Anda di halaman 1dari 20

Carmen Phang Romero Casas, Marissa Martyn-St James, Jean Hamilton, Daniel S Marinho, Rodolfo

Castro, Sue Harnan


Nevy Olianovi / 112017154
• Tujuan: Melaksanakan tinjauan sistematis dan meta-analisis untuk mengevaluasi
performa uji meliputi sensitivitas dan spesifitas uji point-of-care (POC) sifilis
imunokromatografi (ICS) di klinik-klinik antenatal dibandingkan dengan uji standar
referensi (uji non-treponema (TP) dan TP) untuk sifilis aktif pada wanita hamil.
• Metode:
• Lima basis data elektronik ditelusuri (PubMed, EMBASE, CRD, Cochrane Library dan LILACS) pada
Maret 2016 untuk studi-studi ketepatan diagnosis uji ICS dan uji referensi standar untuk sifilis pada
wanita hamil.
• Kualitas metodologi dinilai dengan QUADAS-2 (Penilaian Kualitas untuk Studi Ketepatan Diagnostik).
• Sebuah meta-analisis bivariat dilakukan untuk menghasilkan estimasi terkumpul dari parameter-
parameter diagnostik.
• Hasil disajikan dalam bentuk coupled forest plot untuk sensitivitas dan spesifisitas dan scatter plot.
• Hasil: Kualitas metodologi kelima studi yang terlibat dinilai dari risiko bias dan
pertimbangan aplikabilitas berupa rendah atau tidak jelas. Satu penelitian dinilai
memiliki risiko bias yang tinggi dalam seleksi pasien dikarenakan eksklusi wanita hamil
dengan riwayat penyakit sifilis, dan satu studi dianggap memiliki risiko bias yang
tinggi karena alur penelitian dan pemilihan waktunya sedangkan tidak semua pasien
dilibatkan dalam analisis. Lima studi berperan dalam meta-analisis, memberikan nilai
sensitivitas dan spesifisitas terkumpul dari ICS sebesar 0.85 (95% CrI: 0.73 – 0.92)
dan 0.98 (95% CrI: 0.95-0.99), berturut-turut.
• Kesimpulan: Tinjauan dan meta-analisis ini mengobservasi bahwa uji cepat ICS POC
memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi bila diterapkan pada wanita hamil di
klinik-klinik antenatal. Tetapi, kualitas metodologi dasar bukti yang ada perlu
dijadikan pertimbangan ketika menginterpretasikan hasil-hasil ini.
Kelebihan dan keterbatasan penelitian
 Tinjauan sistematis ini membahas performa uji cepat untuk menghalau masalah
kesehatan masyarakat yang jelas yaitu sifilis maternal dan kongenital
 Tinjauan sistematis ini dilakukan dan disajikan berdasarkan standar yang
diakui dalam melakukan dan melaporkan tinjauan sistematis dan
 Kualitas metodologi penelitian dinilai dengan metode yang tervalidasi.
 Data dibuat menggunakan model meta-analisis efek acak bivariat, yang
diimplementasikan dalam kerangka Bayesian.
 Tidak terdapat cukup data dari studi-studi yang terlibat untuk melakukan
analisis subkelompok.
• Sifilis adalah penyakit infeksi kronik, yang disebabkan oleh bakteri spirocheta
Treponema pallidum, yang ditularkan secara seksual (sifilis didapat) dan secara
vertikal (sifilis kongenital) melalui plasenta ibu pada fetus. Sifilis termasuk kondisi
berisiko tinggi saat kehamilan dengan kemungkinan komplikasi lahir yang serius bila
tidak diterapi atau terapi tidak adekuat.
• Diagnosis sifilis menjadi rumit karena sangat sulitnya untuk menanam T. pallidum secara
in vitro. Diagnosis klinis, visualisasi treponema pada bahan lesi dengan mikroskopi
