Anda di halaman 1dari 21

CEDERA SEL

HUSNI MUBARAK
PPDGS
PROGRAM STUDY BEDAH MULUT DAN MAXILLOFACIAL
FKG-UNHAS
2018
ORGANISASI SELULER

• Sel: Struktur dan unit fungsional terkecil yg mysun Jaringan – Organ –


Individu, yang mengakomodasi perubahan dan Stres ekstraseluler
• Sel terdiri: membran plasma, sitoplasma, nukleus dannukleoplasma
• Didalam sitoplasma terdapat organel dengan fungsi spesifik
• Dapat merespon dalam kondisi Fisiologi dan patologi Cedera
FUNGSI ORGANEL
• Membran plasma: memberi bentuk sel, melekatkan sel pada sel lain.
Fungsi membran plasma sebagai:
- Pintu gerbang transport selektif makanan dan produk buangan ke dalam dan ke luar sel
- Membangkitkan potensial membran
- Bekerja sebagai saluran komunikasi untuk kontrol sinyal dari sekitar tubuh
• Nukleus mengandung genom DNA, yang mengkode (memberi perintah) untuk sintesa protein
• Retikulum endoplastik dan Aparatus Golgi bersama sama mensintesa protein dibawah kontrol RNA didalam
ribosom, menurut perintah DNA
• Mitokondria tempat metabolisme sel, merubah makanan menjadi ATP
• Lisosom tempat sintesa enzim pencernakan
• Cedera sel merupakan keadaan dimana sel beradaptasi secara berlebih
atau sebaliknya, sel tidak memungkinan beradaptasi secara normal.
• Sel melakukan perubahan fungsi dan struktur dalam usahanya
mempertahankan kondisi keseimbangan tubuh normal. Apabila tubuh
mengalami stres fisiologis ataupun adanya proses yang abnormal, maka sel
akan melakukan adaptasi
CEDERA SEL

• Suatu kead Sel mglami Stress Fisiologis atau rangsangan patologis, yang berakibat terjadinya
perubahan terhadap sel
• Reversible
• Irreversible
- nekrosis
- opoptosis
MEKANISME CEDERA SEL

Respon dari sel terhadap cedera, tergantung :


- jenis cedera

- lamanya
- beratnya
Dampak dari cedera
- tipe sel
- status gizi/hormonal
- adaptasi
- perbaikan generik
CARA CIDERA SEL

• Kekurangan oksigen (hipoksia)


• Kekurangan zat makanan penting(defisiensi protein, avitaminosis)
• Agent fisik (trauma, panas, dingin, radiasi, listrik)
• Agent kimia dan obat-obatan
• Agent (biologi) infektius (Virus, bakteri, fungi, dan parasit)
• Reaksi imunologik
• Kelainan genetik (Sindroma down, anemia sel sabit)
• Penuaan
OPOTOSIS

• Apoptosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti falling off atau gugur
• Apoptosis merupakan kematian terprogam sel, di mana sel mengaktifkan
enzim untuk menghancurkan inti sel dan protein sitoplasmik
• Karakteristik apoptosis adalah hilangnya integritas membrane sel, kebocoran
konten seluler, serta pencernaan enzimatis dalam sel(makrofag mencerna
badan apoptotic)
Kematian terprogram sel ini penting untuk menjaga kestabilan proliferasi daneliminasi
sel, misalnya:
• Menjaga ketetapan ukuran organ dewasa (agar mencapai ukuran normal,tidak
berkembang menjadi lebih besar)
• Pembentukkan dan perkembangan organ tubuh pada embrio,
misalnya penghancuran selaput pada jari tangan dan kaki.
• Atrofi fisiologis dan involusi, seperti yang terjadi pada sel tumor, kanker,serta
leukemia
• Tahapan apoptosis
1. Tahap kematian
Akibat perubahan metabolic dalam sel yang tidak dapat diadaptasi oleh sel,
terjadi kondensasi inti sel dan sitoplasma, namun membrane plasma tetap utuh.
Kemudian terjadi fragmentasi DNA dan pemecahan sel menjadi
badanapoptotic yang masing-masingnya dikelilingi oleh membrane plasma,
di mana beberapa badan mengandung hasil fragmentasi DNA
2. Tahap eliminasi sel
Badan apoptotic mensekresikan signal-signal pengenal yang dapat
diidentifikasioleh makrofag, sehingga sel lain/makrofag mengelilingi dan
memakannya
• Mekanisme apoptosis
1. Jalur mitokondrial / intrinsic
Mitokondria mengandung beberapa sitokrom c yaitu protein yang dapat
memicuterjadinya apoptosis. Pilihan sel untuk hidup atau mati ditentukan oleh
permeabilitasmitokondira yang dikontrol oleh lebnih dari 20 macam protein, di
mana prototype- nya adalah enzim Bcl-2
2. Jalur death reseptor/ekstrinsik
Beberapa sel memiliki molekul ekstrinsik yang memicu apoptosis, disebut juga death
receptor. Kebanyakan molekul tersebut adalah anggota dari Tumor Necrosis
Factor (TNF) yang mengandung daerah kematian, merupakan mediatorinteraksi antar
sel. Prototype death receptor adalah TNF tipe 1 dan Fas (CD95).Ligan fas adalah
protein membrane yang diekspresikan saat aktivasi limfosit T.Ketika limfosit T
menemukan target (ekspresor Fas), molekul Fas bertautandengan ligan Fas membentuk
protein adapter yang bisa mengikat caspase-8.Pengikatan beberapa caspase
memicu terjadinya apoptosis
• Tahapan akhir dari apoptosis sel adalah perubahan membrane, di mana
phosphadatildilserine yang pada normalnya hanya tedapat di bagian dalam
membrane sel berputar menghadap sisi luar membrane yang dapat
diindentifikasi oleh makrofag sebagai badan apoptotic, sehingga akan
dicerna olehnya
NEKROSIS

• Nekrosis merupakan suatu peristiwa matinya sel pada organisme yang hidup
• Perbedaan apoptosis dan nekrosis terlihat pada hilangnya integritas
membransel, pelepasan enzim hidrolisis, serta debris yang dilepaskan ke CES
pada akhirnya memicu serangkaian reaksi inflamasi
PROSES TERJADINYA NEKROSIS

• Diawali dengan perubahan morfologis pada sel


yaitu piknosis, kariorheksis, dan kariolisis.
• Pada tahapan nukleus mengalami kondensasi, batasnya menjadi tak teratur, serta
berwarna gelap.
• Kemudian inti akan hancur menjadi fragmen-fragmen, proses ini disebut kariorheksis.
• Tahapan terakhir adalah hancurnya nukleus secara keseluruhan, proses ini disebut
kariolisis
AKIBAT TERJADINYA NEKROSIS

