Anda di halaman 1dari 22

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA TN.A DENGAN TUMOR TULANG FEMUR


DI RUANG SERUNI
RSUD Prof. Dr. MARGONO SOEKARJO PURWOKERTO

Disusun Oleh :

NANDA PUSPITASARI
1811040094

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN PROFESI NERS


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PURWOKERTO
2019
• Tulang merupakan salah satu jaringan terkeras dalam tubuh
manusia dan kemampuannya untuk menahan stress diposisi ke dua
setelah kemampuan tulang rawan terutama tulang rawan jenis
fibrouscartilage. Sebagai unsur utama kerangka tubuh, ia
menyokong struktur-struktur tubuh lainnya, melindungi organ-
organ vital seperti yang terdapat di dalam rongga tengkorak

ANATOMI
dan dada, serta mengandung sum-sum tulang tempat di mana sel-
sel darah dibentuk.
Osteosit adalah sel matur yang ditemukan terbungkus di dalam
lapisan-lapisan matriks tulang yang telah mengalami

DAN
mineralisasi. Didalam kanalikuli yang mengandung lakuna,
terdapat juluran filipodial osteosit dari sel-sel berdekatan
berhubungan melalui gap junction. Penggabungan ini
memungkinkan aliran ion dan molekul kecil antar sel (misalnya

FISIOLOGI
hormon yang mengatur pertumbuhan dan perkembangan tulang).
Hubungan filipodial di antara osteosit yang berkapsul
memberikan suatu mekanisme dimana nutrisi dan metabolit dapat
mengalir di antara pembuluh darah dan osteosit yang jauh. Bila
dibandingkan dengan osteoblas, osteosit lebih pipih dan
mempunyai retikulum endoplasmic yang kasar dan badan golgi
yang jauh berkurang dan kromatin inti yang lebih padat.
Kematian osteosit diikuti dengan resorpsi matriksnya
ETIOLOGI PATOFISIOLOGI

 Penyebab pasti terjadinya tumor  Adanya tumor pada tulang menyebabkan jaringan lunak diinvasi oleh sel
tulang tidak diketahui. Akhir- tumor. Timbul reaksi dari tulang normal dengan respon osteolitik yaitu
akhir ini, penelitian proses destruksi atau penghancuran tulang dan respon osteoblastik atau
menunjukkan bahwa peningkatan proses pembentukan tulang. Terjadi destruksi tulang lokal. Pada proses
suatu zat dalam tubuh yaitu C- osteoblastik, karena adanya sel tumor maka terjadi penimbunan periosteum
Fos dapat meningkatkan kejadian tulang yang baru dekat tempat lesi terjadi, sehingga terjadi pertumbuhan
tumor tulang. Radiasi sinar tulang yang abortif.
radio aktif dosis tinggi,
keturunan, beberapa kondisi  Kelainan congenital, genetic, gender / jenis kelamin, usia, rangsangan
tulang yang ada sebelumnya fisik berulang, hormon, infeksi, gaya hidup, karsinogenik (bahan kimia,
seperti penyakit paget (akibat virus, radiasi) dapat menimbulkan tumbuh atau berkembangnya sel tumor.
pajanan radiasi), (Smeltzer, Sel tumor dapat bersifat benign (jinak) atau bersifat malignant (ganas).
2001).  Sel tumor pada tumor jinak bersifat tumbuh lambat, sehingga tumor jinak
 Meskipun tidak ada penyebab pada umumnya tidak cepat membesar. Sel tumor mendesak jaringan sehat
tumor tulang yang pasti, ada sekitarnya secara serempak sehingga terbentuk simpai (serabut pembungkus
beberapa factor yang berhubungan yang memisahkan jaringan tumor dari jaringan sehat). Oleh karena
dan memungkinkan menjadi faktor bersimpai maka pada umumnya tumor jinak mudah dikeluarkan dengan cara
penyebab terjadinya tumor operasi.
tulang yang meliputi  Sel tumor pada tumor ganas (kanker) tumbuh cepat, sehingga tumor ganas
 1. Genetik pada umumnya cepat menjadi besar. Sel tumor ganas tumbuh menyusup ke
 2. Radiasi jaringan sehat sekitarnya, sehingga dapat digambarkan seperti kepiting
dengan kaki-kakinya mencengkeram alat tubuh yang terkena. Disamping itu
 3. Bahan Kimia. sel kanker dapat membuat anak sebar (metastasis) ke bagian alat tubuh
 4. Trauma lain yang jauh dari tempat asalnya melalui pembuluh darah dan pembuluh
getah bening dan tumbuh kanker baru di tempat lain. Penyusupan sel kanker
 5. Limfedema kronis
ke jaringan sehat pada alat tubuh lainnya dapat merusak alat tubuh
 6. Infeksi. tersebut sehingga fungsi alat tersebut menjadi terganggu
IDENTITAS DIRI PASIEN
Nama : • Tn. A
Tempat/Tanggal Lahir
• Banjar, 26 Oktober 1994
:
Umur : • 24 tahun
Agama : • Islam
Jenis Kelamin
• Laki laki
:
Pendidikan : • SMA
Suku : • Jawa
Pekerjaan : • -
Tanggal Masuk RS
• 10 Maret 2019
:
Sumber Informasi
• Keluarga
:
Status Perkawinan
• Belum menikah
:
Lama Bekerja : •-
Alamat : • Priagung, RT 5/2 Binangun, Patroman kota banjar. Jawa Barat
RIWAYAT KESEHATAN PASIEN

