Anda di halaman 1dari 23

LAPORAN KEGIATAN DIAGNOSIS KOMUNITAS

Upaya Pemicuan Open Defecation Free (ODF) Dengan


Menurunkan Angka Kebiasaan Buang Air Besar Sembarangan
(BABS) Warga Dusun Purwodadi Desa Bumirejo Kecamatan
Dampit Pada Bulan Mei 2018
Oleh:
Aditya Ari Baskoro 160070200011067
Safira Rosalina 160070200011084
Febrian Cahaya Ramadhony PS 160070201111004
Annisa Nurul Huda Jayanty 160070201111002
Prabagaran A/L Kanapathy 150070200011223

Pembimbing
dr. Arief Alamsyah, MARS

Kepala Puskesmas :
drg. Widodo Widjanarko
LATAR BELAKANG

Menurut WHO pada tahun 2015, 12% penduduk dunia masih


buang air besar di area terbuka, khususnya di Indonesia.
Menimbulkan penyakit infeksi yang berhubungan dengan
sanitasi buruk adalah bakteri, virus, parasit dan jamur.

31 juta penduduk berada pada kondisi sanitasi buruk

Negara ketiga
Masyarakat dengan kebiasaan BABS di tempat terbuka, tersebar di
kota dan pedesaan
•PERMENKES NO. 3 TAHUN 2014 3

5•Pilar STBM
5 Pilar STBM

Pilar 1: Pilar 3:
Pilar 2: Pilar 4: Pilar 5:
Stop PAMM
CTPS PSRT PLCRT
BABS RT

Komponen STBM:
1. Perubahan perilaku
2. Peningkatan akses sanitasi yang berkelanjutan
3. Dukungan institusi kepada masyarakat (enabling environment)

Outcome: Menurunnya kejadian penyakit akibat kurangnya


higienitas lingkungan yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku
melalui penciptaan kondisi sanitasi total
Bagaimana dengan di Jawa Timur?
Dalam rangka mendukung
RPJMN (termasuk Universal
Access 2019) harus 100%
desa/kelurahan melaksanakan
STBM, dan 50% desa/kelurahan
STBM harus mencapai SBS/
ODF yang terverifikasi
Demografis
Kecamatan Dampit
• Luas wilayah : 135,31 km2
• Letak : di sebelah tenggara
Kota Malang
• Jumlah penduduk : 67.438 jiwa
dengan jumlah laki-laki adalah
33.778 jiwa dan perempuan
33.660 jiwa

Jumlah desa : 5 desa (& 1


kelurahan)
Mengapa Dusun Purwodadi Desa Bumirejo ?

Berdasarkan skoring permasalahan, data primer dan


sekunder bahwa Desa Bumirejo belum pernah
terverifikasi ODF, belum pernah dilakukan pemicuan
ODF dan dusun yang masyarakatnya paling banyak
memiliki kebiasaan BABS adalah Dusun Purwodadi.
Dokumentasi

Baby diapers
Metode Pengumpulan data dan analisis data:
Data Primer
• Wawancara dan diskusi Bersama dengan warga Desa Bumirejo.
• Pembagian 30 Kuisioner untuk warga desa Bumirejo

Data Sekunder
• Gambaran statistik jumlah penduduk dan data kesehatan
diperoleh dari Puskesmas Dampit tahun 2017

Analisis Data
• Data primer dan sekunder akan diolah menggunakan analisis
deskriptif.
Indepth Interview bersama perangkat desa Desa
Bumirejo
“Sebenarnya kalau disini masalahnya di air. Kita kan diatas gunung jadi
susah dapet air. Jadi kami ngambil aliran air dari desa tetangga , Lengkong
situ kebanyakan. Tapi ngalirnya 2 hari sekali. Kalau airnya habis kita
terpaksa ke kali mbak.”
(wawancara bersama Bp.Subandono)

“Belum semua warga sini punya WC sendiri di rumah jadi kalau mau mandi
dan cuci baju, ya di kamar mandi umum. Itu juga sumbangan dari pihak
swasta.”
(wawancara bersama Bp.Didik)
Diagram Ishikawa
Target Group

Primer
Sekunder
Seluruh masyarakat Dusun Tersier
Purwodadi yang memiliki Kader Kesehatan
kebiasaan BABS terutama Dusun Purwodadi Perangkat
yang bertempat tinggal Desa Bumirejo desa
dekat sungai
Menurunkan angka kejadian
BABS pada warga Dusun
01 Purwodadi sebesar 60% pada
bulan Desember 2018 (8 bulan
Health Problem
dari intervensi)

