Anda di halaman 1dari 37

TR PEDIATRIK KHUSUS

Emi Murniati, SST, M. Kes


DENGUE SHOCK SYNDROME
(DSS)
• Demam Berdarah sangat bervariasi,
mulai dari asimtomatik, demam
ringan yang tidak spesifik, Demam
Dengue, Demam Berdarah Dengue,
hingga yang paling berat yaitu
Dengue Shock Syndrome (DSS).
Demam Berdarah Dengue (DBD) adalah
kasus tersangka ataupun kasus yang
pasti dari dengue dengan kecenderungan
perdarahan disertai adanya satu atau
lebih dari hal - hal berikut :
1. Tes Tourniquet yang positif.
2. Adanya perdarahan dalam bentuk
petekiae, ekimosis atau purpura.
3. Perdarahan selaput lendir mukosa,
alat cerna gastrointestinal
(Hematemesis atau melena), tempat
suntikan atau ditempat lainnya.
4. Trombositopenia ( < 100.000 per mm3)
5. Perembesan plasma yang erat hubungannya
dengan kenaikan permiabilitas dinding
pembuluh darah, yang ditandai dengan
munculnya satu atau lebih dari
• Kenaikan nilai 20 % hematokrit atau
lebih (tergantung umur dan jenis
kelamin
• Menurunnya nilai hematokrit dari
nilai dasar 20 % atau lebih sesudah
pengobatan
6. Tanda - tanda perembesan plasma ( yaitu,
efusi pleura, asites, hipoproteinaemia
Dengue Syok Sindrom (DSS)
Mencakup semua kriteria DBD
diatas ditambah lagi dengan
munculnya gangguan sirkulasi
darah dengan tanda-tanda :
• denyut nadi menjadi lemah
dan cepat
• menyempitnya tekanan nadi
atau hipotensi (20 mmHg atau
kurang,tergantung umur)
• kedinginan
• keringat dingin
• gelisah
• DSS adalah sindrom syok/renjatan
yang terjadi pada penderita DBD.

