Anda di halaman 1dari 5

1.

PENGERTIAN SPECT
Pesawat SPECT CT Scanner merupakan modalitas imejing kedokteran nuklir yang
mengintegrasikan 2 sistem (SPECT/gamma camera dan CT) dalam satu perangkat.
SPECT menggunakan prinsip yang hampir sama dengan gamma camera. Kamera pada
SPECT dapat menangkap/menampakkan multipel planar radioaktif dari dalam tubuh
atau organ. Kemudian data yang diterima diproses secara matematis sehingga
menghasilkan gambaran crosssectional dari organ tersebut. SPECT memanfaatkan single
photon emisi dari sinar gamma seperti Tc-99m, In-111 dan I-123.
Jenis kamera yang digunakan pada SPECT imaging mirip dengan kamera planar
namun dengan dua fitur tambahan. Kamera pada SPECT dibuat sehingga kepala kamera
dapat memutari pasien untuk mendapatkan gambaran dari berbagai sisi (gambar 2.1).
Kamera ini terhubung dengan komputer yang mengintegrasikan beberapa gambar
sehingga dapat membentuk tampilan crossectional dari organ tersebut.

2. KOMPONEN SPECT
a. Ruang Console
Ruang consol bertujuan untuk membedakan ruangan yang mempunyai
paparan bahaya radiasi dengan ruangan yang tidak mempunyai paparan bahaya
radiasi. Fungsi ruang console :
1) Sebagai indikator peringatan bagi orang lain selain petugas medis untuk tidak
memasuki ruangan
2) Sebagai interkom untuk berkomunikasi dengan pasien
3) Sebagai tempat mengawasi pasien dalam ruang pemindai/scaning
4) Sebagai jalan pengoperasian alat spect
5) Tempat input data-pemprosesan dan data-output hasil data

(gambar komputer/pusat unit proses)

b. Ruang Pemeriksaan
Pada pesawat SPECT terdapat tiga instrumen utama yaitu gantry, detector
dan meja pemeriksaan. Sedangkan pada instrumen gamma kameranya terdiri dari
kolimator, detector, Photo Multiplier Tube (PMT), Catode Ray Tube (CRT), dan
Pulse Height Analizer (PHA).

(SPECT RS Dr. Kariadi Semarang)


1) Gantry
Gantry pada pesawat SPECT terdiri dari dua detector gamma camera (single
slice ct scan).
2) Detector
Detector terdiri dari scintilasi kristal yang diletakkan di belakang kolimator,
terbuat dari Natrium Iodida (NaI) kristal dan Thalium. NaI(Tl) ini akan
mengeluarkan cahaya/scintilisai apabila tertumbuk sinar gamma. Semakin luas
ukuran bidang kristal semakin luas pula bidang pencitraan yang dimiliki kamera
gamma, semakin tebal ukuran suatu kristal detektor, derajat resolusi spatial akan
semakin rendah tetapi semakin efektif dalam menangkap radiasi photon gamma.
3) Meja Pemeriksaan
Meja pemeriksaan digunakan untuk positioning pasien untuk di lakukan
pemeriksaan, bentuknya kurva dan terbuat dari karbon graphiteviber. Setiap
scanning satu slice selesai, meja akan bergeser sesuai ketebalan yang telah
ditentukan (slice thickness).
4) Kolimator
Kolimator digunakan untuk memfokuskan sinar gamma dari organ yang
sudah diberi radiofarmaka ke detektor sintilator. Terdiri dari plat timbal yang
berisikan banyak pipa kecil (septa).

(Salah satu contoh kolimator RS Dr. Kariadi Semarang)


