Anda di halaman 1dari 47

“PUBLIC HEALTH

ON EMERGENCIES”

STANDAR UPAYA KESEHATAN MASYARAKAT


PADA
SITUASI EMERGENSI

Adrianus, S.Kep
STANDAR ?
• UNTUK MEMBERIKAN JAMINAN
PELAYANAN KESEHATAN MINIMAL
YANG HARUS DIPENUHI OLEH
PENYELENGGARA PELAYANAN
KESEHATAN
PERMASALAHAN KESEHATAN MASYARAKAT
TERKAIT SITUASI EMERGENSI

PENGUNGSIAN POTENSI RESIKO


MASALAH KESEHATAN

1. Kepadatan pengungsi pada area yang terbatas.


2. Ketersediaan air bersih dan
3. Sanitasi yang “unadequat”
4. Cakupan immunisasi ?
5. Penyakit endemis ( Diare, Malaria, Demam Berdarah
Dengue, dll)
6. Berkumpulnya kelompok rentan.
7. dll
LINGKUP KES-MAS:
• PENILAIAN CEPAT KESEHATAN
• AIR BERSIH DAN SANITASI.
• SURVEILANS EPIDEMIOLOGI
• PEMBERANTASAN PENYAKIT MENULAR.
• SISTEM KEWASPADAAN DINI DAN
RESPON KLB.
• JEJARING KERJA
PEMBAHASAN

• STANDAR DI LAPANGAN / PENGUNGSIAN


• STANDAR DI RUMAH SAKIT
• PENGORGANISASIAN
 SDM
 MEKANISME KERJA
1. PENILAIAN CEPAT KESEHATAN
Penilaian cepat merupakan kegiatan untuk
megidentifiasi dampak bencana / pengungsian
pada kesehatan, kebutuhan dan prioritas
kegiatan kesehatan untuk penanggulangan.

Standar:
Penilaian kesehatan harus segera dilakukan
sesaat setelah bencana.
2. AIR BERSIH DAN SANITASI

Merupakan unsur yang penting yang sangat


menentukan dalam kehidupan awal dari suatu bencana
/ pengungsian.

Para pengungsi sangat rentan terhadap


kejadian penyakit menular.
KONDISI LINGKUNGAN -PENYAKIT MENULAR

• Kepadatan
• Penampungan yang tidak sesuai
• Penyediaan air yang inadequat (quality/quantity)
• Kelangkaan sarana sanitasi.
• Ancaman kesehatan tertentu disebabkan
ketiadaan immunitas.
• Pengungsian ke wilayah yang “tidak ramah”
LINGKUP AIR BERSIH & SANITASI:
• PENYEDIAAN, PENGAWASAN DAN
PERBAIKAN KUALITAS AIR BERSIH
• PEMBUANGAN KOTORAN
• PEMBUANGAN SAMPAH
• PEMBUANGAN LIMBAH
• PEMBERANTASAN VEKTOR
• SANITASI MAKANAN
• PENYULUHAN KEBERSIHAN LINGK.
DALAM SITUASI DARURAT, PRIORITAS PADA:

• KECUKUPAN KEBUTUHAN AIR MINIMAL,


UNTUK SELANJUTNYA PERBAIKAN
KUALITAS.
• PENGAWASAN PEMBUANGAN KOTORAN
MANUSIA / TINJA.
• PENYULUHAN.
PENYEDIAAN AIR BERSIH (1)

Diarahkan untuk memenuhi kebutuan minimal air


bersih bagi pengungsi / korban bencana

Masalah utama kesehatan adalah disebabkan


kebersihan buruk, akibat kekurangan air bersih dan
konsumsi air yang tercemar.
PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 2 )

Standar pasokan air :


• Setiap orang memiliki akses terhadap air bersih
yang mudah dan memadai untuk keperluan minum,
memasak dan kebersihan pribadi dan rumah
tangga.
PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 3 )
Pemenuhan kebutuhan air bersih:

Di Pengungsian :
• hari pertama minimal 5 Liter / org / hari
• hari berikutnya : 15 – 20 liter / org / hari.

Di Rumah Sakit / Unit Pelayanan Kesehatan:


• 5 Liter/pasien rawat jalan
• 40-60 liter/pasien rawat inap / hari
• Volume tambahan diperlukan untuk
peralatan cuci, dsb
PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 4 ).