lapang gelap atau pewarnaan imunofluorosensi dan reaksi serologis digunakan untuk
diagnosis. Dengan demikian, uji serologi diandalkan dalam penegakan diagnosis
sifilis.
• Saat ini, uji baru dengan antigen TP yang dikloning dan teknik imunokromatografi
memberikan cara alternatif untuk melakukan uji TP cepat pada point-of-care (POC),
yaitu adalah uji imunokromatografi sifilis (ICS). Uji ICS membutuhkan waktu 20 menit
dan dianggap cukup sensitif serta spesifik. Ditambah lagi, format tes ini tidak
membutuhkan adanya peralatan khusus seperti mikroskop fluoresen atau pembaca
mikroplat, sehingga uji ini sangat ideal untuk POC.
• Uji cepat sifilis memiliki keuntungan yaitu memungkinkan wanita dengan hasil uji positif
dapat ditangani ditempat pada kunjungan yang sama, menghindari mangkirnya
pasien untuk kunjungan balik dan menghindari potensi komplikasi terkait
keterlambatan terapi.
• Tinjauan sistematis dan meta-analisis ketepatan uji diagnostik bertujuan mengevaluasi
uji cepat ICS POC di klinik antenatal dibandingkan dengan uji standar referensi (uji
non-TP dan TP) untuk mendeteksi sifilis aktif pada wanita hamil. Terlebih lagi,
dibandingkan dengan tinjauan terdahulu oleh Tucker et al dan Jafari et al, penelitian-
penelitian tersebut melibatkan wanita yang datang ke klinik infeksi menular seksual
(IMS) dan klinik antenatal, sedangkan penelitian ini hanya meneliti wanita hamil pada
klinik antenatal, yang membandingkan uji cepat ICS dengan algoritma yang
ditetapkan sebagai standar referensi (non-TP, diikuti dengan uji TP) yang digunakan
oleh banyak negara-negara berpendapatan rendah serta sedang.
• Studi-studi ketepatan uji diagnostik dilibatkan jika mereka mengevaluasi uji ICS POC untuk
sifilis, dibandingkan dengan uji standar referensi pada wanita hamil yang menerima
perawatan antenatal. Hanya melibatkan penelitian dimana uji referensi standar terdiri dari
uji non-TP (Venereal Disease Research Laboratory (VDRL) atau reagen plasma cepat (RPR))
diikuti dengan uji TP (uji hemaglutinasi T. pallidum (TPHA), atau serapan antibodi treponema
fluoresens (FTA-Abs), atau aglutinasi partikel T. pallidum (TPPA)).
• Uji referensi standar terdiri atas uji non-TP, diikuti dengan uji TP bila hasil uji non-TP positif.
• Juga melibatkan penelitian yang melaporkan data performa uji (positif benar, positif palsu,
negatif palsu, negatif benar) dari data tersebut dapat dihitung nilai sensitivitas dan
spesifisitasnya, atau didapatkan informasi yang memungkinkan kalkulasi data performa. Uji
ganda seperti uji HIV/sifilis dan uji TP/non-TP POC tidak dilibatkan dalam tinjauan ini.
• Semua penelitian yang dilibatkan bersifat prospektif, merupakan penelitian
ketepatan diagnostik single-gate (desain penelitian yang hanya merekrut pasien yang
terduga memiliki kondisi target). Empat penelitian melaporkan menggunakan
consecutive sampling. Metode pengambilan sampel tidak dilaporkan pada satu
penelitian. Semua studi yang terlibat dilakukan di klinik antenatal atau rumah sakit.
Lima penelitian (14985 peserta) dilibatkan dalam meta-analisis
Studi Sensitivitas(95% CrI) Spesifistas(95% CrI)

