PORTOFOLIO EMERGENCY

oleh : dr Nourma Dara Juwita

Katarak Senilis Matur OD

Pembimbing :
dr. Raharjo Kuntoyo, Sp.M

Pendamping :
dr. Dewi Susilowati
dr. Deni Ismail
IDENTITAS PASIEN
 Nama Pasien : Tn. B
 Umur : 63 tahun
 Agama : Islam
 Suku : Jawa
 Pendidikan : SD
 Pekerjaan : Buruh
 Alamat : Wonosari, Klaten
 Tanggal MRS : 17 Juli 2018
 Tanggal KRS : 18 Juli 2018
 No Register : 02xxxx
ANAMNESIS

Keluhan Utama
• Mata kanan terasa kabur sejak 2 bulan yang lalu.

Riwayat Penyakit Sekarang

• Sejak 2 bulan yang lalu, pasien merasa penglihatan sebelah kanannya kabur
seperti berkabut dan semakin lama semakin kabur. Keluhan tersebut dirasakan
timbul perlahan-lahan dan dirasa semakin memberat hingga akhirnya pasien
datang ke poliklinik mata RSU PKU Muhammadiyah untuk berobat.
• Pasien menyangkal adanya keluhan melihat pelangi saat memandang lampu, mata
merah, pandangan ganda, mual dan muntah. Pandangan menyempit dan sering
tersandung jika berjalan juga disangkal oleh pasien. Riwayat trauma pada mata
disangkal, penggunaan obat tetes mata disangkal, penggunaan obat-obatan
kortikosteroid disangkal. Riwayat infeksi mata sebelumnya disangkal.
• Riwayat menggunakan kacamata sebelum usia 40 tahun disangkal, riwayat
berganti-ganti ukuran kacamata disangkal, dan keluhan pandangan kabur saat
melihat dekat atau jauh sebelumnya disangkal.
Riwayat Riwayat Riwayat
Penyakit Penyakit Pengobatan
Dahulu Keluarga
Anggota keluarga
Belum pernah sakit tidak ada yang
seperti ini mempunyai keluhan Disangkal.
sebelumnya atau penyakit
seperti ini

Riwayat operasi (-),

hipertensi (-),
Diabetes Mellitus (-),
dan alergi
disangkal
PEMERIKSAAN FISIK

Status Generalis

 Keadaan umum : Tampak sakit ringan

 Kesadaran : Compos Mentis
 GCS : E4V5M6

Vital sign
 Tekanan Darah : 130/90 mmHg
 Heart Rate : 81 x/ menit
 Respiration Rate : 20 x/ menit
 Suhu : 36.80C
STATUS LOKALIS
Penunjang
Lab Darah (09/11/2017)
Hasil Unit Nilai rujukan
Darah rutin
Hemoglobin 13.9 g/dl 12.0-16.0
Leukosit 7.1 103/uL 4.0-12.0
Trombosit 239.0 103/uL 150.0-400.0
Eritrosit 5.06 106/uL 4.00-5.00
Hematokrit 45.3 vol% 25.0-55.0
Granulosit 76.5 % 50.0-80.0
Limfosit 20.5 % 20.5-51.1
Monosit 3 % 2-9
MCV 89.5 u3 78.6-102.2
MCH 27.5 pg 25.2-34.7
MCHC 30.7 g/dL 31.3-35.4
Kimia Klinik
Glukosa Darah
GDS 84 mg/dL <180
Seroimunologi
non-
HBsAg reaktif non-reaktif
Diagnosis
 Diagnosis Klinis : Katarak Senilis Matur OD
 Diagnosis Banding : Katarak Senilis Immatur OD

Planning
 IVFD RL 20 tpm

 Rencana operasi EKEK + IOL OD

 Tgl S O A P
17/7/ Nyeri post OP KU tampak sakit ringan Post OP Terapi DPJP
TD: 130/90 mmHg T: 36,8 º C Ciprofloxacin
2018 (+) N: 84 x/ menit RR: 20x/ Katarak 2 x 500 mg
menit Senilis
Status lokalis: bekas OP tertutup kassa Metilprednisolo
Matur OD n 2-1-0
HI Glaucon 2 x
½
Tubroson 4
x 2 tetets OD

18/7/200 Nyeri post OP KU tampak sakit ringan Post OP Terapi DPJP

TD: 130/90 mmHg T: 36,8 º C Katarak Tubroson 4
18 (+) N: 86 x/ menit RR: 20x/ Senilis x 2 tetets OD
menit Matur OD BLPL
Visus ODS : 2/60 - 6/60 H2 Kontrol
Status lokalis: bekas OP tertutup kassa Kamis (19/7-
2018)
TINJAUAN PUSTAKA
ANATOMI LENSA
DEFINISI

Katarak merupakan
abnormalitas pada lensa
mata berupa kekeruhan
lensa yang menyebabkan
tajam penglihatan
penderita berkurang.
Katarak lebih sering
dijumpai pada orang tua,
dan merupakan penyebab
kebutaan nomor 1 di
seluruh dunia.
ETIOLOGI

Proses Merokok Paparan

Degenerasi sinar UV

Defisiensi Radang
Alkohol Vitamin E Menahun di
bola mata

Polusi
PATOFISIOLOGI

• Kegagalan mekanisme pompa aktif pada

Teori epitel lensa yang berada di subkapsular
anterior, sehingga air tidak dapat dikeluarkan

hidrasi dari lensa. Air yang banyak ini akan

menimbulkan bertambahnya tekanan osmotik
yang menyebabkan kekeruhan lensa.

