Anda di halaman 1dari 35

Uji Penyesuaian Ijasah &

Ujian Dinas Tingkat I


Universitas Brawijaya
Tahun 2016
1
DISIPLIN ????
Disiplin berasal dari kata latin : disciplina yang
berarti pendidikan kesopanan, kerohanian, dan
pengembangan tabiat.

Kamus Besar Bahasa Indonesia : Tata Tertib (di


sekolah, kemiliteran, dsb)) Ketaatan (kepatuhan)
kepada peraturan (tata Tertib dsb); Bidang studi
yang memiliki objek, sistem, dan metode tertentu.

Dari makna kata disiplin tersebut, dalam hal ini


lebih tepat pada makna pertama yaitu disiplin
merupakan tata tertib yang seyogyanya dipatuhi,
dalam hal ini oleh pegawai dalam melaksanakan
tugas dan kewajibannya.

2
Jenis Disiplin Kerja

Disiplin Preventif : dilaksanakan untuk mendorong para


karyawan agar mengikuti berbagai standar dan aturan,
sehingga penyelewengan dapat dicegah.

Disiplin Korektif : kegiatan yang diambil untuk menangani


pelanggaran terhadap aturan-aturan yang mencoba untuk
menghindari pelanggaran-pelanggaran lebih lanjut.
Kegiatan korektif sering berupa suatu bentuk hukuman
dan disebut tindakan pendisiplin.

Disiplin Progresif yaitu: kegiatan memberikan hukuman-


hukuman yang lebih berat terhadap pelanggaran-
pelanggaran yang berulang.
3
4
5
6
7
8
9
PP NOMOR 53 TAHUN 2010
TENTANG
DISPLIN PEGAWAI NEGERI SIPIL

10
LANDASAN
1. YURIDIS
Psl 29, 30 UU No. 8/1974 jo UU No. 43/1999

Dengan tidak mengurangi ketentuan dalam ppu pidana, untuk menjamin tata
tertib dan kalancaran pelaksanaan tugas, diadakan peraturan Disiplin PNS

Ditetapkan dengan PP

PP No. 30/1980 PP No. 53/2010


2. FILOSOFIS
 PNS Aparatur Negara bertugas memberikan pelayanan kepada masyarakat
secara profesional, jujur, adil, merata dalam penyelenggaran tugas
pemerintah & pembangunan.
 Setia dan taat kepada Pancasila, UUD1945, Negara & Pemerintah,
 Wajib menjaga persatuan & kesatuan bangsa dalam NKRI.

11
3. SOSIOLOGIS
 PP No. 30/1980 sudah tidak sesuai lagi dengan kebutuhan dan
perkembangan
 Penerapan jenis hukuman displin sangat variatif, pelanggaran
sama, hukuman displin berbeda
 Pedoman menegakkan disiplin
 Paket/bagian dari reformasi birokrasi
 Mewujudkan PNS yang handal, profesional dan bermoral
 Menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan
tugas
 Mendorong kinerja, perubahan sikap, produktivitas

12
DISIPLIN PNS ?
Kesanggupan PNS untuk menatati kewajiban & menghindari
larangan yg ditentukan PPU dan/atau peraturan kedinasan

Apabila tidak ditaati / dilanggar

Dijatuhi Hukuman Disiplin 13


Tujuan diberikan hukuman disiplin
 Menjamin Terpeliharanya tata tertib dan kelancaran
pelaksanaan tugas
 Mendorong PNS untuk lebih produktif

 Membina PNS yang melakukan pelanggaran

14
PELANGGARAN DISIPLIN

Setiap ucapan, tulisan, atau perbuatan


PNS yang tidak mentaati kewajiban
dan/atau melanggar larangan
ketentuan disiplin PNS, baik yg
dilakukan di dalam maupun di luar jam
kerja.
Bila ada unsur Pidana dpt dikenakan
hukuman pidana 15
KEWAJIBAN DAN LARANGAN
1. Kewajiban (pasal 3)
Terdapat 17 butir Kewajiban
2. Larangan (pasal 4)
Terdapat 15 butir larangan
(PP 30/1980 = 26 kewajiban dan 18 larangan

