DISUSUN OLEH :
PATOFISIOLOGIS
• Ulkus peptikum terjadi terutama pada mukosa gastroduodenal karena jaringan ini
tidak dapat menahan kerja asam lambung pencernaan (asam hidroklorida) dan
pepsin. Erosi yang terjadi berkaitan dengan peningkatan konsentrasi dan kerja
asam pepsin, atau berkenaan dengan penurunan pertahanan normal dari mukosa.
• Sekresi lambung terjadi pada tiga fase yang serupa ; (1) fase sefalik yaitu :
fase yang dimulai dengan rangsangan seperti pandangan, bau, atau rasa makanan
yang bekerja pada reseptor kortikal serebral yang pada gilirannya merangsang
saraf vagal , (2) fase lambung, yaitu : pada fase lambung dilepaskan asam
lambung dilepaskan sebagai akibat dari rangsangan kimiawi dan mekanis terhadap
resptor di dinding lambung, dan (3) fase usus, yaitu makanan pada usus halus
menyebabkan pelepasan hormon (dianggap sebagai gastrin) yang pada waktunya akan
merangsang sekresi asam lambung.
• Faktor lain yang mempengaruhi pertahanan mukosa adalah suplai darah ,
keseimbangan asam basa, integritas sel mukosa dan regenersi sel epitel.
Seseorang mungkin akan mengalami ulkus peptikum karena satu dari dua faktor ini
, yaitu; (1) hipersekresi asam lambung (2) kelemahan barier mukosa lambung.
• Apapun yang menurunkan produksi mucus lambung atau merusak mukosa lambung adalah
ulserogenik ; salisilat, obat anti inflamasi non steroid, alcohol dan obat
antiinflamasi
A N ATO M I F I S I O L O G I
Lambung adalah : bagian dari saluran pencernaan yang
dapat mekar paling banyak, terletak terutama di daerah
epigastrik dan sebagian disebelah kiri daerah
hipokondriak dan umbilikal. Lambung terletak di bawah
diafragma, di depan pankreas dan limpa menempel pada
sebelah kiri fundus. Lapisan dalam lambung berada di
lipatan mukosa yang disebut rugae, di dalam lipatan
mukosa terdapat sekresi dari empat tipe sel utama:
a. Penghasil mucus
Jenis Kelamin :
Suku : Jawa Pendidikan : SMA Agama : Islam
Perempuan
ASPEK BIOLOGIS
Data Obyektif
Tanggal: 5 Februari 2019
Data Subyek Keadaan umum cukup
Tanggal : 5 Februari 2019 Pasien tampak pucat
Pasien mengatakan BAB cair sudah 2 kali TTV : TD : 120/70mmHg, N : 88x/menit, S :
sekarang sudah ada ampasnya, warna coklat 36,9°C, RR : 20x/menit
kehitaman CRT < 2detik, akral dingin
Pasien mengatakan perut kembung GCS E4 V5 M6
Pasien mengatakan kaki tangan dan muka Perut terlihat membesar
bengkak Pasien terpasang DC
Pasien mengatakan tidak enak untuk makan Porsi makan tersisa banyak
Pasien mengatakan tenggorokannya sakit untuk Pasien terlihat kaki tangan dan muka odema
menelan Turgor kulit kembali < 3detik
Pasien mengatakan sering merasa haus Membran mukosa bibir kering dan pucat
Pasien mengatakan badannya lemas Kelembaban kulit kering
Hemoglobin : 10.8 (Low)
BB : 46 kg TB : 155 cm
ASPEK SOSIAL ( Hubungan & Interaksi Sosial di sekitar
Lingkungan )
Data Subyektif
Tanggal : 5 Februari 2019 Pola nilai-nilai dan keyakinan :
Pasien mengatakan, hubungan
dengan orang lain baik Pengkajian Aspek Spiritual
ketika di rumah maupun rumah
sakit selalu baik. Pasien
(Format Hope)
mengatakan sering mengobrol
dengan pasien lain yang satu DS : Pasien mengatakan
kamar sebelum sakit pasien
selalu sholat 5 waktu di
rumahnya. Selama di DO : Pasien terlihat sabar
Data Obyektif rumah sakit pasien menerima penyakitnya.