Kolimator pada camera gamma mempunyai beberapa jenis, berikut ini jenis
jenis kolimator yang digunakan pada pesawat SPECT RS Dokter Kariadi
Semarang :
(a) Kolimator energi rendah resolusi tinggi (Low Energy High Resolution)
Kolimator LEHR merupakan kolimator yang dirancang untuk
kepentingan pemeriksaan yang memerlukan citra dengan resolusi tinggi
sehingga dapat mendeteksi kelainan dengan ukuran seminimal mungkin.
Teknik pemeriksaan yang menggunakan kolimator ini adalah
pemeriksaan static dan bersifat kualitatif. Bentuk kolimator ini memiliki
diameter lubang yang kecil dan septa yang tipis namun masih mampu
menahan arah sinar gamma yang tidak diinginkan, sehingga dapat
memberikan gambar dengan resolusi tinggi.
(b) Kolimator energy rendah sensitifitas tinggi (Low Energy High
Sensitivity/LEHS)
Pemeriksaan yang bersifat kuantitatif dan pencitraan dinamik
memerlukan count rate yang tinggi dalam kurun waktu yang sempit seperti
pemeriksaan renogram dan laju filtrasi glomerulus. Pemeriksaan jenis ini
memerlukan kemampuan kristal detector menangkap lebih banyak sinar
gamma. Makin banyak cacahan yang bisa diperoleh makin kecil
kemungkinan kesalahan.
Kolimator ini memiliki lubang relative lebih besar dengan septa yang
tipis, sehingga memungkinkan lebih banyak sinar gamma yang dapat
mencatat kristal detector, namun demikian resolusi kurang dibandingkan
dengan pencitraan yang dihasilkan kolimator LEHR.
(c) Kolimator Energy Rendah Multifungsi (Low Energy General
Purpose/LEGP)
Kolimator LEGP merupakan kolimator kombinasi dari kedua kolimator
sebelumnya. Kolimator ini digunakan jika jumlah cacahan diperlukan
dalam jumlah yang tinggi, namun resolusi tetap diperlukan. Pemeriksaan
yang menggunakan kolimator jenis ini adalah pencitraan dynamic yang
tidak memerlukan perhitungan kuantitatif.
(d) Kolimator Energy Tinggi
Kolimator ini mempunyai septa yang tebal agar mampu menahan sinar
gamma dengan tingkat energy tinggi, septa yang tebal diharapkan mampu
menahan sinar gamma yang tidak diharapkan dapat mencapai kristal
detector.

5) Photo Multiplier Tube (PMT)


PMT berfungsi untuk merubah signal cahaya menjadi signal elektrik secara
terukur. PMT ditempatkan dibagian belakang kristal NaI(Tl) dan berjumlah
banyak serta tersusun dalam suatu konfigurasi. PMT dihubungkan dengan kristal
secara optis dengan bahan silicon-like materials. Signal skintilasi yang
dihasilkan dari kristal akan diterima/dicatat oleh satu atau lebih PMT. Signal
keluaran PMT memiliki 3 komponen, yaitu: semua data-data ini akan terkumpul
dalam kolektor dan disimpan dalam memori ini akan diproses menjadi data
visual berupa gambar, grafik maupun angka.
3. TEKNIK PEMERIKSAAN SPECT-CT
a. Pemeriksaan Tyroid Pada Teknik Kedokteran Nuklir
Terdapat dua pemeriksaan thyroid pada teknik kedokteran nuklir, yaitu scan
thyroid dan uptake thyroid. Pada scan thyroid biasanya untuk mengevaluasi nodul.
Sedangkan pada uptake thyroid, juga dapat digunakan untuk menilai CT Thyroid
(bisa juga untuk melihat scanning thyroid, akan tetapi pada scanning thyroid tidak
bisa digunakan untuk menilai uptake thyroid)
Teknik uptake thyroid bertujuan untuk memeriksa apakah ada kelainan
seperti hyperthyroid ( kandungan yodium lebih dari 75 %) atau hypothyroid
(kandungan yodium kurang dari 5 % ). Jika terjadi hypothyroid akan diberikan obat
pada pasien untuk meningkatkan jumlah. Tetapi jika terjadi hyperthyroid akan
dilakukan abrasi pada pasien karena kebanyakan dokter takut jika dilakukan operasi
bedah karena akan terjadi perdarahan hebat. Dan pada saat dilakukan penurunan
jumlah harus dilakukan secara bertahap.
Di RS karyadi pemeriksaan thyroid ini menggunakan radiofarmaka
Iodium131, karena radiofarmaka tersebut hanya merusak bagian yang banyak terdapat
yodiumnya saja (dalam thyroid terdapat banyak yodium), jadi bagian yang lain tidak
dirusak.
b. Teknik Pemeriksaan Sidik Ginjal Dmsa (Renal Scintigraphy)
Merupakan pemeriksaan ginjal secara kedokteran nuklir dengan metode
pemberian radiofarmaka, yang bertujuan untuk :
1) Menilai fungsi parenkim ginjal
2) Mengetahui penyebaran aktivitas jaringan yang masih berfungsi dari suatu
pielonefritis
3) Deteksi malformasi Arteri-Vena
4) Deteksi daerah yang avaskuler (infark ginjal, abses dan kista)
5) Deteksi kelainan ginjal kongenital seperti horse shoe kidney. Ektopik

Anda mungkin juga menyukai