TEKNIK PELABUHAN
“Terminal Kontainer”
Kelompok 4
• Siti Ha’ifa Mudrikah Pratiwi • Yogi Andrian Aziz
• Tirta Intan Luvitasyari • Maya Fransina
• Wahyu Pradana Momot
PENGERTIAN
PELABUHAN
Pelabuhan
Pelabuhan (Port)
(Port) adalah
adalah daerah
daerah perairan
perairan yang
yang
terlindung
terlindung terhadap
terhadap gelombang
gelombang dan
dan terdapat
terdapat fasilitas
fasilitas
terminal
terminallaut
lautyang
yangmeliputi
meliputidermaga
dermagauntuk
untukbongkar
bongkarmuat
muat
barang
barangserta
sertagudang
gudang––gudang
gudangtempat
tempatbarang
barangtersebut
tersebut
disimpan.
disimpan.
Macam
Segi
Bangunan
Dermaga
PERHITUNGAN JUMLAH DERMAGA
Data produksi 5 tahun terakhir:
= 6 jam
Kondisi Gelombang
Arah = dari SW
Hs 1/1 year = 1,0 m, periode 5 detik
Hs 1/10 year = 2,0 m, periode 15 detik
Dalam perencanaan pelabuhan digunakan kapal EMMA MAERSK LINE
sebagai kapal rencana dengan data muatan serta alat bongkar yang
digunakan :
Spesifikasi:
Panjang (LOA) = 397 m
Lebar = 56 m
Draft = 16.02 m
DWT = 14770 TEU
PERHITUNGAN JUMLAH DERMAGA
1. Rata-rata jumlah beban muatan per hari = 4.844.800 /300 = 16149 TEU
2. Jumlah jam efektif = 24 jam – (1 x 3) jam
= 21 jam
3. Jumlah box yang dapat di bongkar muat per hari
= jumlah krane x kapasitas/jam x jam efektif/hari
= 2 x 20 x 21
= 840 box/hari
4. Tambahan durasi = 6/24 = 0,25 hari
= 4.844.800 / 14770
= 1955,36%
PERHITUNGA JUMLAH DERMAGA
BERDASARKAN NILAI BOR
DIrencanakan untuk
menambah 6
krane/kapal, sehingga
menjadi 8 krane
perkapal.
Jumlah box yang dapat di bongkar muat per hari
= jumlah krane x kapasitas/jam x jam efektif/hari
= 8 x 20 x 21
= 3360 box/hari.
=
509,51%
=
didapat jumlah dermaga
sebanyak 7 buah dengan
nilai BOR 62-75 %.
STACKING AREA
O=
Dengan :
Ci = gerakan container di CFS = 4.844.800 TEU
V = volume container = 29 m³
h = tinggi rata-rata kargo gudang = 2 m
td = waktu tunggu kargo = 3 hari
f1 = rasio gross/net area = 1,5
f2 = bulking rasio =1,2
mi = occupation ratio of CFS = 0,8
PERHITUNGAN
LUASAN CFS
O CFS =
= 129913,6438 m2 = 12,9914 Ha
Perhitungan
Dimensi Dermaga
2. TINGGI
1. PANJANG
Diketahui data-data kondisi pasang surut sebagai berikut :
Lp = n x L + (0,5 x (n+1) +1) x 10% Maksimum pasang (HWL)= + 0,763 m
xL MSL = ± 0 m
Maksimum surut (LWL) = + 0,980 m
Draft = 16,02 m
Dengan :
Elevasi dasar pengerukan (H) :
n: Jumlah kapal yang ditambat H = 1,1 D + (jarak MSL ke LWL)
L : Panjang kapal yang ditambat = 1,1 x 16,02 + (0,980)
= 18,602 m
LP : Panjang dermaga
Jadi elevasi dasar pengerukan = 18,602 m ≈ 18,7 m
H = draft +squat
= 16,02 + 0,206
= 16,226 m
Didapatkan:
H > Hmin
16,226 > 18,423
Digunakan H terbesar
Yaitu H = 18,423 m
FENDER
1. Perencanaan Fender Energi benturan kapal (E)
Data – data yang diketahui :
Loa = 397 m
B = 56 m
D = 16,02 m nilai Koefesien Massa (Cm)
DWT = 14770 TEU Menurut rekomendasi dari PIANC
Lpp kapal= digunaka Cm = 1,1
= 0,846 nilai Koefisien Kekasaran (Cs)
= 376,979 m
W (displacement)= Lpp x B x D x Cb x ρ air
W = 376,979 x 56 x 16,02 x 0,7 x 1025
= 242655199,8 Kg
= 242655,1998 ton Kapal dengan kapasitas 165.000
ton termasuk kapal besar, Cs = 0,9
nilai Koefesien eksentrisitas (Ce) untuk kapal yang bersandar di
dermaga :
L = ¼ . LOA
= ¼ . 397
= 99,25 m
Sehingga diperoleh,
r = 0,242 x LOA
= 0,242 x 397
= 96,074 m
Dengan Cb = 0,7 di dapat harga Maka,
r/L = 0,242
Untuk perencanaan dianggap bahwa Energi yang diterima fender = E
benturan maksimum terhadap fender F=E
terjadi apabila kapal bermuatan penuh Diasumsikan energi benturan yang terjadi
menghantam dermaga pada sudut 10o adalah yang diterima 1 fender.
