Anda di halaman 1dari 12

SUPERVISI DALAM

KEPERAWATAN
1. Ainus Sobah 6. Arief Hidayatulloh

2. Roichatul Jannah 7. Suryono

3. Ummu Zuhro 8. Indri Bonivita

4. Livia Diah 9. Titik Fadilah

5. Majidur Rokhman 10. Andre Triesna S


PENGERTIAN
Supervisi mempunyai pengertian yang sangat
luas, yaitu meliputi segala bantuan dari pemimpin/
penanggung jawab keperawatan yang tertuju untuk
perkembangan para perawat dan staf lainnya dalam
mencapai tujuan asuhan keperawatan
Prajudi Atmosudiro (1982), Supervisi diartikan
sebagai pengamatan atau pengawasan secara langsung
terhadap pelaksanaan pekerjaan yang sifatnya rutin.
Thora Kron (1987), Supervisi adalah
merencanakan, mengarahkan, membimbing,
mengajar, mengobservasi, mendorong,
memperbaiki, mempercayai, mengevaluasi secara
terus menerus pada setiap perawat dengan sabar,
adil serta bijaksana sehingga setiap perawat dapat
memberikan asuhan keperawatan dengan baik,
terampil, aman, cepat dan tepat secara
menyeluruh sesuai dengan kemampuan dan
keterbatasan dari perawat.
SASARAN SUPERVISI

Sasaran yang harus dicapai dalam supervisi


adalah sebagai berikut :
 Pelaksanan tugas sesuai dengan pola

 Struktur dan hirarki sesuai dengan rencana

 Staf yang berkualitas dapat dikembangkan


secara kontinue/sistematis
 Penggunaan alat yang efektif dan ekonomis.

 Sistem dan prosedur yang tidak menyimpang

 Pembagian tugas, wewenang ada pertimbangan


objek/rational
 Tidak terjadi penyimpangan/penyelewengan
kekuasaan, kedudukan dan keuangan.
TUJUAN SUPERVISI

1. Mengorganisasikan staf dan pelaksanan


keperawatan
2. Melatih staf dan pelaksana keperawatan
3. Memberikan arahan dalam pelaksanaan tugasnya
agar menyadari dan mengerti terhadap peran,
fungsi sebagai staf dan pelaksana asuhan
keperawatan.
4. Memberikan layanan kemampuan staf dan
pelaksana keperawatan dalam memberikan asuhan
keperawatan.
MODEL SUPERVISI KEPERAWATAN

 Model konvensional

Model supervisi dilakukan melalui inspeksi


langsung untuk menemukan masalah dan
kesalahan dalam pemberian asuahan
keperawatan. Supervisi dilakukan untuk
mengoreksi kesalahan dan memata-matai staf
dalam mengerjakan tugas.
 Model Ilmiah

Supervisi dilakukan dengan pendekatan yang sudah


direncanakan sehingga tidak hanya mencari kealahan atau
masalah saja.

 Model klinis
Supervisi model klinis bertujuan untuk membantu
perawat pelaksana dalam mengembangkan profesionalisme
sehingga penampilan dan kinerjanya dalam pemberian asuahn
keperawatan meningkat.
 Model artistic

Supervisi model artistic dilakukan dengan pendekatan


personal untuk menciptakan rasa aman sehingga supervisor
dapat diterima oleh perawat pelaksana yang disupervisi.
CARA SUPERVISI

1. Supervisi Langsung :

a. Merencanakan

b. Mengarahkan

c. Membimbing

d. Memotivasi

e. Mengobservasi

f. Mengevaluasi
2. Supervisi Tidak Langsung

Supervisi dilakukan melalui laporan tertulis,


seperti laporan pasien dan catatan asuhan
keperawatan dan dapat juga dilakukan dengan
menggunakan laporan lisan seperti saat timbang
terima dan ronde keperawatan.
SUPERVISOR KEPERAWATAN

 Kepala ruangan,

 Pengawas Keperawatan,

 Kepala seksi,

 Kepala Bidang keperawatan,

Anda mungkin juga menyukai