Abad pertengahan
Akuntansi berpasangan (abad ke 13)
Revolusi Industri
Perusahaan memerkerjakan akuntan untuk memeriksa catatan keuangan
Perkembangan terakhir
Undang-undang Perusahaan Inggris menekankan pentingnya akuntabilitas pengelola perusahaan bagi investor
Industri kereta api di AS sangat mengandalkan pekerjaan auditor internal
Misi:
Auditor internal: memberikan informasi yang dibutuhkan manajer dalam menjalankan tanggung jawabnya
Auditor eksternal: memberikan pendapat apakah laporan keuangan telah sesuai dengan standar akuntansi
yang berlaku
PERBEDAAN
Auditor Internal Auditor Eksternal
Merupakan bagian dari perusahaan atau dapat juga independen, berasal dari luar perusahaan
dari luar
Melayani kebutuhan organisasi walau fungsi ini dikelola Melayani pihak ketiga yang membutuhkan informasi
sebuah organisasi lain keuangan yang dapat diandalkan
Berorientasi pada kejadian masa depan dengan Fokus pada ketepatan dan kemudahan pemahaman
mengevaluasi pengendalian dari kejadian masa lalu yang dinyatakan dalam
laporan keuangan
Langsung berkaitan dengan dengan pencegahan Sekali-sekali memerhatikan pencegahan dan
kecurangan dalam segala bentuk atau perluasan pendeteksian kecurangan secara umum, namum akana
dalam stp aktivitas yang ditelaah memberikan perhatian lebih bila kecurangan tersebut
akan memengaruhi laporan keuangan secara material
Independen terhadap aktivitas yang diaudit namun Independen terhadap manajemen dan dewan direksi
siap untuk menanggapi kebutuhan dan keinginan dari baik kenyataan maupun secara mental
semua tingkatan manajemen
Menelaah aktivitas secara terus-menerus Menelaah catatan keuangan terkait laporan keuangan
AUDIT INTERNAL?
American Accounting Association:”proses sistematis untuk mendapat dan mengevaluasi
secara objektif asersi mengenai tindakan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk meyakinkan
derajat kesesuaian antara asersi dengan kriteria yang ditetapkan dan mengumumkannya ke
pengguna yang berkepentingan.”
IIA:”Audit internal adalah fungsi penilaian independen yang dibentuk dalam perusahaan
untuk memeriksa dan mengevaluasi aktivitasnya sebagai jasa yang diberikan kepada
perusahaan.”
Guidance Task Force:”Audit internal adalah aktivitas konsultasi dan keyakinan objektif yang
dikelola secara independen di dalam organisasi …. Audit internal adalah profesi yang
dinamis dan terus berkembang mengantisipasi perubahan dalam lingkungan operasi
dan beradaptasi terhadap perubahan dalam struktur organisasi, proses, dan teknologi …”
IIA: “Audit internal adalah aktivitas independen, keyakinan objektif dan konsultasi yang
dirancang untuk memberi nilai tambah dan meningkatkan operasi organisasi. Audit tersebut
membantu organisasi mencapai tujuannya dengan menempatkan pendekatan yang
sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi dan meningkatkan efektivitas proses
pengelolaan risiko, kecukupan pengendalian, dan pengelolaan organisasi.”
INTERNAL AUDITING IS AN INDEPENDENT, OBJECTIVE
ASSURANCE AND CONSULTING ACTIVITY DESIGNED TO ADD
VALUE AND IMPROVE AN ORGANIZATION'S OPERATIONS. IT
HELPS AN ORGANIZATION ACCOMPLISH ITS OBJECTIVES BY
BRINGING A SYSTEMATIC, DISCIPLINED APPROACH TO
EVALUATE AND IMPROVE THE EFFECTIVENESS OF RISK
MANAGEMENT, CONTROL, AND GOVERNANCE PROCESSES.
CORE PRINCIPLES FOR THE PROFESSIONAL PRACTICE OF INTERNAL AUDITING
The Core Principles, taken as a whole, articulate internal audit effectiveness. For an internal
audit function to be considered effective, all Principles should be present and operating
effectively. How an internal auditor, as well as an internal audit activity, demonstrates
achievement of the Core Principles may be quite different from organization to organization,
but failure to achieve any of the Principles would imply that an internal audit activity was not
as effective as it could be in achieving internal audit’s mission.
Demonstrates integrity.
Demonstrates competence and due professional care.
Is objective and free from undue influence (independent).
Aligns with the strategies, objectives, and risks of the organization.
Is appropriately positioned and adequately resourced.
Demonstrates quality and continuous improvement.
Communicates effectively.
Provides risk-based assurance.
Is insightful, proactive, and future-focused.
Promotes organizational improvement.
CIRI-CIRI PROFESIONALISME
1. Pelayanan kepada publik
2. Pelatihan khusus berjangka panjang
3. Menaati kode etik
4. Menjadi anggota asosiasi dan berpartisipasi dalam kegiatan
organisasi
5. Memiliki publikasi jurnal yang bertujuan meningkatkan keahlian
praktik
6. Menguji pengetahuan para kandidat auditor bersertifikat
7. Lisensi yang diberikan oleh negara atau dewan sertifikasi.
LINGKUP AKTIVITAS AUDIT INTERNAL
Keuangan – analisis aktivitas ekonomi entitas yang diukur dan
dilaporkan menggunakan metoda ekonomi
Ketaatan – telaah atas dan operasi serta transaksi untuk melihat
kesesuaiannya dengan aturan, standar, regulasi, dan prosedur yang
berlaku
Operasional – telaah komprehensif atas fungsi yang bervariasi dalam
perusahaan untuk menilai efisiensi dan ekonomi operasi dan efektivitas
fungsi-fungsi tersebut dalam mencapai tujuannya
PENDEKATAN AUDIT INTERNAL
Audit komprehensif – audit terhadap seluruh aktivitas organisasi
Audit berorientasi manajemen – bertujuan membantu manajemen
mencapai suatu tujuan
Audit partisipatif – melibatkan klien dalam mengumpulkan data,
mengevaluasi operasi, dan mengoreksi masalah
Audit program – apakah manfaat dari sebuah program telah tercapai
DILEMA AUDITOR INTERNAL
Independensi:
Profesionalisme – penjiwaan dalam melaksanakan suatu pekerjaan
Profesionalisme – lebih berkaitan dengan kepatuhan kepada etika yang seringkali menimbulkan
kesulitan dalam pembuatan keputusan