S,Ft
. Latihan penguatan fungsional dapat diartikan
sebagai latihan yang dilakukan oleh tubuh kita
guna menghasilkan suatu performance yang
lebih baik dari tipe gerakan yang kita gunakan
dalam kehidupan sehari-hari
Gerakan penguatan yang sering dilakukan
dalam kegiatan sehari-hari dan merupakan basic
atau dasar dapat dikategorikan dalam beberapa
kelompok, seperti: lifting, reaching, power, balance,
dan kombinasi dari yang tersebut diatas
Latihan penguatan fungsional adalah latihan
penguatan dengan menggunakan beban dari
dalam tubuh sendiri. Namun agar dapat
memaksimalkan kontraksi dari otot tersebut
maka diperlukan beban eksternal. Dan terfokus
pada latihan beberapa otot (lebih dari satu otot
yang ikut bekerja) yang menggantikan kerja
dari otot yang diisolasi pada suatu jenis latihan
atau gerakan dan juga beberapa sendi. Selain
itu pada latihan ini juga harus
mengintegrasikan semua aspek dalam
melakukan gerakan.
Performa
Balance otot
berfokus pada gerakan cepat dan reaksi cepat. Ladder adalah salah satu bentuk
latihan fisik yang fungsinya melatih kelincahan kaki dan sinkronisasi gerak
secara seimbang. Untuk berlatih gerak ini yang dibutuhkan adalah alat berupa
tali lentur yang meyerupai anak tangga yang berukuran 50 cm x 520 cm, dengan
jarak antar bilah 50 cm, dan kemudian di letakkan pada bidang datar atau
lantai. Latihan Ladder drill membantu kita dalam improvisasi berbagai aspek
gerakan., meningkatkan keseimbangan, daya tahan otot, waktu, reaksi dan
koordinasi antara berbagai bagian tubuh, dan agar pemain dapat mengubah arah
lebih cepat, meski dalam kecepatan tinggi (saat sprint). Selain manfaat fisik, latihan
dengan alat ini juga dapat meningkatkan
sistem saraf dan kelompok otot yang terkait. Latihan menggunkaan alat ladder drill
dapat diterapkan pada semua cabang olahraga, dan karenanya telah menjadi salah
satu program pelatihan yang cukup populer di dunia olahraga
Latihan cone drills adalah latihan dengan menggunakan benda
berbentuk kerucut sebagai patokan untuk tujuan akhir mengubah
gerakan. Dimana pada saat melakukan latihan ini memerlukan
kecepatan, power, stabilisasi, kordinasi, gerakan eksplosip yg
dapat melakukan perubahan arah secara cepat. Terdapat berbagai
macam variasi latihan cone drill, di antaranya15-yard turn drill,
20-yard square, X-pattern multi-skill, figure eights, Z-pattern run,
zigzag, Z-pattern cuts, star drill, five-cone snake drill, S-drill, V-
drill, A-movement, E-movement, H-movement dan berbagai
macam variasi latihan cone drill lainnya yang dapat dimodifikasi.
Lari sprint atau lari jarak pendek adalah lari yang menempuh jarak antara 50 meter
sampai dengan jarak 400 m. Oleh karena itu kebutuhan utama untuk lari jarak
pendek adalah kecepatan. Kecepatan dalam lari jarak pendek adalah hasil
kontraksi yang kuat dan cepat dari otot-otot yang diubah menjadi gerakan halus
lancer dan efisien dan sangat dibutuhkan bagi pelari untuk mendapatkan
kecepatan yang tinggi. Seorang pelari jarak pendek (sprinter) yang potensial bila
dilihat dari komposisi atau susunan serabut otot persentase serabut otot cepat (fast
twitch) lebih besar atau tinggi dengan kemampuan sampai 40 kali perdetik dalam
vitro dibanding dengan serabut otot lambat (slow twitch) dengan kemampuan
sampai 10 kali perdetik dalam vitro. Oleh karena itu seorang pelari jarak pendek
itu dilahirkan /bakat bukan dibuat. Suatu analisis struktural prestasi lari jarak
pendek dan kebutuhan latihan dan pembelajaran untuk memperbaiki harus dilihat
sebagai suatu kombinasi yang kompleks dari proses-proses biomekanika,
biomotor, dan energetic. Lari jarak pendek bisa dilihat dari tahap-tahap berlari
terdiri dari beberapa tahap yaitu :
tahap reaksi dan dorongan (reaction dan drive)
tahap percepatan (acceleration)
tahap transisi/perubahan (transition)
tahap kecepatan maksimum (speed maximum)
tahap pemeliharaan kecepatan (maintenance speed)
finish Tujuan lari jarak pendek adalah untuk memaksimalkan kecepatan
horizontal, yang dihasilkan dari dorongan badan ke depan.
Kecepatan lari ditentukan oleh panjang langkah dan frekuensi langkah (jumlah
langkah persatuan waktu). Oleh karena itu, seorang pelari jarak pendek harus
dapat meningkatkan satu atau kedua-duanya.
Fisioterapis menangani gerak dan fungsi
Terapi latihan adalah seperti obat yang
membutuhkan resep
Perlu dibuat disain latihan yang tepat
Untuk pengembalian fungsi dilakukan latihan
fungsional
TERIMA KASIH