Anda di halaman 1dari 20

Epidural Hematoma

Genitri Indraswari 135070101111019


Hanifah Hasan 135070100111092
Rizkha Farida 160070201011101
Pembimbing :
Dr. Med, dr. Tommy Alfandy Nazwar, SpBS
dr. M. Raditya Oktafianto
DAFTAR SINGKATAN

APTT : Activated Partial Thromboplastin Time


CBC : Complete Blood Count
CT SCAN : Computed Tomography Scan
EDH : Epidural Hematoma
GCS : Glasgow Coma Scale
MRI : Magnetic Resonance Imaging
PT : Prothrombin Time
RA : Ringer Acetate
RL : Ringer Lactate
TIK : Tekanan Intra Kranial

2
PENDAHULUAN

10-20% dari semua pasien dengan


cedera kepala diperkirakan memiliki
EDH
(Singh et al, 2016).

Sekitar 17% pasien yang sebelumnya


sadar yang memburuk menjadi koma
setelah trauma memiliki EDH.
(Singh et al, 2016)

<1% dari semua pasien dengan cedera


kepala dan <10% dari mereka yang
koma.
(Maugeri et al., 2015)

3
DEFINISI

Perdarahan yang terjadi di


EPIDURAL ruang epidural yaitu antara
HEMATOMA periosteum dan duramater,
(EDH) yang mana dapat terjadi pada
intrakranial (EDH) maupun
pada medula spinalis.

(Munir, 2015)

4
ANATOMI

5
Anatomi...

• Otak dilapisi oleh lapisan yang disebut meningeal.

• Meningeal terdiri dari tiga lapisan, yaitu :


-> Duramater : melekat kuat di kranium
-> Arachnoid mater : berada di antara duramater dan piamater.
-> Piamater : menempel dan mengikuti gyrus dan sulcus otak.

• Di daerah subarachnoid terdapat ruang yang longgar dan banyak


pembuluh darah serta tempat sirkulasi cairan liquorcerebrospinal.

(Munir, 2015)

6
Anatomi...

7
Anatomi...

• Otak mendapat darah dari sistem vaskular yang disebut circulus


Willisi yang terdiri dari sirkulasi anterior dan sirkulasi posterior.

• Sirkulasi anterior berasal dari arteri carotis interna yang kemudian


bercabang menjadi arteri cerebri media dan arteri cerebri anterior.

• Sirkulasi posterior berasal dari arteri basilaris yang merupakan


kelanjutan arteri basilaris yang kemudian bercabang menjadi arteri
cerebri posterior.

(Munir, 2015)

8
ETIOLOGI

EDH sering disebabkan oleh trauma kepala, berhubungan


dengan fraktur tulang tengkorak dan laserasi pembuluh darah.

(Mumenthaler, 2006; Chen et al., 2012)

9
PATOFISIOLOGI

Kepala terbentur / terbanting


Fraktur pada tulang tengkorak
Robekan arteri meningea media
Perdarahan (EDH)
Efek Desak
Ruang

(Mumenthaler, 2006; Toncay, 2002)


10
Patofisiologi...

(Heather S, 2004)
11
MANIFESTASI KLINIS

GEJALA CUSHING
LUCID INTERVAL
PENINGKATAN TIK RESPONSE

(Gean, et al., 2010)


12
Nyeri
kepala
hebat

Muntah
Proyektil

Penurunan
kesadaran

(Gean et al., 2010)


13
PEMERIKSAAN PENUNJANG

• Laboratorium

Hitung darah lengkap (CBC) : untuk memantau infeksi, menilai


hematokrit dan trombosit untuk risiko perdarahan lebih lanjut.

Faal Hemostasis (PT/APTT) : untuk identifikasi perdarahan diathesis.

Serum kimia, Elektrolit, Ureum, Kreatinin, dan Glukosa : untuk atasi


kelainan metabolik yang dapat mempersulit klinis.

Jenis dan jumlah penyediaan darah : untuk mempersiapkan transfusi

(Liebeskind et al., 2014)

14
Pemeriksaan Penunjang...

• Radiologi

CT SCAN non kontras : gold standard


(Liebeskind et al., 2014)

-> berbentuk bikonveks, hiperdense, berbatas tegas, midline terdorong


ke kontralateral
-> paling sering di daerah temporoparietal.
(McDonald et al., 2010)

MRI : untuk melihat adanya cedera tulang belakang.


(Liebeskind et al., 2014)

15
TATALAKSANA
1. PRIMARY SURVEY
-> Manitol iv 1 gr/kgBB : bila ada ancaman herniasi uncal dan
peningkatan TIK.
(Siswanto, 2015)

-> Cairan osmotik (RL/RA) : resusitasi agar tetap normovolemia


-> Transfusi darah : bila Hb < 10 gr/dL.

2. Non Operative Management


-> Head elevation 30º : setelah memastikan cedera spinal (-).
atau
-> Posisi Trendelenburg : untuk mengurangi TIK dan
meningkatkan drainase vena.

(Ullman et al., 2010)


16
Tatalaksana...

3. Terapi definitif -> Operasi (Craniotomy)


-> golden period : < 6 jam setelah kejadian.

(Trimurtulu, 2008)

-> Trepanasi : dilakukan sebelum terapi definitif.


-> indikasi : - volume hematoma > 25 ml
- keadaan pasien memburuk
- pendorongan garis tengah > 5 mm

(Wilson, 2010)

17
Tatalaksana...
• Indikasi operasi pada bedah saraf : life saving dan functional saving
-> life saving, jika lesi desak ruang bervolume :
 25 cc = desak ruang supra tentorial
 10 cc = desak ruang infra tentorial
 5 cc = desak ruang thalamus

-> indikasi evakuasi life saving :


 penurunan klinis
 Efek massa (volume ≥ 25 cc + midline shift ≥ 5 mm +
penurunan klinis progresif)
 Tebal EDH ≥ 1 cm + midline shift ≥ 5 mm + penurunan
klinis progresif.

(Wilson, 2010)
18
PROGNOSIS

• Derajat kesadaran (GCS) yang rendah saat awal cedera : BURUK

(Sastrodiningrat, et al., 2006)

• Waktu respon penanganan : seiring berjalannya waktu akan


memperburuk prognosis EDH.

(Bulock, 2006)

• Usia : prognosis pada anak-anak lebih baik dibanding dewasa.

(Bahloul, et al., 2010)

19
20

Anda mungkin juga menyukai