16
kewajiban (Pasal – 3)
1) Mengucapkan sumpah/janji PNS;
2) Mengucapkan sumpah/janji jabatan;
3) Setia dan taat sepenuhnya kepada Pancasila, Undang-Undang
Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945;
4) Mentaati segala peraturan perundang-undangan;
5) Melaksanakan tugas kedinasan yang dipercayakan kepada PNS
dengan penuh pengabdian, kesadaran dan tanggungjawab;
6) Menjungjung tinggi kehormatan negara, pemerintah dan martabat
PNS;
7) Mengutamakan kepentingan negara dari pada kepentingan
sendiri, seseorang dan/atau golongan;
8) Memegang rahasia jabatan yang menurut sifatnya atau menurut
perintah harus dirahasiakan;
kewajiban (Pasal – 3)
9) Bekerja dengan jujur, tertib, cermat dan bersemangat untuk kepentingan
negara;
10) Melaporkan dengan segera kepada atasannya apabila ada hal yang dapat
membahayakan atau merugikan negara atau pemerintah terutama dibidang
keamanan, keuangan dan materil;
11) Masuk kerja dan mentaati ketentuan jam kerja;
12) Mencapai sasaran kerja pegawai yang ditetapkan;
13) Mengunakan dan memelihara barang-barang milik negara dengan sebaik-
baiknya;
14) Memberikan pelayanan sebaik-baiknya kepada kepada masyarakat;
15) Membimbingbing bawahan dalam melaksanakan tugas;
16) Memberikan kesempatan kepada bawahan untuk mengembangkan karier; dan
17) Mentaati peraturan kedinasan yang ditetapkan oleh pejabat yang berwenang.
larangan (PASAL – 4)
1) Menyalahgunakan wewenang;
2) Menjadi perantara untuk mendapatkan keuntungan pribadi
dan/atau orang lain dengan menggunakan kewenangan orang
lain;
3) Tanpa izin Pemerintah menjadi pegawai atau bekerja untuk
negara lain dan/atau lembaga atau organisasi internasional;
4) Bekerja pada perusahaan asing, konsultan asing atau
lembaga swadaya masyarakat asing;
5) Memiliki, menjual, membeli, menggadaikan, menyewakan
atau meminjamkan barang-barang baik bergerak atau tidak
bergerak, dokumen atau surat berharga milik negara secara
tidak syah;
larangan (PASAL – 4)
6) Melakukan kegiatan bersama dengan atasan, teman sejawat, bawahan, atau orang lain
didalam maupun di luar lingkungan kerjanya dengan tujuan untuk keuntungan
pribadi, golongan, atau pihak lain, yang secara langsung atau tidak langsung
merugikan negara;
7) Memberi atau menyanggupi akan memberi sesuatu kepada siapapun baik secara
langsung atau tidak langsung dan dengan dalih apapun untuk diangkat dalam jabatan;
8) menerima hadiah atau suatu pemberian apa saja dari siapapun juga yang
berhubungan dengan jabatan dan/atau pekerjaannya;
9) Bertindak sewenang-wenang terhadap bawahannya;
10) Melakukan suatu tindakan atau tidak melakukan suatu tindakan yang dapat
menghalangi atau mempersulit salah satu pihak yang dilayani sehingga
mengakibatkan kerugian bagi yang dilayani;
11) Menghalangi berjalannya tugas kedinasan;
12) s.d tentang dukungan poilitik
TINGKAT DAN JENIS HUKUMAN DISIPLIN
PP No. 53 Tahun 2010
Tingkat Ringan :
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Pernyataan tidak puas secara tertulis

Tingkat Sedang :
a. Tunda KGB selama 1 thn
b. Tunda KP selama 1 thn
c. Turunpangkat setingkat lebih rendah selama 1 thn

