PANGAN
1. Hitungan Mikroskopik
a. Metode Breed
Luas areal pandang (field) mikroskop yang digunakan harus
dihitung dulu
Cara perhitungan mengukur diameter areal pandang
menggunakan mikrometer yang dilihat
melalui lensa minyak imersi.
CONTOH PERHITUNGAN BAKTERI DALAM SUSU:
Contoh perhitungan:
1
Jumlah sel per ml contoh =
Jumlah sel/kotak besar x 25 kotak x 10 3
0.02
Jumlah sel/mm2
Jumlah sel/mm3
Keuntungan :
Yang dihitung hanya sel yang masih hidup
Beberapa jenis mikroorganisme dapat dihitung sekaligus
Dapat digunakan untuk isolasi dan identifikasi mikroorganisme
karena
koloni yang terbentuk mungkin berasal dari mikroorganisme yang
mempunyai penampakan pertumbuhan spesifik.
KELEMAHAN
Hasil perhitungan tidak menunjukkan jumlah sel yang
sebenarnya, karena beberapa sel yang berdekatan
mungkin membentuk satu koloni.
Medium dan kondisi inkubasi yang berbeda sehingga
menghasilkan nilai yang berbeda pula.
Mikroorganisme yang ditumbuhkan harus dapat tumbuh
pada medium padat dan membentuk koloni yang kompak
dan jelas,serta tidak menyebar.
Memerlukan persiapan dan waktu inkubasi relative lama
sehingga pertumbuhan koloni dapat dihitung.
CARA PERHITUNGAN:
1) Diperkirakan jumlah mikroorgnaisme pada bahan
pangan > 300 sel/ml (jika diambil pada permukaan
contoh)
Contoh padat 1 ml 1 ml 1 ml
pengenceran
1:10 9 ml 9 ml 9 ml
(5 g dalam 45
ml)
10 -1 10 -2 10 -3 10 -4
1 ml 1 ml 1 ml
Contoh cair 1 ml 1 ml 1 ml
tanpa
pengenceran 99 ml 99 ml 99 ml
10 -2 10 -4 10 -6
1 ml 1 ml 1 ml
10 -2 10 -4 10 -6
1 ml 1 ml 1 ml
10 -3 10 -5 10 -7
Cara pemupukan dalam metode cawan dapat
dilakukan dengan 2 cara, yaitu:
2) Suhu inkubator dilakukan pada suhu dan waktu sesuai dengan jenis
mikroorganisme yang diinkubasi. Selama inkubasi sel-sel yang masih hidup
akan tumbuh dan membentuk koloni yang dapat terlihat langsung dengan
mata, setelah akhir inkubasi koloni dihitung
1 1 1 1
1,0
10 10 10 10
10 4
Jumlah koloni/ml/gr = jumlah koloni x 1
FP
1
62
10 4
62 10 4
6,2 105
Rumus :
∑C
N = -------------------------------------
[(1 x n1) + (0,1 x n2)] x (d)
Dengan :
N = jumlah koloni produk, dinyatakan dalam koloni per ml
(53 + 29)
N = -------------------------------------
[(1 x 2) + (0,1 x 0)] x (10-7)
= 82 / [2 x (10-7) ]
(59 + 49)
N = -------------------------------------
[(1 x 0) + (0,1 x 2)] x (10-8)
(95)
N = -------------------------------------
[(1 x 1) + (0,1 x 0)] x (10-7)
= 95/ [1 x (10-7) ]
= 9,5 x108 CFU/ml
ESTIMATED PLATE COUNT ATAU JUMLAH YANG DIPERKIRAKAN
Perhitungannya menjadi :
332 x 108 = 3,3 x 1010 EPC CFU/ml
Untuk perhitungan lainnya adalah sebagai berikut :
JUMLAH KOLONI PER PENGENCERAN
SAMPEL
10-7 10-8
A TNTC TNTC TNTC TNTC
B 20 24 7 5
C 17 21 0 2
D 0 0 0 0
(b) Jika seluruh koloni pada cawan petri baik pengenceran terendah
maupun tertinggi menghasilkan jumlah TNTC (sampel A) maka
dilaporkan : >1 x 109 EPC CFU/ml
(c) Jika seluruh koloni pada cawan petri pada pengenceran
terendah maupun tertinggi menghasilkan jumlah < 25 (sampel B
dan C) , maka dilaporkan : <25 x 107 EPC CFU/ml = <2,5 x 108 EPC
CFU/ml
(d) Jika seluruh koloni pada cawan petri pada pengenceran
terendah maupun tertinggi tidak terdapat koloni (sampel D), maka
dilaporkan : < 1 x 107 EPC CFU/ml
PEMBULATAN ANGKA
Pembulatan total koloni mengikuti syarat :
jika digit ke tiga > = 6 (6,7,8,9) maka dibulatkan ke atas,
jika digit ke tiga < = 4 (4,3,2,1) maka dibulatkan ke bawah.
