Anda di halaman 1dari 20

Hyegine Industri

Biondy Bayu M. Widya Ilmiaty


Kamrul
Ghayatrie Healthania Ayunda
Afdal
Ayesha Riandra
Ricka Hardi
Lana Novira YS.
Fitri Aprillia
Latar Belakang
Penerapan Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dalam
sebuah perusahaan menjadi sebuah keharusan guna
meminimalisir kejadian kecelakaan kerja
Tujuan K3  melindungi para tenaga kerja atas hak
keselamatannya dalam melakukan pekerjaan dan untuk
menciptakan tenaga kerja yang sehat dan produktif
Higiene perusahaan  suatu upaya pemeliharaan
lingkungan kerja (fisik, kimia, radiasi dan sebagainya)
dan lingkungan perusahaan. Upaya ini terutama
dilakukan dalam hal pengamatan, pengumpulan data,
merencanakan, dan melaksanakan pengawasan
terhadap segala kemungkinan gangguan kesehatan
tenaga kerja dan masyarakat di sekitar perusahaan.
Dasar Hukum
1. UU No. 1 Tahun 1970 tentang keselamatan kerja
2. UUNo. 3 Tahun 1969 tentang persetujuan konvensi organisasi
perburuhan international No. 120 mengenai higine dalam
perniagaan dan kantor-kantor
3. Keputusan Menteri Tenaga Kerja RI No. Kep. 187/MEN/1999
tentang Bahan Kimia Berbahaya
4. Permenakertrans No. 13/MEN/X/2011 tentang Nilai Ambang
Batas Faktor Fisika dan Faktor Kimia di Tempat Kerja
5. Peraturan Menteri Perburuhan No. 7 Tahun 1964 tentang
syarat kesehatan dan kebersihan serta penerangan dalam
tempat kerja
6. Undang-Undang No.13 tahun 2003 tentang ketenagakerjaan
pada pasal 86 dimana dikatakan bahwa pekerja/buruh
mempunyai hak untuk memperoleh perlindungan atas
keselamatan dan kesehatan kerja
Profil Perusahaan

Kegiatan Usaha: PT.


Jl. Pulogadung 4
Alakasa Ekstrusindo
PT. Alakasa Rawa Terate Cakung
Tbk memiliki
Extrusindo Tbk. Jakarta Timur –
kegiatan usaha
13920 , Indonesia
ekstrusi aluminium.
Visi: Menjadi
Misi: adapun misi
perusahaan
kebijakan mutu dan
aluminium ekstrusi
aplikasa ISO 9001
yang menyediakan
“dari baik, menjadi
dan melayani
lebih baik, dan yang
kebutuhan melebihi
terbaik harus
ekspektasi
menjadi nyata”
konsumen
Factory:
Jaminan Asuransi
Total karyawan di PT. Shift I :08.00 – 16.00 Kesehatan: BPJS
Alakasa Ekstrusindo Shift II : 16.00 - 24.00 Kesehatan dan
Tbk adalah 175 orang. Shift III : 24.00 – 08.00 Ketenagakerjaan dan
BUMIDA
Office : 08.00 - 16.30

P2K3 di PT. Alakasa Ahli K3 sudah ditunjuk


Extrusindo: oleh perusahaan tapi
P2K3 baru didaftarkan belum ada pelatihan
dan belum dijalankan Hiperkes dan sertifikasi.
Alur Produksi
Hygine Industri

Hygiene adalah suatu ilmu kesehatan yang


mengajarkan tata cara untuk
mempertahankan kesehatan jasmani, rohani,
dan sosial
untuk mencapai tingkat kesejahteraan yang
lebih tinggi
usaha pencegahan penyakit yang menitik
beratkan pada usaha kesehatan
perseorangan atau manusia beserta
lingkungannya.
Faktor Yang Mempengaruhi
Kesehatan Kerja

FISIK BIOLOGI KIMIA


• Getaran • Mikroorganis • Berdasarkan
• Kebisingan me dan Material
• Iklim dan toksinnya Safety Data
suhu • Arthopoda Sheet (MSDS)
• Pencahayaan • Alergen
• Radiasi • Protein
Alergen
Pelaksanaan & Pengamatan
 TANGGAL DAN WAKTU PENGAMATAN
Dilakukan pengamatan pada hari Senin,
14 Desember 2015, pukul 08.30 – 12.00
WIB oleh kelompok I (Hygiene Industri).

LOKASI PENGAMATAN
Lokasi pengamatan adalah di Jl.
Pulogadung 4 Rawa Terate Cakung Jakarta
Timur –13920 , Indonesia Phone : 62-21-
4608855
Pemecahan Masalah
Fisik
GETARA
BISING
N