• Sekitar 30-50% penderita akan


mengalami shock dan dapat berujung
pada kematian bila tidak ditangani
secara dini dan adekuat.
• Foto thorak PA tegak dan lateral dekubitus
kanan (RLD).
• Tujuan melihat adanya efusi pleura terutama
pada hemithoraks kanan.
• Pada keadaan perembesan plasma hebat, efusi
dapat ditemukan pada kedua hemithoraks.
• Asites dan efusi pleura juga dapat
dideteksi dengan USG.
• Untuk menentukan adanya DSS ditentukan dari
jumlah cairan yang ada pada cavum thorax,
bila lebih lebih dari 30% maka dinyatakn
terjadi DSS (dengue Shock Sindrom)
PROYEKSI PA TEGAK
• Posisi Pasien :
Duduk membelakangi arah sinar
• Kaset diletakkan pada dada pasien
• MSP pada pertengahan kaset
• Batas atas kaset 2 jari diatas bahu
• Batas bawah kaset crista iliaka
• Arah sinar horizontal tegak lurus kaset
• CP : pada thorakal 6 pada pertengahan thorax
• Expose dilakukan pasien inspirasi penuh
• Posisi Pasien : Miring ke sisi kanan,
dengan sisi kanan berada di bawah
tubuh
• Posisi obyek: letakkan kaset tegak
didepan perut atau di belakang
punggung pasien
• Batas atas kaset : 2 jari diatas bahu
• Batas bawah kaset : Krista iliaka
• Arah sinar : horizontal pada
pertengahan thorax setinggi thorakal
IV menuju pertengahan kaset
• Ekspose ditunggu kurang lebih 5
menit, hingga batas cairan tampak
jelas
Atresia ani
kelainan tidak adanya lubang
pelepasan pada daerah dubur(anus)
yang sifatnya bawaan
• Menurut Berton.
Atresia ani dibagi berdasarkan tinggi
rendahnya kelainan:
1. atresia ani letak tinggi: bagian distal
rectum berakhir di atas musculus levator
ani(>1,5 cm dengan kulit luar)
2. Atresia ani letak rendah: distal rectum
melewati musculus levator ani (jarak<1,5
cm dari kulit luar)
• Menurut Stephen
Atresia ani dibagi berdasarkan
garis pubococcygeal.
1. Atresia letak tinggi: bagian
distal rectum terletak di atas
garis pubococygeal
2. Atresia ani letak rendah: bila
bagian distal rectum terletak di
bawah garis pubococygeal
• Menurut Ladd dan gross
4 type atresia ani:
1. Stenosis ani: anus dan rectum ada
tetapi menyempit
2. Imperforatus anus dengan anus
berupa membran
3. Imperforatus anus dengan kantong
rectum berakhir agak tinggi dari
kulit peritoneum
4. Atresia rectum, rectum berakhir
buntu dan terpisah dari bagian
anal oleh suatu membran atau
jaringan, disini lubang anus ada
sehingga dari luar anus tampak
normal.
• Tidak ada persiapan khusus yang
harus dilakukan tetapi untuk
mendapatkan gambaran yang baik maka
sebelum dilakukan pemeriksaan bayi
diletakkan dengan posisi kepala
berada di bawah dan kaki berada di
atas selama ± 5 menit dengan tetap
menjaga kenyamanan pasien.
• Agar udara dalam kolon dapat
mencapai rectum.
• Bagian distal anal dipasang marker
sehingga pada foto, daerah antara
marker dengan bayangan udara yang
tertinggi dapat diukur.
• Proyeksi pemeriksaan sebagai
berikut:
• Posisi AP
untuk melihat ada tidaknya atresia ani dan untuk
melihat beratnya distensi atau peregangan usus.
Posisi pasien :
Pasien diposisikan dalam keadaan inverse(kepala
dibawah) di depan standar kaset yang telah
disiapkan. Kedua tungkai difleksikan 90 derajat
terhadap badan untuk menghindari superposisi antara
trokanter mayor paha dengan ischii. MSP tubuh tegak
lurus kaset.
• Posisi obyek: obyek diatur
sehingga daerah abdomen bagian
distal masuk dalam film. Pada
daerah anus dipasang marker.
• CR: horisontal tegak lurus kaset
• CP: pertengahan garis yang
menghubungkan kedua trokhanter
mayor
• FFD: 100 cm
• Eksposi dilakukan saat pasien
tidak bergerak.
• Tujuan untuk melihat ketinggian
atresia ani.
• PP: Posisi inverse tapi satu sisi
tubuh berada di depan standar kaset.
Kedua paha ditekuk semaksimal mungkin
ke arah perut agar bayangan udara
pada radiograf tidak tertutup oleh
gambaran paha. MSP sejajar film.
• PO: obyek diatur sedemikian sehingga
daerah abdomen bagian distal masuk
dalam film. Pada daerah anus dipasang
marker.
• CR: horisontal tegak lurus kaset
• CP: pada trokanter mayor
• FFD : 90 cm
• Eksposi : saat pasien tidak
bergerak
• Merupakan alternatif pemeriksaan
invertogram untuk memperlihatkan
bayangan udara di dalam colon
mencapai batas maksimal tinggi/naik
di daerah rectum bagian distal.
• PP: Pasien diposisikan prone
• PO: kedua paha ditekuk (hip flexi)
angkat punggung bayi sehingga letak
pelvis lebih tinggi dari
kepala/wajah. Kaset pada salah satu
sisi lateral dengan trokhanter mayor
pada pertengahan kaset.
• CP: pada trokhanter mayor menuju
pertengahan kaset.
• CR: horisontal tegak lurus
film/kaset
• FFD: 90 cm
• Ekspose saat pasien tidak bergerak.
• Posisi lebih mudah
• Waktu memposisikan lebih singkat
• Pasien lebih tenang dan nyaman
• Udara pada rectum tampak naik dan
lebih tinggi sehingga posisi ini
lebih baik.

Anda mungkin juga menyukai