Bila digit ke tiga adalah 5 maka dibulatkan ke atas jika digit ke dua
adalah ganjil dan dibulatkan kebawah jika digit ke dua adalah
genap.
Contoh tabel hasil perhitungan total koloni beserta pembulatannya.
Contoh :
Kombinasi Nilai
10-1 10-2 10-3 10-4 “Count” per ml
MPN MPN
3 3 2 1 321 1,5 1,5x103
3 1 0 1 311 0,75 0,75 x 1
7,5 x 10-1
0 2 0 0 020 0,062 0,062 x 1
6,2 x 10-2
HITUNG MIKROBA METODA SNI 2008
1. CAWAN DENGAN JUMLAH KOLONI KURANG DARI 25
TPC per
ml atau KETERANGAN
10-2 10-3 10-4
gram
Bila salah satu cawan dengan
jumlah 25 koloni sampai dengan
250 koloni dari tiap pengenceran,
=== 225 21
270.000 hitung jumlah dari tiap
=== 255 40
pengenceran termasuk yang
kurang dari 25 koloni, lalu rerata
jumlah yang sebenarnya
7. LANJUTAN
TPC per
ml atau KETERANGAN
10-2 10-3 10-4
gram
MISAL :
Menentukan jumlah biomassa mikroba menggunakan metode
turbidimetri dengan bantuan spektrofotometer
Kultur bakteri biasanya merupakan suspensi koloid yang dapat
menyerap atau memantulkan sinar yang datang.
Pada batas tertentu, sinar yang diserap atau dipantulkan oleh
suspensi bakteri berbanding lurus dengan konsentrasi sel-sel
bakteri yang terdapat di dalam kultur tersebut.
Dalam metode turbidimetri, kemampuan kultur untuk
mengabsorbsi sinar dapat dinyatakan dalam persen sinar
yang dilalukan yaitu :
Persen transmittance (%T) atau nilai absorbansi (A).
LANJUTAN
KELEBIHAN METODE TURBIDIMETRI
1. Digunakan untuk mengevaluasi dengan teliti
pertumbuhan mikroba selama waktu inkubasi.
2. Tidak memerlukan media/nutrisi.
3. Tidak memerlukan tabung reaksi dan cawan
petri selama pengujian.
KEKURANGAN METODE TURBIDIMETRI
1. Sel yang mati ikut terhitung.
2. Hanya dapat digunakan pada kultur cair.
3. Lebih spesifik untuk bakteri.
KHAMIR
Pengamatan pada khamir harus dikalibrasi berdasarkan analisis
berat kering, karena khamir memiliki berat jenis lebih besar, sehingga
lebih mudah mengalami pengendapan
PROSEDUR
Sampel yang akan diuji dimasukkan ke dalam kuvet.
Lakukan pengukuran dengan menggunakan
spektrofotometer pada λ 420 – 650 nm.
PROSEDUR YANG DILAKUKAN
1. Analisis jumlah sel mikroba berdasarkan analisis berat
kering, dimana 10 ml sampel diambil dari media
pertumbuhan, kemudian disentrifugasi, dilakukan
penyaringan dan pencucian dengan aquades.
Selanjutnya dikeringkan pada suhu 90oC selama 24 jam.
2. Sebelumnya dibuat kurva standar dengan menggunakan
sel mikroorganisme yang sudah diketahui konsentrasi
dan berat keringnya.
HAL YANG HARUS DIPERHATIKAN
metabolisme sekunder)