21
Tidak Masuk Kerja & Menaati Ketentuan Jam Kerja

Tidak Masuk Hukuman Disiplin


Kerja

Tegoran lisan
5 hari Ringan
6 - 10 hari Tegoran tertulis
11 - 15 hari Pernyataan tidak puas secara tertulis Sedang
Tunda KGB 1 th
16 - 20 hari
21 - 25 hari Tunda KP 1 th
26 - 30 hari Turun pangkat 1 tingkat selama 1 th Berat
Turun pangkat 1 tingkat selama 3 th
31 - 35 hari
36 - 40 hari Pemindahan - Turun jabatan 1 tingkat
41 - 45 hari Pembebasan dari jabatan
46 hr / lebih Berhenti tidak atas permintan sendiri/ PTDH
22
Masuk kerja dan Mentaati ketentuan Jam Kerja

Wajib datang, melaksanakan tugas


Pulang sesuai ketentuan jam kerja

Keterlambatan dan/atau pulang cepat

7 ½ jam dikonversi = 1 hari kerja

23
MENGATUR SECARA TEGAS JENIS
HUKUMAN DISIPLIN ATAS PELANGGARAN
TERHADAP KEWAJIBAN DAN LARANGAN

Untuk pelanggaran tertentu dengan memperhatikan


dampak pelanggaran pada :
Unit kerja;
Instansi;
Pemerintah / negara

24
PEJABAT YANG BERWENANG MENGHUKUM
 Wewenang Presiden untuk Hukuman disiplin
Pindah-turun jabatan; Bebas jabatan; Pemberhentian Dengan Hormat;
Pemberhentian Tidak Dengan Secara Hormat
Bagian Eselon I dan jabatan lain yang wewenang pangkat –pemberhentian
menjadi wewenang Presiden

 Wewenang Pejabat Instansi Pusat


 PPK Pusat
 Pejabat struktural eselon I s/d Pejabat struktural eselon IV

 Wewenang Kepala Perwakilan RI


 Wewenang Pejabat Instansi Daerah
 PPK Daerah Provinsi s/d Pejabat struktural eselon V
 Gubernur
 PPK Daerah Kabupaten/Kota s/d Pejabat struktural eselon V

PNS dilingkungan, DPK, DPB dilingkungan / ke luar Instansi Induk


Apabila tidak terdapat Pejabat yang membawahi menghukum,
menjadi kewenangan pejabat yang lebih tinggi/diatasnya

25
Dengan PP No. 53 Tahun 2010 :
 Tidak perlu ada keputusan PPK untuk pendelegasian wewenang
 PP telah mendelegasikan kepada semua pejabat struktural

 Pejabat ybw menghukum wajib menjatuhkan Hukuman Disiplin


kepada PNS yang melangggar

Apabila tidak menjatuhkan Hukuman Disiplin

 Pejabat tersebut dijatuhi Hukuman Disiplin oleh atasan


 Hukuman Disiplin = Hukuman Disiplin kepada PNS tersebut
 Atasan juga menjatuhkan Hukuman Disiplin kepada PNS yang
melanggar disiplin

26
Dalam rangka kelancaran pemeriksaan, PNS diduga
melakukan pelanggaran disiplin, kemungkinan
dijatuhi Hukuman Disiplin tingkat Berat

