2
3
REGIO ANATOMI
MANDIBULA
5
6
FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA FRAKTUR
MANDIBULA
7
Insidensi
Persentase terjadinya fraktur mandibula
berdasarkan lokasinya pada mandibula
(Fonseca,1999):
Biomekanika
Huelke et al :
- 75% fraktur mandibula terjadi di daerah tension
- Mandibula mendistribusikan melalui lengkungnya menyerupai busur
Miloro, Michael., Peterson’s Principles of Oral and Maxillofacial Surgery, 2nd edition,
BC Decker Inc, London, 2004
Persentase Fraktur Mandibula
Menurut Penelitian Luyk NH
■ Daerah mandibula yang lemah :
1. Subkondilar
2. Angulus mandibula
3. Mentalis
■ Fraktur subkondilar → ↗ anak-anak
■ Fraktur angulus → ↗ remaja & dewasa muda.
KLASIFIKASI FRAKTUR
MANDIBULA
■ Berdasarkan Jenis Fraktur :
1. Fraktur Sederhana/# tertutup
2. Fraktur Greenstick
3. Fraktur Compound /# terbuka
4. Fraktur Comminuted
5. Fraktur Kompleks
6. Fraktur impaksi/teleskop
7. Indirect&direct #
8. Fraktur Patologis
1. Favorable #
2. Unfavorable #
13
Berdasarkan Anatomi
■ Fraktur dentoalveolar
■ Fraktur Simfisis
■ Fraktur Parasimfisis
■ Fraktur Korpus
■ Fraktur Angulus
■ Fraktur Ramus
■ Fraktur prosesus kondilus
■ Fraktur prosesus koronoideus
Menurut Penyebab terjadinya Fraktur
5/19/2019 15
16
17
Fraktur Kondilus
(Fraktur TMJ)
18
Persentase
■ Body mandibula: 29%
■ Kondilus mandibula: 26%
■ Angle mandibula: 25%
■ Simfisis mandibula: 17%
■ Ramus mandibula: 4%
■ Prosesus koronoideus: 1%
Diagnosa dan gejala klinis
■ Nondisplaced
■ Deviated
■ Displacement ke arah medial atau overlap
lateral
■ Displacement ke arah anterior atau overlap
posterior
■ Tidak ada kontak antara fraktur segmen
Relasi antara kepala kondilus dan
fossa glenoideus
■ Nondisplaced
■ Displacement
■ Dislokasi
Tanda & Gejala Fraktur
Mandibula
■ Maloklusi → Gigitan Silang
→ Gigitan Terbuka
→ Prematur Kontak
■ Rasa Sakit
■ Pembengkakan/Oedema
■ Pergerakan rahang yang terbatas
■ Perubahan bentuk lengkung mandibula
■ Periksa wajah dan mandibula dengan kontur
yang abnormal, meskipun pada kontur fasial
mungkin tertutupi pembengkakan.
■ Gambaran wajah yang memanjang diakibatkan
fraktur subkondilus, angle/body, diikuti
dengan mandibula bergeser ke bawah.
■ Asimetri wajah sebaiknya diperhatikan
terhadap kemungkinan fraktur kondilus
mandibula.
■ Pemeriksaan mendalam terhadap kehilangan
gigi dan tulang pendukung membantu
diagnosa fraktur alveolar, body & simfisis.
■ Lakukan palpasi dengan menggunakan
kedua tangan, dengan cara meletakkan ibu
jari pada gigi & telunjuk pada batas bawah
mandibula secara hati-hati dan perlahan-
lahan memberikan tekanan diantara kedua
tangan hingga dapat mendeteksi krepitasi
fraktur.
Palpasi bimanual pada mandibula untuk
membandingkan struktur anatomis
)
32
Pemeriksaan Intra oral
33
EVALUASI RADIOGRAFI
■ Rencana perawatan untuk fraktur mandibula
sangat bergantung pada diagnosa radiografi.
