Anda di halaman 1dari 20

Penanganan Nyeri

secara Non-Farmakologis
Muhammad Barlian Nugroho
Kapan diberikan?
 Apabila pasien tidak memungkinkan
mendapatkan terapi farmakologis:
o Alergi
o Disfungsi organ
o Efek samping obat

 Sebagai terapi tambahan dari terapi


farmakologis
Jenis-jenis terapi nyeri non-
farmakologis
 Terapi panas
 Terapi dingin
 TENS
 LASER therapy
 Massage dan relaksasi
 Positioning dan imobilisasi
 Therapeutic exercise
 Kinesiotaping
 Akupunktur
 Psikososioterapi
Terapi Panas

Mekanisme meredakan nyeri


 Bekerja pada reseptor sensorik → meningkatkan ambang nyeri
 Meningkatkan aktivitas metabolisme jaringan → metabolisme asam laktat
 Relaksasi otot → mengurangi spasme otot
Terapi Panas ada dua macam:
 Terapi panas superficial: kompres hangat, infra red
Daya tembus sampai dermis (5 mm)
 Terapi panas dalam / diathermy: Short Wave Diathermy, Micro Wave
Diathermy, Ultrasound Diathermy
Daya tembus 3-5 cm
Indikasi
 Nyeri tanpa inflamasi
 Spasme otot
 Radang sendi kronis

Kontra indikasi
 Inflamasi
 Luka bakar
 Impaired sensation
 Metal plant (untuk diathermy)
 Keganasan (untuk diathermy)
 Gangguan kognitif
Terapi Dingin

Mekanisme meredakan nyeri


 Menurunkan konduktivitas syaraf → meningkatkan ambang nyeri
 Vasokonstriksi → meredakan radang
 Menurunkan spatisitas otot
 Relaksasi otot → mengurangi spasme otot
Jenis terapi dingin

 Kompres dingin (cold pack)


 Cryotherapy compression unit
 Vapocoolant spray
Indikasi
 Nyeri akut dengan inflamasi
 Spastisitas
 Luka bakar (emergency treatment)

Kontra indikasi
 Alergi dingin
 Insufisiensi arteri
 Impaired sensation
 Gangguan kognitif
TENS (Transcutaneous Electrical Nerve
Stimulation)
Mekanisme meredakan nyeri:
 Gate Theory: merangsang serabut saraf tipe A-beta sehingga sinyal nyeri
pada serabut tipe C terhambat

 Endorphin release: TENS bekerja dengan menghasilkan efek painlike


reaction untuk meningkatkan produksi endorfin
Precaution
 Menempatkan elektroda pada area sinus carotis (anterolateral leher)
 Pasien dengan pacemaker
 Luka terbuka
Low LASER Therapy

Mekanisme meredakan nyeri:


 Sinar LASER merangsang mitokondria sel → produksi chemical mediator →
meredakan radang, mengurangi nyeri, mempercepat wound healing
Indikasi
 Nyeri
 Penyembuhan luka dan radang

Kontraindikasi absolut
 Mata

Kontraindikasi relatif
 Kehamilan
 Keganasan
 Epilepsi
Massage dan Relaksasi

 Seringkali nyeri disebabkan oleh overuse dan spasme dari otot


 Untuk mengurangi spasme otot dapat diberikan massage dan terapi
relaksasi
 Memberikan efek fisiologis dan psikologis
 Terapi relaksasi: breathing exercise, biofeedback, meditasi, yoga, hipnosis
Positioning dan Imobilisasi
 Posisi tertentu pada nyeri otot dan sendi bisa membantu mengurangi nyeri
 Imobilisasi untuk mengurangi gerakan-gerakan yang bisa memperburuk
cedera dan menyebabkan nyeri
 Contoh: LBP, DeQuervain tendosynovitis, CTS
Therapeutic Exercise

 Nyeri dapat diakibatkan oleh kelemahan otot, kaku sendi, jepitan syaraf
 Dapat diberikan terapi latihan untuk mengatasi hal-hal tersebut →
mengurangi nyeri
 Contoh: William flexion exercise, McKenzie extension exercise, CTS exercise
Kinesiotaping

 Kinesiotaping adalah tehnik taping untuk memfasilitasi kinerja otot


sehingga fungsi otot dan sendi menjadi optimal dan membantu
mengurangi nyeri
 Menggunakan tape elastis yang diaplikasikan pada otot target sesuai
kebutuhan (inhibisi atau fasilitasi otot)
Akupunktur
 Terapi tradisional Cina → mulai diakui dunia kedokteran
 Dilakukan dengan menusukkan jarum halus pada titik-titik akupunktur
 Mekanisme kerja sampai sekarang belum jelas
 Variasi: acupressure, electroacupuncture, acuLASER
Psikososioterapi
 Nyeri seringkali disebabkan oleh gangguan psikis (stress, gangguan
psikosomatik)
 Nyeri kronis menyebabkan gangguan psikis
 Psikoterapi berguna untuk memutus lingkaran tersebut
TERIMA KASIH

Anda mungkin juga menyukai