Laporan Kasus

Neurodermatitis Sirkumstripta
oleh: Nadia Rukmana

KEPANITERAAN KLINIK SENIOR

BAGIAN ILMU PENYAKIT KULIT DAN KELAMIN
FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS ABDURRAB
RSUD BANGKINANG
2018
BAB I Pendahuluan
 Neurodermatitis sirkumskripta (NS) atau lichen simplex
chronic adalah peradangan kulit kronis, gatal,
sirkumskripta, dan ditandai dengan kulit tampak lebih tebal
dan garis kulit tampak lebih menonjol (likenifikasi).
 Etiopatogenesis pada NS masih belum diketahui secara
pasti, namun diduga yang memainkan peran sentral adalah
pruritus.
 BAB II

Tinjauan Pustaka
Neurodermatitis Sirkumskripta
Definisi Epidemiologi
 Peradangan kulit kronis,  Sekitar 12% pasien usia
gatal, sirkumskripta, dan lanjut dengan kulit
ditandai dengan kulit pruritus juga menderita
tampak lebih tebal dan NS
garis kulit tampak lebih
menonjol (likenifikasi)  Puncak insiden pada usia
menyerupai kulit batang antara 30 hingga 50 tahun
kayu akibat garukan dan  Perempuan lebih sering
gosokan yang berulang – menderita daripada laki-
ulang karena berbagai laki.
rangsangan pruritogenik
 Etiologi
 Faktor eksternal : lingkungan dan gigitan
serangga
 Faktor internal : dermatitis atopi dan psikologis
 Etiopatogenesis
Protein  menyebabkan
Peningkatan jumlah
pruiritus eosinofil ( berisi protein x degranulasi sel mas 
dan protein kationik) peningkatan jumlah
langerhans

Saraf yang mengandung Ekspresi faktor

subtance P (SP) Melepaskan histamin dari pertumbuhan saraf p75
pada membran sel schwan
danCGRP (calcitonin sel mas  pruiritus dari sel perineurum
gene-related peptide) meningkat,

Likenifikasi dan Prurigo

hiperplasi neural
nodularis
Manifestasi Klinis
 Gatal
 Bila timbul malam hari mengganggu tidur.
 Rasa gatal memang tidak terus menerus, biasanya
pada waktu tidak sibuk
 Bila muncul sulit ditahan untuk tidak digaruk.
Penderita merasa enak bila digaruk; setelah luka,
baru hilang rasa gatalnya untuk sementara (karena
diganti dengan rasa nyeri
 Tanda patognomis
Efloresensi
 lesi biasanya tungal
 pada awalnya berupa plak
eritemtos dan sedikit
edematosa, yang lambat laun
edema dan eritema akan
menghilang, pada bagian
tengah berskuama dan
menebal, disekitarnya
hiperpigmentasi, dan batas
tidak jelas
 Plak eritemasosa memiliki 3
zona: zona perifer, zona
media, zona sentral
Predileksi
 Skalp
 Tengkuk
 Samping leher
 Ekstensor ektremitas
 Pubis ,Vulva, Skrotum
 Perianal
 Medial tungkai atas, Lutut
lateral tungkai bawah,
pergelangan kaki bagian
depan, danpunggung kaki.
Namun dapat ditemukan
juga pada
 Pemeriksaan Histopatologik
 Gambaran ortokeratosis,
hiperpgranulosis, akantosis
dengan rete ridges
memanjang teratur,
bersebukan sel radang
limfosist dan histiosit di
sekitar pembuluh darah
dermis bagian atas,
fibroblas bertambah,
kolagen menebal.
 Dermatitis
atopi

Diagnosis
banding
Psoriasi Liken
planus
 Penatalaksanaan
I. Terapi Umum 2. Terapi Khusus

 Menghindari garukan atau  Antihisatamin sistemik dengan efek

menggaruk terus menerus saat
gatal karena akan memperburuk
keadaan penyakitnya.1
 Kortokosteroid Topikal seperti
sedatif seperti, hidroksizin 10-50 mg
setiap 4 jam, difenhiramin 25-50 mg
setip 4-6 jam (max 300 mg/hari).
Klorfeniramin meleat (CTM) 4 mg
setiap 4-6 jam (max 24 mg/hari).8
betametason dipropionat salep/krim
0,05% 1-3 kali sehari, Metilprednisolon
aseponat salep/krim 0,1% 1-2 kali
sehari, atau mometason furuoat
salep/krim 0,01 % 1 kali sehari. Dapat
dikombinasi dengan tar untuk efek
antiinflamasi.8
 Prognosis
 Prognosis tergantung pada penyebab pruiritus (penyakit yang
mendasari), dan status psikologik penderita.1 prognosis pada
umunnya bonam, namun quo ad sanationamnya adalah dubia
ad bonam.
 BAB III

