1. Perjanjian Linggarjati
Perundingan Linggajati atau kadang juga disebut Perundingan Lingga'r'jati adalah suatu perundingan
antara Indonesia dan Belanda di Linggarjati, Jawa Barat yang menghasilkan persetujuan mengenai status
kemerdekaan Indonesia. Hasil perundingan ini ditandatangani di Istana Merdeka Jakarta pada 15
November 1946 dan ditandatangani secara sah oleh kedua negara pada 25 Maret 1947.
Melihat kenyataan itu, Amerika Serikat bersikap tegas dan terus mendesak agar Belanda mau
melaksanakan resolusi tanggal 28 Januari. Amerika Serikat berhasil mendesak Belanda, untuk
mengadakan perundingan dengan Indonesia. Ketika terlihat titik terang bahwa RI dan Belanda
bersedia maju ke meja perundingan, maka atas inisiatif Komisi PBB untuk Indonesia pada tanggal 14
April 1949 diselenggarakan perundingan di Jakarta di bawah pimpinan Merle Cochran, anggota
Komisi dari AS. Delegasi Indonesia dipimpin oleh Moh. Roem dan delegasi Belanda dipimpin oleh
H.J. Van Royen. Dalam perundingan itu.
10. PERISTIWA YOGYA KEMBALI
Kota Jogjakarta pernah menjadi Ibu Kota RI selama hampir 2 tahun.
Perpindahan Ibu Kota Republik Indonesia dari Jakarta ke Yogyakarta pada saat
itu dikarenakan keamanan Jakarta sebagai ibu kota Republik Indonesia saat itu
terancam. Belanda bahkan bisa menduduki Jakarta 29 September 1945. Kota
Yogyakarta resmi menjadi Ibu Kota Republik Indonesia pada saat itu pada
tanggal 4 Januari 1946. Peristiwa Yogya Kembali sangat erat kaitannya dengan
berbagai peristiwa dalam mempertahankan kemerdakaan RI. Dimulai dari
peristiwa Agresi Militer Belanda Kedua sampai Serangan Umum 1 Maret 1949
11. KONFERENSI INTER INDONESIA UNTUK
KEBERSAMAAN BANGSA
Konferensi Inter Indonesia merupakan konferensi yang berlangsung antara negara Republik Indonesia
dengan negara-negara boneka atau negara bagian bentukkan Belanda yang tergabung dalam BFO (Bijenkomst
Voor Federal Overslag) Konferensi Inter Indonesia berlangsung di Yogyakarta pada tanggal 19-22 Juli 1949
yang dipimpin oleh Wakil Presiden Drs. Mohammad Hatta.