• Serabut kolagen terus

Teori bertambah sehingga terjadi pemadatan
serabut kolagen di tengah. Makin lama

Sklerosis serabut tersebut semakin bertambah

banyak sehingga terjadilah sklerosis nukleus
lensa.
KLASIFIKASI

Usia
• Katarak kongenital
• Katarak Juvenil
• Katarak Senilis
Letak
• Katarak Nuklear
• Katarak Kortikal
• Katarak Subkapsular
Etiologi
• Katarak Sekunder
• Katarak Komplikata
• Katarak Traumatik
Stadium Katarak Senilis

Stadium • Stadium yang paling dini. Kekeruhan terutama

Insipien terdapat pada bagian perifer

Stadium • Kekeruhan terutama terdapat di bagian

Imatur posterior dan bagian belakang nukleus lensa.

• Pada stadium ini lensa telah menjadi keruh

Stadium Matur seluruhnya,

Stadium • Korteks lensa yang konsistensinya seperti bubur

Hipermatur telah mencair, sehingga nukleus lensa turun
 Klasifikasi Katarak Senilis
Insipien Imatur Matur Hipermatur

Kekeruhan Ringan Sebagian Seluruh Masif

Cairan lensa Normal Bertambah Normal Berkurang

Iris Normal Terdorong Normal Tremulans

Bilik mata Normal Dangkal Normal Dalam

depan

Sudut bilik mata Normal Sempit Normal Terbuka

Shadow test Negatif Positif Negatif Pseudopositif

Penyulit - Glaukoma - Uveitis +

glaukoma
Katarak Imatur Katarak Matur Katarak Hipermatur
Klasifikasi berdasarkan Letak
DIAGNOSIS

Anamnesis Pemeriksaan Fisik Mata

• Penurunan ketajaman penglihatan secara • Pemeriksaan ketajaman penglihatan

bertahap (gejala utama katarak) • Melihat lensa dengan penlight dan loop
• Mata tidak merasa sakit, gatal , atau • Slit lamp
merah • Pemeriksaan opthalmoskop
• Gambaran umum gejala katarak yang
lain seperti :
• Berkabut, berasap, penglihatan tertutup
film
• Perubahan daya lihat warna
• Gangguan mengendarai kendaraan
malam hari, lampu besar sangat
menyilaukan mata
• Lampu dan matahari sangat
mengganggu
• Sering meminta resep ganti kacamata
• Penglihatan ganda (diplopia)
PENATALAKSANAAN
• Terapi Penyebab Katarak
• Memperlambat Progresivitas
Penataksanaan • Penilaian terhadap Perkembangan Visus pada
Non-Bedah Katarak insipien dan Imatur

• Phacoemulsification
• Extracapsular Cataract Extraction (ECCE)
Pembedahan • Intracapsular Cataract Extraction (ICCE)
Katarak • Small Incision Cataract Surgery (SICS)
Phacoemulsification
• Pada tehnik ini diperlukan
irisan yang sangat kecil (sekitar
2-3mm) di kornea. Getaran
ultrasonic (gelombang suara
frekuensi tinggi 40.000 MHz)
akan digunakan untuk
menghancurkan katarak /
lensa menjadi kepingan halus,
selanjutnya mesin PHACO akan
menyedot massa katarak yang
telah hancur sampai bersih.
Sebuah lensa Intra Okular
yang dapat dilipat dimasukkan
melalui irisan tersebut.
Extracapsular Cataract Extraction (ECCE)
 Tindakan pembedahan pada
lensa katarak dimana dilakukan
pengeluaran isi lensa dengan
memecah atau merobek kapsul
lensa anterior sehingga massa
lensa dan kortek lensa dapat
keluar melalui robekan.
 Insisi luas pada perifer kornea
atau sklera anterior (biasanya 10-
12 mm), bagian anterior kapsul
dipotong dan diangkat, nukleus
diekstraksi, dan korteks lensa
dibuang dari mata dengan irigasi
dengan atau tanpa aspirasi,
sehingga menyisakan kapsul
posterior. Insisi dijahit.
Intracapsular Cataract Extraction (ICCE)
• Mengeluarkan seluruh
lensa bersama kapsulnya
• Kontraindikasi  usia <
40 tahun yang masih
mempunyai ligamen
hialoidea kapsular
• Penyulit  astigmat,
glaukoma, uveitis,
endoftalmitis dan
perdarahan.
KOMPLIKASI
Komplikasi preoperatif
• Ansietas
• Nausea dan gastritis
• Konjungtivitis iritatif atau alergi
• Abrasi kornea;
Komplikasi intraoperatif
• Laserasi m. rectus superior;
• Perdarahan hebat;
• Cedera pada kornea (robekan membrane Descemet),
• Cedera iris dan iridodialisis (terlepasnya iris dari akarnya)
• Lepas/ hilangnya vitreous
Komplikasi postoperatif
• Komplikasi postoperatif awal
• Komplikasi postoperatif lanjut
PROGNOSIS
Prognosis penglihatan pasien dikatakan baik apabila
:
 Fungsi media refrakta baik

 Fungsi makula atau retina baik

 Fungsi N. Optikus (N.II) baik

 Fungsi serebral baik

PENCEGAHAN

Bila telah berusia 60 tahun

sebaiknya mata diperiksa
setiap tahun. Pada saat ini
dapat dijaga kecepatan
Pemeriksaan mata secara berkembangnya katarak
teratur sangat perlu untuk dengan:
mengetahui adanya • Tidak merokok
katarak. • Pola makan yang sehat,
memperbanyak konsumsi buah
dan sayur
• Lindungi mata dari sinar matahari
• Menjaga kesehatan tubuh dari
penyakit kencing manis dan
penyakit lain