ILUSTRASI KASUS
IDENTITAS PASIEN

 Nama : Ny. M
 Umur : 28 th
 Jenis kelamin : perempuan
 Pekerjaan : guru
 Alamat : Sei jernih
 Status Pernikahan : Sudah menikah
 Pendidikan : S1
 Agama : Islam
 Suku : Melayu
 Masuk Rumah Sakit : 04 Oktober 2018
 Nomor Rekam Medis : 163350
 ANAMNESIS
 Keluhan Utama : Gatal –gatal pada kedua punggung
tangan, disela-sela kedua jari tangan, dikedua lutut, dan dikedua
punggung tangan
 Riwayat Penyakit Sekarang :Pasien datang ke Poli Penyakit
Kulit dan Kelamin dengan keluhan gatal-gatal sejak 5 tahun yang
lalu. Gatal muncul pertama kali berupa benjolan kecil berisi cairan
jerni, gatal, kemudian digaruk, menimbulkan luka, dan makin
menyebar. Gatal muncul pertama kali 5 tahun yang lalu pada kedua
lutut, kemudian sejak 1 tahun yang lalu gatal muncul pada kedua
punggung kaki dan punggung tangan. Gatal makin terasa berat
sejak 5 hari yang lalu pada kedua punggung tangan dan sela-sela
jari, gatal terus menerus. Gatal makin berat pada malam hari dan
berkeringat disangkal.
 Riwayat Penyakit Dahulu : Pasien mempunyai riwayat alergi
terhadap makanan yaitu ayam, telur dan mie. Pasien juga
mempunyai riwayat bersin-bersin pada pagi hari apabila sedang
menyapu dalam rumah.
 Riwayat Penyakit Keluarga : Pada anggota keluarga pasien
tidak ada yang mengalami keluhan serupa, riwayat kencing manis
dan alergi juga tidak ada.
 Riwayat Pengobatan : Pasien sudah pernah berobat
sebelumnya ke klinik dokter umum, pasien diberi obat penghilang
gatal, yang diminum saat gatal muncul. Pasien juga pernah
menggunakan salep pingkangsuang, namun keluhan tidak
berkurang.
STATUS GENERAL

 Keadaan Umum : Baik

 kesadaran: Compos Mentis

 STATUS DERMATOLOGIS

 Lokasi : Pada regio dorsum manus dextra et sinistra, interdigiti

manus dextra et sinistra, genus dextra et sinistra, dorsum pedis dextra et
sinistra.
 Efolresensi : pada regio manus dan interdigiti (tampak papul, plak
eritema, dan skuama), pada regio genus (tampak plak hiperpigmentasi,
liqenifikasi, skuama), dan pada regio dorsum pedis (tampak plak
hiperpigmentasi, ekskoriasi, liqenifikasi, skuama ).
 Ukuran : miliar sampai plakat
 Bentuk : bulat pada regio dorsum manus, interdigiti, dan genus.
Sedangkan pada dorsum pedis tidak khas.
 Susunan : Tidak Beraturan.
 Batas : Sirkumskripta
 Distribusi : Bilateral
I. Kelainan Selaput mukosa
II. Kelainan Mata
III.Kelainan Kuku
IV.Kelainan Rambut
V. Kelainan KGB
VI.PEMERIKSAAN PENUNJANG
: Dalam Batas Normal
: Dalam Batas Normal
: Dalam Batas Normal
: Dalam Batas Normal
: Tidak diperiksa

