Anda di halaman 1dari 24

ASUHAN KEPERAWATAN

KELUARGA DENGAN TB
PARU
Kelompok 6
Nida N
Kinantiana
Fitriya A
Lutvia H
Adila N
Ulfah N
A. Pengkajian
1. Data Umum
Pengkajian terhadap data umum keluarga meliputi :
1. Nama kepala keluarga (KK) : Tn. S
2. Alamat dan telepon : Desa Wangunsari, Jawa
3. Pekerjaan kepala keluarga : Buruh
4. Pendidikan kepala keluarga : SMA
5. Komposisi keluarga dan genogram

No Nama Jenis kelamin Hub dg KK umur Pendidikan

1. Tn. S L Suami 32 Th SMA


2. Ny.S P Istri 29 Th SMA
3. An. A P Anak 10 Th SD
4. An. T L Anak 7 Th SD
 Genogram

Ket :
Perempuan

Laki-Laki

Meninggal

Pasien

Tinggal Serumah
6. Tipe Keluarga : Inti
keluarga Tn. S adalah tipe keluarga inti terdiri dari ayah, ibu, dan dua orang anak
7. Suku Bangsa : Jawa
8. Agama : Islam
9. Status social ekonomi : Pra Keluarga Sejahtera
keluarga dapat memenuhi kebutuhan dasar seperti: makan 3 kali/hari, memiliki pakaian, dan biaya berobat
10. Aktifitas rekreasi keluarga :Tn. S tidak memiliki jadwal untuk rekreasi secara rutin karena menurutnya waktu satu
hari harus di gunakan untuk beristirahat agar dapat bekerja secara maksimal, Ny. S mengisi waktu luangnya setelah
pulang kerkja dengan berinteraksi dengan anaknya mengobrol dengan tetangga dan bermain dengan anaknya.
11. Tahap perkembangan keluarga yang belum terpenuhi : Mengontrol tugas-tugas anak di sekolah dan meningkatkan
pengetahuan umum anak. Orang tua hanya mengingatkan supaya anak mengerjakan tugas tetapi tidak mengontrol dan
untuk meningkatkan pengetahuan anak orang tua tidak mampu karena pendidikan keluarga yang rendah dan
kurangnya waktu untuk keluarga.
12. Riwayat keluarga inti : Tn. S dan Ny. S sebelum menikah mereka berpacaran dahulu kemudian menikah dan tinggal di
Ds. Wangunsari. Setelah mendapatkan warisan dari orang tua Ny. S mereka langsung di karuniai anak bernama An. A
dan An. T. Keluarga Tn. S tidak memiliki riwayat penyakit turunan namun Tn. S memiliki riwayat penyakit menular (TB
Paru). Keluarga Tn. S tidak melakukan imunisasi dan keluarga Tn. S ketika sakit tidak pernah melakukan pemeriksaan
ke pelayanan kesehatan hanya mengandalkan obat warung saja.
13. Riwayat keluarga sebelumnya : Orang tua dari Tn. S sudah meninggal karena sakit sedangkan orang tua dari Ny. S
masih ada tap hanya ibunya yang tinggal di dekat rumahnya.
Tugas Perkembangan Keluarga dengan anak
usia sekolah ( 6 s.d 12)
Tugas Perkembangan Keluarga :
Keluarga Tn.S dalam tahap perkembangan ke 3 yaitu, keluarga dengan anak sekolah tahap ini
dimulai pada usia 6 tahun dan berakhir pada usia 12 tahun, pada tahap ini orang tua perlu belajar
berpisah dengan anak, membantu anak untuk bersosialisasi baik aktivitas disekolah maupun diluar
sekolah tugas perkembangannya yaitu :
1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga, seperti kebutuhan tempat tinggal
2. Memfasilitasi rasa aman
3. Membuat anak bersosialisasi
4. Mengajari anak untuk menyiapkan masa depannya
5. Membiarkan anak belajae secara teratur
6. Mengontrol tugas-tugas disekolah anak dan meningkatkan pengetahuan anak
7. Mempertahankan hubungan yang sehat baik dalam keluarga maupun diluar keluarga dan
lingkungan sekitar

