Anda di halaman 1dari 25

PERENCANAAN KLINIK SANITASI

TEMA : PENYAKIT DEMAM BERDARAH

KELOMPOK 2
SAFRIDA ZAHRIN K 25010115120098
MARLIANA VITASARI 25010115120106
RIZKA AULIA SOFYAN 25010115120108
HIDAYATUL QOMARIYAH 25010115120109
UMMI SALAMAH K 25010115120110
DATA SEKUNDER PENYAKIT DBD

• Dinas Kesehatan Kota Semarang mencatat 15 warga menderita Demam Berdarah Dengue
(DBD) hingga akhir bulan Februari 2018.
• Penyakit yang disebarkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti ini muncul seiring puncak
musim hujan yang sedang terjadi.
• Mayoritas penderita DBD merupakan warga Kecamatan Genuk yang terendam banjir selama
berminggu-minggu. Kecamatan Genuk merupakan salah satu kecamatann dari 16 Kecamatan
di Kota Semarang, yang dibentuk berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976
tentang Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang.
• Kasus penderita saat ini mengalami penurunan lebih sedikit dari tahun 2017 lalu. Pada 2017
lalu, kasus penderita penyakit yang disebarkan malalui gigitan nyamuk Aedes Aegypti itu
mencapai 155 dan 1 orang meninggal. Sedangkan pada 2018 ini dengan periode yang sama,
jumlah kasusnya turun drastis yang tercatat hanya 15 warga terserang DBD. Pada Tahun 2017,
Kecamatan Genuk juga menjadi salah satu wilayah yang memiliki banyak penderita demam
berdarah.

2
3
4
• Kecamatan Genuk merupakan salah satu kecamatan dari 16
Kecamatan di Kota Semarang, yang dibentuk berdasarkan
Peraturan Pemerintah Nomor 16 Tahun 1976 tentang
Perluasan Kotamadya Daerah Tingkat II Semarang.
Kecamatan Genuk memiliki Luas Wilayah 27,98 km2 yang
terdiri dari :
• 13 Kelurahan dan 92 RW 639 RT
• Jumlah Penduduk 102.280 jiwa
• 30% Pemukiman
• 25% Kawasan Industri
• 22% Tambak Tergenang
• 20% Tegalan
5
13 Kelurahan yang ada di Kecamatan Genuk antara lain :
1) Bangetayu Kulon
2) Bangetayu Wetan
3) Banjardowo
4) Gebangsari
5) Genuksari
6) Karangroto
7) Kudu
8) Muktiharjo Lor
9) Penggaron Lor
10) Sembungharjo
11) Terboyo Kulon
12) Terboyo Wetan
13) Trimulyo

6
• Pada jumlah penderita DBD Tahun 2017 turun menjadi 299 kasus dari 448 kasus
pada tahun sebelumnya. Tahun 2017 merupakan tahun dengan jumlah kasus
terendah sejak tahun 1994. Incidence Rate juga terjadi penurunan yang signifikan
dari yang sebelumnya (tahun 2016) 25,22 menjadi 18,14 pada tahun 2017. CFR
Tahun 2017 menurun, dari 5,13 pada Tahun 2016 menjadi 2,7 pada tahun 2017.
• Sejak Tahun 1994 sampai dengan 2016 jumlah kasus dan kematian tertinggi pada
Tahun 2010 yaitu 5.556 kasus dan 47 meninggal. IR tertinggi juga pada Tahun
2010 yaitu 368,7 per 100.000 dan CFR tertinggi pada Tahun 2016 yaitu 5,13%.
Incidence Rate (IR) DBD Kota Semarang dari Tahun 2006 sampai dengan Tahun
2015 selalu jauh lebih tinggi dari IR DBD Jawa Tengah dan IR DBD Nasional. Mulai
Tahun 2016 sampai 2017 IR DBD Kota Semarang lebih rendah dari IR DBD Jawa
Tengah bahkan nasional.