■ Pemeriksaan radiologis
1. Foto Panoramik
2. Foto Lateral Oblik
3. Foto Posteroanterior
4. Foto Oklusal
5. Foto Periapikal
6. Foto Riverse Towne’s view
7. Foto TMJ
8. Computed Tomography Scan
Foto Panoramik
■ Merupakan foto yang sering dipergunakan untuk diagnosa fraktur.
■ Keuntungan:
- Teknik yang sederhana
- Menggambarkan mandibula dengan detail yang baik.
■ Kerugian :
- Foto panoramik mengharuskan pasien harus berdiri → sulit pada
pasien trauma yang parah
- Gambaran TMJ kurang jelas
- Ketersediaan alat di RS
DIAGNOSIS TRAUMA MAKSILOFASIAL
38
PERAWATAN FRAKTUR
MANDIBULA
CLOSED REDUCTION
Yaitu cara perawatan fraktur mandibula dengan
reduksi tertutup tanpa melalui suatu tindakan
pembedahan.
5/19/2019 40
INDIKASI METODE REDUKSI
TERTUTUP
■ Fraktur menguntungkan tanpa adanya pergeseran tempat
(nondisplace favorable fracture)
■ Fraktur comunitted yang luas
■ Fraktur pada mandibula oedentolous (tidak bergigi)
■ Fraktur mandibula pada anak
■ Fraktur processus coronoidalis
■ Fraktur kondilus
METODE – METODE FIKSASI
■ INTRAMAKSILA
Tehnik circumferential mandibula edentulous
■ Immobilisasi melibatkan intermaxillary fixation (IMF)
dengan menggunakan arch bar, eyelet wires atau splint.
■ Lamanya immobilisasi rata-rata sekitar 7 hingga 21
hari. Periode ini dapat meningkat atau menurun
tergantung pada umur penderita, derajat pergeseran
dan adanya fraktur tambahan.
■ Apabila intermaxillary fixation telah dilepas maka diikuti
dengan penggunaan elastic guidance untuk
mengarahkan mandibula pada posisi maximal
intercuspation.
■ Selanjutnya bila penderita telah mempunyai
kemampuan fungsional kembali dan oklusi tetap stabil
serta rasa sakit minimal maka elastic guidance dan
arch bar dilepas.
Jenis Alat Reduksi Tertutup
2. Arch Bar
Intermaxillary Fixation :
Anak-anak : 2-3 minggu
Dewasa : 3-4 minggu
Usia lanjut : 6-8 minggu
Fraktur kondilus : 10-14 hari
Pertimbangan khusus :
-fraktur comminuted
-pasien alkoholik dan malnutrisi
-fraktur yang terlambat mendapatkan perawatan
-fraktur yang dilakukan pencabutan gigi pada garis fraktur
Miloro, Michael., Peterson’s Principles of Oral and Maxillofacial Surgery, 2nd edition,
BC Decker Inc, London, 2004
OPEN REDUCTION
■ adalah suatu tindakan reduksi dengan cara pembedahan untuk
memudahkan lapang pandang.
■ Jenis-jenis dari metode terbuka
1. interosseus wiring dan
2. fiksasi dengan bone plate and screw.
5/19/2019 50
Interosseous Wiring
■ Pertengahan 1900
■ Fiksasi 2 atau lebih fragmen tulang dengan bantuan kawat
■ Ф kawat: 0.4 mm
■ Indikasi: fraktur ramus dan fragmen tulang kecil
Interosseous wiring
Various wire ligature shape: 1. simple ligature, 2. combine simple
and figure eght ligature, 3. brons wiring , 4. Double ligature
5/19/2019
Metode Fiksasi 54
Miloro, Michael., Peterson’s Principles of Oral and Maxillofacial Surgery, 2nd edition,
BC Decker Inc, London, 2004
Fiksasi Kawat
2. Figure of eight wire
Metode ini lebih kuat dibandingkan metode sebelumnya dalam aspek
superior dan inferior border pada fraktur angulus.
Miloro, Michael., Peterson’s Principles of Oral and Maxillofacial Surgery, 2nd edition,
BC Decker Inc, London, 2004
5/19/2019 56
Fiksasi Kawat
3. Transosseous circum-mandibular wire (Obwegesser’s technique)
Metode ini digunakan saat posisi garis fraktur membentuk sudut dengan
border inferior mandibula.
