Anda di halaman 1dari 14

EKSPRESI

GEN
Pada sel prokariot, pengaturan ekspresi gennya diatur
oleh kelompok gen yg disebut operon. Sedangkan pada
sel eukariot tidak mengenal sistem operon karena diatur
oleh satu promoter tersendiri yang bersifat
monocistronic dan menghasilkan single product. Pada
sel prokariot, pengendalian ekspresi genetik hanya
terjadi pada tahapan transkripsi, sedangkan pada sel
eukariot ekspresi gennya terjadi mulai dari tahapan
transkripsi sampai pasca translasi. Tanpa sistem
pengaturan (operon), sel akan kehilangan banyak
energi. Contohnya: jika medium pertumbuhan E. coli
terdapat gula sederhana (monosakarida  glukosa),
maka sel tidak menjalankan sistem ekspresi gen yg
Gambar Sistem Pengaturan Operon bertanggung jawab untuk metabolisme gula kompleks
pada Pertumbuhan E. Coli.
(disakarida  laktosa)
OPERON
Ekspresi gen pada sel prokariot tidak sama dengan
sel eukariot. Hal ini dikarenakan pada sel prokariol
transkripsi dan transalasi dilakukan di sitoplasma, karena
pada sel prokariot tidak memiliki inti. Sedangkan pada sel
eukariot memiliki inti sel sehingga proses transkripsi di
nukleus sedangkan translasi di sitoplasma. Karena pada
sel eukariot memiliki inti sel maka sebelum mRNA
dibentuk dari DNA template terdapat tahapan pre-mRNA
terlebih dahulu pada proses transkrips. Tahapan ini terjadi
di nukleus. Pre-mRNA terbentuk dari adanya segment-
segment exon dan intron dimana exon akan terus
diterjemahkan sedangkan intron tidak diterjemahkan.

Gambar Pada Prokariot seluruh ruang adalah exon tidak


terdapat intron.
REPLIKASI DNA DAN RNA
DNA dan RNA adalah zat kimia yang disebut asam nukleat yang terdiri dari gula, fosfat, dan basa
nitrogen.

DNA (Deoxyribose Nucleic Acid) merupakan RNA (Ribonucleic Acid) merupakan untaian
asam nukleat dengan gula deoxyribosa, disebut tunggal dari DNA namun gula penyusunnya
sebagai materi genetik yang menyusun adalah gula ribosa. Terdapat empat macam-
pembawa sifat (kromosom) pada makhluk macam RNA, antara lain RNA duta (RNA-d)
hidup, membentuk untaian double helix yang untuk menerima informasi genetik dari DNA
membawa sifat-sifat tertentu. Dalam sintesis dalam proses transkripsi, RNA transfer (RNA-t)
protein, DNA berperan untuk menentukan fungsinya mengikat asam amino di sitoplasma,
struktur seluruh molekul protein, terutama dan RNA ribosom (RNA-r) yang tugasnya
enzim. mensintesis protein dari asam amino sampai
terbentuk polipeptida.
PROSES REPLIKASI DNA
Replikasi dilakukan untuk memperbanyak molekul DNA, tujuannya agar DNA tidak termutasi, karena DNA
merupakan cetak biru bagi segala aktivitas sel. Jika DNA bermasalah, maka seluruh aktivitas sel dalam tubuh
juga akan mengalami gangguan fungsi
Proses replikasi DNA terbagi menjadi 7 proses yaitu :
1. Inisiasi

Replikasi diawali dari proses pemutusan ikatan hidrogen


yang menghubungkan dua basa nitrogen, dimulai dari
tempat atau lokasi yang bisa dikenali (inisiator DnaA).
Pemutusan ikatan ini dilakukan oleh enzim helikase.
Setelah ikatan terlepas, terdapat protein SSB di rantai
tersebut yang berfungsi untuk mencegah basa nitrogen
berikatan kembali
2. Sintesis primer

RNA polimerase mensintesis bentangan pendek RNA ke


untaian DNA yang ada. DNA polimerase platform
digunakan untuk menyalin rantai DNA. Setelah primer
terbentuk, di kedua untai, DNA polimerase akan
memperpanjang primer ini menjadi untaian DNA baru

3. Sintesis leading strand

DNA polimerase dapat menambahkan nukleotida baru


hanya untuk ujung 3 ‘dari untai yang ada, dan karenanya
dapat mensintesis DNA dalam arah 5′ → 3 ‘saja. Tapi
untai DNA berjalan di arah yang berlawanan, dan
karenanya sintesis DNA pada satu untai dapat terjadi
terus menerus yang disebut dengan leading strand
4. Sintesis lagging strand

Pada untaian yang berlawanan, DNA disintesis secara


terputus dengan menghasilkan serangkaian fragmen kecil
dari DNA baru dalam arah 5 ‘→ 3′. Fragmen ini disebut
fragmen Okazaki, yang kemudian bergabung untuk
membentuk lagging strand sejak proses sintesis DNA
pada untai ini hasil pada tingkat yang lebih rendah.