RIWAYAT KESEHATAN
KELUHAN UTAMA : SEKARANG
Pasien datang ke IGD dari rujukan dari RS Dadi
Keluarga di Ciamis pada tanggal 10 Maret 2019
jam 20.00, datang dengan keluhan paha sebelah
Pasien mengatakan kaki sebelah kirinya sakit kanan sakit, terdapat benjolan. Sakit yang
paling dirasa sekitar 2 bulan, awalnya sakitnya
hanya biasa saja tapi lama kelamaan rasa
sakitnya semakin memburuk. Pasien di pindahkan
keruang seruni pada tanggal 11 Maret 2019 pada
pukul 01.00 dengan kondisi, pasien mengatakan
paha sebelah kiri terasa sakit, skala nyeri yang
dirasakan 6, pada daerah paha sebelah kiri,
dirasakan nyeri saat bergerak, nyerinya menjalar
sampai bikin sakit kepala, terlihat benjolan,
GCS : E : 4 M : 6 V : 5, TD : 110/70 mmHg, S :
36.2°C, N : 98 x/menit, RR : 20x/menit, CRT > 3
detik
• Pasien mengatakan sakit yang dirasa sangat
sakit dan mengganggu sejak 2 bulan yang
lalu. Ibu pasien mengatakan dulu waktu umur
3 tahun pasien pernah mengalami kecelakaan
K yang menjadikan kaki kirinya dagingnya
E hilang semua dan pernah melakukan operasi
R S untuk memperbaiki kaki yang kiri untuk
I E D menambah daging di bagian kaki kirinya
dengan daging di bagian pantatnya. Selang
W H A berjalannya waktu pasien dapat menjalankan
A A H aktivitas dengan baik, namun kaki kirinya
Y T U kadang sering merasa sakit sudah dirasakan
sekitar kurang lebih 18 tahun. Saat kakinya
A A L terasa nyeri pasien mengatakan Cuma
T N U membiarkan saja, namun lama kelamaan tumbuh
daging di bagian paha yang semakin hari
semakin membesar kemudian pasien memutuskan
untuk berobat.
ASPEK BIOLOGIS
Data PRE OPERASI
Subyek - Pasien mengatakan nyeri dengan skala 6, saat dibawa bergerak makin nyeri, nyerinya
Tanggal menjalar sampai bikin sakit kepala, sakitnya seperti di tusuk tusuk, di bagian
: paha sebelah kiri
13 Maret - Pasien mengatakan terdapat benjolan di bagian paha kiri
2019 - Ibu pasien mengatakan anaknya makan habis setengah porsi
- Pasien mengatakan sulit tidur
- Pasien mengatakan BAK lancar 6 kali sehari
- Pasien mengatakan BAB baru 1 kali