terhadap sisi depan dermaga. Jadi,
F = E = 2,572 tm
Maka :
Di gunakan panjang fender 1 m.
V = v x sin 10o
= 0,12 x sin10o
= 0,02084 m/dt
Maka, energi benturan yang terjadi adalah:
TABEL FENDER DISINI
=
Di pakai E = 3,23 pada M dengan
deflection 70%
= 2,572 tm Dengan R = 194 ton
Menentukan r untuk Kapal Barang Jadi,
5000-200000 DWT Jumlah fender yang dibutuhkan:
Log r = -0,113 + 0,440 log DWT Panjang Dermaga (L) = 2977,5 m
= -0,113 + 0,440 log (165.000) Panjang fender (f) =1m
= 2,1827 Jarak antar fender (x) = 145,2204 m
r = 152,300 m Jumlah fender =n
Panjang bidang tumbuk = 1/5 x LOA= 1/5 x
Menentukan Jarak antar Fender 397= 79,4 m
Dik:
= 20,363 buah ≈ 21 buah
=
Jadi, dengan panjang fender 1m dan jarak
= 145,2204 m antar fender 145,2204 m diperlukan 21 buah
fender yang harus di pasang.
PEMECAH GELOMBANG
Diketahui : Kedalaman air dilokasi
Ke dalaman rencana = -38 m bangunan berdasarkan HWL
dan LWL adalah :
Kemiringan dasar laut = 1:37
dHWL = 0,763 – (-38)
Gelombang rencana = 2,00 m
= 38,763 m
Periode (T) = 15 detik
dMWL = -0,1085 – (-38)
Arah = Barat Daya (southwest) = 37,891 m
dLWL = -0,980 – (-38)
Sudut gelombang terhadap garis = 37,02 m
pantai : 93,7
HWL = +0,763
LWL = -0,980
MWL = (HWL+LWL)/2
= (+0,763-0,980)/2 =-0,1085
1. Penentuan kondisi
gelombang direncana
lokasi pemecah
gelombang
Lo = (g , T²)/(2π)
= 1,56 x 15²
= 351,5 m → = 0,108 m
Mencari nilai Ks
L(38) = = = 98,446 m
Ks = – = 0,754
Mencari nilai Kr Tinggi Gelombang Ekivalen :
C(38) = = = 6,563 m/s H'o = Kr × Ho
= 0,259 × 10,241
° 38 = arcSin ( = аrcsin = 2,652 m
( × sin 93,7) = = 0,001202
= 16,253
Kr = = = 0,259
H1 = Ks × Kr × Ho = Ho =
= 10,241 m
Lo = 1,56 x T²
= 1,56 × 15²
= 351 m
Bilangan Irribaren :
= 3,963 m ( = 2,963 m
Tinggi pemecah gelombang : 3. Berat butir lapis lindung
H pemecah gelombang Untuk lapis lindung dari batu
= elevasi pemecah gelombang – elevasi dasar laut (KD = 4 )