Anda di halaman 1dari 17

Dislokasi pada Sendi Bahu

(Shoulder Joint)
1. Ferdynand 102017011
2. Swesty Bian Mustamu 102017078
3. Clarissa Andreas 102017134
4. Kereun Yobelium Witan 102017002
5. Dodi Yosua 102017177
6. maria adventin vasuliana 102017096
7. Ary Kristanto Lallo 102017225
8. Natalia Margaretha Simalango 102017224
9. Hana Sefina Malemta Sinuraya 102017146
Skenario

Seorang anak 10 tahun diantar ibunya ke puskesmas


mengalami keseleo (dislokasio) pada sendi bahu
kanannya. Pada pemeriksaan fisik sendi bahu kanan
ditemukan bengkak, nyeri tekan , dan pergerakan
yang terbatas.
Istilah yang tidak diketahui

 -
Rumusan Masalah

 Seorang anak 10 tahun mengalami dislokasi pada sendi


bahu
Mind Map
RM

Anatomi Histologi Fisiologi

Shoulder Sel Otot Kontraksi


Sel Tulang
Joint Otot

Tulang Otot

Sendi Ligamen
Hipotesis

Dislokasi pada articulation glenohumeral menyebabkan


sendi pada bahu Tidak berfungsi dengan baik
Sasaran pembelajaran

1. Siswa dapat memahami mekanisme kontraksi pada otot


2. Siswa dapat memahami Sel pada tulang
3. Siswa dapat memahami Pembagian struktur tulang serta otot
pada extremitas atas dan bawah
4. Siswa dapat memahami dislokasi pada sendi glenohumeral
Ekstremitas superior

Dibedakan menjadi 2 bagian:


1. Cingulum Membri Superior
a. os. Claviculae
b. os. scapulae
2. Ossa Membri Superior Libera
a. os. Humerus
b. os. Radius
c. os. Ulanae
d. ossa manus
d.1. ossa carpalia (8 tulang)
d.2. ossa metacarpalia (5 tulang)
d.3. ossa digitorum manus
Eksremitas Superior
 Cingulum Membri Superior (Clavicula
dan scapula)
Art:Sternoclavicularis,Acromioclaviculari
s, Scapulothorasic, Glenohumeral
 Ossa Membri Superior Libera
(Humerus-phalanges)
Art.Cubitii: Art.humeroulnaris,
art.humeroradialis, art.radioulnaris
proximal
 Art: Ulnaris distal, radiocalparis,
mediocarpalis, carpometacarpales,
metacarpophalangeae, interphalangeae
manus proximal, interphalangeae manus
distales
Sel Tulang
Dibedakan 2 tipe:
1. Tulang kompak
2. Tulang sponge(spongiosa)

1. Sel (osteoprogenitor, osteoblast,


osteosit, osteoklas)
2. Serat (Kolagen (paling bayank),
elastin)
3. Zat antar sel/matriks
a. zat organik (serat kolagen)
b. zat anorganik
Jenis-Jenis Otot

- Otot Lurik/Rangka :
- Menggerakkan tulang
- Tampak adanya garis melintang
- Tersusun atas serabut otot/miofibril
- Kerjanya sadar
- Dipengaruhi saraf pusat
- Reaksi terhadap rangsangan cepat
- Mudah lelah
Otot pada lengan Lengan Atas, antara lain :
Otot fleksor:
M. brachialis, M. biceps brachii,
M. coracobrachialis
Otot ekstensor:
M. triceps brachii
Lengan Bawah, antara lain :
Otot Fleksor :
lap 1 (M. pronator teres, m. flexor carpi radialis, m.
palmaris longus, m. flexor carpi ulnaris). Lap 2 (m.flexor
digitorum sublimis) Lap 3 (m.flexsor digitorum profundus
m.flexor pollicis longus, m. pronator quadratus)
Otot Ekstensor :
m. brachioradialis, m. exstensor carpi radialis longus, m.
exstensor carpi radialis brevis, m.exstensor digitorum,
exstensor digitimini, m.exstensor carpi ulnaris, m.supinator,
m. exstensor indicis, m. abductor pollicis longus, m.
exstensor pollicis longus, m.exstensor pollicis brevis
Glenohumeral
• Sendi Glenohumeralis merupakan
sendi peluru (ball and socket)
yang dibentuk oleh caput humerus
yang berbentuk bola kecil dan
fossa glenoid scapula yang
dangkal.
• Fossa glenoid struktur yang
dangkal, yang diperdalam oleh
labrum glenoidalis yang
mengelilingi pinggiran fossa
glenoid
• Pemberi stabilitas pada sendi ini
adalah glenoid yang menghadap
kearah bawah. Humeri dan
permukaan artikularis glenoid
dibatasi oleh kartilago sendi.
Kartilago paling tebal pada perifer
fossa glenoid dan pada pusat
caput humeri
Genohumeral

 Sendi glenohumeral di bentuk oleh caput humeri yang bulat dan cavitas
glenoidaliscapula yang dangkal
 Permukaan sendi diliputi oleh tulang rawan hyaline dan cavitas glenoidalis diperdalam
oleh adanya labrum glenoidale
 Proteksi terhadap sendi glenohumeral diselenggarakan oleh acromion, processus
coracoideus, dan ligamen-ligament
 Tegangan otot juga sangat diperlukan untuk mempertahankan caput hemerus selalu
dipelihara pada cavitas glenoidalis-nya
 Ligamen-ligament yang memperkuat glenohumeral yaitu ligament glenohumeral dan
ligament cocacohumeral.
 Gerakan pada sendi glenohumeral yaitu : Fleksi, ekstensi, adduksi, medial rotasi, dan
ateral rotasi.
Mekanisme Kontraksi

 Kontraksi otot adalah proses terjadinya


pengikatan aktin dan miosin sehingga otot
memendek. Aktin merupakan bentuk jaring
otot yang berfungsi untuk membentuk
permukaan sel, pigmen penyusun otot yg
berdinding tipis, protein yg merupakan unsur
kontraksi dlm otot.
 keadaan dimana otot memendek
maksimal, keadaan ini disebut tonus,
kemudian relaksasi.
 Namun, seringkali rangsangan tertentu
menyebabkan keadaan tonus tidak diikuti
relaksasi, keadaan ini disebut tetanus (kejang).
 Otot berkontraksi jika ada rangsang
Kesimpulan

Sendi glenohumeral merupakan sendi dengan macam


gerakan yang paling banyak pada tubuh kita, oleh karena
itu sendi tersebut menjadi sendi yang paling sering
mengalami dislokasi atau pergeseran dibandingkan dengan
sendi lainnya. Dislokasi bahu terjadi saat bonggol tulang
lengan atas bergeser dari tempatnya di tulang belikat,
trauma ini bisa saja menrusak dan menggangu kerja system
organ lain. Dislokasi pada glenohumeral akan mudah terjadi
lagi ketika sesorang pernah mengalami hal tersebut.
THANK YOU

Anda mungkin juga menyukai