Miloro, Michael., Peterson’s Principles of Oral and Maxillofacial Surgery, 2nd edition,
BC Decker Inc, London, 2004
57
Lag Screw
■ ORIF
MINIPLATE SET
PEMASANGAN PLAT
Miloro, Michael., Peterson’s Principles of Oral and Maxillofacial Surgery, 2nd edition,
BC Decker Inc, London, 2004
5/19/2019 69
Akses Endocospic :
- Minimally invasive surgical approach
- 1994 Ma & Fang pertama kali
memperkenalkan saat melakukan operasi
angulus mandibula
Miloro, Michael., Peterson’s Principles of Oral and Maxillofacial Surgery, 2nd edition,
BC Decker Inc, London, 2004
5/19/2019 70
FRACTUR HEALING
Fraktur Tulang merupakan jaringan keras
yang membentuk tubuh manusia
Elastis
mampu melakukan regenerasi
Penyembuhan
normal fraktur merupakan
suatu proses biologis
Fraktur sembuh
dengan pembentukan tulang,
bukan jaringan fibrosa
Gambaran Struktur dan Histologis Tulang
Komposisi Tulang
Air
8% Osteoklast
Osteosit
Padat Unsur
92 % selular Osteoblast
Nonkolagen
Unsur protein
organik
Kolagen
Unsur Hidroksiapatit
anorganik kristalin
■ Unsur selular
Terdapat tiga jenis sel utama tulang yaitu :
– Osteoblas
■ sintesa matrik tulang dalam pertumbuhan, perbaikan dan
remodelling tulang.
■ Osteoblas terdapat pada lapisan dalam periosteum &
diferensiasi sel-sel mesenkim.
– Osteosit
■ dari osteoblas yang terperangkap dalam matrik tulang &
mengalami mineralisasi.
■ Sel ini berperanan dalam nutrisi tulang berupa transfer
oksigen dan metabolit/ kalsium).
– Osteoklas
■ berfungsi dalam resorbsi tulang.
■ mengandung enzim lisosim seperti asam fosfat dan
katepsin.
■ sel ini berkontak dengan permukaan tulang berpenetrasi
ke dalam tulang mengeluarkan enzim terjadi resorbsi
tulang.
75
JENIS PENYEMBUHAN FRAKTUR
PENYEMBUHAN
SECARA LANGSUNG
DIRECT HEALING
PRIMARY HEALING
PENYEMBUHAN
SECARA TDK LANGSUNG
INDIRECT HEALING
SECONDARY HEALING
Terjadi pada kondisi mekanis yang stabil
Melalui proses pembentukan osteon antar fragmen
Indirect
A
C
PENYEMBUHAN
SECARA LANGSUNG
DIRECT HEALING
PRIMARY HEALING
Tahap Awal
Reaksi inflamasi + Pengaktifan sistem pertahanan
tubuh Vasodilatasi + Oedem dlm beberapa jam
Kalsifikasi kartilago
Tahap Remodeling
Resorpsi tulang oleh osteoklast
Aposisi tulang oleh osteoblast
BMP Pembentukan tulang
Kontur tulang pulih
PROSES PENYEMBUHAN FRAKTUR
FASE HEMATOM
FASE PROLIFERASI
FASE KALUS
FASE KONSOLIDASI
FASE REMODELING
OTOT
PERIOSTEUM
HEMATOM
SUMSUM TULANG
TULANG HIDUP
FASE HEMATOMA
TULANG MATI
PROLIFERASI SEL
SUBPERIOSTEAL
BEKUAN
DARAH
JARINGAN SEL
BEKUAN DARAH
TULANG LAMELAR
SUMSUM TULANG
TULANG LAMELAR
FASE REMODELING
SKEMA PENYEMBUHAN FRAKTUR
TNF- PDGF
Interleukin INFLAMASI TGF-
Vaskular ingrowth
KALUS Fibroblas
LUNAK Kondroblas
Osteoklas
Osteoblas
KALUS
KERAS
Modeling Remodeling
UNION
FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PENYEMBUHAN FRAKTUR
Umur penderita
MALUNION
DELAYED UNION
NON UNION
MALUNION
DEFORMITAS RESIDUAL :
ANGULASI, ROTASI, SHORTENING, LENGTHENING