Mengontrol tugas-tugas anak di sekolah dan meningkatkan pengetahuan umum anak. Orang tua
hanya mengingatkan supaya anak mengerjakan tugas tetapi tidak mengontrol dan untuk
meningkatkan pengetahuan anak orang tua tidak mampu karena pendidikan keluarga yang rendah
dan kurangnya waktu untuk keluarga.
Tingkat kemandirian keluarga

 Keluarga Tn.S merupakan keluarga mandiri tingkat pertama karena keluarga


Tn.s dapat menerima petugas kesehatan masyarakat dan menerima pelayanan
keperawatan yang diberikan sesuai dengan rencana keperawatan
Pengkajian Lingkungan
1. Karakteristik rumah : Rumah yang sekarang ditempati adalah rumah warisan dari
orang tua Ny. S. Luas kira-kira 48 m2, rumah berupa semi permanen yang sebagian
bangunannya terbuat dari kayu, rumah tidak memiliki halaman hanya sedikit teras
tidak tampak tanaman hias yang di tanam di rumah. Secara umum rumah tampak
bersih namun masih terlihat barang-barang yang di letakkan tidak pada
tempatnya. Rumah memiliki jendela namun jendela paten yang tidak dapat di
buka sehingga untuk ventilasi udara kurang baik. Air bersih didapatkan dari sumur
pompa, pembuangan air limbah langsung di alirkan ke kali dan untuk pembuangan
sampah ditimbun kemudian di bakar.
2. Karakteristik tetangga dan komunitas RW : Lingkungan tempat tinggal Tn. S
sebagian besar penduduknya merupakan penduduk asli jawa yang memang sejak
kecil sudah tinggal di daerah tersebut.lingkungan mash dalam suasana kampung
untuk menaiki kendaraan umum harus berjalan terlebih dulu ke jalan utama.
Keadaan jalan dilingkungan tempat tinggal terdiri dari gang-gang kecil secara
umum lingkungan disekitar rumah masih terlihat kotor. Pengolahan sampah yang
dikelola dengan cara dibakar menyebabkan ketidaknyamanan di area tersebut saat
membakar sampah. Pelayanan kesehatan puskesmas sangat jauh, mushola sangat
dekat karena berada di ligkungan Rt.
Denah Rumah

Kamar 2 Kamar 1 Gudang

Ruang tamu

Dapur
Kamar mandi
3. Mobilitas geografis keluarga : Keluarga sudah lama tinggal di
lingkungan RT 06 RW 03 Wangunsari sebelumnya keluarga pernah
tinggal di bandung namun hanya sebentar dan kemudian pindah
menempati rumah yang di wariskan dengan Ny.S
4. Perkumpulan keluarga dan interaksi dengan masyarakat : Ny.S tidak
mengikuti kegiatan seperti arisan ibu ibu di lingkungan sekitar
rumahnya di sekitar rumahnya pun tidak ada pengajian ibu ibu Ny.S
hanya berinteraksi dengan tetangganya setelah dia pulang kerja dan
saat libur dengan cara berbincang bincang. Ny.S tidak mengikuti
kegiatan tentang kesehatan.
Struktur Keluarga

a) Sistem pendukung keluarga : hubungan keluarga dengan masyarakat


cukup baik. Karena Tn.S istri dan anaknya mampu berinteraksi di
lingkungan sekitar keluarga tidak memiliki jaringan sosial seperti asuransi
kesehatan biasanya saat sakit keluarag hanya membeli obat di warung.
b) Pola komunikasi keluarga : Tn.S jarang komunikasi dengan anak anaknya
karena saat pulang sudah malam dan istrinya Ny.S selalu berinteraksi
dengan anak anaknya walaupun harus bekerja dari pagi hingga sore hari
namun setelah pulang kerja ia meluangkan waktu unutk anak anak ny.
Hubungan anatara ibu dengan anak baik.
c) Struktur kekuatan keluarga : menurut Ny.S dirinya lebih dekat dengan
anak anaknya dan ibunya yang tinggal berkdekatan dengannya.
Driumahnya yang mnegambil keputusan adalah Tn.S, setelah sebelumnya
bermusyawarah dengan Ny.S
d) Struktur peran : Tn.S berperan sebagai kepala keluarga dan mencari nafkah
untuk keluarganya. Ny.S berperan sebagai ibu rumah tangga yang mengasuh
anak anaknya dirumah namun Ny.S juga bekerja sebagai buruh di pabrik. Ny.S
juga selalu menyiapkan keperluan untuk keluarganya dirumah. An. A berperan
sebagai anak SD berusia 10 tahun setiaphrainya anak A sekolah di dekat balai
desa. An.T berusia 7 tahun dan bersekolah di tempaa yang sama dengan An.A