 Pemeriksaan Histopatologi : Tidak diperiksa

 RESUME
 Pasien datang ke Poli Penyakit Kulit dan Kelamin dengan keluhan Gatal –gatal
pada kedua punggung tangan, disela-sela kedua jari tangan, dikedua lutut, dan
dikedua punggung tangan sejak 5 tahun yang lalu. Gatal muncul pertama kali
berupa benjolan kecil berisi cairan jerni, gatal, kemudian digaruk,
menimbulkan luka, dan makin menyebar. Gatal muncul pertama kali 5 tahun
yang lalu pada kedua lutut, kemudian sejak 1 tahun yang lalu gatal muncul
pada kedua punggung kaki dan punggung tangan.
 Gatal makin terasa berat sejak 5 hari yang lalu pada kedua punggung tangan
dan sela-sela jari, gatal terus menerur. Gatal makin berat pada malam hari dan
berkeringat disangkal. Pasien mempunyai riwayat alergi terhadap makanan
yaitu ayam, telur dan mie. Pasien juga mempunyai riwayat bersin-bersin pada
pagi hari apabila sedang menyapu dalam rumah. Pada anggota keluarga pasien
tidak ada yang mengalami keluhan serupa, riwayat kencing manis dan alergi
juga tidak ada. Pasien sudah pernah berobat sebelumnya ke klinik dokter
umum, pasien diberi obat penghilang gatal, yang diminum saat gatal muncul.
Pasien juga pernah menggunakan salep pingkangsuang, namun keluhan tidak
berkurang.
DIAGNOSIS DIAGNOSIS BANDING
 Neurodermatitis  Dermatitis Atopi, dan
Sirkumskripta Liken Planus
 TERAPI
UMUM
 Kalau gatal jangan digaruk
 obat diminum teratur,
menjaga kebersihan tubuh
 hentikan penggunaan salep
pingkangsuang
KHUSUS
 Hidroksizin dihidroklorida
tab 3x25 mg
 cream betametason
dipropional 0,05%.
 PROGNOSIS
 Quo ad sanam : dubia ad bonam
 Quo ad vitam : bonam
 Quo ad Fungtinoam : bonam
 Quo ad Kosmetikum : dubia ad bonam
 BAB IV KESIMPULAN
 Pasien datang ke Poli Penyakit Kulit dan Kelamin RSUD Bangkinang dengan
keluhan Gatal –gatal pada kedua punggung tangan, disela-sela kedua jari tangan,
dikedua lutut, dan dikedua punggung tangan sejak 5 tahun yang lalu. Gatal
muncul pertama kali berupa benjolan kecil berisi cairan jerni, gatal, kemudian
digaruk, menimbulkan luka, dan makin menyebar. Gatal muncul pertama kali 5
tahun yang lalu pada kedua lutut, kemudian sejak 1 tahun yang lalu gatal muncul
pada kedua punggung kaki dan punggung tangan. Keluhan yang dirasakan pasien
sesuai dengan teori neurodermatitis sirkumskripta yaitu berupa keluhan gatal,
yang berlangsung kronis, kemudian digaruk sampai luka untuk menghilangkan
gatal yang kemudian diganti dengan rasa nyeri.
 Pada pemeriksaan status dermatologis lesi ditemukan di kedua pungung tangan,
jari tangan, lutut, dan punggung kaki, tempat lesi sesuai dengan predileksi
neurodermatitis sirkumskripta. kemudian efloresensi yang ditemukan berupa
papul, plak eritem dan hiperpigmntasi, liqenifikasi, dan skuama. Efloresensi
yang ditemukan sesuai dengan teori neurodermatitis sirkumskripta.
 Daftar pustaka
 Sularisto SA. 2015. Neurodermatitis Sirkumskripta. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin.
Edisi ke-7. Jakarta: Badan penerbit FKUI. Hal: 183-185.
 Goldsmith LA, Stephen IK, Barbara AG, Any SP, David JL, Klaus W. 2012. Fitzpatrick’s
Dermatology in General Medicine. 8th ed. USA: McGrawhill Companies.
 Jason S. 2018. Lichen Simplex Chronicus. https://emedicine.medscape.com [diakses 4
oktober 2018]
 Engin B, Tufeki O,Yazici A, Ozdemir M. 2009. The effect of Transcutaneus Electrical
Nerve Stimulation in The Treatment of Lichen Simplex: a Prospective Study. Clin Exp
Dermatol. 34(3):324-8.
 Surya W, Rusmawardina. 2015. Diagnosis dan Penatalaksanaan Neurodermatitis
Sirkumskripta. Indonesia Medical Student Journal. Vol (3). No 1. ISSN 23026391.
 Detty DK, Erdina HDP. 2015. Liken Planus. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-
7. Jakarta: Badan penerbit FKUI. Hal:334-336.
 Tjut NAJ. 2015. Psoriasi. Ilmu Penyakit Kulit dan Kelamin. Edisi ke-7. Jakarta: Badan
penerbit FKUI. Hal: 213-221.
 Panduan Praktik Klinis Bagi Dokter Difasilitas Pelayanan Kesehatan Primer. 2014. Liken
Simpleks Kronik (Neurodermatitis Sirkumskripta). Hal: 471-473