Anda di halaman 1dari 17

TETANUS

Kompetisi
• Mahasiswa mengetahui definisi tetanus
• Mahasiswa mengetahui etiologi tetanus
• Mahasiswa mengetahui tanda dan gejala
tetanus
• Mahasiswa memahami patofisiologi
tetanus
• Mahasiswa memahami asuhan
keperawatan pada tetanus
Review
• Pada tahun 1995, WHO (World Health Organization)
memperhatikan upaya pemberantasan tetanus, namun
kejadian tetanus masih bersifat endemik di negara
berkembang.
• 1 juta kematian akibat tetanus pada tahun 1992 (Cook, 2001)
• Di Indonesia, pada RS Hasan Sadikin Bandung mencapai
156 kasus hanya dalam jangka waktu 1999-2000. Di negara
maju seperti UK hanya 12 – 15 kasus per tahun, sedangkan
Eropa hanya 27 kasus dalam waktu 10 tahun.
• Potensi tetanus dapat fatal bila tidak diberikan intervensi dini.
• 50 % mortalitas akibat gagal nafas.
• 2.5 : 1 pada laki-laki dan perempuan, utamanya usia produktif
Definisi
• Tetanus adalah suatu penyakit infeksi akut akibat eksotoksin
dari clostridium tetanii yang ditandai dengan kekakuan umum
dan kejang otot rangka.
• Clostradium tetani tumbuh secara anaerob dan merupakan
gram positif.
• Eksotosin yg ditimbulkan dari bakteri ini adalah :
a. Haemolisin  penyebab hemolisi ringan jika dibiakkan
pada darah agar suhu 37 derajat suasana anaerob.
b. Tetanospasmin (toksin tetanus)  memunculkan
gambaran klinik penyakit
Patogenesis dan Patofisiologi
• Terdapat 2 mekanisme hingga terjadi penyebaran ke SSP :
a. Toksin diabsorbasi pada pertemuan otot saraf, kemudian
bermigrasi lewat jaringan perineural urat saraf ke susunan
saraf pusat.
b. Toksin melalui rongga ke pembuluh limfe dan darah ke
SSP.

Manifestasi klinis timbul akibat pengaruh toksin pada susunan


saraf pusat, toksin menghambat sinapsis kolinergik perifer,
menurunkan asetilkolin dan mengganggu saraf simpatis.

Bila sembuh, tetanus tidak meninggalkan kelainan pada saraf.


Cont’...
• Mode transmisi :
Kuman tetanus masuk ke dalam tubuh dengan kontak pada
kulit terbuka. Kuman biasanya mengkontaminasi penyebab
cedera atau lingkungan sekitar penderita cedera.
• Agen dibawa oleh : tanah/lumpur, kotoran hewan atau saliva.
Jarum suntik, combutio, dan cedera jaringan nekrotik.
• Dapat dihubungkan dengan luka yang tidak dibersihkan,
prosedur pembedahan yg tidak sesuai, gigitan binatang,
infeksi gigi, fraktur compound, chronic sores, dan infeksi.
• Tidak ditularkan antar manusia
Gambaran Klinis
• Masa inkubasi bakteri 2 – 56 hari. Gejala muncul dalam 14
hari.
• Spora dapat tinggal dalam waktu yg lama dan tumbuh dalam
bentuk vegetatif hingga tubuh memproduksi toksin bila
suasana menjadi anaerob.
• Kejang otot sekitar luka, gelisah, lemah, cemas, mudah
tersinggung dan sakit kepala.
• Berikutnya terjadi nyeri dan kaku rahang, perut dan punggung
mengeras disusul dengan disfagia.
• Tetanus disebut juga dengan sebutan lockjaw.
Cont’...
• Kekakuan mengenai 3 kelompok utama :
a. Masseter
b. Otot perut
c. Otot punggung
• Klien dalam kondisi kompos mentis. Kemungkinan dapat
muncul gejala sistemis, misalnya panas, TD fluktuatif,
takikardi dan peningkatan jumlah keringat.
MILD MEDIUM SEVERE