e) Nilai atau norma keluarga : nilai yang dianut oleh keluarga adalah nilai agama
islam dan budaya Jawa Tn.S dan Ny.S sudah mengajarkan kepada anak
anaknya untuksolat 5 waktu dan mnegikutkan ankanya untuk pengajian pada
sore hari. Nilai budaya Jawa yang mempeengruhi seperti perilaku sopan
kepada orang yang lebih tua dan selalu mengucapkan salam setiap ingin
masuk rumah dan selalu meminta izin apabila keluar rumah.
Fungsi Keluarga
a) Fungsi afektif : keluarga Tn.S saling mnyayangi dan menghargai. Menurut Ny.S
dirinya akan selalu menunggu suaminya pulang dulu dan baru beristirahat. Ny.S
selalu mengontrol perkembangan anak anaknya NY.S juga memberikan pesan
terhadap anak anaknya agar tidak macam macam ketika orang tuannya tidak ada
dan mematuhi perintah paman atau nenek yang mengasuhnya saat orang tuanya
tidak ada
b) Fungsi sosialisasi : Tn.S mengatakn bahwa sosialisasi antar dirinya dan lingkungan
dirasakan baik, setiap memiliki waktu luang di sela libur kerjanya Tn.S
menyempatkan waktu untuk ber interaksi bersama tetangga sekitar rumahnya
serta untuk mengikuti beberapa kegiatan seperti kegiatan pengkajian.
c) Fungsi perawatan kesehatan : keluarga meyakini bahwa kesehatan merupakan hal
yang penting. Namun keluaraga masih sering mnegkawatirkan biaya untuk berobat
walaupun sekarang sudah ada jaminan untuk masyarakat, keluarga juga
mnegatakan tidak memiliki waktu luang oleh sebab itu keluarga Tn.S baru
memeriksakan anggota keluarganya ketika sudah tidak bisa di tangani sendiri atau
oleh obat warung.
d) Fungsi reproduksi : Tn.S memilik 2 anak , Ny.S menggunakan KB untuk
merencanakan jumlah anak.
e) Fungsi ekonomi : keluarga dapat memenuhi kebutuhan makan 3x1 hari pakaian
untuk anak dan biaya berobat
Stress dan Koping Keluarga

1. Stressor jangka pendek dan panjang : Tn.S sebenanya ingin


memeriksakan dirinya namun karena jauhnya puskesmas dan tidak
memiliki waktu luang karena bekerja.
2. Kemampuan keluarga berespon terhadap stressor : masalah masalah yang
ada dalam keluarga biasanya di selesaikan dengan berdiskusi. Yang
biasanya mengambil keputusan tetap dari kepala keluarga yaitu Tn.S
anak anak belum dilibatkan dalam pengambilan kepututusan karena
menurut Ny.S, anak anak belum cukup umur untuk diikutkan dalam
pengambilan keputusan.
3. Strategi koping yang digunakan :anggota keluarga selalu bermusyawarah
untuk meyelesaikan masalah yang ada.
4. Strategi adaptasi disfungsional : jika sakit Tn.S beristirahat dan tidur
Pemeriksaan Fisik
a. Ny. S : Bentuk dada simetris, tidak tampak sesak, frekuensi nafas normal
(20x/mnt), terdapat batuk, gerakan dada saat bernafas normal dan seimbang
antara kanan dan kiri, tidak ada penurunan taktil fremitus, bunyi paru
resonan tidak ada bunyi nafas tambahan.
b. An A : Bentuk dada simetris, tidak tampak sesak nafas, frekuensi nafas normal
(18x/mnt), tidak terdapat batuk, gerakan dada saat bernafas normal dan
seimbang antara kanan dan kiri, tidak ada penurunan taktil fremitus, bunyi
paru resonan tidak ada bunyi nafas tambahan.
c. An. T :Bentuk dada simetris, tidak tampak sesak nafas, frekuensi nafas normal
(18x/mnt), tidak terdapat batuk, gerakan dada saat bernafas normal dan
seimbang antara kanan dan kiri, tidak ada penurunan taktil fremitus, bunyi
paru resonan tidak ada bunyi nafas tambahan.
Pemeriksaan Fisik Keluarga
No Nama Pernafasan Pencernaan Kardiovasku Persyarafan Muskuloskeletal Penginde
ler raan
1. Tn. S R : 25x/mnt TD :
N:

