Anda di halaman 1dari 35

ARTRITIS REUMATOID

Rohman Azzam, Ns, S.Pd, S.Kep, M.Kep, SpKMB

08/04/2019 STIKES KHARISMA KARAWANG


Definisi
 Penyakit inflamasi sendi non-bakterial
 Bersifat sistemik
 Progresif
 Cenderung kronik
 Mengenai sendi & jaringan ikat sendi
 Simetris

2
Sendi yang terkena :
 Sendi-sendi kecil
Tangan
Pergelangan tangan
Pergelangan kaki
 Sendi-sendi besar
Lutut
panggul

3
Insidens
 Mengenai sekitar 3% penduduk
 Umur 20 – 30 tahun
 Wanita : pria = 3 : 1

4
Etiologi

 Penyebab utama tidak diketahui


 Beberapa teori :
Infeksi Streptokokus hemolitikus dan
Streptokokus non hemolitikus
Endokrin
Autoimun
Metabolik / genetik
Lingkungan

5
Patologi
Kelainan pada daerah artikuler Kelainan pada jaringan
ekstra artikuler
Satdium I (Stadium Stadium II (stadium Stadium III (stadium
Sinovitis) destruksi) deformitas)
• Kongesti vaskuler • Inflamasi menjadi • Instabilitas dan destruksi • Miopati
• Proliferasi sinovial kronik sendi • Disuse atrofi
• Infiltrasi oleh • Destruksi tulang • Ankilosing • Nodul subkutan
limfosit dan sel rawan sendi jaringan/tulang
plasma • Terbentuk panus pada • Inflamasi berkurang • Gangguan pembuluh darah
perifer
• Penebalan kapsul permukaan sendi • Terjadi gangguan
sendi • Erosi tulang pada tepi mekanik dan fungsional • Artritis nekrotik
• Pembentukan villi sendi sendi • Gangguan respons arteriol
• Efusi sendi • Tenosinovitis terhadap temperatur
• Ruptur tendo • Pembesaran kelenjar limfe,
peningkatan aktivitas sistem
retikuloendotelial,
splenomegali
• Gangguan sensorik,
neuropati
• Kelainan pada visera
Gambaran klinik

 Mengenai beberapa sendi, disebut poli-artritis


reumatoid
 Sering mengenai sendi tangan, pergelangan
tangan, lutut, siku, pergelangan kaki, bahu dan
panggul
 Bersifat simetris
 Bila mengenai satu sendi disebut reumatoid
artritis mono-artikular

7
Rheumatoid arthritis is another form
of arthritis. The body’s own immune
The synovial membrane is the inner system attacks a joint’s synovial
membrane of tissue that lines a membrane, which secretes fluid and
joint. The synovial membrane secretes lines the joint. The synovium
becomes inflamed, produces excess
synovial fluid which serves to lubricate
fluid, and the cartilage becomes
the joint. rough and pitted.
Stadium awal

Gangguan umum: Gejala lokal:


 Malaise  Pembengkakan
 Penurunan berat badan  Nyeri
 Rasa capek (fatigue)  Gangguan pergerakan
 Sedikit demam sendi metakarpofalangeal
 Anemia

10
Pemeriksaan klinis

 Tenosinovitis pada ekstensor


pergelangan tangan dan fleksor jari
 Pada sendi besar terdapat
pembengkakan, nyeri dan efusi sendi

11
Stadium lanjut
 Terjadi kerusakan sendi
 Deformitas khas :
 Deviasi ulnar jari-jari
 Deviasi radial pergelangan tangan
 Valgus lutut dan kaki
 Nodul subkutan
 Atrofi otot
 Limfadenopati
 Skleritis
 Sindroma jepitan saraf
 Atrofi dan laserasi kulit

12
Jari penderita dengan reumatoid artritis. Tampak pembengkakan proksimal
sendi dan deviasi jari ke ulnar
14
A
.

Nodus Heberden
Nodus Heberden 16
Nodul subkutan multipel
Pemeriksaan laboratorium

 Laju endap darah meningkat


 Anemia normositik hipokrom
 C-reactive protein (+)
 Mukoprotein meninggi
 Reumatoid faktor (+) 80%
 Anti Nuklear Faktor/ANA (+) 80%
 Biopsi cairan sendi dengan Fine Needle
Aspiration

18
Radiologik

Foto Polos Pemeriksaan radio-isotop


 Tahap awal  Konsentrasi zat radio-
• Tidak ada kelainan isotop meninggi pada
yang menonjol
daerah sendi yang
 Tahap lanjut mengalami kelainan
• Rarefaksi korteks
sendi difus
• Trabekulasi tulang
• Obliterasi ruang sendi
• Iregularitas permukaan
sendi
• Spurring marginal
• Erosi
19
Artritis reumatoid
Rheumatoid arthritis

21
DIAGNOSIS
Kriteria diagnosis menurut American Rheumatism Association
(ARA):
1. Kaku sendi jari tangan di pagi hari
2. Nyeri pada pergerakan atau nyeri tekan sekurangnya pada satu sendi
3. Pembengkakan pada salah satu sendi secara terus menerus sekurang-
kurangnya 6 minggu
4. Pembengkakan pada sekurang- kurangnya salah satu sendi lain
5. Pembengkakan sendi yang simetris
6. Nodul subkutan pada daerah ekstensor
7. Gambaran radiologik yang khas
8. Uji aglutinasi faktor reumatoid
9. Pengendapan cairan musin yang jelek
10. Perubahan karakteristik histologik sinovia
11. Gambaran histologik yang khas pada nodul

22
Penilaian
 Klasik:
7 kriteria selama 6 minggu

 Definitif
5 kriteria selama 6 minggu
 Kemungkinan reumatoid:
3 kriteria selama 4 minggu

23
Diagnosis banding
 Poliartritis zero negatif pada artritis psoriatik, penyakit
Still, SLE
 Ankilosing spondilitis
 Penyakit Reiter
 Artritis gout
 Penyakit deposisi kalsium pirofosfat
 Artropati Heberden
 Sarkoidosis
 Reumatik polimialgia
 Demam rematik

24
Pengobatan
Tujuan pengobatan :
 Membantu penderita mengenal penyakit yang dideritanya
 Memberikan dukungan psikologis
 Meringankan rasa nyeri sehingga aktivitas tidak terganggu
 Menekan terjadinya reaksi inflamasi
 Mempertahankan fungsi sendi dan mencegah deformitas
 Mengoreksi deformitas yang telah ada
 Membantu meningkatkan fungsi anggota gerak yang
terganggu
 Rehabilitasi penderita

25
Metode pengobatan

1. Dukungan psikologis
2. Istirahat
3. Pengobatan konstitusional
4. Pemberian obat-obatan:
• Anti inflamasi non steroid
• Kortikosteroid
• Garam emas dan penisilamin
• Injeksi hidrokortison intraartikular

26
Metode pengobatan

5. Pemberian alat bantu ortopedi misalnya bidai


6. Fisioterapi dan terapi okupasi
7. Operasi dan rekonstruksi:
• Sinovektomi
• Penjahitan tendon
• Osteotomi
• Artrodesis
• Artroplasti

27
Nursing Diagnosis
 Nyeri—inflamasi
 Kelelahan—nyeri, gg tidur, anemia, atropi otot
 Perubahan peran—nyeri, fatigue/kelelahan
 Perubahan body image—efek penyakit akut/jangka panjang
 Intoleransi aktivitas—proses inflamasi sistemik
 Koping individu/keluarga ineffektif—proses kroniksitas penyakit
 Perubahan proses keluarga—perubahan dalam peran keluarga
 Perub nutrisi < -- anoreksi, inflamasi kronik
 Self care deficit—deformitas sendi
 Perubahan pola sexualitas—nyeri, kelalahan
 Ineffective management theraputic regiment— < pengetahuan
dan pemahaman.
Intervensi utk atasi nyeri

 Assess level of pain & duration of stiffnes.


 Nyeri dan kaku pagi hari—indikasi aktivitas
penyakit
 Istirahatkan sendi dan bag tubuh lain utk
turunkan nyeri
 Kompres dingin dan hangat
 Berikan antiinflamasi sesuai program, monitor
efeknya
 Lakukan nonpharmacologic pain relief
(relaksasi, distraksi, guided imegary, dll)
Intervensi utk atasi kelelahan

 Seimbangkan waktu aktivitas : istirahat


 Tekankan pentingnya istirahat, saat akut
 Bantu dlm memprioritaskan aktivitas
 ROM exercise (aerobic)
 Rujuk ke kelompok pendukung (perkumpulan
RA)
Intervensi utk adaptasi thd
perubahan peran
 Diskusikan efek penyakit pada karir dan peran lain
 Dorong klien & keluarga utk mendiskusikan perasaannya
ttg perubahan perana dan duka karena kehilangan
peran/kemampuan
 Dengar scr aktif keluhan klien & anggota kelg: ttg
penyakit, treatment & prognosis
 Bantu kl & kelg mengidentifikasi kekuatan yg dpt
digunakan utk atasi perubahan peran
 Dorong kl utk memelihara peran2nya sejauh kondisi
penyakit memungkinkan
Terimakasih

Wassalam
Diskusi Kel 2, 26 Sept 2012, J 10:00

 Pertanyaan:
 Fatimah (4): nyeri seperti apa? Mandi malam
menyebabkan ra, mitos-kah?
 Bebi S ( ): pemindaian tulang dan sendi
 Tambora: pemeriksaan pada mata, rambut, apa
kaitannya?

 Jawaban:
 Putri Nila
 Nurina
 Yuni M
Efek RA pada Organ/Area Lain

 Since rheumatoid arthritis is a systemic disease, its


inflammation can affect organs and areas of the body other than
the joints. Inflammation of the glands of the eyes and mouth can
cause dryness of these areas and is referred to as Sjogren's
syndrome.
 Rheumatoid inflammation of the lung lining (pleuritis) causes
chest pain with deep breathing, shortness of breath, or
coughing. The lung tissue itself can also become inflamed,
scarred, and sometimes nodules of inflammation (rheumatoid
nodules) develop within the lungs.
 Inflammation of the tissue (pericardium) surrounding the heart,
called pericarditis, can cause a chest pain that typically changes
in intensity when lying down or leaning forward.
Efek RA pada Organ/Area Lain

 The rheumatoid disease can reduce the number of red blood cells
(anemia) and white blood cells.
 Decreased white cells can be associated with an enlarged spleen
(referred to as Felty's syndrome) and can increase the risk of infections.
 Firm lumps under the skin (rheumatoid nodules) can occur around the
elbows and fingers where there is frequent pressure.
 Even though these nodules usually do not cause symptoms,
occasionally they can become infected.
 Nerves can become pinched in the wrists to cause carpal tunnel
syndrome.
 A rare, serious complication, usually with long-standing rheumatoid
disease, is blood vessel inflammation (vasculitis). Vasculitis can impair
blood supply to tissues and lead to tissue death (necrosis). This is most
often initially visible as tiny black areas around the nail beds or as leg
ulcers.

Anda mungkin juga menyukai