STANDAR KUALITAS AIR:


kualitas air cukup memadai untuk keperluan
minum dan digunakan untuk kebersihan pribadi
dan rumah tangga (Permenkes 916)

TIDAK DITEMUKAN BAKTERI COLI TINJA


per 100 ml AIR PADA TITIK PEMBAGIAN AIR
PENYEDIAAN AIR BERSIH ( 5 ).

Standar sarana penyimpanan air

Tiap keluarga pengungsi memiliki tandon air untuk


mengambil maupun untuk menyimpan.

ukuran : 10 - 20 L.
SARANA PEMBUANGAN KOTORAN / JAMBAN /
SARANA SANITASI :

Standar :
• Setiap orang memiliki akses terhadap sarana
pembuangan kotoran / jamban yang baik dan
memadai.
• Jamban harus terpelihara untuk memberikan
kenyamanan,kebersihan dan keamanan dalam
penggunaan.
SARANA PEMBUANGAN KOTORAN / JAMBAN /
SARANA SANITASI ( 2 ):

Penggunaan jamban :

Di pengungsian : 1 buah untuk 20 orang.

Di Rumah sakit / Unit pelayanan kesehatan


– 1 jamban untuk 20 tempat tidur (pasien rawat inap)
– 1 jamban untuk pasien rawat jalan
PEMBUANGAN SAMPAH:
Standar :
Sampah harus dikelola dengan baik, karena
merupakan tempat perindukan lalat dan tikus.

Di tempat penampungan pengungsi harus


disediakan tempat sampah, berupa:
– bak sampah (kapasita 50-100 L) untuk
menampung sampah dari 25 - 50 org
– kantong sampah : 1 lembar untuk 1 keluarga (3 hr)
PEMBERANTASAN VEKTOR (1)
Contoh : lalat, nyamuk dan tikus.

Standar :
harus dilaksanakan pengendalian vektor sehinga
tidak menjadi gangguan kesehatan

Keberadaan vektor tersebut, antara lain terkait


dengan pemilihan lokasi penampungan pengungsi
(contoh : dekat dengan ‘breeding places’ nyamuk)
pengungsi tidak terpapar dari vektor.
PEMBERANTASAN VEKTOR (2)
Standar : pengendalian dengan cara fisik,
lingkungan dan kimiawi

LALAT :
- PERBAIKAN PEGELOLAAN PEMBUANGAN SAMPAH.
- PENYEMPORTAN INSEKTISIDA PADA TEMPAT
PENGUMPULAN SAMPAH.

NYAMUK:
- PENYEMPROTAN INSEKTISIDA
- MEMODIFIKASI BREEDING PLACES.
- MENGGUNAKAN KELAMBU.
PEMBERANTASAN VEKTOR

Kelambunisasi
PENGELOLAAN MAKANAN
Standar : Pengawasan ketat perlu diberikan pada
dapur umum yang menyediakan makanan bagi
pengungsi.

Pengawasan diarahkan untuk:


• Kualitas dan keamanan bahan makanan.
• Kebersihan peralatan /perabotan
• Kebersihan penjamah makanan.
• Tempat pengolahan dan penyimpanan makanan.
• Ketersediaan air bersih
PEMBUANGAN AIR LIMBAH.
Risiko kesehatan : tercemarnya air bersih.

Standar : air limbah harus disalurkan ke


pembuangan yang tidak menjadi
‘breeding places’ vektor dan sumber
pencemaran.
Harus disalurkan ke tempat tertentu , misal
dengan membuat sumur peresapan dengan jarak
> 30 meter dari tenda dan sumber air bersih.
PEMBUANGAN LIMBAH MEDIS

Limbah medis, terutama benda-benda yang


terkontamiasi dan benda tajam (jarum suntik),
limbah medis berbahaya lainnya.

Standar : limbah medis harus dikelola secara


khusus.
PENYULUHAN :
Tujuan : mendorong kebersihan perorangan dan
lingkungan agar terjaga kesehatan.

Standar : di tempat penampungan pengungsi


harus dilaksanakan kegiatan
penyuluhan.
Diarahkan untuk :
1. Perilaku hidup bersih dan sehat.
2. Pemeliharaan sarana air bersih dan sanitasi
3. Perbaikan kebersihan lingkungan
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT.