2. Ny. S R : 20x/mnt Mulut Wajah tidak Status Fungsi TD :


Sismetris, lembab, pucat, mental tidak penglihat 12/80
CPH (-) stomatitis (- konjungtiva terganggu, an baik, N:
,secret (-), ), acites (-), merah refleks fungsi 72x/me
dada BU = muda, JPV (- patella (++) penciuma nit
simetris, 12x/menit ), BJ S1 dan n (+)
retraksi (-), S2 regular, ,pendeng
bunyi nafas jantung aran baik
vesikuler, dullness,
perkusi CRT <2detik
resonan
pada paru

3. An. A R : 18x/mnt Mulut Wajah tidak Status Fungsi TD


Sismetris, lembab, pucat, mental tidak penglihat :100/80
Pemeriksaan Fisik Individu yang Sakit

 Sistem pernapasan
Tn. S : Terlihat mengalami sesak nafas, peningkatan frekuensi nafas 25x/mnt,
dan menggunakan otot bantu nafas, peningkatan produksi sekret dan sekresi
sputum yang purulen. Gerakan dada saat bernafas normal dan seimbang antara
bagian kanan dan kiri, tedapat batuk berdahak dan berdarah, tidak ada
penurunan taktil fremitus, didapatkan bunyi resonan pada seluruh lapang paru,
didapatkan bunyi nafas tambahan (ronkhi).
Harapan Keluarga

Keluarga berharap mendapatkan pelanyanan kesehatan yang memadai dari


petugas keseatan dan pengobatan secara maksimal untuk mengobati
penyakitnya.
Analisa Data
Data Etiologi Masalah
1. DS : Tidak efektifnya bersihan jalan Ketidakmampuan keluarga
• Tn.S mengatakan tidak pernah nafas Tn.S merawat keluarganya yang sakit
periksa ke puskesmas
• Tn.S mengatakan saat ini sedang
batuk-batuk

DO :
• TTV
N : 80x/menit
S : 36
TD : 110/70
RR : 25x/menit
• Bunyi nafas ronchi
• Tn.S tampak kurus
• Kondisi rumah sempit
• Pencahayaan redup, udara
lembab, gelap dan kotor
Data Etiologi Masalah
2. DS: Resiko terjadinya Ketidakmampuan
• Tn.S mengatakan sakit penularan TB paru keluarga merawat
TB paru sejak 2 minggu terhadap anggota anggota keluarga yang
yang lalu keluarga yang lain sakit
• Tn.S mengatakan
belum pernah
memakan obat
• Tn.S mengatakan
dalam sehari ia
menghabiskan rokok 12
batang/hari

DO :
N : 80x/menit
S : 36
TD : 110/70
RR : 25x/menit
• Bunyi nafas ronchi
• Tn.S tampak kurus
• Kondisi rumah sempit
• Pencahayaan redup,
udara lembab, gelap
dan kotor
Data Etiologi Masalah
3. DS : Kurang pengetahuan Ketidakmampuan
• Anak mengatakan tentang perkembangan keluarga mengenal
tidak bisa keluarga Tn.S dengan masalah dengan tugas
mengerjakan PR yang anak usia sekolah perkembangan keluarga
diberikan guru anak usia sekolah
disekolah
• Ny.S mengatkan tidak
pernah menemaninya
untuk belajar

DO :
• Ny. S tampak merasa
bersalah saat
dilakukan pertanyaan
Rumusan masalah
1. Tidak efektifnya bersihan jalan nafas Tn.S b.d Ketidakmampuan keluarga
merawat keluarganya yang sakit
2. Resiko terjadinya penularan TB paru terhadap anggota keluarga yang lain b.d
Ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
3. Kurang pengetahuan tentang perkembangan keluarga Tn.S dengan anak usia
sekolah b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dengan tugas
perkembangan keluarga anak usia sekolah
B. Diagnosa Total score : 3 2/3
1. Penampisan Masalah
a. Diagnosa : Tidak efektifnya bersihan jalan nafas pada Tn. S b.d
ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah Masalah ini bersifataktual karena Tn, S mengeluh
a. Aktual (tidak/kurang sehat) batuk berdarah dan selama 2 minggu, sesak nafas
b. Ancaman kesehatan 1 dan mudah lelah jika tidak ditangani segera dapat
c. Keadaan sejahtera mengakibatkan penyakit menjadi semakin parah.

