• Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan • Bayi mendapatkan Imunisasi dasar lengkap • Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif • Balita mendapatkan pemantuan pertumbuhan Keluarga Berencana (KB) merupakan suatu program pemerintah yang dirancang untuk menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah penduduk. Tujuan Umum Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus menjamin terkendalinya pertambahan penduduk. Tujuan Khusus • Meningkatkan jumlah penduduk untuk menggunakan alat kontrasepsi. • Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi. • Meningkatnya kesehatan keluarga berencana dengan cara penjarangan kelahiran Manfaat KB • Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan • Meningkatkan kesehatan ibu • Mengatur jarak kahamilan • Meningkatkan kesehatan anak • Meningkatkan kecukupan ASI • Meningkatkan kesejahteraan keluarga • Meningkatkan kebahagiaan kelurrga • Mendukung penurunan angka kematian bayi Persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga kesehatan terampil sesuai standar (bidan, dokter, dan tenaga paramedis lainnya di fasilitas kesehatan). Manfaat persalinan yang ditolong tenaga kesehatan di fasilitas kesehatan • Agar ibu hamil dan bayi dapat secara cepat dan tepat mendapatkan pelayanan pertolongan persalinan sesuai standar. • Mengenali secara dini tanda - tanda bahaya kehamilan, persalinan, dan nifas. • Mendapatkan pertolongan pertama gawat darurat dengan cepat sebagai persiapan upaya rujukan ke tingkat pelayanan yang lebih tinggi • Agar ibu hamil dan bayi secara cepat dan tepat mendapat fasilitas kesehatan yang bersih dan aman. • Mendapat pertolongan dan pelayanan dari tenaga Kesehatan siap di tempat. • Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa mulas - mulas • Keluar darah dari jalan lahir sebelum melahirkan. • Tali pusat, tangan, dan kaki bayi keluar lebih dahulu dari jalan lahir • Tidak kuat mengejan • Mengalami kejang-kejang • Air ketuban keruh dan berbau • Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum terasa mulas - mulas • Setelah bayi lahir ari-ari tidak keluar • Gelisah mengalami kesakitan yang hebat • Pendarahan setelah bayi lahir. Apa yang harus dilakukan bila salah satu tanda bahaya tersebut terjadi ? • Segera hubungi tenaga kesehatan (dokter, bidan, tenaga paramedis) • Ibu harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat. • Usahakan agar ibu tetap tenang • Suami atau keluarga menyiapkan 2 orang calon pendonor darah • Menyiapkan ambulan desa sesuai karakteristik transportasi daerah • Tokoh masyarakat membantu ibu hamil mendapatkan kemudahan dalam pelayanan KIA melalui Jamkesda. atau jaminan lainnya. Imunisasi merupakan suatu upaya yang dilakukan untuk mencegah terjadinya suatu penyakit dengan cara memberikan mikroorganisme bibit penyakit berbahaya yang telah dilemahkan (vaksin) kedalam tubuh sehingga merangsang sistem kekebalan tubuh terhadap jenis antigen itu dimasa yang akan datang. Beberapa alasan mengapa imunisasi dasar penting untuk diberikan :
• Imunisasi diberikan agar bayi siap dengan lingkungan
baru (luar kandungan) karena tidak ada lagi kekebalan tubuh alami yang di dapatkan dari ibu seperti saat masih dalam kandungan. • Apabila tidak dilakukan vaksinasi dan kemudian terkena kuman yang menular, kemungkinan tubuhnya belum kuat melawan penyakit tersebut. • Untuk menjaga daya tahan tubuh anak. • Untuk mencegah penyakit-penyakit menular yang berbahaya. • Untuk menjaga anak tetap sehat. • Untuk mencegah kecacatan dan kematian. • Untuk menjaga dan membantu perkembangan anak secara optimal. Program imunisasi dasar di Indonesia saat ini bisa di dapatkan secara gratis dan seluruh biaya ditanggung melalui anggaran dan kebijakan pemerintah. Imunisasi bisa di lakukan melalui Rumah sakit, puskesmas dan posyandu. Selain itu imunisasi juga bisa dilakukan di klinik-klinik kesehatan lain. adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi berumur 6 bulan. • Mengandung zat gizi dan berbagai zat kekebalan tubuh yang dibutuhkan bayi. • Melindungi bayi dari penyakit diare, sakit telinga, infeksi saluran pernapasan, dan alergi. • Mudah diserap oleh tubuh bayi dan meningkatkan kesadaran • Praktis, ekonomis, higienis dan selalu tersedia dengan suhu yang tepat • Mencegah terjadinya anemia, dan membantu menunda kehamilan • Menunjang tumbuh kembang yang optimal Selama menyusui, ibu disarankan untuk menjaga asupan yang masuk ke dalam tubuh, dikhawatirkan asupan tersebut bisa memengaruhi ASI dan berefek tidak baik pada bayi. Menerapkan pola makan sehat sangat dianjurkan ketika ibu sedang menyusui seperti mengonsumsi sayuran, buah, daging tanpa lemak, makanan berserat, susu dan banyak minum air. Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat gizi. Kebutuhan zat gizi akan meningkat pada masa percepatan pertumbuhan sang anak. Anak yang pertumbuhannya baik merupakan bukti yang menunjukan bahwa antara asupan dan kebutuhan gizinya seimbang, sedangkan anak yang pertumbuhannya tidak baik adalah bukti bahwa asupan dan kebutuhan gizinya tidaklah seimbang (kurang). Jika status gizi seorang anak normal maka anak tersebut akan tumbuh normal. Kegiatan bulanan di Posyandu merupakan kegiatan rutin yang bertujuan untuk memantau pertumbuhan berat badan balita dengan menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS), memberikan konseling gizi, serta memberikan pelayanan gizi dan kesehatan dasar. Untuk tujuan pemantauan pertumbuhan balita dilakukan penimbangan balita setiap bulan. Di dalam KMS berat badan balita hasil penimbangan bulan diisikan dengan titik dan dihubungkan dengan garis sehingga membentuk garis pertumbuhan anak. • Sebagai media untuk “mencatat/memantau” riwayat kesehatan balita secara lengkap. • Sebagai media “penyuluhan” bagi orang tua balita tentang kesehatan balita • Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita. • Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita Gambar grafik pertumbuhan dibagi dalam 5 blok sesuai dengan golongan umur balita. Setiap blok dibentuk oleh garis tegak/skala berat dalam kg dan garis datar skala umur menurut bulan. • blok 1 untuk bayi berumur 0 – 12 bulan • blok 2 untuk anak golongan umur 13 – 24 bulan • blok 3 untuk anak golongan umur 25 – 36 bulan • blok 4 untuk anak umur 37 – 48 bulan dan • blok 5 untuk anak golongan yang umur 49 – 60 bulan. • Demam • Batuk, pilek dan sesak nafas (ISPA) • Tuberkulosis • Gangguan Telinga (Otitis media) • Cacat Bawaan (Labio-palate schizis, Congenital Heart Diseas, dll) • Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya. • Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya. • Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara, berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya. • Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan kemandirian anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain), berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan lingkungannya, dan lain sebagainya. Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari, oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam menyelenggarakan pembangunan kesehatan, guna memberdayakan masyarakat dan memberikan kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat penurunan kematian ibu dan bayi dengan sasaran Pelayanan Kesehatan di Posyandu adalah bayi, anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan ibu menyusui serta Pasangan Usia Subur (PUS).