• Tubuh kehilangan fungsi dari area yang mati.Area yang mengalami nekrosis
akan menjadi sumber infeksi bagi sel
disekelilingnya, bahkan jika tidak terinfeksi sekalipun adanya sel yang menga
lami nekrosis akanmengakibatkan perubahan sestemik tertentu seperti
demam, peningkatan jumlahleukosit, dan beberapa gejala lain
• Nekrosis terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
1. Coagulative nekrosis, biasanya nekrosis ini trjadi di ginjal, hati dan
miokard. Nekrosis koagulative ialah akibat hipoksia, dimana menyebabkan terjadi
nyadenaturasi protein dalam albumin
2. Liquefactive necrosis/nekrosis mencair.Nekrosis ini terjadi apabila autolysisdan
heterolysis melebih denaturasi protein. Daerah nekrotik melunak,kemudain terisi
oleh cairan. Nkerosis mencair biasa terlihat dalam otak danonfeksi bakteri local
(abses)
3. Caseous necrosis. Nekrosis ini khas terjadi dalam penyakit tuberculosis.
Secaramakroskopik, terlihat sebagai bahan lunak,rapuh dan menyerupai
keju.Sedangkan secara mikroskopik, terlihat seperti kepingan-kepingan.
NekrosisCaseous terjadi pada penyakit tuberculosis. Adanya reaksi
hipersensitivitas menyebabkan adanya peradangan dan nekrosis. Nekrosis
bagian sentral lesimenggambarkan bentuk yang padat, menyerupai keju.. Ini
yang disebut dengannekrosis kaseous. Daerah yang mengalami nekrosis
kaseous dapat mengalami.
4. Fat necrosis. Biasa terjadi di payudara dan pancreas. Hal ini disebabkan
karenaadanya disolusi sel oleh enzim lipase. Hasilnya yang berupa asam
lemak,kemudian bergabung dengan natrium, calcium dan magnesium.
Penggabunganini membentuk endapan putih. Secara histologik, lemak nekrotik
menunjukkan baying-bayang sel dan bintik-bintik basofilik karena deposisi
kalsium
NEKROSIS PADA PENYAKIT DIABETES TERJADI SEPERTI
BERIKUT

• Pada orang diabetes, kadar glukosannya tinggi sehingga daerahnya pun


pekat.Akibatnya, aliran darah pun melambat.
• Aliran yang lambat menyebabkan lemak-lemak yang terkandung dalam
darah, mengendap atau menempel di pembuluh darah. Inilah yang disebut
dengan artherosklerosis, yang menyebabkan darah pun tersumbat.
• Aliran di kapiler darah pun ikut tersumbat. Alhasil, sel pun kekurangan nutrisi.
Inilah yang menyebabkan nekrosis dan kemudian membentuk gangren
APOPTOSIS NEKROSIS
Kematian sel per sel Melibatkan sekelompok sel
Membran sel akan mengalami penonjolan-penonjolan Mengalami kehilangan integritas
keluar tanpa disertai hilangnya integritas membran
Sel terlihat menciut dan akan membentuk badan Sel akan terlihat membengkak untuk kemudian
apoptosis mengalami lisis
Lisosomnya utuh Terjadi kebocoran lisosom
Kromatin sel terlihat bertambah kompak dan Kromatinnya bergerombol dan terjadi agregasi
membentuk massa padat yang uniform
Tidak terlihat adanya sel-sel radang disekitar sel Respon peradangan yang nyata disekitar sel-sel
yang mengalami opoptosis yang mengalami nekrosis
Dimakan oleh sel yang berdekatan atau berbatasan Tidak dimakan oleh makrofag
langsung dengannya dan beberapa makrofag
Terjadi aktivasi enzym spesifik untuk transduksi signal Enzym-enzym mengalami perubahanatau inaktivasi
dan eksekusi

Terjadi DNA fragmentasi non randomsehingga jika Fragmentasi terjadi secara random
DNA yang diekstrak darisel yang mengalami
apoptosis dielektroporesis dengan agarose
akanterlihat gambaran seperti tangga (DNAladder)
KESIMPULAN

• Cedera sel merupakan keadaan dimana sel beradaptasi secara berlebih atau
sebaliknya, sel tidak memungkinan beradaptasi secara normal
• Sel melakukan perubahan fungsi dan struktur dalam usahanya mempertahankan
kondisi keseimbangan tubuh normal. Apabila tubuh mengalami stres fisiologis
ataupun adanya proses yang abnormal, maka sel akan melakukan adaptasi
• Kegagalan adaptasi sel berakibat pada cedera sel yang bisa bersifat reversible
(dapat kembali normal) ataupun irreversible (tidak kembali normal)
• Apabila cedera sel sangat beratsehingga tidak dapat kembali normal maka sel
akan mati melalui 2 cara yaitu apoptosis (bunuh diri, sebagai kematian sel yang
alami) atau nekrosis (rusak,sehingga mati).

Anda mungkin juga menyukai