Perkiraan terkumpul

Sensitivitas dan spesifisitas ICS point-of-care dibandingkan dengan uji referensi standar. FN, negatif palsu;
FP, positif palsu; ICS, imunokromatografi sifilis; PrI, interval prediksi; TN, negatif benar; TP, positif benar
• Tinjauan sistematis terhadap bukti ketepatan diagnostik uji ICS TP berbasis antibodi
pada wanita hamil dengan sifilis aktif meliputi lima studi (14985 peserta). Walaupun
uji-uji ICS yang dilakukan penelitian-penelitian ini dihasilkan oleh produsen yang
berbeda, mereka memiliki implementasi yang serupa. Dengan demikian, untuk menilai
akurasi uji ICS, estimasi dari semua uji dikumpulkan dalam meta-analisis.
• Meta-analisis menunjukkan rata-rata sensitivitas (0.85 (95% CrI: 0.73-0.92) dan
spesifisitas 0.98 (95% CrI:0.95-0.99) yang lebih tinggi pada uji ICS, dibandingkan
pada uji standar (uji non-TP diikuti uji TP bila hasil uji non-TP positif).
• Uji ICS → sensitivitas dalam kisaran 85%-100% dan spesifisitas 98%-100%
• Tinjauan ini hanya melibatkan studi yang menggunakan algoritma uji standar referensi
ganda konvensional (uji non-TP dan TP) sebagai standar referensi. Hal ini berbeda
dengan tinjauan Tucker et al yang melibatkan studi-studi pada satu uji TP atau
tambahan uji non-TP dan tinjauan dari Jafari et al yang melibatkan studi uji TP, uji
spesifik non-TP atau uji TP dan non-TP spesifik (algoritma terbalik) tetapi hanya
menyajikan studi meta-analisis yang mengevaluasi uji standar referensi spesifik TP.
• Dibandingkan dengan tinjauan oleh Tucker et al yang melibatkan studi-studi pada
wanita sebagai pekerja seks komersil yang datang ke klinik IMS dan klinik antenatal,
tinjauan ini hanya melibatkan studi pada wanita hamil yang datang ke tempat
perawatan apapun (tempat pelayanan antenatal, tempat layanan primer, dan rumah
sakit ibu).
• Dibandingkan dengan tinjauan oleh Jafari et al yang melibatkan penelitian-penelitian
pada wanita yang datang ke klinik antenatal dan klinik penyakit menular seksual
(PMS).
• Perbedaan-perbedaan dalam studi yang terlibat dikarenakan oleh tujuan utama
tinjauan ini untuk menyeldiki performa uji ditempat sebagai bagian strategi
pencegahan transmisi sifilis dari ibu ke anak.
• Tinjauan sistematis dan meta-analisis ini menemukan bahwa uji cepat ICS POC untuk sifilis
memiliki sensitivitas dan spesifisitas yang tinggi bila dilakukan pada wanita hamil di klinik
antenatal. Tetapi, kualitas metodologi bukti yang ada dan heterogenitas klinis peserta
penelitian perlu dijadikan pertimbangan.
• Uji ketepatan diagnostik lebih lanjut dari uji ICS POC pada klinik antenatal dibandingkan
dengan uji standar referensi yang dilaporkan sesuai dengan Standar Pelaporan Studi
Ketepatan Diagnostik dapat menguntungkan, bersama dengan studi uji cepat ganda TP dan
non-TP serta uji POC. Studi yang mengevaluasi ketepatan uji diagnostik koinfeksi PMS seperti
HIV/Sifilis juga dapat berguna. Dengan mempertimbangkan usaha global untuk
mengeliminasi sifilis kongenital, akses bebas terhadap skrining simultan terhadap penyakit ini
selama kehamilan, melalui uji terpisah atau ganda, penting untuk menangkis transmisi HIV dan
sifilis dari ibu ke anak. Penelitian lebih lanjut yang memperkirakan cakupan program skrining
juga berguna untuk membantu mengurangi reservoir infeksi pada komunitas dengan tingkatan
transmisi penyakit yang tidak terkendali.

Anda mungkin juga menyukai