Anda di halaman 1dari 24

PENYAKIT MALARIA

Penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit


Plasmodium yang hidup dan berkembang biak
dalam sel darah merah manusia.
Jenis Spesies Plasmodium pada manusia
Ada beberapa jenis plasmodium :
1. Plasmodium falciparum
2. Plasmodium vivak
3. Paslmodium ovale
4. Plasmodium malariae
Tabel Masa Inkubasi penyakit malaria
Jenis plasmodium Masa inkubasi (hari)
P. Falsiparum 9-14 (12)
P. Vivak 12-17 (15)
P. Ovale 16-18 (17)
P. Malariae 18-40 (28)
Malaria Berat
Akibat plasmodium falciparum mempunyai patogenesis yang
khusus. Eritrosit yang terinfeksi P. Falciparum akan
mengalami proses sekuesstrasi yaitu tersebarnya erittrotis
yang berparasit tersebut ke pembuluh kapiler alat dalam
tubuh, selain itu pada permukaan eritrosit yang terinfeksi
akan membentuk knop yang berisi berbagai antigen
plasmodium falsiparum pada saat terjadi proses
sitoadherensi, knop tersebut akan berkaitan dengan reseptor
sel endotel kapiler. Akibat dari proses ini terjadilah obstruksi
dalam pembuluh kapiler yang mengakibabkan terjadinya
iskemia jaringan, terjadinya penyumbatan ini juga didukung
oleh proses terbentuknya “rosette” yaitu bergerombolnya sel
darah merah yang berparasit dengan sel darah merah lainnya.
Pada proses sitoaderensi ini juga diduga terjadi proses
imunologik yaitu terbentuknya mediator-mediator antara lain
sitokin (TNF,interkulin), dimana mediator tersebut
mempunyai peranan dalam gangguan fungsi jaringan
tertentu.
 Gejala-gejala klasik umum yaitu terjadinya trias malaria (malaria proxym)
secara berurutan yang disebut trias malaria, yaitu :
 Stadium dingin (cold stage)

Stadium ini berlangsung + 15 menit sampai dengan 1 jam. Dimulai dengan


menggigil dan perasaan sangat dingin, gigi gemeretak, nadi cepat tetapi
lemah, bibir dan jari-jari pucat kebiru-biruan (sianotik), kulit kering dan
terkadang disertai muntah.
 Stadium demam (hot stage)

Stadium ini berlangsung + 2 – 4 jam. Penderita merasa kepanasan. Muka


merah, kulit kering, sakit kepala dan sering kali muntah. Nadi menjadi kuat
kembali, merasa sangat haus dan suhu tubuh dapat meningkat hingga 41oC
atau lebih. Pada anak-anak, suhu tubuh yang sangat tinggi dapat
menimbulkan kejang-kejang.
 Stadium berkeringat (sweating stage)

Stadium ini berlangsung + 2 – 4 jam. Penderita berkeringat sangat banyak.


Suhu tubuh kembali turun, kadang-kadang sampai di bawah normal.
Setelah itu biasanya penderita beristirahat hingga tertidur. Setelah bangun
tidur penderita merasa lemah tetapi tidak ada gejala lain sehingga dapat
kembali melakukan kegiatan sehari-hari.

Gejala klasik (trias malaria) lebih sering dialami
penderita malaria vivax, sedangkan pada
malaria falciparum, gejala menggigil dapat
berlangsung berat atau malah tidak ada.
Kurva temperatur pada penderita Kurva temperatur pada penderita
malaria falciparum. malaria vivax.

Kurva temperatur pada penderita


malaria malariae
DIAGNOSIS
 Keluhan utama : demam, menggigil, dapat
disertai sakit kepala, mual, muntah, diare dan
nyeri otot atau pegal-pegal.
 Riwayat berkunjung dan bermalam 1-4
minggu yang lalu ke daerah endemik malaria.
 Riwayat tinggal didaerah endemik malaria.
 Riwayat sakit malaria.
 Riwayat minum obat malaria satu bulan
terakhir.
 Gejala klinis pada anak dapat tidak jelas.
 Riwayat mendapat transfusi darah.
 Selain hal-hal tersebut di atas, pada tersangka penderita
malaria berat, dapat ditemukan keadaan di bawah ini:
 Gangguan kesadaran dalam berbagai derajat.
 Keadaan umum yang lemah.
 Kejang-kejang.
 Panas sangat tinggi.
 Mata dan tubuh kuning.
 Perdarahan hidung, gusi, tau saluran cerna.
 Nafas cepat (sesak napas).
 Muntah terus menerus dan tidak dapat makan minum.
 Warna air seni seperti the pekat dan dapat sampai kehitaman.
 Jumlah air seni kurang bahkan sampai tidak ada.
 Telapak tangan sangat pucat.
Malaria Berat
Definisi: Infeksi P. falciparum disertai dengan salah satu atau lebih kelainan
berikut:
 Malaria serebral