Data POST OPERASI


Subyek - Pasien mengatakan setealah di lakukan operasi masih terasa nyeri, seperti ditusuk
Tanggal tusuk, dengan skala 6, hanya di bagian paha kiri, saat di gerakan dan di sentuh
: sakit
14 Maret - Pasien mengatakan tumornya sudah di ambil
2019
Data PRE OPERASI
Obyektif - Ku lemah
Tanggal : - Pasien tampak pucat
13 Maret - Pasien menggunakan pempers
2019 - TTV =
TD : 110/70 mmHg, S : 36.2°C, N : 98 x/menit, RR : 20x/menit
- CRT >2 detik
- GCS : E : 4 M : 6 V : 5
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak meruntuh
- Kaki pasien tampak ada benjolan
- Terlihat ada lingkaran hitam dibawah matanya
- Ekspresi wajah tegang
Data POST OPERASI
Obyektif - Ku lemah
Tanggal : - Pasien tampak pucat
14 Maret - Pasien menggunakan pempers
2019 - TTV =
TD : 100/80 mmHg, S : 36.8°C, N : 87 x/menit, RR : 20x/menit
- CRT >2 detik
- GCS : E : 4 M : 6 V : 5
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak meruntuh
- Kaki pasien terlihat di balut dengan kain
ASPEK FISIK ( AKTIVITAS & GERAK )
Data Subyektif - Pasien mengatakan tidak bisa duduk
Tanggal : - Pasien mengatakan paha kirinya sakit, jadi enggan untuk menggerakan berpindah posisi karena
13 Maret 2019 terasa sakit
- Pasien mengatakan, selama dirawat di RS kebutuhan aktivitas pasien selalu dibantu.
Data Obyektif - Pasien terlihat hanya terbaring lemah di atas tempat tidurnya.
Tanggal : - Keluarga pasien selalu mendampingi dan membantu kebutuhan pasien.
13 Maret 2019

ASPEK PSIKOLOGIS ( Nyeri, Hospitalisasi, Support Sistem dll )


Data Subyektif - Pasien meruntuh
Tanggal : - Pasien mengatakan kaki kirinya nyeri seperti ditusuk tusuk, skala 6, di bagian paha
13 Maret 2019 kiri, menjalar sampai bikin sakit kepala, jika dibawa bergerak makin nyeri
- Pasien mengatakan malu karena lukanya bau
- Pasien mengatakan ibu dan adiknya selalu menyemangati untuk sembuh
- Pasien mengatakan aktivitas di rumah sakit selalu di bantu oleh ibu dan adiknya
Data Obyektif - KU lemah
Tanggal : - Pasien tampak meruntuh
13 Maret 2019 - Keluarga pasien selalu mendampingi pasien
- Pasien saat sakit terlihat gelisah
- Kontak mata pasien kurang
- Pasien terlihat sedih
- Luka pasien sedikit berbau
ASPEK SOSIAL ( Hubungan & Interaksi Sosial di sekitar
Lingkungan )
Data Subyektif - Pasien mengatakan saat di rumah biasanya main dengan teman temannya
Tanggal : - Pasien mengatakan hubungan dengan lingkungan masyarakat baik
13 Maret 2019 - Pasien mengatakan hubungan dengan keluarga dekat
- Pasien mengatakan orang yang paling di sayang ibu
- Pasien mengatakan ingin sembuh dan cepat pulang kerumah
Data Obyektif - Pasien terlihat mau berinteraksi dengan teman 1 kamarnya
Tanggal : - Pasien telihat memiliki hubungan yang baik dengan keluarga
13 Maret 2019

Pola nilai-nilai dan keyakinan : Pengkajian Aspek


Spiritual (Format Hope)
Data Subyektif - Pasien mengatakan yakin akan sembuh dari penyakitnya
Tanggal : - Ibu pasien mengatakan setiap hari mendoakan kesembuhan bagi anaknya
13 Maret 2019 - Pasien mengatakan tidak mau sholat karena sakit

Data Obyektif - Pasien terlihat hanya berbaring pasrah menerima keadaan


Tanggal :
13 Maret 2019
ANALISA DATA
1. PRE OPERASI
DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF HASIL PENGKAJIAN
PROBLEM ETIOLOGI
(SYMTOM)
DS:
- Pasien mengatakan nyeri dengan skala 6, saat dibawa bergerak makin nyeri, nyerinya menjalar
sampai bikin sakit kepala, sakitnya seperti di tusuk tusuk, di bagian paha sebelah kiri
- Pasien mengatakan terdapat benjolan di bagian paha kiri
- Ibu pasien mengatakan anaknya makan habis setengah porsi
- Pasien mengatakan sulit tidur
- Pasien mengatakan BAK lancar 6 kali sehari
- Pasien mengatakan BAB baru 1 kali
DO :
Agen Injury
- Ku lemah Nyeri Akut
Biologis
- Pasien tampak pucat
- Pasien menggunakan pempers
- TTV =
TD : 110/70 mmHg, S : 36.2°C, N : 98 x/menit, RR : 20x/menit
- CRT >2 detik
- GCS : E : 4 M : 6 V : 5
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak meruntuh
- Kaki pasien tampak ada benjolan
DS :
- Pasien mengatakan tidak bisa duduk
- Pasien mengatakan paha kiri sakit, jadi enggan untuk menggerakan berpindah posisi karena terasa
sakit dan lemas
- Pasien mengatakan, selama dirawat di RS kebutuhan aktivitas pasien selalu dibantu
Ansietas Krisis Situasi