Contoh :
- CUCI TANGAN SEBELUM MAKAN.
- MAKAN DAN MINUM AIR YANG TELAH
DIMASAK.
- BUANG KOTORAN DI JAMBAN.
- BUANG SAMPAH PADA TEMPAT SAMPAH.
MEDIA PENYULUHAN:

• PENYEBARAN LEAFLET DAN POSTER


• PEMASANGAN SPANDUK.
• DLL.

SEKALIGUS SEBAGAI
IDENTITAS/BENDERA JAJARAN
KESEHATAN
PENYEDIAAN SARANA AIR BERSIH DAN SANITASI
STADAR : HARUS ADA KERJASAMA ANTARA
KESEHATAN DENGAN SEKTOR / DINAS
LAIN YANG BERTANGGUN JAWAB
DALAM PENYEDIAAN SARANA.

TERUTAMA PADA DINAS YANG BERTANGUNG JAWAB / MEMILIKI KEWENANGAN


UNTUK PENYEDIAAN SARANA FISIK AIR BERSIH DAN SANITASI ( TENDA, AIR
BERSIH, JAMBAN, PEMBUANGAN SAMPAH DAN LIMBAH, YAITU:
• DINAS PEKERJAAN UMUM / DINAS CIPTA KARYA / DINAS PERUMAHAN &
PERMUKIMAN.
• PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM..
• DINAS SOSIAL.
• LEMBAGA SWADAYA MASYARAKAT / LSM
3. SURVEILANS
Tujuan:
• menentukan status kesehatan secara terus menerus
• identifikasi prioritas kesehatan
• deteksi KLB, monitor response
• estimasi incidence penyakit
• monitoring dampak program kesehatan

Standar : Membangun sistim surveillance


segera setelah rapid health assessment,
baik di lapangan maupun di rumah sakit.
Sekuen Waktu Survailans
Wabah, KLB dan SKD

SKD-KLB KLB WABAH


Tahapan Alamiah KLB
&
Peranan Surveilans dalam KLB

Situasi Ancaman KLB Kembali


Normal KLB terjadi Normal

Surveilans Respon Cepat Penanggulangan


Surveilans
Rutin untuk SKD & &
Rutin untuk SKD
Surveilans Intensif Surveilans Intensif

• Menentukan arah respon/penanggulangan


• Menilai keberhasilan respon/penanggulangan
• Menilai situasi & kecenderungan KLB
4. STANDAR PEMBERANTASAN
PENYAKIT MENULAR
Standar :
Pemberantasan penyakit menular harus
dilakukan terhadap :
– penyakit diare,
– campak,
– ISPA,
– malaria,
– demam berdarah.
– penyakit menular spesifik lokal.
a. Penyakit Diare
Standar :
• Untuk mencegah diare, harus ada
penyediaan air bersih dan sanitasi yang
memadai (kualitas dan kuantitas)
• Penatalaksanaan kasus yang cepat dan
tepat.
b. Penyakit Campak

Standar :
• Pemberian immunisasi campak pada anak
usia 6 bulan – 15 tahun
C. Penyakit ISPA

Standar :
• Tiap penderita pneumonia pada balita
harus dapat ditanggulangi dengan
tatalaksana kasus pneumonia.
d. Penyakit Malaria
Standar ;
• Pemberantasan Malaria melalui
pengobatan penderita malaria dan
pengendalian nyamuk melalui perbaikan
lingkungan
e. Penyakit Demam bBerdarah
dengue
Standar :
• Pemberantasan Demam berdarah dengue
melalui pengobatan penderita dan
pengendalian nyamuk melalui perbaikan
lingkungan
5. Sistem kewaspadaan dini (SKD)
dan respon KLB
Standar :
• timbulnya kasus - kasus yang menjurus
KLB harus dilakukan penyelidikan
epidemiologi dan respon cepat KLB untuk
mecegah meluasnya kasus.
6. Jejaring kerja
Standar :
• Harus ada jejaring kerja antara Survailans
Dinas Kesehatan (yang membidangi
kegiatan survailans di lapangan) dengan
unit survailans rumah sakit, dalam
kerangka sistem kewaspadaan dini/SKD.

Anda mungkin juga menyukai