5. Penghapusan primer

Meski untaian DNA baru telah disintesis primer RNA


hadir pada untai baru terbentuk harus digantikan oleh
DNA. Kegiatan ini dilakukan oleh enzim DNA polimerase I
(DNA pol I). Ini khusus menghilangkan primer RNA
melalui ’5→ 3′ aktivitas eksonuklease nya, dan
menggantikan mereka dengan deoksiribonukleotida baru
oleh 5 ‘→ 3′ aktivitas polimerase DNA
.
6. Ligasi

Setelah penghapusan primer selesai untaian tertinggal


masih mengandung celah antara fragmen Okazaki
berdekatan. Enzim ligase mengidentifikasi dan celah
tersebut dengan menciptakan ikatan fosfodiester antara
5 ‘fosfat dan 3′ gugus hidroksil fragmen yang berdekatan

7. Pemutusan
Replikasi mesin ini menghentikan di lokasi terminasi
khusus yang terdiri dari urutan nukleotida yang unik.
Urutan ini diidentifikasi oleh protein khusus yang disebut
tus yang mengikat ke situs tersebut, sehingga secara fisik
menghalangi jalur helikase. Ketika helikase bertemu
protein tus itu jatuh bersama dengan terdekat untai
tunggal protein pengikat
TAHAPAN EKSPRESI GEN
Ekspresi gen merupakan pembentukan rantai popipeptida dari protein-protein yang saling dihubungkan
menggunakan ikatan peptida. Ekspresi gen merupakan proses di mana informasi yang dikode di dalam gen
diterjemahkan menjadi urutan asam amino selama sintesis protein. Ekspresi gen terdapat dua tahapan yaitu
transkripsi dan translasi.
1. Transkripsi
Transkripsi merupakan tahapan pembentukan RNA dari
DNA template, yaitu rantai sense, sedangkan rantai
komplemennya disebut rantai antisense. mRNA
merupakan pembawa informasi genetik pada proses
ekspresi gen yang akan dibawa ke ribosom.
Pembentukan mRNA dengan bantuan enzim RNA
polimerase. Adanya enzim polimerasi dapat memecah
ikatan hidrogen sehingga membuka pilinan kedua rantai
DNA hingga terpisah dan dibentuklah rantai nukleotida
RNA. Sebelum mRNA masuk pada tahapan translasi
maka mRNA akan dikeluarkan dari nukleus menuju
sitoplasma melalui celah inti (nuclease pore).
2. Translasi

Dalam proses translasi, sel menginterpretasikan


informasi genetik dan membentuk protein yang
sesuai dengan yang diterjemahkan. mRNA setelah
dikeluarkan dari inti sel maka setelah berada di
sitoplasma sub unit kecil ribosom akan mengikat
mRNA, setelah mRNA diikat oleh sub unit kecil
ribosom, kemudian sub unit besar ribosom
mengikat pada ribosom sub unit kecil beserta
mRNA. Setelah mRNA menempel pada ribosom,
molekul tRNA membawa asam amino spesifik pada
salah satu ujungnya dan menerjemahkan molekul
mRNA. tRNA mentransfer asam amino dari
sitoplasma ke ribosom.
Translasi dibagi menjadi tiga tahap yaitu inisiasi, elongasi, dan terminasi. Pada proses inisiasi dan elongasi
rantai polipeptida, membutuhkan sejumlah energi. Energi ini disediakan oleh GTP (guanosin triphosphat).
1. Inisiasi
Tahap inisiasi dari translasi terjadi dengan adanya start
mRNA dan tRNA yang memuat asam amino pertama dari
polipeptida, dan dua sub unit ribosom. Pertama, sub unit
ribosom kecil mengikatkan diri pada mRNA. Sub unit
ribosom kecil melekat pada tempat tertentu di ujung 5`
dari mRNA. Pada tempat pelekatan ribosom sub unit
kecil pada mRNA terdapat kodon yang akan
diterjemahkan oleh tRNA inisiasi yang membawa anti
kodon AUG dengan membawa asam amino pertama yaitu
metionin.
2. Elongasi

Pada tahap elongasi dari translasi, asam amino


ditambahkan satu per satu pada asam amino pertama
(metionin). Kodon mRNA pada ribosom membentuk
ikatan hidrogen dengan antikodon molekul tRNA yang
baru masuk yang membawa asam amino yang tepat.
Molekul rRNA dari sub unit ribosom besar berfungsi
sebagai enzim, yaitu mengkatalisis pembentukan ikatan
peptida yang menggabungkan polipeptida yang
memanjang ke asam amino yang baru tiba.
3. Terminasi

Tahap akhir translasi adalah terminasi. Elongasi berlanjut hingga kodon stop mencapai ribosom.
Triplet basa kodon stop adalah UAA, UAG, dan UGA. Kodon stop tidak mengkode suatu asam
amino melainkan bertindak sebagai sinyal untuk menghentikan translasi.
PERBEDAAN EKSPRESI GEN SEL EUKARIOT DAN
SEL PROKARIOT

Anda mungkin juga menyukai