Dapat dibebaskan sementara dari tugas jabatannya oleh atasan


langsung

Tetap diberikan hak-hak kepegawaian

Sampai dengan ditetapkan keputusan Hukuman Disiplin

27
BEBERAPA PRINSIP :
a. Pemanggilan dan Pemeriksaan
 PNS diduga melanggar disiplin, dipanggil secar tertuilis untuk
diperiksa oleh atasan langsug, dibuat dalam BAP
 PPK/Pejabat lain yang ditunjuk dapat membentuk Tim
Pemeriksa apabila ancamn Hukuman Disiplin tingkat
Sedan/Berat
 Pemeriksaan secara tertutup
 Dapat meminta keterangan dari orang lain
 Apabila menjatuhkan Hukuman Disiplin kewenangan:
- Atasan langsung, yang bersangkutan wajib menjatuhkan
Hukuman Disiplin
- Pejabat yang lebih tinggi, atasan langsung melaporkan secara
hierarki disertai BAP

b. Apabila pada saat diperiksa, PNS tersebut ternyata melakukan


beberapa pelanggaran disiplin, hanya dijatuhi satu jenis Hukuman
Disiplin yang terberat
28
c. PNS yang pernah dijatuhi Hukuman Disiplin kemudian
melakukan pelanggaran disiplin yang sifatnya sama, dijatuhi
Hukuman Disiplin yang Iebih berat

d. PNS tidak boleh dijatuhi Hukuman Disiplin 2 x atau lebih untuk


satu pelanggaran disiplin

Mengatur durasi waktu:


untuk pemanggilan, penyampaian keputusan, pengajuan upaya
administratif, tanggapan dan keputusan atas keberatan

29
UPAYA ADMINISTRATIF
1. Keberatan kepada atasan pejabat yang berwenang
menghukum
2. Banding Administratif kepada Bapek

Tidak Dapat Diajukan Upaya Administratif


Hukuman Disiplin yang dijatuhkan oleh :
a. Presiden
b. PPK untuk Hukuman Disiplin : Tingkat Ringan; Sedang; Berat
berupa:
1. Turun pangkat 3 tahun
2. Pindah-turun jabatan
3. Bebas jabatan
c. Gubernur untuk Hukuman Disiplin Berat berupa : Pindah-turun
Jabatan; Bebas Jabatan
d. Kepala Perwakilan RI
e. Pejabat yang berwenang menghukum untuk Hukuman Disiplin
Tingkat Ringan 30
Atasan Pejabat yang berwenang menghukum wajib mengambil
keputusan atas keberatan dalam waktu 21 hari kerja

Apakah :
Memperkuat; memperingan; memperberat; atau membatalkan
Hukuman Disiplin

Sebelum mengambil keputusan atas keberatan, Atasan Pejabat


yang berwenang menghukum (yang menerima keberatan) dapat
memanggil/meminta keterangan dari :
 Pejabat yang berwenang menghukum;
 PNS yang dijatuhi Hukuman Disiplin;
 Pihak lain yang dipandang perlu.

Apabila lewat 21 hari kerja Atasan pejabat yang berwenang


menghukum (yang menerima keberatan) tidak mengambil
keputusan atas keberatan Keputusan Hukuman Disiplin yang
dijatuhkan pejabat ybw menghukum BATAL DEMI HUKUM 31
Dengan PP ini diharapkan :

 PNS senantiasa dituntut keteladanan termasuk oleh


masyarakat.
 Setiap PNS dharapkan mengetahui mana yang patut
dan tidak patut dilakukan
 Setiap atasan harus dapat menjadi contoh yang baik
bagi bawahan
 PNS apalagi Pejabat, seharusnya tidak perlu dengan
ancaman sanksi supaya disiplin
 Ketaatan bukan karena ada ancaman sanksi

32
Tujuan suatu Peraturan akan tercapai, apabila ada
data/kemauan untuk melaksakan dengan baik, tidak
semata-mata tergantung pada kesempurnaan/adanya
ancaman sanksi pada Peraturan tersebut.

Suatu Peraturan yang sangat sempurna, apabila tidak


ada niaf/kemauan untuk melaksanakannya, hasilnya akan
tetap tidak baik.

Sebaliknya
Suatu Peraturan yang kurang sempurna, apabila ada
niat/kemauan untuk melaksanakan sesuai maksud dari
Peraturan tersebut, hasilnya akan baik.
33
Pada akhirnya,
Diperlukan

KOMITMEN !!

34
35

Anda mungkin juga menyukai