Masa 14 hari 10 – 14 <10 hari


Penilaian Gradasi
inkubasi hari
Kita menggunakan
Onset 6 hari 3 – 6 hari <3 hari
Phillip’s Score dan
klasifikasi Owen
Trimus + ++ +++
Smith, MS
(Emergency Surgery)
Dysphagia - - +++

Kekakuan - ++ +++

Reflek - + +++
spasme
Komplikasi
• Respirasi : apnea saat konvulsi  termasuk pada
memasang NGT. Aspirasi sekret saat dan setelah konvulsi
dapat menyebabkan aspirasi pneumoni, ateletakse atau
abses paru
• Kardio : HT, takikardi, aritmia karena stimulus yg lama
pada saraf simpatis
• Muskuloskeletal : fraktur atau kompresi tulang belakang,
robekan otot perut dan quadricep femoralis. Kadang
ditemukan myositis ossifican.
• Metabolisme : hiperpireksi
Diagnosis Banding
• Meningitis
• Subarachnoid hemorage
• Tempomandibular arthalgia
• Histeri
• Enchepalitis
• Epilepsi
• Efek terapi phenotiazine
• Serum sickness
• Rabies
Penatalaksanaan
• Letakkan di tempat yang tenang dan bagian yang lebih gelap
• Perawat harus hadir terus menerus sepanjang hari berada di
samping klien dan memonitor perjalanan penyakit, catat
adanya perubahan frekwensi dan level kejang
• Siapkan fasilitas endotrakeal suction dan intubasi termasuk
trakeostomi dan ventilasi untuk kejadian darurat
• Pantau dan cegah kondisi dekubitus dan fraktur
• Bila harus dilakukan rujukan, pasang intubasi sebelum
transfer pasien.
Cont’...
• Perhatikan 3 prinsip manajemen :
1. Organisme yg ada harus dimusnahkan untuk
pencegahan pelepasan toksin selanjutnya
2. Segera netralisir toksin dalam tubuh yg berada di
luar CNS
3. Bila sudah masuk ke CNS, efek toksin
minimalisir.
Cont’...
• Lakukan perawatan debridemen yg optimal pada area yang diduga
sebagai pintu masuk toksin.
• Human anti-tetanus gamma-glubumin (TIGH) 3000 – 10000 unit
secara im dan ulang bila diperlukan  tidak menetralisir di CNS
• TIGH dapat diganti dengan ATS bila tak tersedia. Berikan 100- 200
ribu unit dan diberikan 50 ribu im dan 50 ribu iv pada hari pertama,
60 ribu unit di hari kedua dan 40 ribu unit pada hari 3 dan 4.
• Setelah sembuh, berikan imunisasi aktif toksoid.
• Untuk antibiotik, berikan yang sensitif pada gram positif, misalnya
penisilin, tetracyclin dan metronidazole  berikan dosis tinggi
karena butuh ekstra mencapai area yg anaerob (perfusi buruk)
Cont’...
• Nutrisi : protein sedang dan tinggi kalori. Bila
kasus ringan, beri saja per oral. Kalau lebih, bisa pasang
tabung nasogastrik.
• Kontrol spasme : diazepam paling populer (murah,
fleksibel, long acting, efek anticemas, sedasi dan muscle
relaxan)
• IPPV (intermittent positive pressure ventilation) dapat
menurunkan mortalitas hingga < 4 % pada dewasa dan 20
pada neonatus
PENANGANAN MENURUT GRADASI PENYAKIT
(Owen Smith)

