Anda di halaman 1dari 18

ALKALIMETRI

Oleh:
Dessensa (161.10.1022)
Yandris lodan (161.10.1060)
Alfriatno saadjad (161.10.1034)
Pendahuluan

1. Latar Belakang
• Parameter lingkungan yang sangat vital

2. Tujuan Percobaan
1) Menganalisa kadar / konsentrasi suatu sampel ( %berat,%volume, % R/V,
%M, %N)
2) Menganalisa kadar aciditas, alkalinity dari suatu sampel

3. Manfaat Percobaan
Untuk mengetahui kadar / konsentrasi suatu sampel ( %berat,%volume,
% R/V, %M, %N)
TINJAUAN PUSTAKA

I. Pengertian
Titrasi adalah penentuan kadar suatu zat secara volumetri menggunakan larutan
lain yang telah diketahui kadarnya.
• Acidimetri
• Alkalimetri
PENGERTIAN

• Alkalimetri (Alkali = basa, metri = pengukuran) diartikan sebagai titrasi untuk penetapan asam
dengan standart basa sebagai alat ukurnya.

• Faktor utama dalam menentukan pengukuran adalah [H+] dan [OH-] dalam larutan, baik sebagai
titrat maupun sebagai titran. Karena itulah maka dalam mempersiapkan larutan pemeriksaan harus
menggunakan air suling sebagai bahan pelarut, sebab air suling adalah netral.

• Dalam titrasi alakalimetri, didalam titrat asam sudah mempunyai harga pH tertentu. Perjalanan titrasi
dengan penambahan titran yang akan menyebabkan perubahan pH, yang pada suatu saat nanti dimana
meq titrat = meq titran akan mempunyai pH tertentu
TINJAUAN PUSTAKA

2. Hubungan Volumetri dalam Titrasi


Diagram titrasi Na2CO3 dan NaHCO3
TINJAUAN PUSTAKA

3. Indikator
suatu zat yang digunakan untuk menentukan kapan titik akhir titrasi (TAT) tercapai
dengan indikasi perubahan warna.
a. PP (Phenolptalein)
Asam diprotik tidak berwarna, dengan trayek pH 8-10
b. MO (Methyl Orange)
Suatu basa berwarna kuning dalam bentuk molekulnya, dengan trayek pH 3,1-
4,4
TINJAUAN PUSTAKA

4. Kurva Titrasi
• Perbandingan antara pH (pOH) versus milliliter titran.
• Untuk memilih indikator yang tepat
• Dibagi dua :
a. Titrasi asam kuat dan basa kuat
b. Titrasi asam lemah dan basa kuat
TINJAUAN PUSTAKA

5. Aplikasi di dalam Industri


Digunakan pada saat proses bleaching dalam proses pembuatan pulp untuk
memisahkan lignin dan selulosa
METODOLOGI PENELITIAN

• 1. Alat dan Bahan


a. Bahan b. Alat

• Boraks 1. Buret, statif, klem 6. Pengaduk

• NaOH 2. Erlenmeyer 7. Beaker glass

• Asam asetat 3. Corong 8. Pipet tetes

• HC l 4. Pipet volum 9. Labu takar

5. Pipet ukur 10. Gelas ukur


• Phenolptalein
• MO
METODOLOGI PENELITIAN

3. Gambar Alat dan Bahan


METODOLOGI PENELITIAN

3. Cara Kerja
a. Standarisasi HCl dengan boraks 0,1 N
b. Standarisasi NaOH dengan HCl yang telah distandarisasi
c. Mencari kadar Na2CO3 dan NaHCO3
d. Mencari kadar Asam Asetat
e. Mencari kadar Asam Laktat pada Yoghurt
f. Mencari kadar Asam Askorbat pada Sari Jeruk
Standarisasi
Rumus:
V1.N1 = V2.N2 NaOH (Np)
H2C204 0,1N, 10 ml
1-2 Tetes PP 1%

TAT (merah muda)


• Penetapan kadar
rumus.: NaOH (Vp)
Pk= Vp.Np.BE.100% 10 ml CH3COOH (BE
dan Vs)
Vs.1000
1-2 tetes PP 1%

TAT Merah muda


HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 1. Hasil Percobaan untuk Standarisasi Larutan


NO JENIS PERCOBAAN V TITRAN N TITRAN V TITRAT N TITRAT
1 Standarisasi HCl dengan 10 ml 0,1N 5 ml 0,2 N
boraks
2 Standarisasi NaOH dengan 3,7 ml 0,2 N 10 ml 0,074 N
HCl yang telah distandarisasi
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN
Tabel 2. Hasil Percobaan Titrasi Sampel
SAMPEL JENIS PERCOBAAN V TITRAN N TITRAN V TITRAT
TAT I 6,5 ml 0,2 N 10 ml
I
TAT II 12,6 ml 0,2 N 10 ml
TAT I 9,5 ml 0,2 N 10 ml
II
TAT II 15,5 ml 0,2 N 10 ml

Tabel 3. Kadar Na2CO3 dan NaHCO3 dalam Sampel


SAMPEL ZAT KADAR PRAKTIS KADAR TEORITIS % ERROR
Na2CO3 13.780 ppm 14.400 ppm 4,3 %
I
NaHCO3 10.248 ppm 12.500 ppm 18,01 %
Na2CO3 20.140 ppm 18.600 ppm 8,27 %
II
NaHCO3 10.080 ppm 11.900 ppm 15,29 %
HASIL PERCOBAAN DAN PEMBAHASAN

Tabel 3. Kadar Na2CO3 dan NaHCO3 dalam Sampel

JENIS LARUTAN ASAM YANG TERKANDUNG FP V TITRAN N TITRAN V TITRAT N TITRAT

Cuka Asam asetat 25x 18,2 ml 0,1 N 10 ml 4,55 N


Yoghurt Asam laktat 5x 2,4 ml 0,1 N 10 ml 0,12 N
Sari jeruk Asam askorbat 10x 6,5 ml 0,1 N 10 ml 0,05 N
KESIMPULAN
1. Titrasi adalah penentuan kadar suatu zat secara volumetri menggunakan larutan lain
yang telah diketahui kadarnya. Sedangkan acidi alkalimetri merupkan salah satu bentuk
titrasi berdasarkan reaksi netralisasi antara zat titran dan zat yang akan dititrasi
2. Larutan baku yang digunakan dalam titrasi asidi-alkalimetri adalah asam kuat ataupun
basa kuat yang telah diketahui konsentrasinya secara tepat.
3. Pada sampel I, kadar Na2CO3 dalam sampel sebesar 13.780 ppm, sedangkan kadar
NaHCO3 sebesar 10.248 ppm
4. Pada sampel II, kadar Na2CO3 dalam sampel sebesar 20.140 ppm, sedangkan kadar
NaHCO3 sebesar 10.080 ppm
5. Kadar asam asetat pada larutan cuka (fp=25x) adalah sebesar 6.8%
6. Kadar asam laktat pada yoghurt (fp=5x) adalah sebesar 0.54%
7. Kadar asam askorbat pada sari jeruk (fp=10x) adalah sebesar 0.88%
SARAN

1. Pastikan semua alat dan bahan dalam kondisi baik sebelum melakukan
praktikum
2. Praktikan harus lebih teliti terhadap perubahan warna yang terjadi dalam
melakukan titrasi.

Anda mungkin juga menyukai