Anda di halaman 1dari 11

Epilepsi dan Kejang Demam

Definisi
• Manifestasi dari lepasnya muatan listrik di neuron. Dapat bersifat
fokal : dimana terdapat fokus lokal di otak, bisa juga bersifat umum
dimana melibatkan kedua hemisfer. Kejang dapat bersifat konvulsif
dan non konvulsif. (SUMBER : Buku Ajar Kegawatdaruratan Anak. IDAI.
2015)
• Epilepsi adalah kejang berulang tanpa provokasi. (SUMBER : Nelson
Pediatri)
Status Epileptikus
Status Epileptikus
Patofisiologi kejang
• Terjadi karena Paroksismal Depolaritation Shift (PDS).
Dimana terjadi depolarisasi pascasinaps yang berlangsung lama (50
ms). PDS merangsang lepas muatan listrik berlebihan dan rangsang
neuron di sekitarnya untuk lepas muatan listrik sama sama.  timbul
hipereksitabilitas
• Terjadi PDS karena :
• Membran sel lepas muatan listrik berlebihan
• Berkurangnya inhibisi GABA
• Meningkatnya eksitasi sinaptik oleh Glutamat dan Aspartat

Sumber : buku ajar kegawatdaruratan anak. IDAI. 2015


Tatalaksana
• Stabilisasi ABC + Obat Anti kejang
• Pilihan pertama  Benzodiasepin
• Jika berlanjut 10-15 menit  Fenitoin
• Jika berlanjut > 30 menit  Fenobarbital
(Sumber : Kegawatdaruratan Anak. IDAI. 2015.
Sumber : Rekomendasi Tatalaksana Status Epileptikus. 2016.
Kejang Demam
Sumber bacaan semua dari : rekomendasi kejang demam IDAI. 2016.
Definisi Kejang demam
• Kejang demam adalah bangkitan kejang yang terjadi pada anak
berumur 6 bulan sampai 5 tahun yang mengalami kenaikan suhu
tubuh (suhu di atas 38 derajat C, dengan metode pengukuran suhu
apa pun) yang tidak disebabkan oleh proses intrakranial.
• Jika < 1 bulan umurnya, masuk dalam rekomendasi kejang demam
neonatus.
• (Sumber : Rekomendasi kejang demam anak. 2016.)
Klasifikasi Kejang Demam
• Kejang demam sederhana
Kejang demam yang berlangsung singkat (kurang dari 15 menit), bentuk
kejang umum (tonik dan atau klonik), serta tidak berulang dalam waktu 24
jam.

• Kejang demam Kompleks


Kejang demam dengan salah satu ciri berikut:
1. Kejang lama (>15 menit)
2. Kejang fokal atau parsial satu sisi, atau kejang umum didahului kejang
parsial
3. Berulang atau lebih dari 1 kali dalam waktu 24 jam.
Tatalaksana
• Bisa diberikan diazepam rectal, maksimal 2 kali pemberian. Hal ini
dapat dilakukan di rumah sebelum ke RS.
• Jika 2 kali pemberian tidak mempan, diberikan diazepam intravena.
• Jika tidak mempan lagi tatalaksana lanjut ke tatalaksana status
epileptikus
• Dosis diazepam rektal adalah 0,5-0,75 mg/kg atau diazepam rektal 5
mg untuk anak dengan berat badan kurang dari 12 kg dan 10 mg
untuk berat badan lebih dari 12 kg.
• Dosis diazepam intravena adalah 0,2-0,5 mg/kg perlahan-lahan
dengan kecepatan 2 mg/menit atau dalam waktu 3-5 menit, dengan
dosis maksimal 10 mg.

Anda mungkin juga menyukai