HUSNI MUBARAK
PPDGS
PROGRAM STUDY BEDAH MULUT DAN MAXILLOFACIAL
FKG-UNHAS
2018
ORGANISASI SELULER
• Suatu kead Sel mglami Stress Fisiologis atau rangsangan patologis, yang berakibat terjadinya
perubahan terhadap sel
• Reversible
• Irreversible
- nekrosis
- opoptosis
MEKANISME CEDERA SEL
- lamanya
- beratnya
Dampak dari cedera
- tipe sel
- status gizi/hormonal
- adaptasi
- perbaikan generik
CARA CIDERA SEL
• Apoptosis berasal dari bahasa Yunani yang berarti falling off atau gugur
• Apoptosis merupakan kematian terprogam sel, di mana sel mengaktifkan
enzim untuk menghancurkan inti sel dan protein sitoplasmik
• Karakteristik apoptosis adalah hilangnya integritas membrane sel, kebocoran
konten seluler, serta pencernaan enzimatis dalam sel(makrofag mencerna
badan apoptotic)
Kematian terprogram sel ini penting untuk menjaga kestabilan proliferasi daneliminasi
sel, misalnya:
• Menjaga ketetapan ukuran organ dewasa (agar mencapai ukuran normal,tidak
berkembang menjadi lebih besar)
• Pembentukkan dan perkembangan organ tubuh pada embrio,
misalnya penghancuran selaput pada jari tangan dan kaki.
• Atrofi fisiologis dan involusi, seperti yang terjadi pada sel tumor, kanker,serta
leukemia
• Tahapan apoptosis
1. Tahap kematian
Akibat perubahan metabolic dalam sel yang tidak dapat diadaptasi oleh sel,
terjadi kondensasi inti sel dan sitoplasma, namun membrane plasma tetap utuh.
Kemudian terjadi fragmentasi DNA dan pemecahan sel menjadi
badanapoptotic yang masing-masingnya dikelilingi oleh membrane plasma,
di mana beberapa badan mengandung hasil fragmentasi DNA
2. Tahap eliminasi sel
Badan apoptotic mensekresikan signal-signal pengenal yang dapat
diidentifikasioleh makrofag, sehingga sel lain/makrofag mengelilingi dan
memakannya
• Mekanisme apoptosis
1. Jalur mitokondrial / intrinsic
Mitokondria mengandung beberapa sitokrom c yaitu protein yang dapat
memicuterjadinya apoptosis. Pilihan sel untuk hidup atau mati ditentukan oleh
permeabilitasmitokondira yang dikontrol oleh lebnih dari 20 macam protein, di
mana prototype- nya adalah enzim Bcl-2
2. Jalur death reseptor/ekstrinsik
Beberapa sel memiliki molekul ekstrinsik yang memicu apoptosis, disebut juga death
receptor. Kebanyakan molekul tersebut adalah anggota dari Tumor Necrosis
Factor (TNF) yang mengandung daerah kematian, merupakan mediatorinteraksi antar
sel. Prototype death receptor adalah TNF tipe 1 dan Fas (CD95).Ligan fas adalah
protein membrane yang diekspresikan saat aktivasi limfosit T.Ketika limfosit T
menemukan target (ekspresor Fas), molekul Fas bertautandengan ligan Fas membentuk
protein adapter yang bisa mengikat caspase-8.Pengikatan beberapa caspase
memicu terjadinya apoptosis
• Tahapan akhir dari apoptosis sel adalah perubahan membrane, di mana
phosphadatildilserine yang pada normalnya hanya tedapat di bagian dalam
membrane sel berputar menghadap sisi luar membrane yang dapat
diindentifikasi oleh makrofag sebagai badan apoptotic, sehingga akan
dicerna olehnya
NEKROSIS
• Nekrosis merupakan suatu peristiwa matinya sel pada organisme yang hidup
• Perbedaan apoptosis dan nekrosis terlihat pada hilangnya integritas
membransel, pelepasan enzim hidrolisis, serta debris yang dilepaskan ke CES
pada akhirnya memicu serangkaian reaksi inflamasi
PROSES TERJADINYA NEKROSIS
• Tubuh kehilangan fungsi dari area yang mati.Area yang mengalami nekrosis
akan menjadi sumber infeksi bagi sel
disekelilingnya, bahkan jika tidak terinfeksi sekalipun adanya sel yang menga
lami nekrosis akanmengakibatkan perubahan sestemik tertentu seperti
demam, peningkatan jumlahleukosit, dan beberapa gejala lain
• Nekrosis terbagi menjadi beberapa jenis, yaitu
1. Coagulative nekrosis, biasanya nekrosis ini trjadi di ginjal, hati dan
miokard. Nekrosis koagulative ialah akibat hipoksia, dimana menyebabkan terjadi
nyadenaturasi protein dalam albumin
2. Liquefactive necrosis/nekrosis mencair.Nekrosis ini terjadi apabila autolysisdan
heterolysis melebih denaturasi protein. Daerah nekrotik melunak,kemudain terisi
oleh cairan. Nkerosis mencair biasa terlihat dalam otak danonfeksi bakteri local
(abses)
3. Caseous necrosis. Nekrosis ini khas terjadi dalam penyakit tuberculosis.
Secaramakroskopik, terlihat sebagai bahan lunak,rapuh dan menyerupai
keju.Sedangkan secara mikroskopik, terlihat seperti kepingan-kepingan.
NekrosisCaseous terjadi pada penyakit tuberculosis. Adanya reaksi
hipersensitivitas menyebabkan adanya peradangan dan nekrosis. Nekrosis
bagian sentral lesimenggambarkan bentuk yang padat, menyerupai keju.. Ini
yang disebut dengannekrosis kaseous. Daerah yang mengalami nekrosis
kaseous dapat mengalami.
4. Fat necrosis. Biasa terjadi di payudara dan pancreas. Hal ini disebabkan
karenaadanya disolusi sel oleh enzim lipase. Hasilnya yang berupa asam
lemak,kemudian bergabung dengan natrium, calcium dan magnesium.
Penggabunganini membentuk endapan putih. Secara histologik, lemak nekrotik
menunjukkan baying-bayang sel dan bintik-bintik basofilik karena deposisi
kalsium
NEKROSIS PADA PENYAKIT DIABETES TERJADI SEPERTI
BERIKUT
Terjadi DNA fragmentasi non randomsehingga jika Fragmentasi terjadi secara random
DNA yang diekstrak darisel yang mengalami
apoptosis dielektroporesis dengan agarose
akanterlihat gambaran seperti tangga (DNAladder)
KESIMPULAN
• Cedera sel merupakan keadaan dimana sel beradaptasi secara berlebih atau
sebaliknya, sel tidak memungkinan beradaptasi secara normal
• Sel melakukan perubahan fungsi dan struktur dalam usahanya mempertahankan
kondisi keseimbangan tubuh normal. Apabila tubuh mengalami stres fisiologis
ataupun adanya proses yang abnormal, maka sel akan melakukan adaptasi
• Kegagalan adaptasi sel berakibat pada cedera sel yang bisa bersifat reversible
(dapat kembali normal) ataupun irreversible (tidak kembali normal)
• Apabila cedera sel sangat beratsehingga tidak dapat kembali normal maka sel
akan mati melalui 2 cara yaitu apoptosis (bunuh diri, sebagai kematian sel yang
alami) atau nekrosis (rusak,sehingga mati).