Anda di halaman 1dari 30

PELATIHAN KADER

PKNT POLTEKKES KEMENKES BANDUNG


2019
Program Gizi, Kesehatan Ibu
dan Anak

• Keluarga mengikuti program Keluarga Berencana


• Ibu melakukan persalinan di fasilitas kesehatan
• Bayi mendapatkan Imunisasi dasar lengkap
• Bayi mendapat air susu ibu (ASI) eksklusif
• Balita mendapatkan pemantuan pertumbuhan
Keluarga Berencana (KB) merupakan
suatu program pemerintah yang dirancang untuk
menyeimbangkan antara kebutuhan dan jumlah
penduduk.
Tujuan Umum
Meningkatkan kesejahteraan ibu, anak dalam rangka
mewujudkan NKKBS (Normal Keluarga Kecil Bahagia
Sejahtera) yang menjadi dasar terwujudnya masyarakat
yang sejahtera dengan mengendalikan kelahiran sekaligus
menjamin terkendalinya pertambahan penduduk.
Tujuan Khusus
• Meningkatkan jumlah penduduk untuk
menggunakan alat kontrasepsi.
• Menurunnya jumlah angka kelahiran bayi.
• Meningkatnya kesehatan keluarga berencana
dengan cara penjarangan kelahiran
Manfaat KB
• Mencegah kehamilan yang tidak diinginkan
• Meningkatkan kesehatan ibu
• Mengatur jarak kahamilan
• Meningkatkan kesehatan anak
• Meningkatkan kecukupan ASI
• Meningkatkan kesejahteraan keluarga
• Meningkatkan kebahagiaan kelurrga
• Mendukung penurunan angka kematian bayi
Persalinan yang ditolong tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan
adalah persalinan yang ditolong oleh tenaga
kesehatan terampil sesuai standar (bidan, dokter,
dan tenaga paramedis lainnya di fasilitas kesehatan).
Manfaat persalinan yang ditolong tenaga
kesehatan di fasilitas kesehatan
• Agar ibu hamil dan bayi dapat secara cepat dan tepat
mendapatkan pelayanan pertolongan persalinan sesuai
standar.
• Mengenali secara dini tanda - tanda bahaya kehamilan,
persalinan, dan nifas.
• Mendapatkan pertolongan pertama gawat darurat
dengan cepat sebagai persiapan upaya rujukan ke tingkat
pelayanan yang lebih tinggi
• Agar ibu hamil dan bayi secara cepat dan tepat mendapat
fasilitas kesehatan yang bersih dan aman.
• Mendapat pertolongan dan pelayanan dari tenaga
Kesehatan siap di tempat.
• Bayi tidak lahir dalam 12 jam sejak terasa
mulas - mulas
• Keluar darah dari jalan lahir sebelum
melahirkan.
• Tali pusat, tangan, dan kaki bayi keluar
lebih dahulu dari jalan lahir
• Tidak kuat mengejan
• Mengalami kejang-kejang
• Air ketuban keruh dan berbau
• Air ketuban keluar dari jalan lahir sebelum
terasa mulas - mulas
• Setelah bayi lahir ari-ari tidak keluar
• Gelisah mengalami kesakitan yang hebat
• Pendarahan setelah bayi lahir.
Apa yang harus dilakukan bila salah
satu tanda bahaya tersebut terjadi ?
• Segera hubungi tenaga kesehatan (dokter, bidan, tenaga
paramedis)
• Ibu harus segera dibawa ke fasilitas kesehatan terdekat.
• Usahakan agar ibu tetap tenang
• Suami atau keluarga menyiapkan 2 orang calon pendonor
darah
• Menyiapkan ambulan desa sesuai karakteristik transportasi
daerah
• Tokoh masyarakat membantu ibu hamil mendapatkan
kemudahan dalam pelayanan KIA melalui Jamkesda. atau
jaminan lainnya.
Imunisasi merupakan suatu upaya
yang dilakukan untuk mencegah terjadinya
suatu penyakit dengan cara memberikan
mikroorganisme bibit penyakit berbahaya yang
telah dilemahkan (vaksin) kedalam tubuh
sehingga merangsang sistem kekebalan tubuh
terhadap jenis antigen itu dimasa yang akan
datang.
Beberapa alasan mengapa imunisasi dasar penting
untuk diberikan :