2. Kemungkinan masalah dapat diubah Pelayanan kesehatan jauh dari rumah, dana untuk
a. Mudah 1 berobat tidak tersedia karena obatanya tidak ada
b. Sebagian di warung.
c. Tidak dapat
3. Potensi masalah untuk dicegah Dengan informasi yang diberikan keluarga dapat
a. Tinggi 2/3 mengerti tetang TB paru dan mencegah penularan.
b. Cukup
c. Rendah
4. Menonjolnya masalah Tn. S belum pernah ke puskesmas karena belum
a. Masalah berat dan harus segera ditangani 1 ada waktu sehingga penularan cukup tinggi
b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani keluarga merasa ada masalah dan perlu segera
c. Masalah tidak dirasakan ditangani karena sudah merasakan gejala.
b. Diagnosa : Resiko terjadinya penularan TB paru pada anggota keluarga yang Total score : 3 1/3
lain b.d ketidakmampuan keluarga merawat anggota keluarga yang sakit.

Kriteria Skor Pembenaran


1. Sifat masalah
a. Aktual (tidak/kurang sehat) Ditangani segera karena resiko penularan TB paru
b. Ancaman kesehatan 2/3 pada anggota keluarga yang lain. Tn S belum
c. Keadaan sejahtera pernah berobat selama sakit dirasakan
1. Kemungkinan masalah dapat diubah Dapat dirubah dengan penyuluhan penularan TB
a. Mudah 1 paru dengan menganjurkan Tn. S tidak membuang
b. Sebagian dahak sembarangan dan rajin membuka jendela
c. Tidak dapat pada pagi hari dan siang hari.

1. Potensi masalah untuk dicegah Resiko penularan sulit dicegah karena kondisi
a. Tinggi 2/3 rumah yang sempit dan interaksi antara anggota
b. Cukup keluarga yang lain kurang dari 1 meter dan Tn. S
c. Rendah lupa untuk menutup mulut jika batuk.

1. Menonjolnya masalah Masalah perlu ditangani segera karena resiko


a. Masalah berat dan harus segera ditangani 1 penularan pada anggota keluarga yang lain dengan
b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani melakukan pemeriksaan pada anggota keluarga
c. Masalah tidak dirasakan yang lain (skrining kesehatan) dan anjurkan
keluarga untuk memanfaatkan fasilitas
(puskesmas) yang terdekat.
c. Diagnosa : Kurang pengetahuan tentang perkembangan keluarga Tn.S dengan
anak usia sekolah b.d Ketidakmampuan keluarga mengenal masalah dengan tugas Total score:3,2
perkembangan keluarga anak usia sekolah
Kriteria Skor Pembenaran
1. Sifat masalah 2/3 Sifat masalah ini termasuk situasi mengancam
a. Aktual (tidak/kurang sehat) kesehatan, karena jika dibiarkan terus menerus
b. Ancaman kesehatan perkembangan keluarga akan terhambat
c. Keadaan sejahtera

1. Kemungkinan masalah dapat diubah 1 Latar belakang pendidikan Tn. S dan Ny. S adalah
a. Mudah SMA, sehingga memudahkan untuk menerima
b. Sebagian informasi dan penjelasan
c. Tidak dapat

1. Potensi masalah untuk dicegah 1 Karena Tn. S dan Ny. S sering mengunjungi orang
a. Tinggi tua dan keluarga yang sudah berpengalaman
b. Cukup memiliki anak sehingga keluarga dapat bertanya
apa yang seharusnya dilakukan
c. Rendah

1. Menonjolnya masalah 1/2 Masalah memang perlu ditangani.tapi sifat masalah


a. Masalah berat dan harus segera ditangani ini tidak gawat, dan bisa diselesaikan secara
b. Ada masalah, tidak perlu segera ditangani bertahap
c. Masalah tidak dirasakan

Anda mungkin juga menyukai