang bekerja terhadap SSP dapat dibagi dalam beberapa
golongan besar, yaitu :
– Psikofarmaka (psikotropika), yang meliputi psikoleptika
(menekan atau menghambat fungsi-fungsi tertentu dari
SSP seperti Hipnotika, sedativa dan tranquillizer, dan
antipsikotika); psiko-analeptika (menstimulasi seluruh SSP,
yakni antidepresiva dan psikostimulansia (wekamin)).
– Untuk gangguan neurologis, seperti antiepileptika, MS
(multiple sclerosis), dan penyakit parkinson.
– Jenis yang memblokir perasaan sakit: analgetika, anestetika
umum, dan lokal.
– Jenis obat vertigo dan obat migrain (Tjay, 2002).

• Umumnya semua obat yang bekerja pada SSP menimbulkan efeknya.


1. STRIKNIN
Obat ini menduduki tempat utama di antara obat yang
bekerja secara sentral. Striknin merupakan alkaloid utama
dalam Nux Vomica. Striknin bekerja dengan cara
mengadakan antagonisme kompetitif terhadap transmitor
penghambatan yaitu glisin di daerah penghambatan
pascasinaps. Striknin menyebabkan perangsangan pada
semua SSP, Pengobatan keracunan striknin ialah mencegah
terjadinya kejang dan membantu pernapasan intubasi
endotrakeal berguna untuk memperbaiki pernapasan dapat
pula diberikan obat golongan kurariiorm untuk mengurangi
derajat kontraksi otot. Obabt yg paling cocok untuk kondisi
ini adalah Diazepan.
TOKSIN TETANUS

Hasil metebolisme clostridium tetani ialah 3


macam toksin. Tetanus pasmin yang bersifat neurotoksik,
non convulsive neurotoxin, dantetanolisin yang bersifat
kardiotoksik dan menyebabkan hamolisis. Toksin tetanus
umumnya diartikan sama dengan letanospasmin,
walaupun keduanya jenis toksin lain ikut berperan dalam
gambaran klinik penyakit tetanus.
PIKROTOKSIN

Pikrotoksin didapat pada tanaman


Anamirtacocculus, suatu tumbuhan menjalar di
Malabar dan India Timur yang dahulu digunakan
untuk meracuni ikan.
Zat ini merupakan bahan netral yang tidak
mengandung nitrogen, mempunyai rumus empiris
C30H34O13. Pikrotoksinin merupakan bahan aktif
dengan sifat farmakologi mirip pikrotoksin,
sedangkan pikrotin tidak aktif. Pikrotoksin
merupakan perangsangan SSP yang kuat, dan
bekerja pada semua bagian SSP.
Pentilentetrazol (pentametilentetrazol), yang di Amerika Serikat
dikenal dengan nama dagang Metrazoldan di Eropa Kardiazol
merupakan senyawa sintetik.
Kejang oleh pentilentetrazol mirip hasil perangsangan listrik pada
otak dengan intensitas sebesar ambang rangsang. juga mirip sekali
dengan serangan klinik epilepsypetitmal pada manusia. Dengan dosis
yang lebih tinggi umumnya akan terjadi kejang klonik yang asinkron.
Dahulu pentilentetrazol digunakan untuk membantu menegakkan
diagnosis epilepsi yaitu sebagai EEG activator. Dengan dosis subkonvulsi
yang disuntik IV terjadi aktivasi focus epilepsi.
Pentil entetrazol segera diabsorbsi dari berbagai tempat
pemberian. Distribusi merata kesemua jaringan dan cepat di aktivasi
dalam hati. Sebagian besar (75%) di urin dalam bentuk tidak aktif.
DOKSAPRAM DAN
NIKETAMID

Doksapram dan niketamid merangsang


semua tingkat sumbu serebrospinal sehingga
mudah timbul kejang tonik klonik yang mirip
kejang akibat pentilentetrazol. Kedua obat ini
bekerja dengan meningkatkan derajat
perangsangan, bukan dengan mengadakan
blokade pada penghambatan sentral
Pernapasan.
Metilfenidat merupakan derifat pepiredin.
Berbeda dengan analeptik lainnya,metilfenidat
merupakan perangsang SSP ringan yang efeknya
lebih menonjol terhadap aktivitas mental
dibandingkan terhadap terhadap aktivitas
motorik.Namun pada dosis besar,metilfenidat
dapat menimbulkan perangsangan SSP secara
umum baik pada manusia maupun pada hewan.
Derivat xantin terdiri dari kafein, teofilin, dan
teobromin ial.
Ketiganya merupakan derivat xantin. Yang
mengandung gugus metil. Xantin sendiri ialah
dioksipurin yang mempunyai struktur mirip dengan
asam urat. Kafein ialah 1,3,7-trimetilxantin ; teofilin
ialah 1,3-dimetilxantin dan teobromin ialah 3,7-
dimetilxantin.
Teofilin, kafein dan teobrominmempunyai efek
farmakologi yang sama yang bermanfaat secara klinis.
Obat- obat ini menyebabkan relaksasi otot polos,
terutama otot polos bronkus,merangsang SSP, otot
jantung, dan meningkatkan dieresis. Teobromin tidak
bermanfaat secara klinis karena efek farmakologisnya
rendah. Xantin merangsang SSP, menimbulkan
diuresis, merangsang otot jantung, merelaksasi otot
polos terutama bronkus. Intensitas efek xantin
terhadap berbagai alat ini berbeda, dan dapat dipilih
senyawa xantin yang tepat untuk tujuan terapi
tertentu dengan sedikit efek samping.
Beberapa pemulihan oleh Xatin pada tubuh, seperti :
PERANGSANG PERNAPASAN
NIKETAMID DOKSAPRAM
KESIMPULAN
Obat yang bekerja pada susunan saraf pusat
memperlihatkan efek yang sangat luas (merangsang
atau menghambat secara spesifik atau secara
umum). Umumnya semua obat yang bekerja pada
SSP menimbulkan efek dengan mengubah sejumlah
tahapan dalam hantaran kimia sinap (tergantung
kerja transmitter) .

Anda mungkin juga menyukai