DO :
- Pasien terlihat gelisah
- Ekspresi wajah tegang
DS :
- Pasien mengatakan malu karena lukanya bau
DO :
- KU lemah
- Pasien tampak meruntuh
- Pasien saat sakit terlihat gelisah
- Kontak mata pasien kurang
- Pasien terlihat sedih
- Luka pasien sedikit berbau Harga Diri Rendah Situasional Gangguan Citra Tubuh
POST OPERASI
DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF HASIL PENGKAJIAN
PROBLEM ETIOLOGI
(SYMTOM)
DS:
- Pasien mengatakan setealah di lakukan operasi masih terasa
nyeri, seperti ditusuk tusuk, dengan skala 6, hanya di
bagian paha kiri, saat di gerakan dan di sentuh sakit
DO :
- Ku lemah
- Pasien tampak pucat
- Pasien menggunakan pempers Nyeri Akut Prosedur Invansif
- TTV =
TD : 100/80 mmHg, S : 36.8°C, N : 87 x/menit, RR :
20x/menit
- CRT >2 detik
- GCS : E : 4 M : 6 V : 5

DS :
- Pasien mengatakan tumornya sudah di ambil
DO :
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak meruntuh Resiko Infeksi Penurunan Haemoglobin
- Kaki pasien terlihat di balut dengan kain.
- Hb : 10.8 Low
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Sususnlah Prioritas Masalah Keperawatan Sesuai