 Gangguan status mental

 Kejang multipel

 Koma

 Hipoglikemia: gula darah < 50 mg/dL

 Distress pernafasan

 Temperatur > 40oC, tidak responsif dengan asetaminofen

 Hipotensi

 Oliguria atau anuria

 Anemia: hematokrit <20% atau menurun dengan cepat

 Kreatinin > 1,5 mg/dL

 Parasitemia > 5%

 Bentuk Lanjut (tropozoit lanjut atau schizont) P. falciparum pada apusan


darah tepi
 Hemoglobinuria

 Perdarahan spontan

 Kuning
1. Mikroskop
Sediaan darah tebal dan tipis
◦ Ada tidaknya parasit malaria (positif atau negatif).
◦ Spesies dan stadium plasmodium
◦ Kepadatan parasite
Apus darah tebal
 Stadium darah parasit,
apus darah tipis
 Gbr. 1: sel darah merah
normal; Gbr. 2-18:
Tropozoit (Gbr. 2-10
merupakan tropozoit
stadium cincin); Gbr. 19-
26: Skizon (Gbr. 26
skizon ruptur); Gbr.
27,28: makrogametosid
matur (♀); Gbr. 29, 30:
mikrogametosid matur
(♂).
2. Rapid Diagnostic Test
Mekanisme kerja tes ini berdasarkan deteksi antigen parasit
malaria, dengan menggunakan metoda imunokromatografi,
dalam bentuk dipstik Tes ini sangat bermanfaat pada unit
gawat darurat, pada saat terjadi kejadian luar biasa dan di
daerah terpencil yang tidak tersedia fasilitas lab serta untuk
survey tertentu.
Pengobatan Malaria Falsiparum
Lini pertama = Artesunat + Amodiakuin + Primakuin
 Setiap kemasan Artesunat + Amodiakuin terdiri dari 2 blister,
yaitu blister amodiakuin terdiri dari 12 tablet @ 200 mg =
153 mg amodiakuin basa, dan blister artesunat terdiri dari 12
tablet @ 50 mg. Obat kombinasi diberikan per-oral selama
tiga hari dengan dosis tunggal harian sebagai berikut:
 Amodiakuin basa = 10 mg/kgbb dan Artesunat = 4
mg/kgbb.
 Primakuin tidak boleh diberikan kepada:
 lbu hamil
 Bayi < 1 tahun
 Penderita defisiensi G6-PD 2
Hari Jenis obat Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur

0-1 bulan 2-11 1-4 tahun 5-9 tahun 10-14 ≥ 15


bulan tahun tahun
1 Artesunat 1 2 4
1/4 1/2 3

Amodiakuin 1/4 1/2 1 2 3 4

Primakuin - - 3/4 1 1/2 2 2-3

2 Artesunat 1/4 1/2 1 2 3 4

Amodiakuin 1/4 1/2 1 2 3 4

3 Primakuin 1/4 1/2 1 2 3 4

Artesunat 1/4 1/2 1 2 3 4


Hari Jenis Jumlah tablet perhari menurut kelompok umur
obat

0-1 bulan 2-11 bulan 1-4 tahun 5-9 tahun 10-14 ≥ 15 tahun
tahun
H1 Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3-4

Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1

H2 Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3-4

Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1

H3 Klorokuin 1/8 ¼ ½ 1 1½ 2

Primakuin - - ¼ ½ ¾ 1

H4-14 Klorokuin - - ¼ ½ ¾ 1
Hari Jenis Jumlah tablet menurut kelompok umur (dosis tunggal)
obat

0-1 bulan 2-11 bulan 1-4 tahun 5-9 tahun 10-14 ≥ 15 tahun
tahun

H1 Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3-4

H2 Klorokuin ¼ ½ 1 2 3 3-4

H3 Klorokuin 1/8 1/4 1/2 1 1½ 2


Malaria tanpa komplikasi harus dapat di
bedakan dengan penyakit infeksi lain sebagai
berikut:
 Demam tipoid
 Demam dengue
 Infeksi saluran pernapasan akut /ISPA
 Leptospirosis ringan
 Infeksi virus akut lainnya
Malaria berat atau malaria dengan komplikasi
dibedakan dengan penyakit infeksi lain sebagai
berikut:

◦ Radang otak (Meningitis, encepalitis)


◦ Stroke
◦ Tiroid encepalopati
◦ Hepatitis
◦ Leptospirosis berat
◦ Glomerulonefritis akut / kronik
◦ Sepsis
◦ Demam berdarah dengue / dengue shock
syndrome
 Prognosis malaria berat tergantung kecepatan
diagnosa dan ketepatan & kecepatan
pengobatan.
 Pada malaria berat yang tidak ditanggulangi,
maka mortalitas yang dilaporkan pada anak-
anak 15 %, dewasa 20 %, dan pada kehamilan
meningkat sampai 50 %.
 Prognosis malaria berat dengan kegagalan
satu fungsi organ lebih baik daripada
kegagalan 2 fungsi organ

Anda mungkin juga menyukai