Anda di halaman 1dari 25

Hilangnya kontinuitas

MANDIBULA, yang diakibatkan


TRAUMA pada wajah ataupun
keadaan PATOLOGIS.

69%

27%

12%

4%
SURVEY
District of
Columbia
Hospital 540
kasus fraktur

2%

KLASIFIKASI FRAKTUR
MANDIBULA

1. Menurut regio pada mandibula (R.Dingman


dan P.Natvig)1969 :
Prosesus alveolaris
Midline
Simphisis
Parasimphisis
Body
Angle
Ramus
Prosesus Kondilaris
Prosesus Koronoid

2. Menunjukkan frekuensi fraktur di masingmsing regio tersebut

Frekuensi terjadinya fraktur pada


mandibula adalah :

3. Berdasarkan ada tidaknya gigi (Menurut


Kazanjian dan Converse)

Fraktur kelas 1 : gigi terdapat di 2 sisi


fraktur
Fraktur kelas 2 : gigi hanya terdapat di
salah satu fraktur
Fraktur kelas 3 : tidak terdapat gigi di
kedua sisi fraktur
4. Menurut cara perawatan

o
o
o
o

Fraktur
Fraktur
Fraktur
Fraktur

Unilateral
Bilateral
Multipel
Berkeping-keping (Comminuted)

5. Berdasarkan tipe/derajat keparahan fraktur


mandibula:

Simple/Fraktur Tertutup
Fraktur Terbuka
Greenstick
Comminuted atau compound
Pathologi
Multiple
Impacted
Atrophic
Indirect

TANDA-TANDA
KLINIS

Keluhan Subyektif
Rasa sakit
Kesulitan / ketidakmampuan
untuk mengunyah
Sukar membuka mulut
Bengkak pada bagian trauma
dan bagian yang fraktur

Palpasi pada tepi mandibula


menunjukkan deformitas seperti tangga
(step deformity) apabila edema dan
hematom tidak parah
Pemeriksaan rongga mulut
menunjukkan terpisahnya gigi satu dengan
yang lain dan terputusnya kontinuitas
dataran oklusal pada bagian fraktur
Waktu pasien mengatupkan gigi-geligi
terdapat gangguan oklusi ringan sampai
berat

Mobilitas fragmen abnormal terlihat saat


pasien menelan atau menggerakkan
mandibulanya
Gerak membuka mulut pada fraktur
subkondilar unilateral mengakibatkan
penyimpangan ke arah bagian yang cedera
Pada kasus fraktur subkondilar bilateral
terjadi gigitan terbuka (open bite)
pascatrauma

EVALUASI RADIOGRAFI
(setelah pemeriksaan klinis)
Foto Panoramik paling
umum untuk Fraktur
Mandibula
Foto Lateral Oblique
Foto Postroanterior
Foto Oklusal mengetahui
pergeseran segmen Ramus
Foto Periapikal
Foto TMJ
CT Scan

PRINSIP PENGELOLAAN
FRAKTUR OROMAXILLOFACIAL
Emergency Care ABC
Reduksi mengembalikan
posisi
Fiksasi dikunci
Immobilisasi istirahat
Rehabilisasi Fisioterapi,
mengembalikaan faal
pengunyahan
Evaluasi penyatuan tulang

PERAWATAN

N
A
U
J
U
T

Memperoleh oklusi yang stabil


Memperbaiki interincisal opening dan
pergerakan excursive mandibula
Memperkecil deviasi pada mandibula
Menghindari penyakit internal TMJ
pada sisi yang terluka ataupun sisi
kolateralnya
Menghindari komplikasi jangka
panjang dari gangguan pertumbuhan.

Prinsip utama
Reduksi
Fiksasi
Imobilisasi

Fraktur reduksi tertutup


Reduksi yang dilakukan dengan
tooth bearing bones
Fiksasi
Bersamaan dengan teknik lain

Teknik maxillomandibular fixation


(MMF) atau intermaxillary fixation
(IMF)
Teknik prefabricated arch bar
Teknik pengawatan lainnya, seperti
lengkung ivy atau lengkung continous
Teknik splinting
Dikawatkan ke rahang

Fraktur reduksi terbuka


Pembedahan tergantung daerah fraktur
mandibula (ekstraoral dan intraoral)
Metode stabilisasi tulang menggunakan
kombinasi pengawatan intraosseous
dengan waktu MMF 3 - 8 minggu
Metode stabilisasi melalui variasi teknik
pengawatan (ex: wire osteosynthesis)
Teknik untuk fiksasi internal untuk
penyembuhan fraktur dengan bone
plates, bone screw, atau keduanya

H
I
S
A
K
A
M
I
TER

Anda mungkin juga menyukai