RADIASI

PENCAHAYAA IKLIM
N KERJA
Biologi
Identifikasi faktor biologis yang ada di tempat
kerja mengingat penyakit terbanyak yang
dialami oleh pekerja berupa infeksi saluran
pernapasan dan radang tenggorokan.
Menyediakan tempat penampungan air
tetesan dari fan air conditioner yang tertutup
agar tidak terdapat genangan air, sebagai
upaya pengendalian vektor penyakit.
Membersihkan sistem ventilasi berupa
exhaust fan yang berdebu
Sanitasi
Menyediakan ruang penyimpanan terpisah untuk bahan
baku/ kardus-kardus dan hasil produksi agar tidak terjadi
kesalahan atau kerusakan pada barang yang sudah jadi,
selain agar terlihat lebih rapi.
Pembersihan exhaust fan yang berdebu.
Pengamatan fasilitas sanitasi yang disediakan yaitu toilet,
ruang ganti baju, dan kantin perusahaan secara berkala.
Perlu diadakan jadwal pembersihan rutin pada fasilitas
pabrik atau bila sudah ada dapat diperbanyak jadwal
pembersihan tersebut.
Pemberian reward bagi petugas cleaning service yang
bekerja dengan baik.
Pengolahan Limbah
Memindah tempat pengolahan limbah ke tempat yang
tidak banyak dilewati orang untuk menghindari
terhirupnya racun limbah atau bau dari limbah tersebut
Menutup, memberi tanda peringatan, dan memperluas
pagar pembatas dari tempat pengolahan limbah jika cara
pertama tidak mungkin dilakukan.
Membuat plan of action bencana banjir untuk fasilitas
pengolahan limbah agar pencemaran limbah dapat diatasi
dengan cepat dan baik jika fasilitas pengolahan limbah
sampai terendam banjir.
Pengamatan cara penyimpanan dan transportasi limbah
industri dimana sebaiknya setiap wadah dipastikan tidak
bocor dan diberikan tanda/ label.
Kimia
Triglycidyl isocyanurate merupakan bahan
yang dapat terbakar dan menyebabkan
ledakan beruba debu yang bercampur
dengan udara
Menurut NOHSC aluminium merupakan bahan
yang tidak berbahaya. Risiko bahaya yang
terjadi adalah bila aluminium kontak dengan
air akan menghasilkan gas yang mudah
terbakar dan inhalasi fume dapat
mengintoksikasi tubuh
Kebersihan
sanitasi yang berada di tempat tersebut
kurang baik.
Kebersihan di dalam perusahaan seperti
dinding, lantai, dan atap kurang baik.
Daerah kerja tidak tampak bersih.
Tidak tampak bahwa terdapat tempat
sampah di setiap ruangan.
Petugas hiegine industri
Ditemukan peraturan yang
mengharuskan memakai masker debu
ketika berada diruangan terdapat
peraturan yang mengharuskan bagi
seluruh tenaga kerja untuk melakukan
cuci tangan, penggunaan sarung
tangan karet, masker debu biasa dan
nursing cap di tempat kerja
Kesimpulan
PT. Alakasa extrusindo merupakan
perusahaan yang bergerak penuh dalam
bidang alumunium dengan sistem semi
otomatis yaitu tenaga mesin dan tenaga
manusia. Sebagian mesin telah
dicantumkan SOP.
Secara umum, penatalaksanaan sistem K3 di
PT. Alakasa extrusindo dari penilaian
higiene industri belum berjalan dengan
baik. Terlihat dari para tenaga kerja yang
tidak menggunakan APD karena belum
adanya kesadaran akan adanya faktor
bahaya di tempat kerja
Saran
Memberi penyuluhan berkala tentang Sistem Kesehatan dan
Keselamatan Kerja terutama terkait lima faktor yang dibahas
diatas kepada tenaga kerja mengenai pemaparan faktor tersebut
dan dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan.
Menyediakan lebih banyak media dan sarana untuk
mempromosikan Kesehatan dan Keselamatan Kerja.
Peningkatanpengawasan dan penerapanSistem Kesehatan dan
Keselamatan Kerja (SMK3), serta higiene industri, dengan
melakukan identifikasi hazard dan pengendalian hazard.
Penyediaan sarana Alat Pelindung Diri (APD) yang sesuai standar
untuk kondisi pekerjaan tenaga kerjaserta meningkatkan APD dari
segi kualitas dan kuantitas.
Penyediaan lingkungan kerja dan fasilitas sanitasi yang bersih dan
aman bagi para perkerja.
Mengelolah limbah industri secara aman agar tidak
membahayakan pekerja dan tidak mencemari lingkungan
Penutup
Demikian laporan kunjungan perusahaan mengenai
higiene industri di PT. Alakasa Extrusindo Tbk ini kami
buat.Kami menyadari bahwa laporan ini masih banyak
kekurangan, baik dalam teknis penulisan maupun
materi, mengingat kemampuan yang kami miliki.
Semoga apa yang tertuang di dalam laporan ini dapat
bermanfaat bagi para pembacanya pada umumnya
dan PT. Alakasa Extrusindo Tbk khususnya agar dapat
lebih meningkatkan lagi penerapan Sistem Manajemen
Kesehatan dan Keselamatan Kerja (SMK3) dan higiene
industri di lingkungan kerjanya sehingga dapat
menjamin kesehatan dan keselamatan para
pekerjanya dan meningkatkan produktivitas
perusahaan
Diskusi
Klpk 2: Jelaskan faktor fisik dari perusahaan
tersebut!
Klpk3: Penyuluhan apa yang diberikan pada
perusahaan tersebut jika menjadi dokter
pada perusahaan tersebut?
Saran mengenai sanitasi?

Anda mungkin juga menyukai