Disusun oleh :
Joana de Chantal Laiyan
Pembimbing
dr. Arif, SpAn
Abstrak
24 jam setelah operasi dia mulai mengeluh sakit kepala frontal-oksipital yang
makin buruk pada posisi tegak dan lebih baik dengan berbaring.
Tekanan darah membaik dengan terapi antihipertensi, dan parameter
laboratorium berada dalam batas normal.
Dia dirawat dengan PDPH diberikan analgesik, kafein sitrat dan hidrasi,
dengan perbaikan gejala pada hari-hari berikutnya.
Pada hari kelima setelah operasi caesar, keparahan sakit kepala memburuk,
dengan lokasi hemikranial, dan tidak lagi lega dengan berbaring.
Pada hari ke-12 dari periode postpartum dia tidak menunjukkan gejala dan
MRI control menunjukkan resolusi thrombus.
Diskusi
Lesi traumatis pada duramater dapat menjadi faktor risiko trombosis karena
kehilangan cairan serebrospinal (CSF) menginduksi hipotensi kranial,
vasodilatasi otak, dan stasis vena.
Pada sakit kepala postural dan untuk menghilangkan gejala, pasien cenderung
berbaring dan beristirahat, faktor risiko lain untuk trombosis. Bersama dengan
risiko trombotik yang melekat pada periode peripartum, faktor-faktor ini
mungkin berkontribusi terhadap terjadinya CVST dalam kasus ini.
Kesimpulan
Beberapa penyebab sakit kepala postpartum dan trombosis sinus vena tidak
termasuk yang paling sering. Diagnosis dapat menjadi tantangan terutama
jika anestesi neuraxial telah digunakan atau dalam kasus preeklampsia, dua
penyebab utama sakit kepala pada periode postpartum.