Ready
Ready
WB
NAMA KELOMPOK
Paragraf memiliki dua jenis kalimat. Yakni, kalimat utama dan kalimat
penjelas.
Sebuah paragraf biasanya memakai satu kalimat utama dan beberapa kalimat
penjelas.
Fungsi Paragraf
Mengekspresikan gagasan yang tertulis.
Koherensi yang padu, yaitu antar kalimat dalam paragraf saling terkait dalam
paragraf. Cara mengaitkan antar kalimat dalam paragraf dapat dilakukan
dengan cara berikut.
Penggunaan kata ganti orang atau kata ganti penunjuk sebagai pengganti
gagasan utama dengan kata-kata seperti: dia, mereka, nya, itu, tersebut, ini.
Penggunaan metode pengembangan paragraf sebagai penjelas gagasan utama paragraf.
Metode yang digunakan dari metode proses sampai dengan metode definisi.
Setiap paragraf harus memiliki satu gagasan utama yang ditulis dalam kalimat topik.
Posisi kalimat topik dalam paragraf ditempatkan pada.
e) Kalimat topik pada semua kalimat dalam paragraf (deskriptif). Kalimat topik dalam
paragraf ditulis dalam kalimat tunggal atau kalimat majemuk bertingkat karena kedua
kalimat itu hanya menyampaikan satu gagasan utama.
Penulis paragraf tetap memperhatikan kaidah satuan bahasa yang lain, seperti ejaan,
tanda baca, kalimat, diksi, dan bentukan kata.
Penulisan harus memperhatikan jenis-jenis paragraf pada posisi bagian
karangan pendahuluan, isi, dan bagian kesimpulan.
Penulis juga memperhatikan jumlah kata atau jumlah kalimat dalam sebuah
paragraf, yaitu jumlah kosa kata paragraf antara 30-100 kata dan jumlah
kalimat minimal tiga kalimat.
Jika uraian paragraf melebihi 100 kata sebaiknya dibuat menjadi dua paragraf.
Penulisan paragraf yang menjorok ke dalam dan sejajar atau pola paragraf
yang kalimat pertamanya lurus dan jarak antar paragaf tidak sama (dua kali
Contoh pola paragraf yang kalimat pertamanya lurus dan jarak antar paragaf
tidak sama (dua kali jarak antar baris).
Jenis-jenis Paragraf
A. Menurut Sifat Isinya
Paragraf Eksposisi
Paragraf eksposisi adalah paragraf yang isinya merupakan paparan dari suatu masalah atau peristiwa.
Paragraf Deskripsi
Paragraf deskripsi adalah paragraf yang isinya merupakan penggambaran dari suatu keadaan atau
peristiwa menggunakan kata-kata, sehingga pembacanya seolah-olah ikut merasakan, melihat, dan juga
mengalami langsung kejadian atau keadaan tersebut serta menjelaskan ciri-ciri objek.
Paragraf Argumentasi
Paragraf argumentasi adalah paragraf yang isinya cara meyakinkan pembaca hingga si pembaca dapat
menerima gagasan dari penulis.
Paragraf Persuasi
Paragraf persuasi adalah paragraf yang isinya merupakan bujukan untuk mempengaruhi sipembaca agar
mengikuti pendapat dari sipenulis. Paragraf ini hampir menyerupai paragraf argumen yang di awal
penulisan memberi pendapat dahulu baru kemudian diberi pernyataan alasannya. Bedanya paragraf
argumentasi berupa fakta sedangkan paragraf persuasi alasannya berupa kalimat himbauan dan harapan
dari penulis.
Paragraf Narasi
Paragraf narasi dalah suatu jenis paragraf yang menceritakan suatu kejadian atau suatu
peristiwa berdasarkan urutan waktu. Paragraf narasi terdiri dari narasi kejadian dan narasi
runtut cerita. Paragraf narasi kejadian yaitu paragraf yang menceritakan suatu kejadian
ataupun suatu peristiwa, sedangkan paragraf narasi runtut cerita yaitu paragraf yang pola
pengembangannya dimulai dari urutan tindakan ataupun perbuatan yang menciptakan ataupun
menghasilkan sesuatu.
Paragraf Deduktif
Paragraf deduktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan utama pada
awal paragraf.
Paragraf Indukif
Paragraf induktif adalah paragraf yang menempatkan ide pokok atau gagasan utama pada
akhir paragraf.
Paragraf Ineratif
Paragraf ineratif adalah suatu paragraf yang kalimat utamanya berada di tengah
– tengah paragraf. Paragraf ini dikembangkan dengan pola khusus – umum –
khusus, yaitu menyajikan hal - hal khusus sebagai pengantar terlebih dahulu, lalu
menyajikan gagasan utamanya, dan kemudian kembali dijelaskan dengan hal
khusus untuk memperkuat gagasan utama tersebut.