7
GAMBAR IR DBD KOTA SEMARANG, JATENG, DAN INDONESIA

8
GAMBAR GRAFIK ANGKA BEBAS JENTIK & KASUS DBD TAHUN 2009 S.D 2017

9
Dari gambaran grafik di atas terlihat secara umum bahwa ABJ yang meningkat dapat menurunkan
kasus DBD, akan tetapi analisis tersebut harus ditunjang oleh analisis statistik yang mendalam.
Tidak dapat dipastikan setiap ABJ yang kurang selalu berhubungan dengan peningkatan kasus.
Hubungan sebab akibat tersebut tidak dapat dihubungkan secara langsung karena masih ada
beberapa kondisi yang harus terjadi sebelum seseorang dinyatakan menderita DBD. Setidaknya
harus ada empat kondisi yang harus ada pada penderita DBD, yaitu adanya nyamuk Aedes betina,
Virus Dengue, gigitan dan daya tahan tubuh yang lemah. Hal tersebut memberikan gambaran
hubungan curah hujan dan DBD.

10
PERENCANAAN KEGIATAN KLINIK SANITASI
PENYAKIT DBD (DHF)
YOUR COMPANY NAME 11
Penyehatan rumah pasien DHF adalah
perbaikan kualitas lingkunganb rumah
pasien dengan aerosol transfultrin 0,04 %
dan siflutrin 0,025 % dosis 10 gram / feet,
abatisasi bak air dan repellen minyak
sere anak Balita pada waktu kunjungan
rumah pasien.

12
DASAR KEGIATAN
 Rekam medis 1,2 catatan medis dokter ke bangsal rawat inap

TUJUAN
 Menurunkan ovitrap index rumah pasien DHF sampai 0 %

URAIAN KEGIATAN
 Mempelajari RM 1,2 catatan medis dokter, bila ragu – ragu konsultasi dengan
perawat bangsal
 Konsultasi jumlah kamar pasien, jumlah bak air dan ada tidaknya anak balita
 Menyiapkan bahan baygon aerosol, abate, minyak sereh, ovitrap beserta
padel.
13
KUNJUNGAN RUMAH PERTAMA
 Wawancara/Observasi rumah dan lingkungan pasien atau keluarganya.
 Menghitung kepadatan nyamuk dan memasang ovitrap dalam dan luar rumah sebanyak
100 buah selama – lamanya 5 hari

KUNJUNGAN RUMAH KEDUA (5 Hari Setelah Pemasangan Ovitrap)


 Menghitung ovitrap index positif telur aedes aegypti
 Abatisasi bak air sesuai petunjuk label
 Penyemprotan aerosol baygon dosis 10 gram / 27 m3 waktu penyemprotan 50 detik

KUNJUNGAN RUMAH KE TIGA


 Menyampaikan hasil ovitrap index dan menetapkan lanjut/tindak penyemprotan aerosol
 Pelaporan kunjungan rumah sesuai formulir dan mengamati keluhan keluarga pasien hasil
sesuai dengan formulir kunjungan rumah.

14
Mempersiapkan instrument

Wawancara / Observasi rumah dan lingkungan pasien atau keluarganya.

Menghitung kepadatan nyamuk

TAHAP-TAHAP KLINIK Memasang ovitrap


SANITASI DEMAM
Menghitung ovitrap index
BERDARAH DENGUE
Abatisasi bak air sesuai petunjuk label

Penyemprotan aerosol baygon dosis 10 gram / 27 m3 waktu penyemprotan 50 detik

Menyampaikan hasil ovitrap index dan menetapkan lanjut/tindak penyemprotan aerosol

Pelaporan kunjungan rumah sesuai formulir dan mengamati keluhan


keluarga pasien hasil sesuai dengan formulir kunjungan rumah. 15
INSTRUMEN

1. Data sebaran penyakit


2. Rekam medis/catatan medis dokter
3. Baygon aerosol (aerosol transfultrin
0,04 % & siflutrin 0,025 %)
4. Abate
5. Minyak sereh
6. Ovitrap nyamuk
7. Formulir kunjungan rumah pasien
DHF
8. Formulir konseling