PRE OPERASI POST OPERASI


Nyeri Akut b.d Agen Injury
Biologis Nyeri Akut b.d Prosedur
Invansif

Ansietas b.d Krisis Situasi

Resiko Infeksi b.d Penurunan


Harga Diri Rendah Situasional Haemoglobin
b.d Gangguan Citra Tubuh
PERENCANAAN KEPERAWATAN
1. PRE OPERASI
Data Kriteria Hasil Perencanaan
(NOC : SMART) (NIC : ONEC)
DS: Setelah dilakukan tindakan asuhan NIC : manajemen nyeri
- Pasien mengatakan nyeri dengan skala 6, saat keperawatan selama 1x7 jam, masalah
dibawa bergerak makin nyeri, nyerinya menjalar nyeri dapat teratasi, dengan kriteria O :
sampai bikin sakit kepala, sakitnya seperti di hasil : - Monitor TTV
tusuk tusuk, di bagian paha sebelah kiri N :
Indikator Awal Target
- Pasien mengatakan terdapat benjolan di bagian - Lakukan pengkajian nyeri
1. Melaporkan
paha kanan secara komprehensif
adanya nyeri 4 2
- Ibu pasien mengatakan anaknya makan habis - Sediakan informasi
berkurang
setengah porsi tentang
1. Ekspresi wajah
- Pasien mengatakan sulit tidur nyeri,penyebab,prosedur
menahan nyeri 4 2
- Pasien mengatakan BAK lancar 6 kali sehari antisipasi
berkurang
- Pasien mengatakan BAB baru 1 kali ketidaknyamanan
DO :
- Ku lemah Keterangan : E :
- Pasien tampak pucat 1. Tidak ada - Ajukan teknik non
- Pasien menggunakan pempers farmakologis teknik
2. Ringan
- TTV = relaksasi nafas dalam
3. Sedang
TD : 110/70 mmHg, S : 36.2°C, N : 98 x/menit, RR
4. Cukup berat C :
: 20x/menit
- CRT >2 detik 5. Berat - Kolaborasikan dengan
- GCS : E : 4 M : 6 V : 5 dokter terkait pemberi
- Pasien tampak gelisah analgetik
- Pasien tampak meruntuh
- Kaki pasien tampak ada benjolan
- Terlihat ada lingkaran hitam dibawah matanya
- Ekspresi wajah tegang
DS : Setelah dilakukan tindakan asuhan O :
- Pasien mengatakan tidak bisa duduk keperawatan selama 3x7 jam, masalah - Monitor TTV
- Pasien mengatakan paha kiri sakit, jadi enggan ansietas dapat teratasi, dengan kriteria - Monitor tingkat kecemasan
hasil : N :
untuk menggerakan berpindah posisi karena terasa
Indikator Awal Target - Tenangkan pasien
sakit dan lemas 1. Memantau intensitas - Jelaskan seluruh prosedur
4 2
- Pasien mengatakan, selama dirawat di RS kebutuhan kecemasan tindakan
1. Penyebab kecemasan
aktivitas pasien selalu dibantu 4 2 - Berikan informasi tentang
berkurang
DO : 1. Menurunkan rangsang tindakan yang akan
- Pasien terlihat gelisah lingkungan ketika 4 2 dilakukan
cemas
- Ekspresi wajah tegang
1. Mencari informasi E :
- Terlihat ada lingkaran hitam dibawah matanya untuk mengurangi 4 2 - Ajukan teknik non
kecemasan
farmakologis teknik
Keterangan : relaksasi nafas dalam
1. Tidak ada
C :
2. Ringan
-
3. Sedang
4. Cukup berat
5. Berat
DS : Setelah dilakukan tindakan asuhan O :
- Pasien mengatakan malu karena lukanya bau keperawatan selama 2x8 jam, masalah -
DO : Harga diri rendah situasional dapat N :
- KU lemah teratasi dengan kriteria hasil : - Sampaikan kepercayaan
- Pasien tampak meruntuh Indikator Awal Target pada kemampuan pasien
- Pasien saat sakit terlihat gelisah 1. Mengungkapkan untuk mengatasi situasi
penerimaan diri 3 2
- Kontak mata pasien kurang E :
secara verbal
- Pasien terlihat sedih 1. Melaporkan perasaan -
- Luka pasien sedikit berbau 3 2 C :
berguna
POST OPERASI
Data Kriteria Hasil Perencanaan
(NOC : SMART) (NIC : ONEC)
DS: Setelah dilakukan tindakan asuhan NIC : manajemen nyeri
POST OPERASI keperawatan selama 2x7 jam, masalah nyeri
- Pasien mengatakan setealah di dapat teratasi, dengan kriteria hasil : O :
lakukan operasi masih terasa nyeri, Indikator Awal Target - Monitor TTV
seperti ditusuk tusuk, dengan skala 1. Melaporkan adanya N :
6, hanya di bagian paha kiri, saat 4 2 - Lakukan pengkajian nyeri secara
nyeri berkurang
di gerakan dan di sentuh sakit 1. Ekspresi wajah komprehensif
- Pasien mengatakan tumornya sudah di menahan nyeri 4 2 - Sediakan informasi tentang
ambil berkurang nyeri,penyebab,prosedur antisipasi
DO : ketidaknyamanan
POST OPERASI Keterangan :
- Ku lemah 1. Tidak ada E :
- Pasien tampak pucat - Ajukan teknik non farmakologis
2. Ringan
- Pasien menggunakan pempers teknik relaksasi nafas dalam
3. Sedang
- TTV =
4. Cukup berat C :
TD : 100/80 mmHg, S : 36.8°C, N :
87 x/menit, RR : 20x/menit 5. Berat - Kolaborasikan dengan dokter
- CRT >2 detik terkait pemberi analgetik
- GCS : E : 4 M : 6 V : 5
- Pasien tampak gelisah
- Pasien tampak meruntuh
- Kaki pasien terlihat di balut
dengan kain
DS : Setelah dilakukan tindakan asuhan O :
- Pasien mengatakan tumornya keperawatan 2x7 jam, masalah resiko - Pantau tanda dan gejala
sudah di ambil infeksi tidak terjadi dengan kriteria infeksi
DO : hasil : - Pantau hasil laboratorium
- Pasien tampak gelisah N :
Indikator Awal Target
- Pasien tampak meruntuh - Lakukan perawatan luka
1. Terbebas dari tanda
- Kaki pasien terlihat di balut - Kaji faktor yang dapat
dan gejala resiko 3 2
dengan kain. infeksi menjadikan kerentanan infeksi
- Hb : 10.8 Low 1. Memperlihatkan E :
hygine personal yang 3 2 - Instruksikan kepada pasien
adekuat dan keluarga mpasien untuk
Keterangan : menjaga hygine personal
1. Tidak ada - Ajarkan kepada keluarga
2. Ringan danpasien cara cuci tangan
3. Sedang dengan benar
4. Cukup berat C :
5. Berat - Kolaborasi dengan dokter
terkait pemberian obat
antibiotik
EVALUASI EVALUASI (NANDA) TTD
TGL
Perawat
Rabu, 13
Indikator Pencapaian
Maret Awal Target
NOC H1: 14 Maret 2019 H2: 15 Maret 2019
2019
- Terbebas dari tanda - Terbebas dari tanda  Terbebas dari
dan gejala resiko dan gejala resiko tanda dan gejala
infeksi (3) infeksi (3) resiko infeksi
(2)
S : S :
- Pasien mengatakan - Pasien mengatakan S :
tumornya sudah di tumornya sudah di - Pasien mengatakan
ambil ambil tumornya sudah di
O : O : ambil
4 2 Nanda
- Pasien tampak gelisah - Pasien tampak O :
- Pasien tampak gelisah - Pasien tampak
meruntuh - Pasien tampak gelisah
- Kaki pasien terlihat meruntuh - Pasien tampak
di balut dengan kain - Kaki pasien terlihat meruntuh
- Hb : 10.8 Low di balut dengan kain - Kaki pasien
- Hb : 10.8 Low terlihat di balut
dengan kain
- Hb : 10.8 Low
EVALUASI (NANDA) TTD
TGL
Perawat
Rabu, 13 Indikator Pencapaian
Maret NOC Awal Target
H1: 14 Maret 2019 H2: 15 Maret 2019
2019
- Memperlihatkan - Memperlihatkan  Memperlihatkan
hygine personal hygine personal hygine
yang adekuat (3) yang adekuat personal yang
(3) adekuat (3)
DS :
- Pasien mengatakan DS : S :
tumornya sudah di - Pasien - Pasien
ambil mengatakan mengatakan
DO : tumornya sudah tumornya sudah
Nanda
- Pasien tampak di ambil di ambil
4 2
gelisah DO : O :
- Pasien tampak - Pasien tampak - Pasien tampak
meruntuh gelisah gelisah
- Kaki pasien - Pasien tampak - Pasien tampak
terlihat di balut meruntuh meruntuh
dengan kain - Kaki pasien - Kaki pasien
- Hb : 10.8 Low terlihat di terlihat di
balut dengan balut dengan
kain kain
- Hb : 10.8 Low - Hb : 10.8 Low
•Infeksi

