Anda di halaman 1dari 16

Malang, 02 Juli 2018

Agil Muhammad Isa. 201310420311122

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
 Diabetes mellitus merupakan salah satu penyakit kronis yang menyebabkan
tingginya angka morbiditas dan mortalitas
 kasus diabetes mellitus di Indonesia diperkirakan jumlah absolut penderita diabetes
mellitus sekitar 12 juta jiwa, meningkat hampir dua kali lipat dibandingkan pada
tahun 2007 (Infodatin, 2014).
 Orang yang menderita diabetes mellitus memerlukan pengawasan cermat kadar
glukosa darah, diet dan olahraga teratur bahkan memerlukan terapi-terapi khusus
seperti pemberian insulin dan obat-obatan anti diabetik untuk mencegah bertambah
parahnya kondisi diabetes mellitus
 Diabetes mellitus yang tidak dikontrol dengan baik akan menyebabkan komplikasi
seperti retinopati, nefropati, neuropati, ulkus dan bahkan pada komplikasi
makrovaskular seperti penyakit jantung dan stroke yang beresiko besar pada
kematian sehingga dapat memicu terjadinya stres pada pasien diabetes mellitus
yang dapat memparah kondisi diabetes itu sendiri.
• Teknik Guided Imagery (GI) adalah teknik relaksasi dengan memanggil fantasi
tentang suatu tempat spesial atau ingatan dan menimbulkan perasaan positif.
• Individu dipandu untuk membayangkan serangkaian pengalaman yang melibatkan
respon sensorik seperti penglihatan, suara, bau, sentuhan dan rasa santai. Pada
teknik GI individu menggambarkan dan membayangkan pemandangan dan seakan
mereka berada pada lingkungan tersebut.
 Apakah terdapat pengaruh terapi guided imagery terhadap
perubahan tingkat stres pada klien diabetes mellitus?
Tujuan Umum
 Untuk mengetahui pengaruh terapi guided imagery terhadap perubahan
tingkat stres pada klien diabetes mellitus.
Tujuan Khusus
 Mengidentifikasi tingkat stres pada klien diabetes mellitus sebelum diberikan
terapi guided imagery.
 Mengidentifikasi tingkat stres pada klien diabetes mellitus setelah diberikan
terapi guided imagery.
 Menganalisa pengaruh pemberian terapi guided imagery terhadap perubahan
tingkat stres pada klien diabetes mellitus.
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN USIA
usia maksimum responden yaitu 60 dan usia
minimum responden yaitu 41. Dari 17 responden
penelitian, rata-rata (mean) berusia 51,18 tahun
dengan standart deviasi yaitu 6,013.

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN JENIS KELAMIN

karakteristik jenis kelamin responden yang memiliki


prosentase paling besar ialah jenis kelamin
perempuan yaitu sebanyak 10 orang dengan
prosentase 58,8%.

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN PEKERJAAN


responden paling banyak memiliki pekerjaan sebagai
wiraswasta sebanyak 11 orang dengan prosentase
64,7% dari total responden, dan untuk pegawai
swasta sebanyak 6 orang dengan prosentase 35,3%
dari total responden.
KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN TINGKAT
PENDIDIKAN
responden paling banyak memiliki pendidikan
terakhir pada tingkat SD sebanyak 7 orang dengan
prosentase 41,2% dari total responden dan tingkat
pendidikan paling rendah yaitu pada tingkat SMP
sebanyak 4 orang dengan prosentase 23,5%.

KARAKTERISTIK RESPONDEN BERDASARKAN LAMA DM


Karakteristik responden berdasarkan lama DM
terbanyak pada 4 tahun sebanyak 5 orang dengan
prosentase 29,4%. Prosentase Lama DM Paling rendah
terdapat pada 11,8 % dengan jumlah responden
sebanyak 2 orang.
Tingkat Stres Pasien Diabetes Mellitus Sebelum dan Setelah
Diberikan Terapi Guided Imagery

Tingkat stres responden sebelum perlakuan (pretest)


terbanyak terdapat pada level ringan yaitu
sebanyak 13 orang dengan prosentase sebesar
76,5% sedangkan 4 orang lainnya memiliki tingkat
stres sedang dengan prosentase 23,5% dari total
responden.

Setelah diberikan intervensi berupa terapi Guided


Imagery dan dilakukan tes lanjutan (post test),
terdapat penurunan tingkat stres ddimana 11 orang
memiliki tingkat stress normal dengan prosentase
64,7% dan pada tingkat stres ringan sebanyak 6
orang dengan prosentase 35,3% dari total
responden.
Uji Wilcoxon

Berdasarkan tabel berikut diperoleh rata-rata skor stres pretest sebesar 17,23 dengan standart deviasi sebesar
1,71. Nilai stres minimum pada pretest sebesar 15 dengan nilai stres maksimum mencapai 20. Rata-rata Stres
mengalami penurunan pada saat posttest hingga mencapai 13,35 dengan standart deviasi sebesar 2,14. Nilai
stres minimum pada posttest sebesar 10 dengan nilai stres maksimum mencapai 17.

Nilai signifikansi (p-value) yang didapatkan dengan menggunakan uji analisis Wilcoxon didapatkan bahwa nilai p-
value (0,001) lebih kecil dari alpha sebesar 5% (0,05)

Karena nilai signifikansi lebih kecil dari alpha 5% (0,05) maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima,
artinya ada pengaruh pemberian terapi Guided Imagery terhadap penurunan tingkat stres pada klien dengan
diabetes mellitus.
Wassalamualaikum. Wr.Wb

Anda mungkin juga menyukai