GOAL
Belum pernah dilaksanakannya
penyuluhan tentang ODF dan 02
masih adanya masyarakat yang
sudah mempunyai jamban tetapi
masih BAB di aliran air.
RISK FACTOR & OBJECTIVE
Risk Factor Contributing Risk Factor Sub-Objective
Kurangnya pengetahuan Belum pernah dilakukan penyuluhan Dilakukannya rangkaian program
tentang STBM, khususnya BABS pemicuan tentang STBM khususnya Upaya Pemicuan ODF Terhadap
pada seluruh masyarakat Dusun BABS pada seluruh masyarakat Dusun Masyarakat Dusun Purwodadi, Desa
Purwodadi, Desa Bumirejo, Purwodadi, Desa Bumirejo, Kecamatan Bumirejo:
Kecamatan Dampit Dampit Pemberian pengetahuan tentang
Open Defecation Free/ Stop BABS
(Buang Air Besar Sembarangan) dan
kesadaran perubahan perilaku pada
seluruh masyarakat Dusun
Purwodadi, Desa Bumirejo,
Kecamatan Dampit
METODE
Dilakukannya rangkaian program pemicuan dan pemberian pengetahuan
tentang Open Defecation Free/ Stop BABS (Buang Air Besar Sembarangan)
dan kesadaran perubahan perilaku pada seluruh masyarakat Dusun
Purwodadi, Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit
• poster
• Video
• Presentasi Power Point alur kontaminasi oral-fecal dan jamban sehat
• Pemetaan
• Transect walk
• simulasi air yang telah terkontaminasi (demonstrasi)
• diskusi kelompok (FGD) yang interaktif.
Evaluasi Program Pemicuan ODF
PROSES: Pelaksanaan:

Seluruh acara terlaksana dengan baik sesuai Kegiatan dimulai tepat waktu dan diakhiri tepat
rundown acara. waktu dan dihadiri oleh target peserta.

80 % perwakilan KK warga Dusun Purwodadi Desa Dokter muda mampu memberi pengetahuan dan
Bumirejo hadir dalam acara simulasi tentang STBM pilar 1, tentang BABS.

Dokter muda memberi pengetahuan dan simulasi


tentang STBM pilar 1, tentang BABS.
IMPACT: Pelaksanaan:

Peningkatan pengetahuan warga Dusun Purwodadi


Peningkatan pengetahuan warga Dusun Purwodadi
Desa Bumirejo akan STBM, khususnya BABS dan
Desa Bumirejo akan STBM, khususnya BABS dan
pembuatan jamban sehat yang diukur dari
pembuatan jamban sehat.
perbandingan hasil pre-test dan post-test.

Outcome: Pelaksanaan:

Menurunkan angka kejadian BABS pada warga Dusun


Purwodadi sebesar 60% pada bulan Desember 2018 Belum bisa di evaluasi
(8 bulan dari intervensi)
Dokumentasi
PEMBAHASAN

Belum tercapainya Data primer  wawancara Pemicuan dan simulasi Terdapat peningkatan
target Open kepala Puskesmas, mengenai STBM pada wawasan warga 
Penanggung Jawab tanggal 16 Mei 
Defecation Free Kesehatan Lingkungan, menggunakan bahan tayang peningkatan nilai post-
(ODF), terutama Kades, Perawat desa, (slide ppt, video, LCD), test dibanding pre-
pada Dusun Kepala dusun, & kader pemetaan, transect walk, test. Secara
desa Bumirejo + kuisoner alur kontaminasi (oral fecal), keseluruhan, acara
Purwodadi di Desa ke warga  kurangnya dan simulasi tentang aliran
Bumirejo  sungai, serta diskusi
berjalan baik dan
kesadaran & pengetahuan
perilaku BABS STBM (BABS) kelompok (FGD) lancar.
PENUTUP
Kesimpulan
1. Dari penilaian skala prioritas yang diambil dari pengumpulan data primer dan sekunder, masalah
kesehatan yang menjadi prioritas dalam diagnosis komunitas adalah belum tercapainya target Open
Defecation Free (ODF) di kecamatan Dampit, dengan target wilayah di Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit. Hal
ini disebabkan masih ditemukannya pelaku Buang Air Besar Sembarangan (BABS) di Desa Bumirejo.
2. Faktor risiko yaitu meliputi kesadaran warga untuk BAB di jamban kurang meskipun sudah ada akses,
Kurangnya pengetahuan mengenai bahaya BABS dan jamban sehat, belum adanya keluarga yang
mendapatkan dana dari pemerintah untuk pembangunan jamban, Lokasi kerja yang jauh dari rumah
sehingga mendorong BABS, Belum pernah diadakan penyuluhan tentang BABS, tidak tersampaikannya
informasi BABS ke anggota keluarga, dan Belum adanya peraturan khusus mengenai aturan larangan BABS.
3. Sebagai tindak lanjut telah dilakukan intervensi berupa pemberian materi dalam bentuk sosialisasi
pemicuan tentang bahaya BABS pada masyarakat Dusun Purwodadi Desa Bumirejo, Kecamatan Dampit.
4. Secara umum, rangkaian program yang diberikan telah berhasil mencapai indikator keberhasilan jangka
pendek (Process dan Impact).
Saran
1. Puskesmas Dampit sebaiknya juga melakukan follow-up terhadap perubahan perilaku BABS pada
masyarakat Desa Bumirejo terutama Dusun Purwodadi, Kecamatan Dampit.
2. Perlu dilanjutkan program seperti ini di dusun lain yang belum dilaksanakan kegiatan karena mengingat
daerah ini sudah ODF namun masih didapatkan kejadian BABS yang tidak terdeteksi sehingga berguna
sebagai reminder dan screening ulang bagi warga dusun lain.
3. Perlu dibuat peraturan desa yang mengikat untuk mengatur larangan buang air besar sembarangan dan
juga sanksi yang akan diberlakukan.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai