Anda di halaman 1dari 38

 Tumor : pertumbuhan abnormal dari

masa atau jaringan tubuh.

 Tumor terbentuk karena adanya


mutasi pada biosintesis sel, yaitu
kekeliruan urutan ADN dan integrasi
bahan genetik virus ke dalam gen dan
adanya perubahan ekspresi genetik.

 Tumor yang membahayakan


(maligant) disebut kanker, sedang
penyebab kanker disebut karsinogen

 Contoh karsinogenik : virus-virus tertentu, senyawa kimia PAH seperti : amin


aromatik serta radiasi senyawa radoaktif, sinar ultra-violet atau sinar x.

 Berdasarkan lokalisasinya kanker dibedakan sebagai berikut : karsinoma (pada


jaringan kelenjar), sarkoma (pada jaringan penghubung), limfoma (pada ganglia
limfatik) dan leukimia (pada sel darah).
• Obat Antikanker (obat sitotoksik, sitostatik atau antineoplasma) adalah
senyawa kemoterapetik yang digunakan untuk pengobatan tumor yang
membahayakan kehidupan (kanker).

• Tujuan kemoterapi kanker adalah merusak secara selektif sel tumor yang
berbahaya tanpa mengganggu sel normal.

Sering terjadi kegagalan pengobatan kanker, karena:


1. Perbedaan morfologi dan biokimia sel normal dengan sel kanker kecil sekali
2. Banyak sel kanker bukan sesuatu yang asing bagi tuan rumah (host), sehingga
tidak menimbulkan respon imunologis.
3. Sel kanker cepat kebal terhadap obat antikanker.
4. Banyak obat kanker bersifat sangat toksik.
5. Banyak obat antikanker bersifat karsinogenik, teratogenik dan mutagenik.
IMUNOTERAPI PEMBEDAHAN
Cara ini masih dalam penelitian
dan pada masa mendatang Terutama untuk tumor
kemungkinan berperan penting padat yang terlokalisasi,
dalam pencengahan spt karsinoma payudara
mikrometastatis.
PENGOBATAN
KANKER

ENDOKARINOTERAPI RADIASI
Penggunaan hormon tertentu untuk Untuk pengobatan penunjang
pengobatan tumor sesudah pembedahan, atau
untuk pengobatan tumor yang
sesuai, spt karsinoma nasofaring
KEMOTERAPI

Untuk pengobatan penunjang sesudah pembedahan.


Terutama untuk pengobatan tumor yang tidak
terlokalisasi, seperti leukimia, penyakit Hodgkin
Tempat kerja obat kanker

1. Fase mitotik (M)


2. Fase post mitotik (G1)
3. Fase sintetik (S)
4. Fase post sintetik (G2),

Fase istirahat (Go)


• Senyawa pengalkilasi : senyawa reaktif yang dapat mencegah fase mitosis (M)

• Efek sampingnya : dapat merusak sumsum tulang, menyebabkan leukopenia


dan trombositopenia serta menekan kekebalan.

Mekanisme :
• Senyawa pengalkilasi  senyawa kationik yang tidak stabil  pemecahan
cincin membentuk ion karbonium reaktif.

• Ion ini akan membentuk ikatan kovalen dengan gugus donor elektron (gugus
karboksilat, amin, fosfat dan tiol) pada asam nukleat (AND )dan protein 
hasilnya mitosis terhambat  pertumbuhan sel kanker ↓
• Mekanisme reaksi alkilasi obat mekloretamin
• Mekanisme reaksi alkilasi obat mekloretamin dengan DNA dan protein sel kanker

Obat – Protein sel kanker

Obat – DNA sel kanker


• Mekanisme reaksi alkilasi obat busulfan dengan protein sel kanker

• Mekanisme reaksi alkilasi obat prokarbazin dengan protein sel kanker


• Pembentukan senyawa antara reaktif beberapa senyawa pengalkilasi
• Pembentukan senyawa antara reaktif beberapa senyawa pengalkilasi
• Antimetabolit : senyawa yang dapat menghambat jalur metabolit yang
penting untuk kehidupan dan reproduksi sel kanker,.

• Melalui penghambatan asam folat, purin, pirimidin dan asam amino, serta
jalur nukleosida pirimidin, yang diperlukan pada sintesis AND 
menyebabkan sel kanker tidak bertumbuh dan mengalami kematian.

• Efek samping : leukopenia, trombositopenia, anemia dan perdarahan


saluran cerna.

• Berdasarkan sifat antagonismenya metabolit dibagi menjadi empat


kelompok, yaitu :
1. Antagonis pirimidin
2. Antagonis purin
3. Antagonis asam folat
4. Antagonis asam amino
• Antagonis pirimidin : pra-obat  metabolisme  senyawa aktif  penghambat
enzim timidilat sintetase  mencegah sintesis ADN  sehingga sel kanker
mengalami kematian

• Contoh antagonis pirimidin : 5- fluorourasil, sitarabin, tegafur.

Prinsip kerja 5-Fluorourasil


• 5-Fluorourasil (Adrucil), terutama digunakan untuk pengobatan tumor padat,
seperti kanker usus besar, rektal, lambung, prankeas dan karsinoma payudara.
Dosis IV :7-12 mg/kg bb 1 dd, selama 4 hari berturut- turut.

• Tegafur (futraful-E) Dosis oral : 800- 1200 mg/hari, dalam dosis terbagi 4 kali

• Sitarabin (Sitosin arabinosida) digunakan untuk dikombinasi dengan 6


tioguanin, untuk pengobatan leukimia limpositik dan meningeal. Dosis IV infus :
0,5-2 mg/kg bb/hari.
Interaksi obat 5-Fluorourasil dengan protein sel kanker

5-flouro-2’deoksiuridin-5’-monofosfat
• 6-Merkaptopurin (Puri-Nethol)
terutama untuk pengobatan
• Antagonis purin : pra-obat  metabolisme koriokarsinoma dan leukimia
mencegah sintesis protein  sehingga sel mielositik kronik. Dosis oral :
kanker mengalami kematian 2,5mg/kg bb/hari, dalam dosis tunggal
atau terbagi
• Contoh antagonis purin : 6-merkaptopurin,
• Azatioprin (Imuran) Mekanisme
azatioprin dan tioguanin
kerjanya serupa dengan 6-
merkaptopurin. Dosis oral atau I.V. 3-
5 mg/kg bb 1 dd.

• 6-Tioguanin, digunakan untuk


pengobatan leukimia akut dan pada
umumnya dikombinasi dengan
sitarabin. Dosis oral : 2-3 mg/kg bb 1
dd.
Interaksi obat 6-Merkaptopurin dengan protein sel kanker

6-tioinosinat
• Antagonis asam folat  menghambat secara bersaing dihidrofolat reduktase,
suatu enzim yang mengkatalisis reduksi asam dihdrofolat menjadi asam
tetrahidrofolat  menyebabkan hambatan sintesis ADN, ARN, dan protein.

• Antagonis asam folat juga  menghambat enzim timidilat sintetase  mencegah


sintesis ADN  menyebabkan kematian sel karena kekurangan timin.
• Aminopetrin dan metotreksat mempunyai struktur mirip dengan asam folat.

• Metotreksat (ametopterin ) Senyawa ini menghambat sintesis ADN pada fase S


siklus kehidupan sel  sel tumor mengalami kematian. Metotreksat digunakan
untuk pengobatan leukimia limpositik akut dan leukimia meningeal.
Dosis oral atau I.M : 15-30 mg/hari dapat ditingkatkan 3-5 kali bila diperlukan.
Interaksi obat Metotreksat dengan protein sel kanker

Metotreksat
• Glutamin dan asam glutamat bukan merupakan nutrien penting pada sel
normal, tetapi banyak sel tumor memerlukan kedua senyawa di atas untuk
proses kehidupannya.

• Glutamin dan asam glutamat merupakan donor atom nitrogen dan gugus
aminopada purin, guanin dan sitosin.

• Antagonis glutamin  menghambat beberapa proses metabolik yang


memerlukan glutamin sebagai kofaktor.

• Contoh antagomis asam amino : azaserin dan 6-diazo-5-okso-L-norleusin


(DON).
• Azaserin, didapat sebagai hasil isolasi dari Streptomyces sp. Azaserin dapat
mengikat gugus sulfihidril (SH) sistein enzim sel melalui ikatan kovalen.

• DON mempunyai aktivitas penghambatan enzim yang lebih besar dibanding


azaserin
 Antikanker produk alam : senyawa yang dihasilkan dari produk alam
dan berkhasiat sebagai antikanker.

 Antikanker produk alam dibagi menjadi 3 kelompok yaitu :


1. Antibiotika antikanker
2. Antikanker produk tanaman
3. Antikanker produk rekayasa genetika
• Beberapa antibotika yang mula-mula dikembangkan sebagai senyawa antibakteri
ternyata didapatkan mempunyai efek sitotoksik tinggi.

• Efek samping tersebut dievaluasi dan kemudian dikembangkan menjadi obat-obat


antikanker.

• Pada umumnya antibiotik antikanker sukar diabsorbsi pada saluran cerna sehingga
diberikan melalui parenteral.
• Mitomisin C, didapat dari kultur Streptomyces caespitolus dan S. verticillatus.
Mekanisme kerja : membentuk cross-linking dengan rantaiDNA- sintetis ADN↓
• Kerja pada akhir fase G1 dan awal fase S.
• Untuk pengobatan adenokarsinoma pada payudara, lambung dan kolorektal.

