DEFINISI • IVA (inspeksi visual dengan asam asetat) merupakan cara sederhana untuk mendeteksi kanker serviks sedini mungkin (Sukaca E. Bertiani, 2009)
• IVA merupakan pemeriksaan leher rahim (serviks)
dengan cara melihat langsung (dengan mata telanjang) leher rahim setelah memulas leher rahim dengan larutan asam asetat 3-5% (Wijaya Delia, 2010).
• Pemeriksaan IVA merupakan pemeriksaan skrining
alternatif dari pap smear karena biayanya murah, praktis, sangat mudah untuk dilaksanakan dan peralatan sederhana serta dapat dilakukan oleh tenaga kesehatan selain dokter ginekologi PENDAHULUAN
A. Kanker Serviks di Dunia
Kanker serviks merupakan kanker yang banyak menyerang perempuan dan saat ini, menduduki urutan kedua dari penyakit kanker yang menyerang perempuan di dunia dan urutan pertama untuk wanita di negara berkembang . Data Badan Kesehatan Dunia terdapat 493.243 jiwa/tahun dengan angka kematian 273.505 karena kanker serviks. KANKER SERVIKS DI INDONESIA
• Menduduki urutan ke dua penyebab
kematian wanita di Indonesia Angka kejadian 15,7 per 100.000. Diperkirakan 15.000 kasus setiap tahunnya sedangkan Angka kematiannya diperkirakan 7.500 kasus pertahun GEJALA KANKER SERVIKS • Tahap Awal : Tidak sakit/tidak ada gejala • Tahap lanjut : a. Keputihan yang berbau b. Pendarahan dari liang senggama c. Pendarahan setelah senggama d. Nyeri panggul e. Pendarahan pasca menopause FAKTOR RESIKO KANKER SERVIKS • Hubungan seksual pada usia muda • Berganti-ganti pasangan seksual • Kurang menjaga kebersihan daerah kelamin • Sering menderita infeksi daerah kelamin • Anak lebih dari tiga • Kebiasaan merokok • Infeksi virus Herpes dan Human Papilloma Virus tipe tertentu KEUNTUNGAN IVA Menurut (Nugroho. 2010:65) Mudah, praktis, mampu laksana Dapat dilaksanakan oleh seluruh tenaga kesehatan Alat-alat yang dibutuhkan sederhana Sesuai untuk pusat pelayanan sederhana
Menurut (Emilia. 2010 :53)
Kinerja tes sama dengan tes lain Memberikan hasil segera sehingga dapat diambil keputusan mengenai penatalaksanaannya SYARAT Sudah pernah melakukan hubungan seksual Tidak sedang datang bulan/haid Tidak sedang hamil Tidak melakukan hubungan seksual (24 jam terakhir) PELAKSANAAN SKRINING IVA Untuk melaksanakan skrining dengan metode IVA, dibutuhkan tempat dan alat sebagai berikut: • Ruangan tertutup, karena pasien diperiksa dengan posisi litotomi. • Meja/tempat tidur periksa yang memungkinkan pasien berada pada posisi litotomi. • Terdapat sumber cahaya untuk melihat serviks/senter • Spekulum vagina • Asam asetat (3-5%) • Swab-lidi berkapas • Sarung tangan • Tampon tang CARA KERJA IVA • Sebelum dilakukan pemeriksaan, pasien akan mendapat penjelasan mengenai prosedur yang akan dijalankan. Privasi dan kenyamanan sangat penting dalam pemeriksaan ini. • Pasien dibaringkan dengan posisi litotomi • Vagina akan dilihat secara visual apakah ada kelainan dengan bantuan senter • Spekulum dimasukkan ke vagina pasien secara tertutup, lalu dibuka untuk melihat leher rahim. • Bila terdapat banyak cairan di leher rahim, dipakai kapas steril basah untuk menyerapnya. • Dengan menggunakan pipet atau kapas, larutan asam asetat 3-5% diteteskan ke leher rahim. Dalam waktu kurang lebih satu menit, reaksinya pada leher rahim sudah dapat dilihat. • Bila warna leher rahim berubah menjadi keputih-putihan, kemungkinan positif terdapat kanker. Asam asetat berfungsi menimbulkan dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein, sehingga sel kanker yang berkepadatan protein tinggi berubah warna menjadi putih. • Bila tidak didapatkan gambaran epitel putih pada daerah transformasi berarti hasilnya negative. KATAGORI IVA Menurut (Sukaca E. Bertiani, 2009) Ada beberapa kategori yang dapat dipergunakan, salah satu kategori yang dapat dipergunakan adalah: • IVA negatif = menunjukkan leher rahim normal. • IVA radang = Serviks dengan radang (servisitis), atau kelainan jinak lainnya (polip serviks). • IVA positif = ditemukan bercak putih (aceto white epithelium). Kelompok ini yang menjadi sasaran temuan skrining kanker serviks dengan metode IVA karena temuan ini mengarah pada diagnosis Serviks-pra kanker (displasia ringan-sedang-berat atau kanker serviks in situ). • IVA-Kanker serviks = Pada tahap ini pun, untuk upaya penurunan temuan stadium kanker serviks, masih akan bermanfaat bagi penurunan kematian akibat kanker serviks bila ditemukan masih pada stadium invasif dini (stadium IB-IIA). INTERPRETASI
Acetowhite change kemungkinan positif kanker MEKANISME • Asam asetat • dehidrasi sel yang membuat penggumpalan protein
• Sel kanker : protein tinggi
• berubah warna menjadi putih penggumpalan TERAPI • See and Treat • Lesi prakanker serviks krioterapi Syarat • Lesi < 75% permukaan serviks • lesi tidak melebar ke vagina KEUNTUNGAN • Sensitivitas IVA vs Pap’s Smear –92,5% vs 72,5% • Negatif palsu IVA vs Pap’s Smear –25% vs 42,3% Iswara et al. 2004 SARAN • The American Cancer Society • Rutin pada wanita yang asimptomatis • Usia ≥ 20 tahun atau lebih, atau • Usia < 20 tahun bila secara seksual sudah aktif • Pemeriksaan 2 kali berturut-turut • Bila hasil (-): • paling sedikit setiap 3 tahun sampai berusia 65 tahun TEMPAT PELAYANAN
IVA bisa dilakukan di tempat-tempat pelayanan
kesehatan yang menyelenggarakan pemeriksaan dan yang bisa melakukan pemeriksaan IVA diantaranya oleh : • Perawat terlatih • Bidan • Dokter Umum • Dokter Spesialis Obgyn. Melarutkan Asam Asetat 3-5% • Bahan: • Asam asetat diksi 25% • NaCl Cara: • Larutkan Asam asetat 1 cc didalam larutan NaCl 4 cc • Asam asetat:NaCl = 1:4 Terima Kasih