Tanggal : mengatakan tidak Pasien tampak kesulitan
5 Februari 2019 melaksanakan sholat bergerak
karena tidak bisa bangun
Pasien kooperatif ketika dari tempat tidur.
diajak berbicara Pasien pasrah dan yakin
pasti akan sembuh.
ASPEK SOSIAL ( Hubungan & Interaksi Sosial di sekitar
Lingkungan )
Data Subyektif
Tanggal : 5 Februari 2019
Pasien mengatakan,
hubungan dengan
Data Obyektif
orang lain baik
ketika di rumah Tanggal : 5 Februari 2019
maupun rumah sakit
selalu baik. Pasien
mengatakan sering
mengobrol dengan
Pasien kooperatif ketika diajak berbicara
pasien lain yang
satu kamar
ANALISA DATA
DATA SUBJEKTIF DAN OBJEKTIF HASIL PENGKAJIAN
PROBLEM ETIOLOGI
(SYMTOM)
DS :
- Pasien mengatakan BAB cair sudah 2 kali sekarang sudah ada
ampasnya, warna coklat kehitaman
- Pasien mengatakan perut kembung
- Pasien mengatakan kaki tangan dan muka bengkak
DO :
- Keadaan umum cukup
- Pasien tampak pucat Ketidakefektifan
- TTV : TD : 120/70mmHg, N : 88x/menit, S : 36,9°C, RR : 20x/menit. Perfusi Jaringan Edema
- CRT < 2 detik, akral dingin Perifer
- GCS E4 V5 M6
- Perut terlihat membesar
- Pasien terpasang DC
- Pasien terlihat kaki tangan dan muka odema
- Turgor kulit kembali < 3 detik
- Kelembaban kulit kering
- Hemoglobin : 10.8 (Low)
DS :
- Pasien mengatakan sering merasa haus
- Pasien mengatakan badannya lemas
- Pasien mengatakan kaki tangan dan muka bengkak
- Pasien mengatakan BAB cair sudah 2 kali sekarang sudah ada ampasnya, warna
coklat kehitaman Kekurangan Volume Kehilangan Volume
DS :
- Pasien mengatakan tidak enak untuk makan
- Pasien mengatakan tenggorokannya sakit untuk menelan Ketidakseimbangan Nutrisi
DO : Kurang Dari Kebutuhan Kesulitan Menelan
- Porsi makan tersisa banyak Tubuh
- Membran mukosa pucat
- BB : 46 kg TB : 155 cm
DIAGNOSA KEPERAWATAN
Sususnlah Prioritas
Masalah Keperawatan
Sesuai
1. Gangguan Ekstrem
2. Berat
3. Sedang
4. Ringan
5. Tidak ada gangguan
TGL EVALUASI (NANDA) TTD
Dx keperawatan : Ketidakefektifan Perfusi Jaringan Perifer b.d Edema Perawat
DS : DS : DS : DS :
- Pasien - Pasien mengatakan kaki - Pasien mengatakan
- Pasien mengatakan kaki tangan dan muka bengkak kaki tangan dan muka
mengatakan kaki tangan dan muka bengkak
bengkak DO :
tangan dan muka
- Pasien terlihat kaki DO :
bengkak DO : - Pasien terlihat kaki
tangan dan muka odema
- Pasien terlihat
DO : tangan dan muka
- Turgor kulit kembali <
kaki tangan dan
- Pasien terlihat odema
3 detik
muka odema
kaki tangan dan - Turgor kulit kembali
- Kelembaban kulit kering
- Turgor kulit
muka odema < 3 detik
kembali < 3
- Turgor kulit - Kelembaban kulit
detik
kembali < 3 kering
- Kelembaban kulit
detik
kering
- Kelembaban
kulit kering