PENGENDALI
AN
Daerah A Daerah B Pabrik A Pabrik B OPERASIONA
L
Pegawai Pegawai Pegawai Pegawai
1 2 3 4
Tujuan dari Kendali Manajemen adalah untuk :
1. Memotivasi para manajer menggunakan upaya yang sangat
tinggi untuk mencapai tujuan yang ditetapkan oleh
manajemen puncak.
2. Memberikan insentif yang tepat kepada manajer untuk
membuat keputusan yang konsisten dengan tujuan yang
ditetapkan manajemen puncak, yang mana untuk
menyejajarkan upaya para manajer dengan tujuan strategis
yang diinginkan.
3. Menentukan secara adil penghargaan yang diperoleh para
manajer atas upaya dan keahlian serta efektivitas mereka
dalam mengambil keputusan.
Mekanisme untuk mencapai berbagai
tujuan ini adalah dengan
mengembangkan sebuah kontrak
kerja antara manajer dan manajemen
puncak yang mencakup setiap poin
tersebut
Mekanisme untuk mencapai berbagai tujuan
ini adalah dengan mengembangkan sebuah
kontrak kerja antara manajer dan
manajemen puncak yang mencakup setiap
poin tersebut.
Praktik Kebijakan
Tingkat Aspirasi
INDIVIDUAL Promosi Ukuran
Dorongan Pribadi
Kinerja Strategis
Perusahaan dikatakan terdesentralisasi jika perusahaan tersebut telah memilih untuk mendelegasikan
sejumlah besar tanggung jawab kepada manajer-manajer SBU. Sebaliknya, perusahaan yang
tersentralisasi menyerahkan banyak pengambilan keputusan pada tingkat manajemen puncak
ampilan 18.5 Kelebihan dan Kekuranga
Kelebihan dari Desentralisasi Kekurangan Desentralisasi
SBU
Memungkinkan respons yang Dapat menyebabkan konflik antar
pelanggan
Melatih Manajer
Memotivasi Manajer
Sebagaian besar biaya bersifat tetap, tidak Sebagian besar biaya bersifat variable, dapat
3 Outsourcing dna konsolidasi pusat biaya, Outsourcing adalah istilah yang digunakan
untuk menunjukkan keputusan perusahaan untuk memiliki jasa atau produk yang saat ini
teknologi-teknologi baru.
Mengimplementasikan pusat biaya di Departmen
4 Alokasi biaya. Isu yang mengemuka ketika menggunakan pusat biaya
adalah bagaimana mengalokasikan biaya gabungan yang terjadi dari
departemen jasa seperti TI, teknik, sumber daya manusia, atau
pemeliharaan ke departemen yang menggunakan jasatersebut. Pilihan
metode akan mempengaruhi jumlah biaya yang dialokasikan kesetiap pusat
biaya dan karenanya sangat penting dalam evaluasi pusat biaya yang
efektif.
PUSAT PENDAPATAN
Penggerak pendapatan (revenue drivers) dalam perusahaan manufaktur adalah factor-faktor yang
memengaruhi volume penjualan, seperti perubahan harga, promosi, discount, layanan pelanggan,
perubahan fitur produk, waktu penyerahan, dan factor- faktor bernilai tambah lainnya.
Departmen pemasaran dapat dipandang sebagai pusat pendapatan dan pusat biaya. Tanggung
jawab pusat pendapatan bermula dari kenyataan department pemasaran mengelola proses penghasil
pendapatan. Oleh karena itu, manajer perusahaan harus melaporkan pendapatan-pendapatan,
biasanya menurut lini produk, dan kadang-kadang juga menurut wilayah dan tenaga penjualan.
Departmen pemasaran juga dapat menjadi pusat biaya. Dalam industry farmasi, kosmetik, perangkat
lunak, permainan dan mainan, serta peralatan listrik khusus, biaya periklanan dan software
merupakan porsi besar dari total biaya produksi dan penjualan produk. Department penjualan
memiliki dua jenis biaya:
1. Biaya untuk mendapatkan pesanan.
2. Biaya untuk memenuhi pesanan
PERAN STRATEGIS PUSAT LABA
Tujuan manajer adalah memperoleh laba. Keunggulan penting dari pusat labaadalah
bahwa SBU membuat insentif manajer sejalan dengan insentif manajemen puncak
untuk memperbaiki profitabilitas perusahaan.