Interaksi obat Mitomisin C


dengan DNA sel kanker
• Daktinomisin, diisolasi dari kultur Streptomyces chrysomallus, S. Parvulus dan S.
antibioticus.
• Daktinomisin bekerja pada fase G2
• Untuk pengobatan leukimia limfositik dan granulotik akut.
• Dosis I.V : 10-25 µg/kg bb 1 dd, selama minimum 5 hari tiap 4-6 minggu.
• Bleomicin (Bleocin) diisolasi dari
kultur Streptomyces verticilatus.

• Kerja : berinteraksi dengan


dobel heliks ADN  sel kanker
mengalami kematian.

• Menunjukan aktivitas yang lebih


besar selama fase G2, dan pada
akhir fase G1, permulaan fase S
dan pada fase M.

• Bleomisin digunakan untuk


pengobatan kanker testis,
limfoma malignant dan
karsinoma pada kepala.
• Contoh : vinblastin, vinkristin dan podophyllotoksin seperti etoposida

• Alkaloida vinca, seperti vinblastin dan vinkristin, diisolasi dari tanaman Vinca rosea
Linn.

• Mekanisme kerja : mengikat tubuli dan menghambat pembentukan komponen


mikrotubuli pada kumparan mitosis  metafase berhenti (fase M)

• Vinkristin mempunyai aktivitas kerja > dibandingkan vinblastin

• Podophyllotoksin spt etoposida berasal dari tanaman Podophyllum peltatum,


dapat menghentikan pertumbuhan sel kanker pada fase S dan G2
Mekanisme kerjanya masih belum dikatahui secara pasti.
• Vinblastin sulfat (Erbablas),
kombinasi dgn bleomisin dan
sisplatin  pengobatan tumor
testikular dan penyakit hodgkin..

• Vinkristin sulfat (krebin),


dikombinasi dgn prednison 
pengobatan leukimia limfositik akut,
sarkoma dan karsinoma

• Etoposida digunakan untuk


pengobatan karsinoma paru, kanker
testis, koriokarsinoma, leukimia
mielogenous akut dan limfoma.
Interaksi obat Etoposida dengan DNA sel kanker
• Contoh : antineoplaston, interferon α-2a, interferon α-2b, dan avaron.

• Interferon α-2a (Roferon-A) dan interferon α-2b (Intron-A) mengandung


165 asam amino, dihasilkan melalui teknologi rekombinan ADN
menggunakan rekayasa genetik pada strain E.Coli.

• Mekanisme kerja antikanker masih belum jelas

• Roferon-A digunakan untuk pengobatan hairy cells leukimia.


Turunan interferon lebih banyak digunakan sebagai antivirus

• Dosis I.M : 3 juta IU/hari, selama 4-6 bulan.


• Beberapa kanker dapat dikontrol Contoh hormon dan antihormon :
dengan baik oleh hormon seks. 1. Hormon androgen : testosteron
propionat, 2-metiltestosteron,
• Dalam klinik, digunakan hormon testolakton,.
androgen  untuk karsinoma
payudara, dan estrogen  untuk 2. Hormon estrogen : dietilstilbestrol,
karsinoma payudara dan prostat klortriasin dan etinilestradiol.

3. Hormon progestin : megestrol


• Mekanisme kerja : Hormon dapat asetat, hidroksiprogesteron kaproat
mengikat secara khas reseptor pada dan medroksiprogesteron asetat
sitoplasma dan mengubah struktur
reseptor, kemudian menuju inti, 4. Antiestrogen : tamoksifen sitrat.
berinteraksi dengan sisi aseptor dan
mempengaruhi proses transkripsi. 5. Antiandrogen : Flutamid

6. Glukokortikoid : prednison,
kortison dan deksametason.
• Tamoksifen sitrat (antiestrogen)  untuk pengobatan kanker payudara pada
wanita sesudah henti haid dengan estrogen positif. Dosis oral : 10-20 mg 2 dd.
• Flutamid (antiandrogen)  untuk mengontrol kanker prostat yang telah lanjut.
Dosis oral : 250 mg 3 dd.
• Megestrol asetat (progestin)  untuk pengobatan kanker payudara dan
karsinoma endometrial. Dosis oral : untuk kanker payudara 40 mg 4 dd

Interaksi obat Flutamid dengan sel kanker

Flutamid
1. Mitotan  menimbulkan efek sitotoksik selektif pada sel korteks adrenalis
 merusak mitokondria  kematian sel dan atropi kelenjar.
• Mitotan digunakan untuk pengobatan karsinoma korteks adrenalis.
• Efek samping : depresi sumsum tulang, kerusakan hati dan kulit.
• Dosis 8-10 g/hari, dalam dosis terbagi 3-4 kali.