16
MENGHITUNG KEPADATAN JENTIK NYAMUK
ANGKA BEBAS JENTIK (ABJ)

HOUSE INDEX (HI)

CONTAINER INDEX (CI)

BRETEAU INDEX (BI)

17
PERHITUNGAN OVITRAP INDEX

GAMBARAN KEPADATAN POPULASI NYAMUK

18
FORMULIR KONSELING PENDERITA PENYAKIT DEMAM BERDARAH

A.Data Umum

Nama Penderita :
Umur :
Nama Orang Tua/ KK :
Pekerjaan :
Alamat : Jl.
RT/ RW
Kelurahan/ Desa

19
B. Identifikasi Masalah Lingkungan dan Perilaku

Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak

1. Apakah sebelumnya Ibu/Bapar/Sdr pernah menderita penyakit


DB?
2. Apakah sebelumnya Ibu/Bapak/Sdr seminggu yang lalu sebelum
sakit pernah berkunjung ke tempat/kota lain?

3. Apakah dalam 2-3 bulan terakhir ada anggota


keluarga/tetangga atau teman sekolah (bagi anak sekolah)
menderita sakit yang sama?
4. Apakah Ibu/Bapak/Sdr tidur antara pukul 09.00-10.00 WIB dan
16.00-17.00?
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
5. Apakah sebelum tidur disemprot dahulu atau menggunakan
pelindung diri (obat ant i nyamuk bakar/coil, obat anti nyamuk
elektrik, obat anti nyamuk oles, memakai kelambu)?
6. Apakah disekitar rumah banyak ditemukan barang-barang bekas
seperti kaleng, ban,botol plasti bekas, lubang pohon, dll yang dapat
menampung air hujan?
7. Apakah jarak antara rumah Ibu/Bapak/Sdr dengan rumah tetangga
berdekatan (kurang dari 1 meter) atau lingkungan perumahan
padat/rapat?
8. Apakah pagar rumah Ibu/Bapak/Sdr terbuat dari potongan bambu
atau beton yang dapat menampung air hujan(pagar berlubang)?
9. Apakah cahaya matahari dapat masuk kedalam rumah?
Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak
10. Apakah ventilasi dirumah Bapak/Ibu/Sdr dipasang “kasa”?

11. Apakah Ibu/Bapak/Sdr mempunyai kebiasaan menggantungkan pakaian


didalam rumah?
12. Apakah Ibu/Bapak?Sdr mempunyai tempat penampungan air bersih seperti
tempayan, gentong, drum atau sejenisnya?

13. Apakah tempat penampungan air bersih seperti tempayan, gentong, drum
atau sejenisnya tersebut diberi tutup?

14. Apakah Ibu/Bapak/Sdr secara rutin seminggu sekali menguras bak mandi,
bak WC, dan tempat penampungan air lainnya?

15. Apakah Ibu/Bapak/Sdr memelihara tanaman dalam pot?


Pilihan Jawaban
No Pertanyaan
Ya Tidak

16. Apakah Ibu/Bapak/Sdr memelihara burung dalam sangkar didalam


maupun diluar rumah?
17. Apakah tempat-tempat penampungan air yang jarang dikuras diberi
bubuk larvasida/abate (zat yang dapat membunuh jentik atau
membuat nyamuk mandul)?

18. Apakah dirumah ada talang air yang tidak mengalir dan letaknya
terlindung dari sinar matahari? (misalnya terlindung pohon rindang)

Note : Jika penderita anak sekolah maka amatilah sekolahnya


DAFTAR PUSTAKA

• Dinas Kesehatan Kota Semarang. 2017. PROFIL KESEHATAN


KOTA SEMARANG TAHUN 2017.
• http://jateng.tribunnews.com/2018/03/01/sampai-akhir-
februari-terdapat-15-kasus-dbd-di-kota-semarang-
kecamatan-genuk-terbanyak
• http://kecgenuk.semarangkota.go.id/profil-kecamatan

24
TERIMAKASIH

Anda mungkin juga menyukai