Komplikasi •Hemoragi
•Rekurens local
•Fraktur patologis

•Berdasarkan kondisi pasien didapatkan


hasil :

Prognosis •Dilakukan ganti balut setiap pagi untuk


mencegah infeksi : pasien mengatakan
menjadi lebih baik, tapi masih merasa
minder karena lukanya sangat bau.
COLABORATIVE WORKING TO EVALUATE CLINICIAN
ACCEPTABILITY OF A CARBOXYMETHYL CELLULOSE DRESSING
• 29 pasien, dan ada beragam etiologi ulkus tekan, ulkus kaki diabetik,
POPULATION :
borok kaki dan luka operasi.

• Pembalut KerraCel dievaluasi pada berbagai jenis luka. Ukuran hasil


utama adalah penerimaan dokter. Ukuran luka, tingkat maserasi
INTERVENTION : periwound, dan level dan jenis eksudat juga dipantau sebelum dan selama
penggunaan KerraCel. Luka dinilai pada akhir periode evaluasi, yang
berkisar dari> 1 minggu hingga <4 minggu.

• KerraCel adalah pembalut serat gel yang sangat menyerap yang digunakan
dalam pengelolaan luka kronis dan akut parsial dan ketebalan penuh dari
berbagai etiologi. Pembalut CMC ini membentuk gel yang menenangkan pada
COMPARISON : saat kontak dengan eksudat yang memungkinkan pembalut untuk
menyesuaikan dengan kontur lapisan luka. Ini mengunci eksudat untuk
melindungi kulit periwound dari maserasi, sambil mempertahankan
lingkungan luka yang lembab untuk meningkatkan penyembuhan.

• menggunakan sumber daya dari industri dan profesional perawatan


kesehatan, kita dapat melakukan evaluasi untuk berkontribusi pada
OUTCOME : praktik berbasis bukti dengan tujuan akhir untuk memberi manfaat pada
hasil pasien, sementara juga memeriksa efektivitas biaya untuk rumah
sakit.

Anda mungkin juga menyukai