Interaksi obat Mitotan dengan sel kanker


2. Sisplatinum (Cisplatin) : senyawa turunan platinum  untuk pengobatan kanker
ovarian, testikular,, karsinoma pada kandung kemih, (sering dikombinasi)
• Mekanisme antikanker : sama spt senyawa pengalkilasi, yaitu dengan membentuk
cross linking pada rangkaian AND.
• Efek samping : kerusakan ginjal, depresi sumsum tulang dan kerusakan mukosa usus
• Turunan sisplatinum yang digunakan sebagai obat antikanker adalah karboplatin
• Hidroksiurea, bekerja secara
khas pada fase S, digunakan
untuk pengobatan leukimia
mielositik kronik dan melanoma.

• Mitoksantron HCl digunakan


terutama untuk pengobatan
kanker payudara, hepatoma,
limfoma dan berbagai keadaan
leukimia.

• Asam klodronat di-Na untuk


pengobatan osteolisis yang
disebabkan oleh metastasis
tulang dari tumor padat, seperti
karsinoma payudara, prostat dan
tiroid.

Anda mungkin juga menyukai

  • Makalah Liqiud
    Makalah Liqiud
    Dokumen15 halaman
    Makalah Liqiud
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Obat
    Obat
    Dokumen2 halaman
    Obat
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Nama Kelompok
    Nama Kelompok
    Dokumen5 halaman
    Nama Kelompok
    Astry
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Jurnal Kolesterol
    Jurnal Kolesterol
    Dokumen58 halaman
    Jurnal Kolesterol
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Makalah Liqiud
    Makalah Liqiud
    Dokumen15 halaman
    Makalah Liqiud
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Fosfolipid
    Fosfolipid
    Dokumen6 halaman
    Fosfolipid
    Anonymous yGJEo027I3
    Belum ada peringkat
  • Fosfolipid
    Fosfolipid
    Dokumen6 halaman
    Fosfolipid
    Anonymous yGJEo027I3
    Belum ada peringkat
  • Teofilin Fix
    Teofilin Fix
    Dokumen43 halaman
    Teofilin Fix
    ellairmayeni
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    Astry
    Belum ada peringkat
  • FTS Liquid
    FTS Liquid
    Dokumen15 halaman
    FTS Liquid
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Infusa Dan Refluks
    Infusa Dan Refluks
    Dokumen20 halaman
    Infusa Dan Refluks
    Anonymous SqSHbm
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    Astry
    Belum ada peringkat
  • 2
    2
    Dokumen1 halaman
    2
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Metpen
    Metpen
    Dokumen15 halaman
    Metpen
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Ko Lester Ol
    Ko Lester Ol
    Dokumen12 halaman
    Ko Lester Ol
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Nama Kelompok
    Nama Kelompok
    Dokumen5 halaman
    Nama Kelompok
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Presentasi
    Presentasi
    Dokumen25 halaman
    Presentasi
    LuciaClarita
    Belum ada peringkat
  • Metpen
    Metpen
    Dokumen15 halaman
    Metpen
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Tugas Analisis Farmasi 2
    Tugas Analisis Farmasi 2
    Dokumen4 halaman
    Tugas Analisis Farmasi 2
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Hubungan Struktur-Aktivitas Turunan Sulfonamida Sebagai Antimikroba
    Hubungan Struktur-Aktivitas Turunan Sulfonamida Sebagai Antimikroba
    Dokumen11 halaman
    Hubungan Struktur-Aktivitas Turunan Sulfonamida Sebagai Antimikroba
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Hati
    Hati
    Dokumen17 halaman
    Hati
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Hasil Review Fisika
    Hasil Review Fisika
    Dokumen7 halaman
    Hasil Review Fisika
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Antivirus PPT 1
    Antivirus PPT 1
    Dokumen17 halaman
    Antivirus PPT 1
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Teofilin Fix
    Teofilin Fix
    Dokumen43 halaman
    Teofilin Fix
    ellairmayeni
    Belum ada peringkat
  • Kimia Klinik
    Kimia Klinik
    Dokumen6 halaman
    Kimia Klinik
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Presentation 1
    Presentation 1
    Dokumen12 halaman
    Presentation 1
    Astry
    Belum ada peringkat
  • Hasil Review Jurnal
    Hasil Review Jurnal
    Dokumen7 halaman
    Hasil Review Jurnal
    Astry
    100% (1)
  • Kristalisasi
    Kristalisasi
    Dokumen8 halaman
    Kristalisasi
    Astry
    Belum ada peringkat