MILD MEDIUM SEVERE

Sedasi +++ +++ +++

Nutrisi Oral NGT/IV NGT/ IV

Tracheostomi - + +

Paralysis dan - +/- +


IPPV
END

Selamat belajar

Anda mungkin juga menyukai

  • Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
    Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
    Dokumen35 halaman
    Pedoman Pelaksanaan Kelas Ibu Hamil
    Zidni Arifa Luthfi
    100% (10)
  • Seorang Pasien Wanita
    Seorang Pasien Wanita
    Dokumen1 halaman
    Seorang Pasien Wanita
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Mpasi
    Lampiran Mpasi
    Dokumen12 halaman
    Lampiran Mpasi
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Imd Versi LKC
    Imd Versi LKC
    Dokumen30 halaman
    Imd Versi LKC
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Mpasi
    Lampiran Mpasi
    Dokumen2 halaman
    Lampiran Mpasi
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Iva Massal
    Iva Massal
    Dokumen21 halaman
    Iva Massal
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • MP ASI Anak Susah Makan
    MP ASI Anak Susah Makan
    Dokumen32 halaman
    MP ASI Anak Susah Makan
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • 5 CEK PRODUK TERDAFTAR (Gabungan)
    5 CEK PRODUK TERDAFTAR (Gabungan)
    Dokumen15 halaman
    5 CEK PRODUK TERDAFTAR (Gabungan)
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Lampiran Mpasi
    Lampiran Mpasi
    Dokumen12 halaman
    Lampiran Mpasi
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Kesehatan Reproduksi Nurfa
    Kesehatan Reproduksi Nurfa
    Dokumen26 halaman
    Kesehatan Reproduksi Nurfa
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • KESPRO
    KESPRO
    Dokumen11 halaman
    KESPRO
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • ATLAS Iva
    ATLAS Iva
    Dokumen1 halaman
    ATLAS Iva
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • KESPRO
    KESPRO
    Dokumen11 halaman
    KESPRO
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Kesehatan Reproduksi Nurfa
    Kesehatan Reproduksi Nurfa
    Dokumen15 halaman
    Kesehatan Reproduksi Nurfa
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • P3K Yeni
    P3K Yeni
    Dokumen8 halaman
    P3K Yeni
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • KESPRO
    KESPRO
    Dokumen11 halaman
    KESPRO
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • PHBS Sekolah
    PHBS Sekolah
    Dokumen20 halaman
    PHBS Sekolah
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Nisa
    Nisa
    Dokumen28 halaman
    Nisa
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Nisa
    Nisa
    Dokumen28 halaman
    Nisa
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Lampiran: Laporan Pendahuluan (LP) (Judul Kasus)
    Lampiran: Laporan Pendahuluan (LP) (Judul Kasus)
    Dokumen1 halaman
    Lampiran: Laporan Pendahuluan (LP) (Judul Kasus)
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Kesehatan Reproduksi Nurfa
    Kesehatan Reproduksi Nurfa
    Dokumen15 halaman
    Kesehatan Reproduksi Nurfa
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • PW Phbs Sekolah
    PW Phbs Sekolah
    Dokumen22 halaman
    PW Phbs Sekolah
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • KESEHATAN REPRODUKSI Muhamadiyah
    KESEHATAN REPRODUKSI Muhamadiyah
    Dokumen95 halaman
    KESEHATAN REPRODUKSI Muhamadiyah
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • Kom Pres
    Kom Pres
    Dokumen3 halaman
    Kom Pres
    Indra Dewi
    Belum ada peringkat
  • Peran Dan Fungsi Perawat
    Peran Dan Fungsi Perawat
    Dokumen10 halaman
    Peran Dan Fungsi Perawat
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • KD 2 Gangguan Komunikasi
    KD 2 Gangguan Komunikasi
    Dokumen9 halaman
    KD 2 Gangguan Komunikasi
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • TETANUS
    TETANUS
    Dokumen43 halaman
    TETANUS
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • NISA
    NISA
    Dokumen1 halaman
    NISA
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat
  • KD 1 Komunikasi Keperawatan
    KD 1 Komunikasi Keperawatan
    Dokumen7 halaman
    KD 1 Komunikasi Keperawatan
    Silfania Rosevin Gea
    Belum ada peringkat