• Imunisasi diberikan agar bayi siap dengan lingkungan


baru (luar kandungan) karena tidak ada lagi kekebalan
tubuh alami yang di dapatkan dari ibu seperti saat masih
dalam kandungan.
• Apabila tidak dilakukan vaksinasi dan kemudian terkena
kuman yang menular, kemungkinan tubuhnya belum kuat
melawan penyakit tersebut.
• Untuk menjaga daya tahan tubuh anak.
• Untuk mencegah penyakit-penyakit menular yang
berbahaya.
• Untuk menjaga anak tetap sehat.
• Untuk mencegah kecacatan dan kematian.
• Untuk menjaga dan membantu perkembangan anak secara
optimal.
Program imunisasi dasar
di Indonesia saat ini bisa
di dapatkan secara
gratis dan seluruh biaya
ditanggung melalui
anggaran dan kebijakan
pemerintah.
Imunisasi bisa di lakukan
melalui Rumah sakit,
puskesmas dan
posyandu. Selain itu
imunisasi juga bisa
dilakukan di klinik-klinik
kesehatan lain.
adalah pemberian ASI sedini mungkin setelah
persalinan, diberikan tanpa jadwal dan tidak diberi
makanan lain, walaupun hanya air putih sampai bayi
berumur 6 bulan.
• Mengandung zat gizi dan berbagai zat kekebalan tubuh
yang dibutuhkan bayi.
• Melindungi bayi dari penyakit diare, sakit telinga, infeksi
saluran pernapasan, dan alergi.
• Mudah diserap oleh tubuh bayi dan meningkatkan
kesadaran
• Praktis, ekonomis, higienis dan selalu tersedia dengan
suhu yang tepat
• Mencegah terjadinya anemia, dan membantu menunda
kehamilan
• Menunjang tumbuh kembang yang optimal
Selama menyusui, ibu disarankan untuk menjaga
asupan yang masuk ke dalam tubuh,
dikhawatirkan asupan tersebut bisa memengaruhi
ASI dan berefek tidak baik pada bayi.
Menerapkan pola makan sehat sangat
dianjurkan ketika ibu sedang menyusui seperti
mengonsumsi sayuran, buah, daging tanpa lemak,
makanan berserat, susu dan banyak minum air.
Pertumbuhan merupakan hasil akhir dari
keseimbangan antara asupan dan kebutuhan zat
gizi. Kebutuhan zat gizi akan meningkat pada masa
percepatan pertumbuhan sang anak. Anak yang
pertumbuhannya baik merupakan bukti yang
menunjukan bahwa antara asupan dan kebutuhan
gizinya seimbang, sedangkan anak yang
pertumbuhannya tidak baik adalah bukti bahwa
asupan dan kebutuhan gizinya tidaklah seimbang
(kurang). Jika status gizi seorang anak normal maka
anak tersebut akan tumbuh normal.
Kegiatan bulanan di Posyandu merupakan
kegiatan rutin yang bertujuan untuk memantau
pertumbuhan berat badan balita dengan
menggunakan Kartu Menuju Sehat (KMS),
memberikan konseling gizi, serta memberikan
pelayanan gizi dan kesehatan dasar. Untuk tujuan
pemantauan pertumbuhan balita dilakukan
penimbangan balita setiap bulan. Di dalam KMS
berat badan balita hasil penimbangan bulan diisikan
dengan titik dan dihubungkan dengan garis sehingga
membentuk garis pertumbuhan anak.
• Sebagai media untuk “mencatat/memantau”
riwayat kesehatan balita secara lengkap.
• Sebagai media “penyuluhan” bagi orang tua balita
tentang kesehatan balita
• Sebagai sarana pemantauan yang dapat
digunakan bagi petugas untuk menentukan tindakan
pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.
• Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita
Gambar grafik pertumbuhan dibagi dalam 5 blok sesuai
dengan golongan umur balita. Setiap blok dibentuk oleh garis
tegak/skala berat dalam kg dan garis datar skala umur
menurut bulan.
• blok 1 untuk bayi berumur 0 – 12 bulan
• blok 2 untuk anak golongan umur 13 – 24 bulan
• blok 3 untuk anak golongan umur 25 – 36 bulan
• blok 4 untuk anak umur 37 – 48 bulan dan
• blok 5 untuk anak golongan yang umur 49 – 60 bulan.
• Demam
• Batuk, pilek dan sesak nafas (ISPA)
• Tuberkulosis
• Gangguan Telinga (Otitis media)
• Cacat Bawaan (Labio-palate schizis, Congenital Heart
Diseas, dll)
• Gerak kasar atau motorik kasar adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan pergerakan dan sikap tubuh yang melibatkan
otot-otot besar seperti duduk, berdiri, dan sebagainya.
• Gerak halus atau motorik halus adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan anak melakukan gerakan yang melibatkan bagian-bagian tubuh
tertentu dan dilakukan oleh otot-otot kecil, tetapi memerlukan koordinasi yang
cermat seperti mengamati sesuatu, menjimpit, menulis, dan sebagainya.
• Kemampuan bicara dan bahasa adalah aspek yang berhubungan dengan
kemampuan untuk memberikan respons terhadap suara, berbicara,
berkomunikasi, mengikuti perintah dan sebagainya.
• Sosialisasi dan kemandirian adalah aspek yang berhubungan dengan
kemandirian anak (makan sendiri, membereskan mainan selesai bermain),
berpisah dengan ibu/pengasuh anak, bersosialisasi dan berinteraksi dengan
lingkungannya, dan lain sebagainya.
Posyandu merupakan salah satu bentuk Upaya
Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat
(UKBM) yang dikelola dan diselenggarakan dari,
oleh, untuk, dan bersama masyarakat dalam
menyelenggarakan pembangunan kesehatan, guna
memberdayakan masyarakat dan memberikan
kemudahan kepada masyarakat dalam memperoleh
pelayanan kesehatan dasar untuk mempercepat
penurunan kematian ibu dan bayi dengan sasaran
Pelayanan Kesehatan di Posyandu adalah bayi,
anak balita, ibu hamil, ibu melahirkan, ibu nifas dan
ibu menyusui serta Pasangan Usia Subur (PUS).

Anda mungkin juga menyukai