3. Nonunion 4. Vaskularisasi
5. Faktor sistemik
103
Klasifikasi Fraktur Mandibula
Berdasarkan Regio Anatomi
■ Fraktur prosesus alveolaris
■ Fraktur Midline
■ Fraktur Simfisis
■ Fraktur Parasimfisis
■ Fraktur Korpus
■ Fraktur Angulus
■ Fraktur Ramus
■ Fraktur prosesus kondilus
■ Fraktur prosesus koronoideus
104
Otot yang Melekat pada Mandibula
■ M. PTERIGOIDEUS MEDIALIS
(INTERNA)
Kontraksi mandibula terangkat
ke atas. Otot ini juga aktif
mendorong mandibula ke depan
■ M. PTERIGOIDEUS LATERALIS
(EKSTERNA)
gerakan sliding ke depan
pada TMJ dan otot ini aktif waktu
gerakan protrusi, membuka
mulut dan pergerakan ke
samping mandibula
105
■ M. DIGASTRIKUS
M. digastrikus dan M. supra&infrahyoid mengangkat
os.hyoid yang penting untuk proses menelan.
106
107
108
1. Favorable #
2. Unfavorable #
109
Stabilitas fraktur mandibula
119
Miniplate osteosynthesis
120
■ Prinsip osteosintesis pada tension site tulang yang
patah
■ Mandibula tension site terletak pada mandibula
bagian atas (alveolar border) dan compression site pada
bagian bawah (basilar border)
121
■ Tarikan fisiologis, kekuatan tensi sepanjang tepi
alveolar dan kekuatan kompresi sepanjang tepi
bawah
■ Pada body mandibula terutama terdapat kekuatan
tensi, terkuat pada daerah angulus dan terlemah
pada regio premolar
■ Pada regio parasimfisis mandibula, kekuatan2 tsb
terutama menghasilkan gerakan torsional yang
semakin mendekati garis median semakin kuat
122
■ Champy dkk menentukan bahwa garis ideal dari
osteosynthesis adalah di rahang bawah, di
mana fiksasi miniplate lebih stabil
■ diperlukan pertimbangan lokasi miniplate yang
mempengaruhi stabilitas rahang bawah.
■ Champy mempelajari mekanisme kekuatan
tarikan tsb menggunakan model matematis
mandibula & berhasil mendeterminasi garis
osteosintesis ideal untuk menanggulangi
adanya 2 kekuatan yang berlawanan.
123
Garis trajectory pada daerah corpus
mandibula
Kekuatan torsional pada daerah anterior
foramen mentalis
Garis ideal untuk miniplate osteosintesis pada
mandibula (Bahr&Stoll, 1991)
126
Champy’s line of osteosyntesis
127
Posisi osteosintesis ideal , garis osteosintesis ideal dan
penempatan plat menurut Champy
Posisi Osteosintesis dan #comminuted &
dislaced basal triangle segment
129
130
Hasil yang didapatkan pada monocortical osteosynthesis
131
5/19/2019 Free template from www.brainybetty.com 132
Journal of Oral and Maxillofacial Surgery
Volume 63, Issue 5 , Pages 655-663, May 2005
Andrew J.L. Gear, MD, Elena Apasova, MD, John P. Schmitz, DDS, PhD, Warren Schubert,
MD
133
FIGURE 3. Depiction of a biomechanical model of the
mandible, where “a line of zero force” (or fulcrum)
separates a zone of tension on the superior mandibular
border from a zone of compression on the inferior border.
This line of zero force mirrors the course of the inferior
alveolar nerve.Gear et al. Treatment for Mandibular Angle
Fractures. J Oral Maxillofac Surg 2005