Anda di halaman 1dari 17

Kehamilan

Gemelli (Ganda)
Defenisi
Kehamilan kembar atau
kehamilan multipel ialah
suatu kehamilan dengan
dua janin atau lebih.
Kehamilan multipel dapat
berupa kehamilan ganda
Jenis Kehamilan Kembar
• Kembar Monozigotik.
Monozigotik atau identik muncul dari suatu
ovum tunggal yang dibuahi
• Kembar Dizigot.
Dizigotik atau fraternal yaitu kembar yang
ditimbulkan dari dua ovum yang terpisah
menjadi dua struktur yang sama
Etiologi
• Faktor Ras
• Faktor Keturunan
• Faktor Umur dan Paritas
• Faktor Nutrisi
• Faktor Terapi Infertilitas
• Faktor Assited Reproductive Technology (ART)
Tanda dan Gejala
• Uterus atau perut ibu hamil lebih cepat
membesar melebihi pembesaran rahim
yang sesuai untuk kehamilan pada
umumnya.
• Kebutuhan ibu akan zat-zat makanan
pada kehamilan kembar bertambah
sehingga dapat menyebabkan kenaikan
berat badan lebih cepat.
• Merasakan gerakan bayi dibanyak tempat
pada perut ibu hamil.
• Keluhan sesak nafas, mual dan muntah
Pertumbuhan Janin Kembar
• Berat badan satu janin kehamilan kembar
rata-rata 1000 gram lebih ringan dari janin
tunggal.
• Berat badan baru lahir biasanya pada
kembar dua di bawah 2500 gram, triplet di
bawah 2000 gram, kuadriplet di bawah
1500 gram, dan quintiplet di bawah 1000
gram.
• Berat badan masing-masing janin dari
kehamilan kembar tidak sama, umumnya
berselisih antara 50 sampai 1000 gram,
• Pada kehamilan ganda monozigotik
pembuluh darah janin yang satu
beranastomosis dengan janin yang
lain, maka segera setelah salah satu
bayi lahir tali pusat harus diikat untuk
menghindari perdarahan.
• Pada kehamilan kembar dizigotik
dapat terjadi kematian pada salah
satu janin dan janin yang lain tumbuh
sampai cukup bulan
Pengaruh Kehamilan Kembar
• Terhadap Ibu
– Kebutuhan akan zat-zat bertambah sehingga dapat
menyebabkan anemia dan defisiensi zat-zat lainnya.
– Kemungkinan terjadinya hidramnion bertambah 10
kali lebih besar.
– Frekuensi pre-eklamsi eklamsi lebih sering.
– Karena uterus yang besar ibu mengeluh sesak
napas, sering miksi, serta terjadi edema dan varises
pada tungkai dan vulva.
– Dapat terjadi inersia uteri, perdarahan post partum,
dan solusio plasenta setelah anak pertama lahir.
• Terhadap Janin
– Usia kehamilan tambah singkat dengan
bertambahnya jumlah janin pada kehamilan
kembar Jadi kemungkinan terjadinya beyi
premature akan tinggi
– Bila sesudah bayi pertama lahir terjadi solusio
plasenta, maka angka kematian bayi kedua tinggi.
– Sering terjadi kesalahan letak janin, yang juga
akan mempertinggi angka kematian janin.
Komplikasi
• Pada Ibu
– Resiko terjadinya abortus lebih meningkat.
– Angka kejadian sc meningkat.
– Anemia ibu hamil karena kebutuhan nutrisi meningkat
– Frekuensi terjadinya hipertensi kehamilan, preeklamsia,
dan eklamsia meningkat.
– Perdarahan antepartum karena solution plasenta
meningkat.
– Perdarahan postpartum karena atonia uteri meningkat
akibat overdistensi uterus.
• Pada Janin
– Persalinan preterm (UK <37 minggu).
– Hidramnion
– Malpresentasi
– Ketuban pecah dini
– Prolapsus funikuli
– Kelainan kongenital
– Kembar siam
– Asfiksia
Penatalaksanaan Kehamilan
• Sebelum Hamil
–Resiko hamil kembar pada
wanita dengan pemicuan
ovulasi 20%-40% diberitahukan
saat konseling. Kejadian hamil
kembar pada bayi tabung
sangat tergantung pada jumlah
embrio yang ditransfer ke dalam
• Waktu Hamil
– ANC lebih sering, setiap 1 minggu
setelah usia kehamilan 20 minggu.
– Fe dan asam folat diberikan mulai
trimester 1.
– Kadar Hb diperiksa setiap 3 bulan.
– Apabila besar kemungkinan persalinan
preterm dianjurkan untuk banyak
istirahat sejak usia kehamilan 28
minggu.
– Hindari koitus dalam 3 bulan terakhir.
– Diagnosis dini dapat menghindari
• Waktu Partus atau Persalinan
– Persalinan harus dilakukan di rumah sakit.
– Kalau tidak mungkin dilakukan terus menerus, maka
ada yang menganjurkan untuk melakukan SC.
– Berikan antibiotik, ampisillin 2g/iv per 6 jam apabila
ada persalinan preterm.
– Induksi persalinan dengan tetesan pitosin bukan
kontraindikasi.
– Pada kembar 3, dianjurkan dilakukan SC untuk
mengurangi asfiksia dan kematian perinatal.
– Tali pusat dijepit dengan cermat, kemungkinan
peredaran darah kedua anak bersatu, anak kedua
dapat mengalami perdarahan dari tali pusat anak
pertama.
– Setelah anak petama lahir, cek DJJ anak
kedua. Jika meningkat kemungkinan
solusio plasenta atau tali pusat
menumbung.
– Jika anak kedua letak memanjang
lakukan versi luar, amniotomi.
– Jika anak kedua belum lahir ½ jam
setelah anak pertama lahir maka
lahirkan dengan persalinan bauatan
(forsep atau versi ekstraksi).
– Segera setelah anak kedua lahir, berikan
Indikasi Persalianan secara SC
• Indikasi SC Absolut
• Kembar monoamniotik.
• Kembar siam (conjoined twins).
• Bayi pertama dalam presentasi bokong kaki.
• Letak plasenta yang tidak nomal seperti plasenta
previa.
• Lebih dari 2 janin.

Indikasi SC Relatif
• Janin pertama dalam presentasi bokong.
• Satu atau kedua janin tidak terjamin
kesejahteraannya.
Terima Kasih......

Anda mungkin juga menyukai