Tiga isu strategis menyebabkan perusahaan lebih memilih pusat laba dari pada pusat
biaya atau pusat pendapatan. Pertama, Pusat laba memberikan insentif untuk
koordinasi yang diinginkan diantara fungsi-fungsi pemasaran, produksi, dan
pendukung. Alasan kedua mengapa perusahaan menggunakan pusat laba dan bukan
pusat biaya adalah untuk memotivasi manajer agar memandang produk mereka
sebagai produk yang dapat dipasarkan kepada pelanggan luar. Alasan ketiga memilih
pusat laba adalah memotivasi manager untuk mengembangkan cara baru dalam
menghasilkan laba dari produk dan jasa mereka.
PERAN STRATEGIS PUSAT LABA
UKURAN KINERJA STRATEGIS DAN BALANCE SCORECARD
Pusat biaya, pendapatan dan laba merupakan metode yang banyak digunakan untuk
mencapak pengukuran kinerja strategis. Dalam praktik, karakteristik umum dari stategis bisnis
unit adalah bahwa ketiganya mengunakan sedikit informasi nonkeuangan atau bahkan tidak
menggunakannya. Meskipun demikian, evaluasi kinerja strategis yang lengkap perlu
memperhatikan semua factor penting keberhasilan usaha, termasuk factor keuangan.
Pendekatan yang berguna untuk evaluasi kinerja stategis yang lengkap adalah dengan
memasukkan factor-faktor keuangan maupun nonkeuangan untuk stategis bisnis unit (SBU)
yang mneggunakan balance scorecard. BSC mengukur kinerja stategis bisnis unit (SBU) dalam
empat perspektif penting:
(1) kepuasan pelanggan,
(2) kinerja keuangan,
(3) proses bisnis internal serta
(4) pembelajaran dan inovasi.
Mengimpelentasi Balance Scorecard dan Peta Stategis
dalam Evaluasi Kinerja
Beberapa isu yang menjadi perhatian secara efektif dalam menerapkan BSC dan peta stategis
pada evaluasi kinerja:
Banyak penelitian telah menunjukan bahwa BSC digunakan untuk perencanaan strategis dan
sering juga untuk evaluasi kinerja.
Manager harus diberikan informasi tentang bahwa strategis di scorecard tersebut. Studi
menunjukan bahwa mereka mengevaluasi kinerja bisnis lebih mengandalkan ukuran-ukuran
stategis terkait dari ukuran-ukuran lain ketika mereka diberikan informasi tentang ukuran-
ukuran strategis yang geavan.
Banyak perusahaan besar telah menginstal sistem computer yang disebut enterprise
resource planning systems (ERPs). Mereka menyediakan dasar sistem informasi yang
menyimpan informasi rinci untuk BSC. Perusahaan tanpa ERP mungkin mengalami kesulitan
dalam mengembangkan dan mempertahankan data yang diperlukan untuk scorecard
tersebut.
Mengimplementasi Strategi Menggunakan Balance
Scorecard: 6 Langkah untuk Memaksimalkan Nilai daei
Ukuran Nonfinancial
Untuk memenuhi kebutuhan pelaksanaan ukuran nonfinansial yang lebih efektif. Ittner dan Larcker
menyarankan enam langkah berikut:
1. Mengembangkan model biasa untuk menunjukan hubungan dari ukuran ke kinerja dan hasil yang
diinginkan.
2. Mengumpulkan data untuk mengetahui siapa yang memelihara data nonfinansial dalam
perusahaan, dengan tujuan mengingkatkan konsistensi, akurasi dan aksesibilitas data untuk
pengambil keputusan.
3. Mengubah data jadi informasi dengan menggunakan analisis regresi dan alat statistic lainnya,
termasuk peramalan dan alat analisis lainnya, untuk menguji model validitas yang dikembangkan.
4. Secara terus menurus menyempurkan model dengan pemantauan kejadian internal dan eksternal
dan dengan membangun kembali model secara tepat waktu.
5. Mendasarkan penemuan dalam tindakan. Memiliki kepercayaan diri dalam model untuk mengikuti
arah.
KENDALI MANAJEMEN DALAM PERUSAHAAN
JASA DAN PERUSAHAAN NIRLABA
Pengendalian manajemen di perusahaan jasa dan perusahaan
nirlaba padaumumnya diterapkan dalam bentuk pusat biaya atau
pusat laba. seperti halnya perusahaan manufaktur dan ritel,
organisasi ini memilih pusat biaya apabila misi penting dan
manajer adalah mengendalikan biaya pusat laba lebih dipilih
apabila manajer departemen harus mengelola biaya. Jenis SBU
yang paling umum di perusahaan jasa dan perusahaan nirlaba
adalah pusat biaya.